Sistem Ekonomi Simbol Rakyat Sejahtera
Setiap negara memiliki sistem ekonomi nan berbeda-beda, bergantung dari kepemimpinan dan penyelenggaraan negaranya. Sistem ekonomi ialah suatu bentuk organisasi ekonomi nan mengatur dan memecahkan berbagai macam masalah ekonomi nan terjadi bertujuan buat mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Sistem ekonomi bermacam-macam, mulai dari sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat (komunis - sosialis) hingga sistem ekonomi liberal.
Pengertian sistem ekonomi tradisional adalah berupa sistem ekonomi nan dijalankan secara bersama buat kepentingan bersama sinkron dengan anggaran nenek moyang. Dalam sistem ekonomi tradisional keadaan masyarakat masih bersifat kekeluargaan dan tanah merupakan tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran.
Sistem ekonomi tradisional pun masih menerapkan sistem barter dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Peran pemerintah pada sistem ekonomi tradisional hanya sebatas memberi konservasi agar ketertiban generik tetap terjaga. Umumnya, sistem ekonomi tradisional hanya sedikit menggunakan kapital dan produksi hanya dikerjakan saat dibutuhkan oleh konsumen.
Sistem ekonomi terpusat atau komando atau juga disebut sistem ekonomi sosialis – komunis, yaitu sistem ekonomi nan peranan pentingnya dipegang oleh pemerintah sebagai pengatur serta pelaksana semua kegiatan ekonomi. Dalam sistem ini, semua sumber daya perekonomian ialah milik pemerintah. Pemerintah pun memiliki wewenang buat menetapkan harga barang dan jasa. Sebagian besar aktivitas ekonomi nan dilakukan masyarakat diatur dan diawasi oleh pemerintah.
Sistem ekonomi berikutnya ialah liberal. Sistem ekonomi liberal merupakan sistem ekonomi nan memberikan kebebasan nan sangat luas bagi para pelaku ekonomi buat melakukan berbagai kegiatan ekonomi nan disenangi, sinkron dengan kemampuan dan talenta masing-masing.
Dalam sistem ekonomi ini, terdapat kebebasan bagi semua pihak. Aktivitas ekonominya pun ditentukan oleh pasar dan sebagian besar kapital serta kegiatan ekonomi dikuasai oleh partikelir pada umumnya.
Seorang tokoh ekonomi bernama John Maynard Keynes mengatakan bahwa perekonomian tak bisa sepenuhnya dilepaskan pada pasar, tetapi dibutuhkan juga campur tangan pemerintah. Akan tetapi, perekonomian juga tak bisa sepenuhnya diatur oleh pemerintah dan meniadakan peran swasta.
Sistem Ekonomi Indonesia
Berbagai sistem ekonomi nan berbeda akan berpengaruh pada akibat nan akan dihasilkanya. Setiap negara berhak menentukan sistem ekonominya masing-masing sinkron dengan nan diinginkan oleh penyelenggara negara serta bisa diterapkan pada kondisi masyarakat suatu negara tersebut.
Di Indonesia, sistem ekonomi nan dianut ialah sistem ekonomi campuran nan dikenal dengan nama sistem ekonomi pancasila atau Demokrasi Ekonomi. Sinkron dengan pengertian sistem ekonomi campuran, negara atau pemerintahan menguasai dan mengatur seluruh aset maupun faktor produksi nan berhubungan dengan kepentingan masyarakat.
Aset atau faktor produksi nan dimaksud seperti pelabuhan, kereta api, penyediaan listrik, penyediaan air minum dan lainnya. Namun, badan partikelir pun tetap diberi kesempatan mengelola bidang lainnya nan tak dikuasai oleh pemerintah. Itu ialah sistem ekonomi nan berlaku di negara ini.
Sistem ekonomi pancasila juga disebut sebagai sistem ekonomi terpimpin, bahwa dalam sistem ekonomi semua faktor produksi, keputusan produksi dan semua nan berhubungan dengan produksi diatur dan ditentukan oleh pemerintah. Tak hanya Indonesia nan mengatur sistem ekonomi terpimpin ini, negara lain seperti Rusia, Eropa Timur, Korea Utara menerapkan sistem ekonomi ini.
Sistem ekonomi terpimpin nan berlaku di Indonesia ini pencetusnya ialah Karl Marx, seorang ekonom dari Jerman pada abad ke – 19 nan mendasarkan semua sistem produksi dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah. Sistem ekonomi ini mulai ditinggalkan oleh negara-negara Eropa Timur nan mulai beralih ke sistem ekonomi baru yaitu sistem ekonomi pasar.
