Mengetahui Struktur Organisasi Media Cetak

Mengetahui Struktur Organisasi Media Cetak

Sebagaimana lazimnya sebuah perusahaan, media cetak juga memiliki susunan struktur organisasi media cetak . Penyusunan organisasi ditujukan buat menciptakan pembagian sistem kerja dan juga menjadi informasi tentang arus kepemimpinan dalam sebuah perusahaan.



Mengetahui Struktur Organisasi Media Cetak

Untuk mengetahui struktur organisasi media cetak, cukup mudah dilakukan. Biasanya di halaman eksklusif akan ditulis mengenai siapa saja nan menduduki jabatan dalam perusahaan tersebut. Hal ini akan memudahkan masyarakat buat mendapatkan informasi tentang perusahaan media cetak tersebut, lengkap dengan susunan organisasinya.

Inilah nan membedakan perusahaan media cetak dengan organisasi lainnya. Biasanya buat organisasi selain media cetak hanya menyampaikan struktur organisasi mereka pada media eksklusif saja. Misalnya ditulis di dinding kantor atau pula dalam dokumen tertentu. Sehingga masyarakat nan ingin mengetahui struktur organisasi perusahaan tersebut, harus meluangkan kesempatan buat datang ke kantor perusahaan tersebut.

Secara generik struktur organisasi perusahaan media cetak tidaklah sama antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Disparitas ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti skala perusahaan dan juga taraf kebutuhan perusahaan.

Untuk perusahaan media cetak nan masih berskala lokal , biasanya struktur organisasinya masih sangat sederhana. Sementara buat media cetak nan sudah beskala nasional , memiliki lebih banyak bagian organisasi di dalamnya.

Namun demikian, meski memiliki disparitas tersebut namun setiap perusahaan media cetak niscaya memiliki kecenderungan pada bagian eksklusif dalam struktur organisasi mereka. Mengingat dalam sebuah perusahaan media cetak niscaya ada kecenderungan posisi nan wajib ada dalam perusahaan ini.

Misalnya saja, posisi keredaksian atau juga marketing . Kedua divisi ini tak mungkin dihilangkan dalam sebuah perusahaan media cetak



Keredaksian

Divisi redaksi merupakan ujung tombak dari kualitas sebuah media cetak. Dari dapur redaksi inilah masyarakat dapat menilai bagaimana kualitas sebuah media cetak. Sebuah media cetak nan dianggap bermutu akan mampu memberikan serta menyajikan pemberitaan nan berkualitas pula.

Salah satu indikator dari kualitas pemberitaan media cetak ialah seberapa tinggi akurasi sebuah berita. Media cetak nan sering memuat warta nan kurang akurat, akan dinilai sebagai media cetak nan kurang berkualitas. Sebaliknya media nan mampu menyajikan warta seksama serta memiliki sudut pandang dan analisa tajam , dianggap sebagai sebuah media cetak nan memiliki kualitas tinggi.

Untuk dapat mewujudkan warta berkualitas, harus dimulai dari dapur redaksi. Divisi ini haruslah memiliki anggota nan memiliki taraf intelektualitas tinggi. Sehingga mereka mampu menciptakan pemberitaan nan sinkron dengan kaidah jurnalistik . Warta nan sinkron dengan kaidah jurnalistik antara lain harus memenuhi minimal lima standar, yaitu 5 W dan 1 H.

Jajaran redaksi sendiri terdiri dari seorang pemimpin redaksi. Tugas dari pemimpin redaksi ialah menentukan warta primer nan akan dimuat dalam media cetak tersebut. Selain itu, pemimpin redaksi memiliki tugas buat mengarahkan gaya pemberitaan dari media cetak tersebut.

Pemimpin redaksi dibantu oleh redaktur pelaksana. Tugas dari redaktur pelaksana ialah menjabarkan segala apa nan sudah ditentukan oleh pemimpin redaksi serta menyampaikannya kepada staf nan ada di bawahnya.

Untuk media cetak harian, tugas redaktur pelaksana jauh lebih berat daripada seorang pemimpin redaksi. Karena harus mampu memerankan dua posisi sekaligus, yaitu sebagai pemimpin dan juga sebagai pelaksana dalam kegiatan di lapangan .

Selain itu, di bidang redaksi terdapat seorang koordinator liputan , atau sering disebut dengan korlip. Tugas korlip ialah mengarahkan para wartawan di lapangan buat bertugas mencari warta apa saja dan menggali informasi penting.

