Jenis Usaha Jasa Marga
Jasa Marga ialah sebuah perusahaan nan didirikan 1 Maret 1978 dan merupakan perusahaan pioner penyelenggara jalan tol di Indoensia. Perusahaan Jasa Marga buat pertama kalai mulai mengoperasikan jalan tol yaitu Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi atau lebih popular dengan nama Jalan Tol Jagorawi.
Langkah pertama Jasa Marga ini sekaligus menjadi tonggak dimulainya industri jalan tol di tanah air. Sampai dengan akhir 2011, Jasa Marga tetap memegang kendali dalam pembangunan dan pengelolaan jalan tol di tanah air.
Sepanjang 531 kilometer atau 72 prosen dari total panjang jalan tol nan ada di tanah air, dikuasai oleh Jasa Marga. Sisanya ialah dikelola oleh pihak partikelir diantaranya Marga Mandala Sakti miliki pengusaha Mbak Tutut dan Bakrie Toll Road anak perusahaan Grup Bakrie.
Berbekal pengalaman mengelola jalan tol, kepercayaan dari investor pun semakin meningkat. Pada tahun 2004 misalnya, Jasa Marga memenangkan hak dominasi tiga ruas jalan baru yaitu Semarang-Solo, Bogor Ring Road dan Gempol-Pasuruan.
Kemudian menambah kesuksesan mengelola Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, pada tahun 2007 Jasa Marga pun memenangkan konsesi buat ruas JORR 2 buat ruas Kunciran-Serpong dan Kunciran-Cengkareng.
Ruas jalan tol baru nan diharapkan beroperasi secara bertahap sampai dengan tahun 2013 ialah ruas tol Surabaya-Mojokerto, Gempol-Pasuruan dan JORR W2. Total panjang jalan tol nan diharapkan selesai sampai akhir tahun 2013 ialah 200 kilometer.
Pengalaman dalam hal mengelola dan mengoperasikan jalan tol di Indonesia selama 34 tahun, memang bukan waktu nan singkat. Namun demikian dalam kegiatannya terutama mengelola jalan tol, masih saja terdapat hambatan.
Salah satu kendala perusahaan ini dalam mengelola jalan tol di tanah air ialah bagaimana meningkatkan pelayanan seoptimal mungkin agar keberadaan jalan tol benar-benar menjadi solusi buat menempuh perjalanan secara cepat, nyaman dan aman.
Masalah kecepatan ini termasuk hal nan paling membutuhkan penangan, terutama dalam pengelolaan Jalan Tol Dalam Kota Jakarta. Sudah menjadi misteri generik bahwa hampir di semua ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta ini pada jam-jam sibuk selalu macet dan mengekor panjang sampai berkilo-kilo meter. Padahal seyogyanya nan namanya jalan tol benar-benar bebas hambatan.
Para pengemudi memilih jalan tol dengan rela merogoh uang buat membayar, tidak lain sebab menginginkan perjalanan cepat, kondusif dan nyaman. Masalah pengelolaan ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta ini memang selalu menyita perhatian dan pemikiran. Kasus nan sempat menghebohkan ialah ketika Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan, membuka jalur nan ditutup dan menggratiskan puluhan mobil masuk jalan tol tak bayar.
Ini merupakan tamparan keras untuk manajemen, sekaligus menjadi bukti bahwa meski sudah bayar tapi belum mendapatkan perlakukan nan semestinya. Dahlan Iskan sendiri sering berbicara, kalau sudah bayar saja masih tetap tak mendapat perlakuan nan baik dan optimal, apa jadinya kalau memang tak bayar.
Pada saat kasus ini mencuat, pengelola jalan tol berkilah, semua itu terjadi sebab adanya kesalahan teknis dalam penggantian shift penjaga gardu sehingga satu pintu masuk tak beroperasi.
Visi dan Misi Jasa Marga
Keberhasilan Jasa Marga sebagai salah satu perusahaan pengembang dan pengoperasian jalan tol nasional, tak terlepas dari konsistensi para pengelola terhadap visi perusahaan. Visi Jasa Marga yaitu menjadi perusahaan modern dalam bidang pengembangan dan pengoperasian jalan tol, menjadi pemimpin dalam industri jalan tol dengan mengoperasikan mayoritas jalan tol di Indonesia, serta memiliki daya saing nan tinggi baik di taraf nasional maupun regional.
Bagaimana mewujudkan visi Jasa Marga tersebut terangkum dalam bentuk misi perusahaan. Misi dari Jasa Marga yaitu menambah panjang jalan tol secara berjelanjutan, sehingga perusahaan menguasai paling sedikit 50 prosen panjang jalan tol di Indonesia dan usaha terkait lainnya, dengan memaksimalkan pemanfaatan potensi keuangan perusahaan serta meningkatkan mutu dan efisiensi jasa pelayanan jalan tol melalui penggunaan teknologi nan optimal dan penerapan kaidah-kaidah manajemen perusahaan modern dengan tata kelola nan baik.
