Kesehatan Reproduksi pada Wanita
Kesehatan merupakan harta nan tak ternilai. Ungkapan nan menyatakan demikian sepertinya bukan hal asing di telinga. Sebuah ungkapan antik tetapi nyata. Tubuh nan sehat dapat digunakan buat bekerja dan menghasilkan uang. Sebaliknya, jika tubuh sakit, uang banyak pun dapat habis buat mengobati penyakit nan diderita. Tubuh manusia terdiri atas beberapa bagian. Tiap-tiap bagian selayaknya harus mendapatkan perawatan agar kesehatan tubuh secara holistik tetap terjaga. Salah satu nan krusial ialah ketika kita berbicara tentang kesehatan reproduksi . Baik kesehatan reproduksi pria dan wanita.
Mengenal kesehatan Reproduksi dengan Memahami Sistem Reproduksi
Mempunyai anak ialah salah satu tujuan hidup. Rugi dan kecewa rasanya ketika tak diberi amanat berupa kehadiran anak. Niscaya ada masa ketika usaha mendapatkan anak itu sangat menggebu hingga semua cara dicoba. Ketika semua cara itu tidak memberikan hasil, rasanya ada perasaan ingin mengangkat seorang anak alias mengadopsi anak. Tetapi ada juga pasangan nan bertahan dan dengan keikhlasan menerima kondisi tersebut. Mereka tetap meneruskan hayati tanpa ada rasa lagi buat mendapatkan anak.
Mereka lebih memilih menyantuni anak-anak yatim atau malah membuat satu sekolah perdeo bagi anak-anak nan tak mampu. Penyaluran energi kepada sesuatu nan baik akan memberikan kesehatan batin nan akhirnya akan menyembuhkan luka rasa kecewa sebab ketiadaan kehadiran keturunan. Inlah salah satu upaya nan sehat dan mententramkan batin.
Ada juga pasangan nan lebih memilih buat bercerai. Setelah bercerai dan menikah lagi, mereka malah mendapatkan keturunan. Ada juga nan berpoligami. Semua upaya buat mendapatkan keturunan ialah hak setiap orang dan itu ialah hal nan sangat manusiawi. Manusia butuh menyalurkan kasih sayangnya kepada orang lain. Penyaluran afeksi itu akan lebih menyenangkan ketika diterima oleh anak dari darah daging sendiri. Kalau pun bukan darah daging sendiri, apa satu ketika niscaya ada rasa betapa indahnya kalau anak angkat atau anak tiri itu ialah anak kandung. Pemikiran ini pun tak dapat disalahkan sebab lingkungan manusia memang lebih menonjolkan kehadiran anak kandung. Terkadang ada tekanan dari ketika kehadiran anak kandung tidak jua datang.
Mengingat pentingnya memperoleh keturunan bagi seorang anak manusia, pengetahuan tentang bagaimana dan apa nan dimaksudkan dengan sitem reproduksi harus dipelajari. Hal ini tak saja akan bermanfaat bagi nan mengetahuinya. Pengetahuan itu juga akan bermanfaat bagi orang lain nan bertanya atau berkonsultasi pada satu masa.
Sistem reproduksi ialah sistem dalam tubuh manusia nan memiliki peranan cukup penting. Di sistem inilah, terjadi berbagai proses sehingga bisa membentuk janin buat kemudian lahir menjadi bayi dan tumbuh menjadi manusia dewasa. Sebuah proses nan dimulai dari pembuahan sel telur nan dimiliki wanita oleh sel sperma nan dimiliki oleh pria. Telur nan bagus dan sperma nan berkualitas sangat krusial agar pembuahan terjadi dengan mudah dan tak memgalami keguguran. Pemeliharaan kesehatan masing-masing pasangan ialah satu hal pokok nan diharus dilakukan demi mendapatkan anak nan berkualitas.
Ketika sepasang suami istri kesulitan memiliki keturunan atau dalam istilah kedokteran disebut infertilitas, kemungkinan kesehatan reproduksi nan ada pada suami maupun istri terganggu. Kasus tersebut merupakan contoh kasus permasalahan reproduksi nan dapat dilihat secara langsung. Bila hal ini telah diketahui, sine qua non kolaborasi nan baik antara suami dan istri. Tidak boleh ada rasa saling menyalahkan tanpa ada bukti fisik dari dokter dan dari laboratorium. Ketika suami istri hanya sibuk bertengkar dan menyalahkan, mereka hanya menguras energi dan pengurasan energi itu hanya akan membuat tubuh menjadi lemah. Ketika tubuh lemah, imunitas tubuh menurun dan upaya mendapatkan anak malah semakin tak karuan dan tak fokus.
Infertilitas bukan satu-satunya permasalahan bagi sistem reproduksi. Kesehatan reproduksi juga menjangkau hal nan lebih luas, seperti bagaimana menjaga kehamilan dan melahirkan dengan lancar, penyakit nan menyerang organ-organ reproduksi dari nan ringan hingga penyakit nan cukup berat seperti kista, kanker rahim, sel indung telur, dan impotensi. Semua itu memang menjadi penghalang kehadiran anak.
