Kontroversi Teori Darwin

Kontroversi Teori Darwin

Tidaklah aneh kalau seorang Charles Darwin dianggap sebagai Bapak Evolusi. Sebutan Darwin Bapak Evolusi bergitu inheren dikarenakan buku fenomenal nan dibuatnya, The Origin of Spesies nan menyatakan bahwa manusia itu berasal dari makhluk homogen monyet. Pendapatnya ini waktu itu mengembarkan dan menjadi perbincangan hangat di Eropa sebagai topik nan paling seru.

Evolusi Manusia

Menurut biologi, 'evolusi' istilah telah didefinisikan sebagai 'perubahan sifat diwariskan dari suatu populasi dari generasi ke generasi berikutnya'. Idenya ialah bahwa sifat-sifat genetik nan diwariskan kepada keturunannya selama proses reproduksi. Ciri-ciri baru memasuki kolam genetik ketika salah populasi bermigrasi dari satu habitat (area) nan lain dan menyesuaikan atau spesies mereproduksi dengan spesies lain. Selama proses ini, spesies 'hasil akhir' nan sukses beradaptasi dengan baik berarti bertahan hidup, sedangkan nan tak layak punah. Proses ini disebut Seleksi Alam.

Teori Evolusi didasarkan pada proses seleksi alam pertama kali dikemukakan oleh Charles Darwin dalam bukunya 'On the Origin of Species' diterbitkan pada tahun 1859. Dalam buku itu Darwin juga menyatakan bahwa semua spesies memang berasal dari kolam genetik umum. Teori ini telah membentuk dasar pemikiran biologi modern nan menjelaskan keanekaragaman kehidupan di Bumi.

Teori Evolusi Darwin

Dalam klarifikasi Teori Evolusi Darwin juga telah menjelaskan bahwa proses Seleksi Alam memastikan bahwa perubahan genetik meningkatkan proses reproduksi dan mereka menjadi lebih generik dari generasi ini ke generasi berikutnya. Dengan demikian, banyak karakteristik nan terbukti berguna diteruskan kepada keturunannya.

Lebih banyak keturunan nan dihasilkan sehingga proses ini bisa bekerja dan memastikan bahwa keturunan nan masih hayati ialah orang-orang nan paling cocok atau disesuaikan dengan habitat baru atau lingkungan.

Akhirnya, para Spesies mulai bersaing buat bertahan hayati antara satu sama lain. Sekali lagi, ini proses alam seleksi memastikan bahwa salah satu nan terkuat akan bertahan. Spesies nan tak dapat beradaptasi atau bertahan menjadi punah.

Beberapa faktor tentang spesies cenderung beradaptasi selama proses ini. Ini ialah tinggi badan, berat badan, rambut tubuh, dan sebagainya. Sifat lain nan menjadi krusial ialah daya tarik dari suatu spesies terhadap satu sama lain atau spesies lain buat tujuan menjamin kawan reproduksi potensial. Ini disebut Seleksi seksual.

Proses Adaptasi mengambil loka perlahan-lahan dalam suatu spesies. Memodifikasi tulang dll struktur ialah salah satu proses tersebut. Misalnya tulang eksklusif menjadi tak berguna dan baik menghilang atau tetap dalam proses penghilangan. Tulang ekor hadir nan dalam manusia (atau Homo Sapiens) ialah contoh nan baik dari proses tersebut.



Ikhwal Charles Darwin

Darwin lahir secara kebetulan bersamaan dengan kelahiran Abraham Lincoln, presiden penentang perbudakan di Amerika, yaitu 12 Februari 1809 di Shrewsbury, Inggris. Pada usia 16 tahun Darwin masuk Universitas kedokteran di Edinburg. Namun, ilmu kedokteran dan anatomi dianggapnya sebagai ilmu nan menjemukan.

Tak lama setelahnya, dia pindah ke Cambrige belajar unsur administrasi perkantoran. Namun berkuda di Cambrige lebih digemarinya ketimbang belajar ilmu administrasi. Walau begitu, Darwin mampu memikat salah satu maha gurunya nan mendorongnya buat ikut ke dalam pelayaran dalam melakukan penyelidikan di atas kapal HMS Beagle, sebagai seorang Naturalis.

Ayah Darwin keberatan atas planning tersebut, mengingat karakter Darwin nan terkenal tak pernah serius dan lebih suka main-main. Berkat bujukan nan terus-menerus, akhirnya sang ayah mengijinkan Darwin berangkat berlayar.

Siapa sangka, pelayaran ini justru menjadi tonggak krusial dalam dua puluh tahun hidupnya, sebab di atas kapal itulah Darwin melakukan berbagai penelitian. Mereka melakukan pelayaran selama lima tahun. menyusuri pantai Amerika Selatan dalam kecepatan nan mengasyikan. Menyelidiki pulau Galapagos nan terpencil dan sunyi serta merambah pulau-pulau di Pasifik, Samudera Indonesia, dan Selatan Samudera Atlantik.

Dalam pengelanaan tersebut Darwin mengalami berbagai hal, melihat keajaiban majemuk suku primitif, menyaksikan sejumlah besar fosil-posil masa purba, meneliti berbagai jenis tumbuhan dan hewan, lalu menyimpan penelitiannya tersebut buat menemukan suatu titik nan kelak akan mengubah holistik hidupnya, bahkan pandangan para ilmuwan Eropa.



