Model Anne Avantie Tidak Hanya Wanita Kurus
Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan nan melimpah dan semuanya unik, termasuk hasil karya dari Anne Avantie . Produk-produk kebudayaan Indonesia nan bisa dikenali dan menjadi bukti diri dari negara Indonesia juga bermacam-macam. Indonesia memiliki aneka makanan khas, tempat-tempat wisata, adat dan kebudayaan, serta baju khas.
Berbicara tentang baju khas, setiap daerah di Indonesia memiliki ragam baju khas nan berbeda. Di antara semua baju khas tersebut, masyarakat Indonesia sepertinya sangat tak asing jika mendengar nama kebaya. Desain kebaya nan cantik selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi wanita nan mengenakannya. Salah satu desainer kebaya nan namanya cukup terkenal di Indonesia ialah Anne Avantie.
Namanya sudah merupakan agunan kualitas dari sebuah kebaya. Kebaya hasil rancangannya telah banyak digunakan oleh kalangan-kalangan elit Indonesia. Para public figure Indonesia dan kaum pejabat ialah golongan masyarakat nan cukup banyak menggunakan kebaya rancangan wanita ini.
Kehormatan lebih juga pernah dirasakan oleh Anne. Pada event internasional nan diikuti Indonesia, seperti pemilihan ratu sejagad, wanita ini sering dipercaya buat mendesain sebuah kebaya spesifik nan nantinya akan ditampilkan di hadapan masyarakat dunia.
Tentang Anne Avantie
Wanita hebat ini ialah seorang wanita kelahiran Semarang 20 Mei 1954. Di umurnya nan sudah melebihi setengah abad, wanita ini tetap berkarya menghasilkan kebaya-kebaya cantik nan modern. Sepotong kebaya dengan desain cantik dan menarik nan akan menambah anggun para wanita penggunanya lahir dari daya kreativitas seorang Anne Avantie.
Wanita ini lahir dengan nama Sianne Avantie. Kebudayaan nan melatarbelakangi kehidupan keluarganya ialah kebudayaan Tionghua. Avantie ialah anak dari pasangan Hari Alexander dan Amie Indriati. Daya kreativitas wanita ini sudah terlihat sejak ia duduk di bangku sekolah dasar. Ia menghabiskan masa kecilnya di kota Solo.
Bisnisnya sekarang ini sepertinya dapat jadi sebab dari pengaruh nan dibawa oleh ibunya. Ibu Anne ialah seorang pengusaha salon nan terbiasa dengan urusan kecantikan perempuan. Melihat ibunya mahir membuat wanita cantik melalui riasan, wajar rasanya jika Anne terinspirasi.
Ketertarikannya terhadap global mode sudah ia perlihatkan sejak kecil. Di kotanya, Solo, Anne remaja terkenal dengan berbagai rancangan kostum nan digunakan buat berbagai pertunjukan. Siapa nan menyangka jika karirnya sebagai seorang desainer dimulai dari sepetak rumah kontrakan.
Saat itu, pada 1989, wanita ini hanya memiliki kapital dua buah mesin jahit dan sepetek rumah kontrakan. Mengawali kariernya sebagai penjahit biasa, Anne terus berkreasi tanpa bosan melahirkan desain-desain unik dan menarik. Mengawali karirnya di global mode, Anne mengkhususkan dirinya pada desain pakaian nan khas dengan rangkaian manik-manik.
Baju-baju pertunjukan nan memang harus terkesan glamour ialah desain-desain pakaian pertama nan diciptakan wanita ini. Mulai dari situlah estetika manik-manik menginspirasi Avantie buat membuat sesuatu nan lebih. Manik-manik nan menjadi karakteristik khasnya lalu coba ia kreasikan pada kebaya ciptaannya.
Bukan tanpa halangan Anne menjalankan bisnisnya di bidang ini. Melalui perjalanan nan tak mudah, kini nama Anne Avantie sudah menjelma menjadi nama seorang nan besar dan berdedikasi tinggi pada produk kebudayaan Indonesia terutama kebaya.
Kebaya nan diciptakan oleh Anne menjadi pencetus lahirnya kebaya-kebaya dengan desain modern. Tanpa meninggalkan nilai-nilai keaslian kebaya Indonesia, Anne sukses membawa kebaya menjadi baju khas dari Indonesia ke global internasional. Kesuksesan Anne terlihat dari keberadaan beberapa buah butik di pusat perbelanjaan mewah di Jakarta.
Apa nan telah dicapai oleh Anne Avantie sekarang ini tak lantas membuatnya lupa terhadap sesama. Kesibukannya sebagai desainer prominen tak menghalangi keinginannya buat melakukan berbagai kegiatan sosial.