Tetapi, bukannya tak ada cara medis buat menyingkirkan semua penghalang tersebut. Biaya memang terkadang menjadi hambatan nan tidak terelakkan. Bila hal ini nan menjadi fokus masalah, maka hal nan paling krusial ialah memperoleh pertolongan atau berpasrah diri. Sering kali malah ketika kepasrahan itu telah berada pada taraf tertinggi, pertolongan Tuhan itu datang. Seperti nan terjadi pada Nabi Ibrahim dan Nabi Zakaria. Ketabahan mereka menanti kehadiran buah hati malah menambah keimanan dan menambah keyakinan bahwa Tuhan mempunyai cara tersendiri buat membuat umat-Nya merendahkan hati demi mendapatkan nan terbaik termasuk juga amanat nan berupa buah hati.
Kesehatan Reproduksi pada Wanita
Kesehatan reproduksi pada wanita dinyatakan sehat bila proses reproduksi lancar dan tak mengalami gangguan. Kesehatan reproduksi bukan hanya berbicara tentang sistem reproduksi nan sehat, melainkan berbicara tentang bagaimana pasangan suami istri bisa memiliki interaksi seksual nan juga sehat. Sehatnya interaksi seksual itu merupakan salah satu upaya mendapatkan kehadiran buah hati. Ketika penyatuan jiwa dan raga berlangsung indah, hati akan menjadi tenang, stres hilang, dan pembuahan dapat dilakukan dengan lebih sempurna.
Kesehatan organ reproduksi wanita memiliki peran nan lebih penting. Hal ini berkaitan dengan bayi nan nantinya akan berada di rahim wanita tersebut. Kesehatan reproduksi wanita berarti sistem reproduksi wanita nan sehat secara keseluruhan. Rahim maupun organ reproduksi wanita nan lain. Hal ini menjadi satu kesatuan nan tidak dapat dipisahkan. Oleh karenanya, tak mengherankan kalau wanita lebih sering disalahkan ketika kehadiran anak belum juga terlihat tanda-tandanya.
Pentingnya kesehatan sistem reproduksi pada wanita, bahkan, mendapatkan perhatian nan cukup besar dari global kedokteran internasional. Dalam Konferensi Wanita Sedunia nan digelar di Beijing pada 1995, telah ditetapkan empat poin krusial berkaitan dengan kesehatan sistem reproduksi wanita.
- Kesehatan reproduksi dan seksual ( reproductive and sexual health ).
- Penentuan dalam keputusan reproduksi ( reproductive decision making ).
- Kesetaraan pria dan wanita ( equality and equity for men and women ).
- Keamanan reproduksi dan seksual ( sexual and reproductive security ).
Berbagai permasalahan nan sering muncul dan bersinggungan dengan kesehatan reproduksi wanita ialah penyakit-penyakit nan menyerang sistem reproduksi wanita. Penyakit nan ringan seperti keputihan hingga penyakit nan tergolong serius seperti kista dan kanker ialah dua penyakit nan cukup akrab di kalangan wanita.
Kesehatan Reproduksi pada Pria
Terciptanya janin dalam rahim tak lain sebab ada peranan dari sel sprema nan hanya dimiliki oleh pria. Kesehatan sistemn reproduksi pria pun kemudian tak jauh dengan permasalahan kesehatan sel sperma dan sistem dalam tubuh pria nan menghasilkan sel sperma tersebut. Kualitas sperma nan mumpuni tentu saja akan membuat sperma tersebut akan mudah bergerak dan menembus sel telur sehingga pembuahan dapat terjadi dengan sukses.
Kesulitan dalam memiliki keturunan bukan semata-mata sebab disebabkan oleh sistem reproduksi pada wanita nan tak sehat, melainkan dipengaruhi oleh kesehatan reproduksi pria nan terganggu. Berbagai permasalahan kesehatan reproduksi pada pria.
Kualitas sperma nan dihasilkan tak bagus dan tak cukup kuat buat menembus sel telur. Hal ini dapat sebab suatu penyakit atau faktor kelelahan dan faktor interaksi seksual nan kurang sempurna. Pemakain celana nan terlalu ketat juga dapat membuat kualitas sperma kurang baik. Laki-laki nan bekerja di tempat-tempat bertekanan tinggi dengan penguapan nan tinggi juga dapat menghambat pembentukan sperma nan baik.
Faktor makanan juga akan mempengaruhi kualitas sperma. Suhu rahim nan kurang mendukung juga dapat mematikan sel sperma sehingga tak dapat mencapai sel telur. Makanan tinggi protein dan menjaga kesehatan tubuh dengan cara berolahraga juga dapat menjadi satu jalan mendapatkan sperma nan bagus.
Terjadinya infeksi saluran reproduksi, disfungsi birahi atau impotensi, dan ejakulasi dini. Ketiga kendala tersebut dapat membuat laki-laki tidak mampu membuahi istrinya. Keadaan ini harus diobati dan diselesaikan terelbih dahulu. Akan memakan waktu, dana, dan harus juga mempunyai kesabaran nan luas demi mendapatkan keturunan nan diinginkan. Mental dan jiwa laki-laki juga harus dibina agar tidak merasa kecil hati dengan keadaannya. Ketika kerendahan hati laki-laki ini tidak tercipta, maka pengobatan dan terapi akan berjalan tersendat.
Mendapatkan anak itu tak mudah buat sebagian orang. Kesehatan reproduksi dapat menjadi kendala. Namun, hambatan itu bukannya tidak ada jalan keluar.