Layanan Kereta Barah PJKA
PT Kereta Barah Indonesia merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nan melayani jasa angkutan kereta api. Awal nama perusahaan kereta barah ini ialah Djawatan Kereta Barah Repoeblik Indonesia (DKARI). Kemudian, berturut-turut berubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Barah (PNKA), Perusahaan Jawatan Kereta Barah ( PJKA ), Perusahaan Generik Kereta Barah (Perumka), dan PT Kereta Barah Indonesia.
PT Kereta Barah Indonesia (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara nan menaungi jasa pelayanan transportasi kereta api. PT KAI (Persero) melayani jasa angkutan kereta barah penumpang dan barang. PT KAI memisahkan divisi Jabotabek menjadi PT Kereta Barah Commuter Jabotabek (KCJ) buat mengelola kereta barah nan melayani daerah Jabodetabek.
Pada 2007, DPR mengesahkan revisi UU No. 13/1992 nan menekankan bahwa investor partikelir dan pemerintah daerah mendapat kesempatan buat mengelola jasa transportasi kereta barah di Indonesia. Pemberlakuan Undang-Undang Perkertaapian No. 23/2007 secara hukum mengakhiri praktik monopoli PT Kereta Barah Indonesia (Persero) dalam mengoperasikan transportasi kereta barah di Indonesia.
PJKA – Sejarah Kereta Barah di Indonesia
Kereta barah telah ada di Indonesia jauh sejak PJKA belum dibentuk. Kereta barah dibawa oleh penjajah Belanda pada tahun 1864 ke Indonesia. Kehadiran kereta barah dan penggunaannya sebagai salah satu alat transportasi darat paling modern saat itu ditandai oleh pembangunan jalan Kereta Barah di desa Kemijen, Semarang, Jawa Tengah.
Saat itu, Gubernur Jenderal Hindia Belanda nan tengah menjabat ialah L. A. J. Baron Sloet van den Beele. Ia dan sebuah perusahaan asal Hindia Belanda memimpin pembukaan jalan kereta barah dari Desa Kemijen ke Desa Tanggung. Jalan sepanjang 26 km ini memiliki lebar 1435 mm. 3 tahun kemudian, jalan kereta barah ini dibuka buat umum.
Merasa berhasil dengan pembangunan jalan kereta barah jalur Kemijen - Tanggung, pemerintah Hindia Belanda mulai membangun jalan-jalan kereta lainnya. Di antaranya ialah jalan kereta barah jalur Semarang - Surakarta (dengan jeda 110 km) nan dibangun pada bulan Februari 1870.
Setelah itu, jalan-jalan kereta barah seolah menjamur di negeri ini. Puncak pembangunan jalan kereta barah di nusantara terjadi selama tahun 1864 - 1900. Pembangunan jalan nan semula hanya dapat menempuh jeda 26 km lambat laun berkembang sampai menjadi 3.338 km di tahun 1900.
Pembangunan jalan kereta barah tak hanya terpusat di pulau Jawa, tetapi juga dilakukan di Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Sumatra Utara pada tahun 1874 - 1914. Di tahun 1922 Sulawesi juga memiliki jalan kereta barah nan menghubungkan Makassar dan Takalar. Adapun di pulau-pulau lainnya, seperti Kalimantan, Bali, dan Lombok, pembangunan jalur kereta barah tak sempat dibangun meskipun rencananya telah ada di atas kertas.
Semasa pendudukan penjajah Jepang, jalan-jalan kereta barah peninggalan Belanda dibongkar buat pembangunan kereta barah di Burma. Akan tetapi Jepang pun membangun jalan-jalan kereta barah di nusantara dengan mengorbankan lebih dari 20.000 orang dalam kerja paksa (romusha).
Setelah Indonesia merdeka, Angkatan Moeda Kereta Barah (AMKA) mengambil alih kuasa atas perkeretaapian dari penjajah. Akhirnya, setiap 28 September diperingati sebagai hari kereta barah nasional karena pada 28 September 1945, para pemuda Indonesia nan tergabung dalam Angkatan Moeda Kerata Barah (AMKA) merebut kekuasaan perkeretaapian dari tangan pemerintah Jepang.
Jalur Kereta Barah PJKA Kini
PT Kereta Barah Indonesia (Persero) melayani jasa transportasi kereta barah di wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, dan semua provinsi di Pulau Jawa. Jalur-jalut primer tersebut menghubungkan Medan dengan Rantauprapat, Padang dengan Pariaman, Bandar Lampung dengan Lubuklinggau dan Palembang.
Sementara di Pulau Jawa, jalur primer nan dilayani PT KAI atau PJKA menghubungkan kota-kota nan berada di Pulau Jawa. Misalnya, Jakarta dengan Surabaya melalui semarang dan Yogyakarta, serta jalur Surabaya dengan Malang dan Banyuwangi. Panjang jalur kereta barah di Indonesia sekitar 7.583 kilometer. Akan tetapi sebanyak 2.500 kilometer jalur telah ditutup sebab dianggap tak menguntungkan.
Layanan Kereta Barah PJKA
PT Kereta Barah Indonesia (Persero) melayani jasa transportasi kereta barah penumpang dan barang. Berikut ini layanan kereta barah penumpang dan barang.
