Penyebaran Jati di Wilayah Indonesia

Penyebaran Jati di Wilayah Indonesia

Indonesia dengan segala macam kekayaan alamnya menghadirkan aneka tumbuhan nan dapat dimanfaatkan oleh masyarakatnya. Termasuk kekokohan dari pohon bernama Jati. Tidak mungkin rasanya jika masyarakat Indonesia tak pernah mendengar nama itu disebut-sebut. Meskipun belum tentu semua orang sudah pernah melihat seperti apa bentuk dari pohon jati itu.

Atau kah Anda tergolong "beruntung", sebab sudah pernah melihat bentuk orisinil dari pohon jati sebelum akhirnya diolah menjadi berbagai macam furniture? Bagaimana kesan Anda melihat pohon jati? Gagahkah atau biasa saja? Jika melihat dari aneka furniture nan terbuat dari pohon jati ini, kesan kokoh ialah nan terlintas.

Karena mungkin saking terlalu banyak disebut-sebut tetapi penampakkannya belum semua orang dapat melihat, pohon jati terkesan seperti hanya mitos. Padahal, pohon itu ada. Berdiri kokoh dan menjadi salah satu kekayaan sumber daya alam nan dimiliki Indonesia.

Entah bagaimana mendeskripsikan Indonesia. Di sisi lain, negara ini memiliki kekayaan alam nan luar biasa, salah satunya keberadaan pohon jati ini, tapi di sisi lain, negara berlambangkan Garuda ini sudah banyak mengecewakan masyarakatnya. Terutama mereka, para petinggi nan dengan leluasa menggunakan uang nan bukan haknya.

Mereka para petinggi nan niscaya di rumahnya terdapat aneka furniture nan terbuat dari pohon jati dengan harga jutaan rupiah. Mereka nan dengan gampangnya memesan barang baru sementara barang nan lama masih layak buat digunakan. Dan mereka nan liburan ke luar negeri dengan "dibayari" rakyat. Sungguh sebuah bertentangan dengan harapan nan tak akan pernah habis dibahas.

Padahal, ada banyak nan dapat dimanfaatkan dari pohon jati ini. Selain kayunya nan memang terkenal memiliki kualitas baik, daun pohon jati juga dapat dimanfaatkan. Bagi Anda nan tinggal di daerah Jawa, niscaya tak asing jika menemukan makanan nan dibungkus pohon jati ini. Ya. Di sebagian besar daerah nan ada di Jawa, daun jati memang digunakan sebagai pembungkus makanan.

Jika di daerah Sunda, pembungkus makanan umumnya menggunakan daun pisang, maka di daerah Jawa, nan generik justru membungkus makanan dengan daun jati, meskipun memang tak dapat dipungkiri bahwa masyarakat Jawa juga menggunakan daun pisang sebagai pembungkusnya.

Daun berbulu kasar, identik pohon jati kerap digunakan sebagai pembungkus bahan makanan.Makanan khas Jawa nan kerap kali dibungkus menggunakan daun jati ialah tempe. Jika pada umumnya, tempe nan kita temui di warung-warung menggunakan pembungkus berupa plastik atau daun pisang, maka tempe khas Jawa identik dibungkus menggunakan daun jati. Akibatnya, bentuk tempe khas Jawa pun berbeda, tak kotak melainkan membentuk segitiga seperti gunung.

Alangkah banyaknya kegunaan dari pohon jati ini. Bagian pohon serta batangnya dapat digunakan buat pembuatan furniture berkualitas bagus, daunnya juga dapat digunakan buat membungkus makanan. Daun jati digunakan buat mencetak adonan tempe nan siap difermentasikan. Sungguh sebuah proses tradisional nan hingga kini masih dianut oleh beberapa masyarakat Indonesia.



Identitas Pohon Jati

Jelas bahwa jati ialah pohon. Jelas juga bahwa kualitas kayu nan dihasilkan pohon jati ini memiliki kualitas nan sangat bagus. Lumrah jika harga furniture nan benar-benar menggunakan pohon jati sebagai bahan primer pembuatannya dibandrol dengan harga nan cukup mahal. Meskipun terdapat di Indonesia, tak semua masyarakat Indonesia memiliki furniture di rumahnya dengan bahan dasar pohon jati ini.

Pohon jati dapat tumbuh di dataran rendah maupun tinggi. Selama curah hujan berkisar antara 1500-2000 mm per tahun dan suhu antara 27-36°, pohon jati bisa tumbuh dengan baik. Ditambah lagi, tanah nan ditumbuhinya tak terlalu banyak digenangi air.

Daun jati berbentuk lonjong melebar dengan lebar mencapai 60 cm saat sudah tua. Daun jati ini akan meranggas saat musim kemarau tiba. Kriteria nan dimiliki oleh pohon jati ini antara lain ialah berbatang bulat dan baru memiliki cabang di ketinggian 18-20 meter. Pohon jati tumbuh memanjang, lurus hingga mencapai ketinggian 40 meter.