Penghargaan Yang Diperoleh sejak tahun 2007 sampai dengan 2011 berbagai penghargaan telah diraih oleh Jasa Marga sebagai bukti kepercayaan dan profesionalisme perusahaan. Pada tahun 2007 misalnya Perusahaan Jasa Marga memperoleh penghargaan Tokoh Finansial Terbaik 2007 dari Majalah Investor buat kategori Bidang Non Keuangan Sektor Konstruksi dan Infrastruktur. Lalu, pada tahun 2008 mendapat penghargaan Indonesia Finansial Reporting Awar dari Babepam-LK.
Penghargaan nan sukses diperoleh Jasa Marga tak menjadi perusahaan ini terlena. Sebaliknya justru semakin terpacu buat terus mempersembahkan nan terbaik. Tidak mengherankan bila tahun 2009 mendapat penghargaan sebagai Perusahaan Terpercaya nan dilakukan oleh Majalah SWA. Salah satu tolak ukur evaluasi ialah masalah Corporate Governance Perception Index.
Untuk tahun 2010 dan 2011, sejumlah penghargaan nan telah diraih oleh antara lain Call Center Award 2010, Service Quality Award, Emiten Terbaik Sektor Infrastruktur, InfoBank BUMN Award 2010, Corporate Image 2011, Anugerah BUMN 2011 dan lain-lain.
Jenis Usaha Jasa Marga
Sebagai badan usaha nan melakukan pembangunan dan pelayanan jalan tol di Indonesia, perusahaan ini melakukan berbagai bidang usaha nan turut mendukung tercapainya visi dan misi perusahaan. Sejauh ini kegiatan usaha nan telah dilakukan ialah membangun dan terus menanamkan investasi buat jalan tol baru dan memelihara serta mengoperasikan jalan tol.
Selain itu perusahaan ini juga melakukan kegiatan usaha nan menunjang beroperasinya jalan tol diantaranya menyediakan rest area lengkap dengan fasilitas pendukungnya, usaha periklanan dan jaringan serat optic. Pada prinsipnya kegiatan usaha ini berorientasi tak semata-mata mencari keuntungan, melainkan bagaimana senantiasa meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jalan tol.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, selain membangun jalan tol baru dan mengelola jalan tol lama, juga melakukan kegiatan usaha nan tetap terkait dengan pengelolaan jalan tol. Misalnya selain menyewakan huma di sepanjang jalan tol dan aset lainnya, kini Jasa Marga juga sedang melakukan proyek pemasangan jalur serat optik Jakarta-Bandung.
Perusahaan milik pemerintah ini juga sampai akhir tahun 2009 misalnya, telah menyelesaikan pembangunan rest area beserta fasilitas pendukungnya masing-masing empat titik pada ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan masing-masing satu titik pada ruas Jalan Tol Tangerang dan Bandung. Sedikitnya sampai akhir 2010 telah pula dibangun 14 titik rest area di berbagai lokasi dan ruas jalan.
Selain itu juga telah sukses memenangkan tender buat mengelola dan mengoperasikan Jembatan Tol Suramadu sepanjang 5,4 kilometer. Ini menjadi salah satu bukti bahwa Jasa Marga telah mendapat kepercayaan dari pemerintah.
Sampai saat ini sebagai perusahaan nan mengoperasikan dan mengelola 13 hak dominasi jalan tol, baik langsung oleh Jasa Marga sebagai induk perusahaan maupun dikelola oleh anak perusahaannya. Ketiga belas nan hak konsesinya dipegang oleh Jasa Marga ialah ruas Jalan Tol Jagorawi sebagai pioneer, kemudian ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, ruas Jalan Tol Jakarta-Tangerang.
Ruas Jalan Tol Jakarta-Tangerang ini diawali dari Gerbang Keluar Tomang (Jakarta) sampai dengan Gerbang Keluar Cikupa (Tangerang) arah Merak. Sementara dari Gerbang Tol Cikupa-Merak, hak konsesinya ada di tangan Marga Mandala Sakti.
Perusahaan dengan logo jalan melingkar membentuk huruf J ini juga menjadi pemegang konsesi buat ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, ruas Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo (ruas Bandara Soekarno-Hatta), ruas Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, ruas Jalan Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang, ruas Jalan Tol Padalarang-Cileunyi, ruas Jalan Tol Serpong-Pondok Aren, ruas Jalan Tol Palimanan-Kanci, ruas Jalan Tol Semarang, ruas Jalan Tol Surabaya-Gempol dan ruas Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa.