Pengantar Manajemen Menjelaskan Penilaian atau Audit

Pengantar Manajemen Menjelaskan Penilaian atau Audit

Setidaknya dalam semacam pengantar manajemen , kita dapat membaca secara garis besar tujuan dan fungsi dari manajemen, sebagai suatu bidang atau bentuk kolektivitas kerja. Pengantar manajemen juga menjelaskan definisi dan apa nan dapat diperas sebagai pengertian melalui proses manajemen. Misalkan, manajemen ialah suatu proses/kegiatan/usaha pencapaian tujuan eksklusif dengan melalui kerjasama orang-orang banyak (Terry dalam Widjaja dan Hawab,1987:43).

Manajemen dalam pengantar manajemen pun secara generik bisa didefinisikan sebagai semua kegiatan dan tugas nan dilakukan oleh satu orang atau lebih buat menyelesaikan suatu tujuan melalui perencanaan dan pengendalian kegiatan orang lain atau menyelesaikan kegiatan nan tak bisa dicapai oleh orang lain melalui bertindak berdikari atau sendiri-sendiri. Manajemen seperti nan didefinisikan oleh berbagai macam pemikir dalam bidang pengantar manajemen mengandung komponen-komponen berikut:

  1. Perencanaan
  1. Pengorganisasian
  1. Staffing
  1. Mengarahkan (Leading)
  1. Pengendalian

Dalam pengantar manajemen, pula di jelaskan beberapa kondisi dan situasi apa nan tengah dihadapi di dalam global profesionalitas, di mana tuntutan workteam lebih mengemuka. Karena dewasa ini makin banyak perusahaan menghadapi suatu lingkungan bergerak maju dan berubah, nan selanjutnya menuntut agar perusahaan itu menyesuaikan diri. Robbins (1996 : 322) misalnya dalam pengantar manajemennya menyebutkan enam kekuatan khusus nan bertindak sebagai perangsang perubahan di antaranya :

  1. Sifat angkatan kerja; lebih banyak keanekaragaman budaya; peningkatan dalam profesional dan banyaknya orang masuk dengan keterampilan nan kurang memadai.
  1. Teknologi; lebih banyak komputer dan otomatisasi, program rekayasa ulang.
  1. Kejutan ekonomi; pasar surat berharga hancur, fluktuasi taraf suku kembang dan fluktuasi mata uang asing.
  1. Persaingan; pesaing global, merger dan konsolidasi dan pertumbuhan pengecer barang istimewa.
  1. Kecendrungan sosial; peningkatan mereka nan kuliah, pernikahan tertunda pada orang muda dan peningkatan taraf perceraian.
  1. Politik dunia.

Pengantar manajemen juga menjelaskan perihal market secara jernih dan umum. Misalnya, persaingan nan terjadi dampak ekonomi dunia mengakibatkan pesaing-pesaing dapat datang dari berbagai belahan pelosok dunia. Persaingan nan meninggi juga berarti perusahaan nan mapan perlu mempertahankan diri terhadap baik pesaing tradisional nan mengembangkan produk dan jasa baru maupun firma wiraswasta kecil dengan penawaran nan inovatif.

Untuk itu, perusahaan nan sukses akan merupakan perusahaan nan bisa merubah menanggapi pesaing tersebut. Dengan tujuan, perusahaan tersebut akan tangkas, mampu secara cepat mengembangkan produk baru dan segera masuk pasar. Dengan kata lain mereka akan lebih fleksibel. Namun demikian, mereka akan menuntut juga angkatan kerja nan sama fleksibel tanggapannya, nan bisa menyesuaikan diri dengan kondisi nan berubah secara cepat dan bahkan radikal.

Dalam buku Software Engineering Managemen t, serta Koontz, Management 7th Edition (1980), pengantar manajeme n dengan demikian menjelaskan hal-hal nan berkenaan dengan perihal di bawah ini.

  1. Pengantar manajemen mendefinisikan dan menjelaskan sifat dan tujuan manajemen.
  2. Pengantar manajemen menyatakan bahwa manajemen berlaku buat semua jenis organisasi dan buat manajer di semua taraf organisasi. Dengan demikian akan dipahami adanya level manajemen padanya.
  3. Pengantar Manajemen mendefinisikan fungsi manajerial perencanaan, pengorganisasian, staffing , memimpin [mengarahkan], dan pengendalian.
  4. Pengantar manajemen memberikan kejelasan akan pernyataan bahwa setiap pengelolaan eksklusif membutuhkan pendekatan sistem dan praktik nan selalu memperhitungkan situasi dan kontinjensi, nan berkaitan dengan tenaga terlatih.
  5. Pengantar manajemen menjelaskan bahwa tujuan dari semua manajer ialah buat menjadi nan paling produktif, buat melaksanakan kegiatan mereka secara efektif dan efisien dan buat menciptakan situasi surplus.
  6. Pengantar Manajemen Menjelaskan pula proses penilaian dan auditing nan harus dihadapi para manajer berkaitan dengan tugasnya.