1. Kereta Penumpang Kelas Argo
Kelas ini merupakan kelas layanan tertinggi nan dilayani PJKA . Kelas Argo berkapasitas sekitar 50 penumpang per kereta. Kelas Argo dilengkapi dengan layanan nan cukup nyaman, di antaranya pendingin udara, kursi nan bisa diatur, hiburan audio visual, dan layanan makanan. Kereta barah kelas Argo antara lain Argo Muria, Argo Lawu, Argo Wilis, Argo Jati, dan Argo Gede.
2. Kelas Retrofit
Kelas ini sama dengan kelas argo, tetapi pengoperasian keretanya berbeda. Kereta nan melayani kelas ini ialah Kereta Sembrani dan Kereta Gajayana.
3. Kelas Publik
Kelas ini berada satu taraf di bawah kelas argo. Kelas publik terdiri atas kelas eksekutif (52 penumpang) dan kelas bisnis (64 penumpang). Kereta nan melayani kelas publik, antara lain Kereta Sancaka, Mutiara Timur, Lodaya, Malabar, Bima, Turangga, dan Harina.
4. Kelas Komersial
Kelas ini berada di bawah kelas publik. Kelas komersial pun terdiri atas kereta eksekutif dan bisnis. Kereta barah nan melayani kelas komersial antara lain Kerata Barah Senja Kediri, Senja Utama, dan Argo Parahyangan.
5. Kelas Ekonomi Unggulan
Kereta barah nan melayani kelas ekonomi unggulan, antara lain Kereta Barah Brantas, Matarmaja, Logawa, Sri Tanjung, dan Tawang Alun.
6. Kelas Ekonomi
Kereta barah kelas ekonomi diterapkan buat kalangan masyarakat bawah. Kereta barah nan melayani kelas ekonomi, antara lain Kereta Rel Diesel (KRD), Penataran, Probowangi, Rapih Dhodo, dan Tumapel.
7. Komuter
Kereta barah komuter ialah kereta barah nan melayani jalur Jabodetabek. Kereta barah nan melayani jalur ini ialah KRL Jabodetabek.
8. Kereta Barah Wisata
PT KAI pun menyediakan layanan kereta wisata. Kereta barah wisata ini ada di Solo, Sumatra Selatan, dan Sumatra Barat.
9. Kereta Barang
Kereta pengangkut barang merupakan salah satu jasa nan ditawarkan PT KAI dalam layanannya.
PJKA dan Tur Sejarah Kereta Api
Melihat sejarah panjang perkeretaapian Indonesia, Pusat Pelestarian Benda dan Bangunan PJKA berinisiatif buat mengadakan tur sejarah kereta barah Indonesia. Caranya, beberapa jalur kereta barah nan bersejarah akan dibuka kembali buat dinikmati oleh generasi sekarang sebagai wisata sejarah.
Jalur-jalur nan akan dibuka di antaranya ialah jalur pertama kereta barah di Jawa Tengah dan beberapa stasiun nan memiliki nilai sejarah tinggi. Dengan dibangunnya tur sejarah kereta barah ini diharapkan bangsa Indonesia lebih menghargai sejarah perkeretaapian negaranya.
Anak Perusahaan PJKA
PJKA memiliki 6 buah anak perusahaan. Inilah 3 di antaranya:
1. PT Reska Multi Usaha
PT Reska Multi Usaha didirikan pada 9 Oktober 2001 berdasarkan Surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara. Anak perusahaan PJKA ini kegiatan usahanya meliputi jasa makanan kenikmatan (catering), restoran dan kafe, parker, restorasi kereta api, Service on Train (SOT), cuci kereta, On Trip Cleaning (OTC), penyediaan RES-TV dan berbagai pendukung kenyamanan penumpang lainnya.
PT Reska Multi Usaha berkantor di kota Bandung, tepatnya di Jl. Bengawan no. 25.
2. PT Railink
PT Railink didirikan pada 28 September 2006 berdasarkan Akta Notaris. 3 bulan kemudian anak perusahaan PJKA ini disahkan melalui Surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Secara general, PT Railink dibentuk buat membantu PJKA di bidang pengangkutan darat.
Adapun bidang usaha tersebut meliputi pembangunan prasarana kereta api, pengoperasian pengelolaan dan pengusahaan kereta barah bandara, pengadaan dan pemeliharaan wahana dan prasarana kereta api, pengembangan dan pengelolaan stasiun kereta barah di bandara dan pusat kota, dan sebagainya. PT Railink kini berkantor di Jakarta Pusat, tepatnya di Gedung JRC lantai 1 (Jl. Ir. H. Djuanda 18 no. 8).
3. PT KAI Commuter Jabodetabek
PT KAI Commuter Jabodetabek dibentuk pada tahun 2008 silam. Bidang usahanya ialah mengurus segala hal nan berkaitan dengan kereta komuter (KRL Jabodetabek). PT KAI Commuter Jabodetabek berkantor di gedung nan sama dengan PT Railink.
Selain ketiga anak perusahaan di atas, PJKA juga memiliki anak perusahaan lain yakni PT KA Pariwisata nan bergerak di bidang pariwisata kereta api, PT KA Logistik nan bergerak di bidang layanan distribusi logistik berbasis kereta api, dan PT KA Property Management nan bergerak di bidang pengelolaan aset perkeretaapian milik PJKA.