Koordinator liputan juga akan membagi proses wilayah tugas dari para wartawan di lapangan, sehingga mampu mendapatkan semua informasi nan dibutuhkan secara lengkap. Dengan demikian, wartawan di lapangan tak hanya berkumpul pada satu wilayah saja nan mengakibatkan informasi menjadi kurang lengkap .

Redaktur memiliki fungsi buat menata sebuah rubrik . Tugas redaktur ialah menentukan warta apa saja nan layak buat dimuat dalam rubrik tertentu. Redaktur memiliki hak pula buat menentukan apakah sebuah warta layak dijadikan warta primer dalam rubrik tersebut dan mana nan hanya layak sebagai warta ringan saja. Biasanya seorang redaktur hanya memiliki wewenang pada satu atau dua rubrik saja.

Wartawan memiliki tugas buat mendapatkan informasi secara langsung dari pihak nan berkaitan dengan sebuah berita. Selain itu, wartawan memiliki tugas buat menggali sebuah informasi secara lengkap buat kemudian menuliskannya dalam bentuk laporan dan menjadi sebuah berita.



Marketing

Selain divisi redaksi, dalam sebuah perusahaan media cetak juga memiliki divisi lain yaitu divisi marketing . Sebagaimana namanya, divisi ini bertugas buat memasarkan media cetak nan diproduksi. Namun dalam pelaksanaannya, divisi ini juga memiliki beberapa tugas lain nan tak berhubungan secara langsung dengan aktivitas penjualan produk media cetak perusahaan tersebut.

Secara generik divisi marketing terdapat beberapa bagian, seperti bagian sirkulasi. Bagian ini bertugas buat mendistribusikan media cetak sinkron dengan wilayah nan dituju. Biasanya tugas dari bagian sirkulasi ini sangatlah kompleks sebab membutuhkan kecepatan serta ketepatan dalam memilih lokasi.

Selain itu, buat media cetak seperti surat kabar harian , proses sirkulasi harus dilakukan secara cepat. Mengingat usia produk surat kabar harian sangatlah pendek. Rentang usia produk surat kabar harian berkisar antara 5 sampai 6 jam saja. Selebihnya, warta nan ada dalam surat kabar harian tersebut akan dianggap warta basi.

Dalam divisi marketing, terdapat pula bagian nan disebut dengan periklanan. Tugas dari divisi ini ialah mencari instansi atau konsumen nan bersedia memasang profil mereka di dalam media cetak. Tentu saja, hal ini harus diimbangi dengan imbalan finansial atas penyediaan sejumlah loka di halaman media cetak tersebut.

Selain kedua divisi tersebut, ada pula bagian nan dikenal dengan sebutan marketing communication atau markom. Divisi ini bertugas buat memperkenalkan produk media cetak pada masyarakat melalui berbagai macam kegiatan nan melibatkan masyarakat. Di dalam kegiatan ini, selain buat memperkenalkan produk, harus pula mampu meraih pelanggan baru buat media cetak tersebut.



Sumber Daya Manusia

Divisi nan sering dianggap kurang krusial dalam struktur perusahaan media cetak ialah divisi sumber daya manusia . Padahal divisi ini memiliki peran nan sangat vital sebab harus mampu melakukan seleksi terhadap siapa saja nan dapat bekerja di loka tersebut. Selain itu, divisi ini harus mampu melakukan pemantauan terhadap kinerja para karyawan dan memahami kebutuhan mereka.

Divisi sumber daya manusia juga harus mampu menangkap frekuwensi sedini mungkin apabila ada karyawan nan mulai menunjukkan penurunan kinerja. Sehingga sebelum terjadi permasalahan nan lebih besar, harus dapat melakukan tindakan buat mengatasi kejadian tersebut.



Divisi Keuangan

Divisi ini memiliki peran buat mengatur lalu lintas keuangan perusahaan. Proses pencatatan harus dibuat setiap kali ada pemasukan dan juga pengeluaran. Pencatatan nan baik ialah pencatatan nan mampu memberikan klarifikasi atas setiap transaksi , termasuk pada transaksi nan mengandung nilai sekecil apa pun.

Dari laporan nan dibuat oleh divisi keuangan inilah sebuah perusahaan dapat menilai apakah perusahaan tersebut meraih laba atau sebaliknya. Di sisi lain, dengan pencatatan nan teratur menjadi indikasi bahwa perusahaan memiliki manajemen nan baik. Sehingga pada akhirnya mampu menciptakan good corporate governance .

Itulah struktur organisasi media cetak. Semoga bermanfaat!