Hipotesis Evolusi

Berdasarkan catatan dan pengamatannya munculkan teori-teori tentang evolusi , ditambah pula ketika dia membaca buku karya Thomas Maltus, tentang prinsip-prinsip kependudukan, semakin kuatlah ia terhadap teori sendiri nan meliputi hal ikhwal bahwa segala makhluk memiliki seleksi alam nan membuatnya berubah.

Pada 1836, Darwin menerbitkan sebarisan buku nan membuat namanya menjadi tersohor di seantero Inggris dan mengangkatnya sebagai seorang Biolog kenamaan Inggris. Lebih mencengangkan lagi, ketika teori Evolusinya tentang manusia dikemukakan publik. Sempat terjadi banyak perdebatan.

Namun, Darwin urung ambil bagian disebabkan kesehatannya nan memburuk dampak gigitan serangga tropis ketika melakukan pelayaran. Darwin pun mendapat dukungan dari Thomas H. Huxley, seorang jago debat nan berdiri di garis depan buat membela semua teorinya.

Ide teori Darwin lebih banyak menyentuh hal ikhwal keagamaan, dan belakangan banyak nan membantahnya, terutama Harun yahya dari Islam nan mengatakan bahwa teori Darwin hanya omong kosong belaka. Walau begitu berkat teori tersebut, Darwin tidak pelak lagi berada di urutan para penemu dan namanya tetap harum sepanjang masa sebab teorinya tak pernah selesai buat diperdebatkan.



Kontroversi Teori Darwin

Teori Darwin dan teori beruntun setelah itu nan didasarkan pada konsep Seleksi Alam telah mengalami kontroversi beberapa.

Kepala di antara orang-orang terhadap hal itu ialah Kreasionis nan memiliki dasar teologis atau keagamaan bagi argumen mereka. Mereka percaya bahwa entitas supernatural seperti Tuhan memiliki tangan dalam menciptakan manusia di Bumi. Teori Darwin sebab itu berdiri melawan keyakinan mereka nan panjang diadakan dan sistem pemikiran keagamaan.

Ketika Darwin pertama kali keluar dengan teorinya pada tahun 1859, ia menghadapi banyak perlawanan dari masyarakat bukan hanya agama, tetapi juga dari masyarakat ilmiah. Namun, kemudian percobaan ilmuwan lain di lapangan telah mengungkapkan teori Darwin buat menjadi kenyataan.



Tantangan Pada Teori Evolusi

Sekarang kita sudah familiar dengan loka di mana teori-teori ilmiah evolusi didasarkan, mari kita lihat beberapa ilmiah serta argumen agama terhadap teori evolusi. Sebelum Anda mulai membaca, harap dicatat bahwa argumen berikut tak ada hubungannya dengan pendapat pribadi penulis dan pemahaman evolusi

Teori evolusi paling populer setuju pada fakta bahwa ada kehidupan ada di alam semesta, termasuk bumi buat memulai. Bumi ialah hanya massa gundukan unsur kimia dan senyawa dan tak ada senyawa ini bisa disebut materi hidup. Sekarang muncul pertanyaan bahwa bagaimana dapat sekelompok non-hidup senyawa dan elemen berkumpul dan bergabung buat menghasilkan sesuatu nan memiliki kehidupan?

Dalam kelanjutan dengan perdebatan di atas, biologi Amerika terkenal, Stanley Miller, telah mengamati bahwa kemungkinan benda wafat nan hayati kembali dengan sendirinya tak konsisten dengan pemikiran ilmiah dan observasi.

  1. Pengamatan Ilmiah menyatakan bahwa organisme dapat melahirkan atau memperbanyak organisme lain dari spesies nan sama. Kadang-kadang, mutasi genetik bisa terjadi nan mungkin dapat membuat anak tampak secara fisik atau berbeda dari orang tua dan mutasi tersebut, dengan dispensasi nan sangat sporadis terjadi, biasanya dalam bentuk kelainan genetik atau pengrusakan.
  2. Pada sebuah penelitian nan dilakukan oleh tim nan hebat matematika terkemuka dan peneliti biologi evolusi datang dengan hasil mengejutkan, dibuktikan dengan statistik numerik, membuktikan bahwa probabilitas matematika dari sel hayati atau molekul protein buat datang menjadi ada dengan sendirinya benar-benar nihil !
  3. Percobaan laboratorium telah gagal buat membuktikan bahwa mutasi genetik bisa menyebabkan penciptaan spesies nan sama sekali berbeda.
  4. Kurangnya bukti konkret nan bisa memberikan klarifikasi ilmiah buat kenyataan penciptaan dan evolusi divergen membentuk dasar bagi semua agama menghubungkan penciptaan ke Mahatinggi - Tuhan, jika Anda mau! Di sinilah benih-benih kontroversi Evolusi Penciptaan ditaburkan!

Segala tentangan di atas, memang tak ada kaitannya dengan penetapan Darwin bapak evolusi, sebab tanpa Darwin pun suatu saat pemikiran evolusi niscaya akan terkuak, dan pemikiran anti evolusi akan hadir menyertainya.