Untuk mewujudkan rasa kasih sayangnya terhadap sesama, Anne Avantie membangun sebuah rumah singgah nan diperuntukkan bagi anak-anak dengan penyakit serius. Rumah singgah milik Anne bekerja sama dengan salah satu rumah sakit besar di Semarang buat mengobati anak-anak tersebut.
Anne Avantie Siap Berikan Tip Sukses di Acara Jogja Fashion Week
Pada saat acara Jogja Fashion Week (JWF) nan akan digelar pada tanggal 7 Juli 2012, desainer busana terkenal Anne Avantie akan memperlihatkan karya-karyanya. Selain itu, wanita nan sudah memiliki pengalaman selama kurang lebih 23 tahun di dunia fashion ini pun akan membagi ilmu seputar berkarya.
Avantie nan beberapa waktu lalu menyabet penghargaan Ernst & Young Entrepreneurial Winning Women 2012, juga akan mengadakan seminar dan workshop dengan judul Inspirasi Karya dan Cinta . Judul tersebut diambil dari judul bukunya sendiri nan dibuatnya selama 6 bulan dan sudah diterbitkan.
Avantie mengatakan bahwa ia tak hanya memamerkan karyanya dalam acara ini. Dirinya bersedia mengiukuti JFW ini sebab karya-karyanya banyak dikepung dan ditiru sehingga ia mengemasnya dalam bentuk seminar dan workshop saja.
Seminar ini selain sebagai wadah buat berbagi resep dan inspirasi dari lika-liku kehidupan Avantie, juga akan dibeberkan misteri bagaimana seorang Anne dengan latar belakang nan bertolak belakang dengan global fashion (tidak mengerti ilmu menjahit dan membuat pola), mampu merealisasikan ide-ide membuat busana nan sekarang sudah dikenal sampai ke mancanegara.
Seminar nan berjudul Inspirasi Karya dan Cinta ini akan dimulai pukul 10.00 - 15.00 WIB dan digelar secara perdeo atau tak dipungut biaya. Seminar ini juga digelar dalam rangka memeriahkan acara akbar global fashion pada 4 sampai 8 Juli 2012 di Jogja Expo Center. Gelaran akbar ini akan menyajikan ratusan karya busana dari para desainer, baik senior maupun desainer muda.
Model Anne Avantie Tidak Hanya Wanita Kurus
Seorang mantan model bernama Dewi Motik mengatakan bahwa sebagian masyarakat beranggapan busana Anne Avantie hanya spesifik dipakai oleh orang kurus atau menggunakan model kurus buat menampilkan karya busananya. Tapi, asumsi masyarakat pada umumnya ini terpatahkan ketika beberapa waktu nan lalu karya Anne dipakai oleh beberapa tokoh wanita tahun 50-60-an dalam sebuah acara fashion show .
Beberapa seniman wanita senior seperti Mieke Widjaja, Farida Pasha, Rina Hasyim, Neni Triana, dan Henny Purwonegoro tampil buat menampilkan karya-karya Anne. Ukuran tubuh wanita-wanita tersebut sudah tak lagi semampai seperti seorang model. Tapi dengan penuh kebanggaan, artis-artis senior ini tetap percaya diri berlenggak-lenggok di atas panggung.
Pada sesi peragaan busana nan dikenakan oleh tokoh-tokoh senior tersebut, Avantie mencoba menampilkan karya busana nan terinspirasi dari kain sindur dan klabang ngantub dengan rona hijau serta merah menyala. Sebenarnya, kain nan melambangkan kesuburan dan kemakmuran ini biasa dipakai saat upacara penikahan adat Jawa di Surakarta.
Tujuan Anne memakai kain ini pada karyanya ialah buat mengangkat para pengrajin sindur agar tak berjalan di tempat. Anne mamunculkan bahan sindur nan biasanya ukurannya hanya sekitar 50 cm x 150 cm menjadi sebuah bahan kebaya. Dengan cara ini, diharapkan nantinya para pengrajin sindur dapat menemukan huma baru.
Semantara itu, pada acara-acara terdahulu seperti pagelaran Jakarta Fashion and Food festival kesembilan, Anne pernah memamerkan karya busana dengan tema Matahati. Anne terinspirasi serta mendedikasikan acara fashion show ini buat Titiek Puspa, seorang seniman senior nan tidak lekang oleh waktu. Pada saat itu, Anne Avantie menyajikan empat generasi busana dan empat warisan budaya, yakni, Cina, India, Melayu, dan nan terakhir ialah budaya dari Timur Tengah.