Karier Militer Presiden SBY
Presiden ke-6 Indonesia ialah Jend. TNI (Purn.) Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Beliau lahir di Pacitan, Jawa Timur pada 9 September 1949. Presiden nan memiliki latar belakang militer ini akrab dipanggil dengan sebutan SBY . Presiden SBY mempunyai istri bernama Kristiani Herawati atau akrab dipanggil Ibu Ani Yudhoyono.
Jabatan Presiden SBY
Presiden SBY mulai menjabat sebagai presiden Indonesia pada Oktober 2004. Pada masa Pemilu 2004, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan M. Jusuf Kalla (JK) mencalonkan sebagai presiden dan wakil presiden dengan kendaraan politik nan bernama Partai Demokrat dan Partai Golkar. Terpilihnya SBY dan JK pada Pemilu Presiden 2004 merupakan tonggak bersejarah dalam era reformasi sebab pada pemilu tersebut presiden dan wakil presiden dipilih buat pertama kalinya oleh rakyat.
Duet SBY-JK berakhir pada Pemilu Presiden 2009. Saat itu, SBY berpasangan dengan Boediono. Sementara itu, JK mencalonkan diri sebagai presiden dengan pasangannya, Wiranto. Pemilu 2009 pun dimengkan oleh pasangan SBY-Boediono. Dengan kemenangan pada Pemilu 2009, SBY melanjutkan tampuk pemerintahannya sebagai Presiden Indonesia bersama Wakil Presiden Boediono.
Kehidupan Keluarga SBY
Susilo Bambang Yudhoyono ialah putra dari pasangan Raden Soekotjo dan Siti Habibah. Seperti ayahnya, SBY memilih buat berkarier dalam global militer. Oleh orangtuanya, SBY sering dipanggil dengan sebutan "Sus". SBY menghabiskan masa remajanya di Pacitan.
SBY menikah dengan putri ke-3 Jenderal (Purn.) Sarwo Edhi Wibowo, yaitu Kristiani Herawati. Dari pernikahannya itu, SBY dan Ibu Ani Yudhoyono dikaruniai 2 anak, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono. Putra pertama nan bernama Agus Harimurti Yudhoyono lahir pada 1978 dan memilih berkarier dalam bidang militer seperti ayahnya. Sementara itu, putra ke-2 SBY, Edhi Baskoro Yudhoyono memilih berkarier dalam bidang politik.
Karier Militer Presiden SBY
Pada 1973, SBY lulus dari Akademi Militer Indonesia (Akabri) dengan predikat sebagai lulusan terbaik sehingga mendapat penghargaan Adhi Makayasa. Selain itu, saat lulus pun SBY mendapatkan penghargaan lainnya, yaitu Tri Sakti Wiratama nan merupakan bentuk penghargaan paling tinggi buat mental, fisik, dan intelektual.
Setelah lulus Akmil, SBY memulai karier militer di Dan Tonpan Yonif Linud 330 pada periode 1974-1976. Pada 1976, SBY melanjutkan studinya di Airbone School dan US Army Rangers, Amerika Serikat. Pada 1982-1984, SBY belajar di Infantry Officer Advanced Division (Fort Benning), Amerika Serikat.
SBY pun pernah menjadi dosen di Seskoad Korspri Pangab pada periode 1989-1993. Karier militer SBY pun terus berlanjut di Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad hinggan menjabat Kepala Staf Teritorial TNI. SBY pensiun dari kemiliteran pada April 2001 sebab pengangkatannya sebagai menteri.
Penugasan SBY Saat Masih Berkarier di Militer
Saat masih aktif dalam bidang militer, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah ditugaskan dalam operasi di Timor Timur pada periode 1979-1980 dan 1986-1988. Operasi tersebut bernama operasai Seroja.
Karier Politik Presiden SBY
Kariear politik SBY diawali sebagai juru bicara Fraksi ABRI menjelang Sidang Generik MPR 1998 dan Ketua Fraksi ABRI MPR dalam Sidang Istimewa MPR 1998. Pada Oktober 1999, SBY diangkat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. Karena Presiden Abdurrahman Wahid melakukan perombakan kabinet, SBY pun dilantik sebagai Menteri Kordinator Politik, Sosial, dan Keamanan (Menko Polsoskam).