Pohon jati bisa tumbuh dalam waktu hingga ratusan tahun. Pohon jati nan sudah berumur banyak, rata-rata dapat mencapai 40-45 meter dengan garis tengah batang 1,8 hingga 2,4 meter. Pohon jati memiliki kembang jenis beragam nan berada di dalam malai berukuran 40 x 40 cm. Bunganya ratusan. Pohon jati juga memiliki bunga.

Bunga pohon jati memiliki bentuk bulat cenderung pipih dengan ukuran 0,5 cm hingga 2,5 cm. Setiap buah mengandung 2-4 biji. Dari jumlah nan memang sedikit tersebut, hanya satu biji nan dapat tumbuh dan menjadi pohon jati baru. Iklim nan baik bagi petumbuhan pohon jati ialah iklim kering atau tropis nan memiliki curah hujan berkisar antara 1200 hingga 3000 mm per tahun.

Cahaya matahari juga dibutuhkan pohon ini buat berfotosintetis. Ketinggian tanah sebagai loka ideal bagi pohon jati ialah 0 sampai 700 dari permukaan laut. Meskipun ada pohon jati nan hayati di ketinggian 1300 meter dari permukaan laut.



Pohon Jati Orisinil Bukan Tanaman Orisinil Indonesia

Pohon jati ternyata bukan hanya tumbuh di wilayah Indonesia. Penyebaran pohon jati terjadi di negara-negara Asia lainnya, seperti Kamboja, Myanmar, Laos, dan India. Sekalipun tumbuh fertile di Indonesia, menurut ahli tumbuhan, pohon jati dicurigai berasal dari Burma.

Lebih lanjut, ahli tumbuhan menjelaskan bahwa dari Burma, pohon jati kemudian menyebar hingga Semenanjung India, Filipina, Muangthai dan Jawa.Sebagai negara pemilik absah pohon jati, Burma merupakan negara pemasok jati terbesar di dunia. Sebesar 70 % kebutuhan furniture nan menggunakan pohon jati, ditanganinya. Untuk sisanya, baru dipenuhi oleh Srilanka, India, Thailand, Vietnam dan Indonesia (Jawa).



Penyebaran Jati di Wilayah Indonesia

Meskipun bukan berasal dari Indonesia asli, keberadaan pohon jati di nusantara ini sudah ada sejak 1817. Bukti sejarah didapatkan dari catatan Raffles nan mengatakan bahwa pohon jati tak akan dapat tumbuh di Semenanjung Malaya dan Sumatera.

Pohon jati hanya akan dapat tumbuh dan ditemukan di Jawa dan wilayah nan berada di sebelah timur Jawa. Pernyataan Raffles mengenai pohon jati tak bisa tumbuh di Sumatera terbukti dengan kegagalan budidaya jati di pulau tersebut. Usia pohon jati hanya dapat mencapai dua hingga tiga tahun. Penyebabnya ialah taraf keasaman tanah pada wilayah ini nan cukup tinggi.

Jauh sebelum Raffles mengemukakan pendapatnya, ada catatan lebih tua dari seorang ahli mengenai keberadaan pohon jati di Indonesia. Pada 1671, Heyne mencatat bahwa jati ditemukan di sebagian kecil Sulawesi, terutama daerah timur. Penelitian terhadap jati jenis ini pun dilakukan, dan menyatakan bahwa jati ini merupakan perkembangan dari jati nan berasal dari Jawa.



Mahalnya Furniture dari Pohon Jati

Berdasarkan kelasnya, pohon jati menduduki peringkat nomer satu di dua kelas sekaligus, yaitu kelas kekuatan dan keawetan. Berbeda dengan kayu kebanyakan, jati sangat anti rayap. Sekalipun memiliki tekstur nan keras, kayu jati mudah dipotong, diukir, dan diolah menjadi berbagai furniture. Tekstur kayu jati ini benar-benar halus dan menimbulkan mesan mewah.

Ada sebuah cerita lucu mengenai kekuatan nan dimiliki kayu jati ini. Dahulu, angkatan bahari Inggris nan memiliki kapal berbahan baja, memilih buat mundur daripada harus bertabrakan dengan kapal milik bangsa Tiongkok nan terbuat dari pohon jati. Karena mereka tahu, bahwa kekuatan kayu jati bisa merusak kapal baja milik mereka.

Selain kualitas nan bagus dan cukup awet, pohon jati juga tergolong sulit dikembangbiakkan. Pertumbuhannya tergolong lambat. Penanaman pohon jati biasanya dilakukan mulai dari berbentuk biji. Sayangnya, tekstur biji atau bibit jati nan keras menyulitkan proses penanaman. Selain itu, jati dengan kualitas bagus biasanya ialah pohon jati nan sudah memiliki umur 80 tahun.

Mengingat lambatnya pertumbuhan pohon jati, kerasnya bibit buat proses penanaman, kualitas nan baik hanya dari jati berusia 80 tahun serta kekuatan dan keawetannya, sangat wajar jika furniture nan terbuat dari pohon jati orisinil memiliki harga nan cukup menguras dompet. Harga nan dibayarkan rasanya bahkan tak sebanding dengan panjangnya proses dan lamanya waktu penanaman pohon jati.