Beberapa, poin di atas akan dijelaskan secara khusus.



Pengantar Manajemen Menjelaskan Manajemen Sebagai Level dalam Bisnis

Pengantar manajemen juga menyaratkan klarifikasi mengenai, level suatu manajerial nan perlu dipahami oleh para pemula dalam manajemen. Ini seperti menjelaskan adanya kerangka awal pemahaman, bahwa manajerial itu mengenai strata dan tahapan nan harus di upayakan, demi mencapai tujuan surplus tadi. Oleh karenanya dalam pengantar manajemen terkadang dijelaskan beberapa hal mengenai suatu kontrol kualitas dalam berbisnis. Karena bisnis ialah meningkatnya kerja kolektif dalam hal kemampuan buat berkerja sama dalam tim, mendengarkan dengan tepat, kemudian membangun ide satu sama lain. Inilah kunci dari kesuksesan.

Pengertian bisnis dari John Harvey Jones itu, menyaratkan keberadaan mendengarkan dengan tepat. Seni mendengar tentunya tak lepas dengan seni membicarakan hal nan tepat pula. Melaksanakan penyiaran pesan nan jitu itulah bisnis sebenarnya. Oleh karenanya perlu ditetapkan kontrol dalam cara orang berkomunikasi. Kontrol ialah bagian dari proses penilaian berdasarkan atas imbas dan feedback . Dengan adanya kontrol, dapat dimungkinkan individu akan berusaha keras buat membahasakan dan mendengarkan dengan tepat dalam sebentuk proses manajemen sedergana. Fungsi kontrol ini dinegosiasikan atau lebih tepatnya dipranatakan pada setiap individu dalam kelompok dalam anggaran main tertentu.



Pengantar Manajemen Menjelaskan Tugas Perkerja

Pengantar manajemen pun menjelaskan job description , atau pelukisan tepat nan harus di arahkan para manajer kepada para pekerjanya. Berkaitan pula dengan persepsi individu para pekerja dan buruh di bawah arahan para manajer nan tak dapat diabaikan dalam studi pengantar manajemen. Persepsi mekanis para aparatus (pelaku manajemen) buat mengukur dipercayanya individu dalam kelompok, telah dibentuk sendirinya.

Dalam satu hal mendorong terciptanya situasi di mana alat-alat kepentingan sosial digambarkan dalam bentuk self-other orientation tasks . Tugas terarah antara individu dengan orang lain itulah nan mendasari dan menjembatani bagaimana proses manajerial itu terbentuk. Manajemen tak asal jagal dan keluar dengan kasar, namun terarah oleh pola orientation task agar tidak ada nan merasa terasing, merasa sendiri, terkucilkan. Karena meskipun berdiri sendiri dalam tubuh dan persepktif nan mandiri.

Diri manusia ialah diri sosial ( social self ) nan dapat di arahkan dalam sebentuk perangkat dan aturan, asalkan anggaran tersebut benar-benar dapat dipahami, sebab umumnya manusia akan melewati batas kemampuannya, bila sang manajer mampu menjelaskan dengan tepat mengenai tujuan akhir dan iming-iming nan kelak dapat di capai darinya. Sebagaimana : “Diasumsikan bahwa individu terdorong buat memaksimalkan memuaskan secara maksimal kebutuhan personal. Dua atau lebih dari individu dalam sebentuk situasi sosial cenderung buat membentuk kepuasan tersebut dalam semangat mendahulukan kebutuhan orang lain” (Jiller, 1973)



Pengantar Manajemen Menjelaskan Penilaian atau Audit

Evaluasi merupakan bagian nan juga dijelaskan dalam pengantar manajemen. Berkaitan dengan hasil nan optimal ( outcomes ) merupakan pilihan dari pelbagai pilihan dalam proses evaluasi. Outcomes atau hasil sendiri telah beranjak dari sekadar basa-basi dalam setiap proses keorganisasian, pemerintah, atau yayasan-yayasan, kini menjadi semacam gerakan generik nan harus diupayakan optimal.

Manajemen tak anti audit begitulah pemahaman nan dikemukakan dalam pengantar manajemen mengenai permasalahan penilaian internal dan auidt. Orang-orang telah berlomba berkomitmen buat menunjukkan awal terbaik, pada proses terbaik, buat hasil nan lebih baik.

Kebanyakan kata ‘audit’ lebih mencerminkan hal-hal nan tabu, menyeramkan, patut dihindari bahkan dimanipulasi. Menurut Traci L. Coenen (2006) “Akhir-akhir ini ranggung jawab buat mencegah dan menerawang kecurangan ada pada taraf manajemen perusahaan. Para eksekutif dan manajer harus dengan lebih jernih mengerti keterbatasan pada proses audit dan pelaporannya, dan mengenali bahwa itu tak cukup buat mendeteksi segala kecurangan.” Meskipun audit dan semua pelaporannya tak serta-merta disingkirkan atau dibuang begitu saja manajemen sudah seharusnya melakukan tindakan advokasi buat mencegah kecurangan itu dari dalam.