Karier Politik SBY terus berlanjut. Pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri, SBY dilantik sebagai Menteri Kordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam). Jabatan Menko Polkam hanya berlangsung 3 tahun sebab SBY meletakkan jabatan Menko Polkam. Peletakan Jabatan itu terjadi sebab SBY merasa sudah tak dipercaya lagi oleh presiden berkuasa, Megawati Soekarnoputri.
Setelah mengundurkan diri dari pemerintahan, SBY mendirikan partai politik nan bernama Partai Demokrat. Berdirinya Partai Demokrat membuat SBY berada di puncak karier politiknya. Pada Pemilu 2004 dan 2009, SBY mencalonkan dan akhirnya terpilih sebagai presiden dengan kendaraan politiknya, Partai Demokrat.
Ringkasan Karier SBY
- Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976)
- Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977)
- Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977)
- Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978)
- Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981)
- Paban Muda Sops SUAD (1981-1982)
- Komandan Sekolah Instruktur Infanteri (1983-1985)
- Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988)
- Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988)
- Dosen Seskoad (1989-1992)
- Korspri Pangab (1993)
- Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994)
- Asops Kodam Jaya (1994-1995)
- Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995)
- Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (November 1995)
- Kasdam Jaya (1996)
- Pangdam II/Sriwijaya (1996-1997) sekaligus Ketua Bakorstanasda
- Asospol Kassospol ABRI/ Wakil Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Generik MPR 1998)
- Kassospol ABRI/ Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998)
- Kepala Staf Teritorial ABRI (1998-1999)
- Menteri Pertambangan dan Energi (1999)
- Menteri Koordinator Politik Sosial Keamanan (Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid)
- Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri) mengundurkan diri pada 11 Maret 2004
- Presiden Indonesia (2004-2009)
- Presiden Indonesia (2009-2014)
Masa Kepresidenan SBY
Pada periode 1999-2004, Majelis Permusyawaratam Rakyat (MPR) melakukan amandemen terhadap Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945). Amandemen tersebut memungkinkan presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat.
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tercatat sebagai presiden pertama nan dipilih langsung oleh rakyat. Pada Pemili 2004, SBY sukses mengungguli lawan-lawannya dan berhak dilantik sebagai presiden Indonesia keenam. Setelah menang dalam Pemilu presiden 2004, SBY pun dilantik pada 20 Oktober 2004 bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pada Pemilu 2004, SBY menang dari pasangan Megawati Soekarnoputr dan Hasyim Muzadi.
Pemerintahan Presiden SBY periode 2004-2009 menitikberatkan pada pemberantasan Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN) sebagai prioritas primer dalam kepemimpinannya selain kasus terorisme global. Selain itu, pemberantasan bahaya narkoba, perjudian, dan perdagangan manusia ( human trafficking ) menjadi bagian dari beban berat nan harus dipikul oleh pemerintahan SBY. Tentunya, program prioritas kinerja Presiden SBY harus dibutuhkan kerja keras dan kolaborasi anatra seluruh elemen bangsa.
Layanan SMS Presiden SBY
Sekitar Juni 2005, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuka layanan pesan singkat (SMS) ke nomor telepon selulernya 0811109949. Akan tetapi, keesokan harinya, layanan tersebut mengalami gangguan teknis. Gangguan teknis tersebut dikarenakan banyaknya SMS nan masuk. Namun, masalah tersebut bisa segera teratasi dengan digantinya nomor layanan SMS tersebut. Nomor layanan SMS presiden pun diganti menjadi 9949.
Serba-serbi SBY
Seperti kebanyakan tokoh terkenal, SBY pun memiliki serba-serbi nan menarik dalam hidupnya. berikut ialah serba-seri tentang SBY.
- Presiden SBY merupakan anak tunggal pasangan R. Soekotjo dan Sitti Habibah.
- Presiden SBY memiliki istri bernama Kristiani Herawati, nan kini dikenal dengan nama Ani Yudhoyono.
- Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono Merupakan putra Presiden SBY dengan Ibu Ani
- Presiden SBY memiliki garis keturunan dari Pakubuwono.
- Presiden SBY memiliki talenta sebagai penulis puisi, cerpen, pemain teater, dan pemain band.
- Hobi presiden SBY ialah bermain olahraga dan menciptakan lagu. pada 28 Oktober lalu, SBY meluncurkan album Rinduku Padamu , nan berisi 10 lagu kreasi SBY sendiri.
- Bola Voli ialah olahraga favorit SBY sebelum menjadi presiden dan tennis meja ialah olahraga favorit setelah menjadi presiden.
- Perpustakaan pribadi merupakan loka favorit SBY berdiskusi dengan keluarganya.