Sistem Ekonomi - BUMN, BUMS, dan Koperasi
Perekonomian dan sistem ekonomi di Indonesia takterlepas dari tiga sentral pelaku, yaitu BUMN, BUMS, dan koperasi. BUMN yaitu Badan Usaha Milik Negara, nan seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara nan didapat melalui kekayaan negara nan sudah dipisahkan.
Peranan BUMN dalam perekonomian atau sistem ekonomi di Indonesia sangat krusial sebagai penghasil barang dan jasa nan dibutuhkan masyarakat Indonesia, pelopor atau pioner usaha-usaha dalam sektor nan belum diminati oleh pihak swasta. BUMN juga berperan sebagai pelaksana pelayanan generik seperti membangun jalan, membangun fasilitas sekolah, fasilitas kesehatan, serta penyediaan air bersih.
Selain itu sistem ekonomi nan dijalankan BUMN ini ialah sebagai sumber penerimaan negara seperti dari pajak, laba perusahaan, maupun dari hasil produksi. Peranan krusial BUMN lainnya ialah sebagai penyeimbang kekuatan partikelir dan membantu mengembangkan usaha kecil serta koperasi. Tujuan usaha Badan Usaha Milik Negara ini ialah mencapai kemakmuran rakyat banyak.
Pelaku ekonomi lainnya nan terlibat dalam sistem ekonomi Indonesia ialah BUMS atau Badan Usaha Milik Swasta. BUMS ialah badan usaha partikelir nan kepemilikan modalnya secara pribadi atau sekelompok orang, artinya kapital nan digunakannya milik swasta.
Modal nan dimiliki bukan dari pemerintah, melainkan berasal dari pribadi atau sekelompok orang nan sepakat mendirikan suatu usaha. BUMS juga memegang peranan krusial sebagai pelaku perekonomian di Indonesia nan mengelola bidang-bidang nan tak dikelola oleh pemerintah. Jadi jelas bahwa sistem ekonomi ini juga berlaku di Indonesia.
Para pihak partikelir ini mempunyai tujuan usaha buat memperoleh laba dan kesejahteraan para pemilik modal. Para BUMS ini menginginkan pencapaian laba nan maksimal dan optimal sebab kapital usaha di BUMS memang berasal dari perorangan atau perkelompok. Sistem ekonomi seperti itulah nan dijalankan oleh forum ini.
Pelaku sistem ekonomi nan menjadi tiang perekonomian Indonesia nan lainnya ialah koperasi. Koperasi merupakan usaha bersama nan bertujuan buat meningkatkan anggotanya dan mempunyai bidang usaha sinkron dengan kebutuhan anggotanya. Kapital usaha koperasi biasanya datang dari para anggotanya.
Sekelompok orang berserikat berniat mendirikan koperasi, misalnya koperasi simpan pinjam, hasil kegiatan usaha mereka kemudian akan dibagikan berupa laba bagi para anggotanya. Mereka ialah para pelaku dari sistem ekonomi di Indonesia nan lebih bersifat kekeluargaan.
Selain ketiga pelaku krusial perekonomian atau sistem ekonomi di Indonesia, terdapat sektor usaha Informal. Pedagang keliling, pedagang kaki lima, pedagang asongan, merupakan contoh dari para pelaku sektor usaha informal. Dalam sektor usaha informal ini memang ruang lingkupnya kecil dan tak membutuhkan alat produksi nan canggih. Kebanyakan para pelaku sektor usaha informal tak memiliki keahlian atau taraf pendidikan nan tinggi.
Sistem Ekonomi Simbol Rakyat Sejahtera
Kesejahteraan suatu masyarakat negara dapat tercermin dari sistem ekonomi nan dianut oleh negara bersangkutan. Kesejahteraan rakyat atau masyarakat memang menjadi tujuan dari sistem ekonomi, terlepas sistem ekonomi liberal sekalipun.
Indonesia nan sudah menganut sistem ekonomi terpimpin sejak beberapa dasa warsa kepemimpinan presiden, selalu berharap masyarakat menjadi sejahtera dan makmur. Namun, apa nan diharapkan oleh pemerintah bagi rakyat sepertinya masih belum tercapai.
Di Indonesia, sektor usaha masih didominasi oleh partikelir meskipun pemerintah menjadi penyeimbang dan pengawas para pengusaha partikelir tersebut. Akan tetapi, lagi-lagi sebab korupsi dan lemahnya hukum di Indonesia, para pengusaha partikelir bisa dengan mudah melakukan monopoli usaha. Hal ini tentu saja melemahkan sektor usaha kecil ataupun sektor usaha informal. Sistem ekonomi menjadi tak seimbang.
Sistem ekonomi suatu negara memang menjadi simbol rakyat sejahtera. Namun, jika sebagian masyarakat Indonesia masih hayati dalam garis kemiskinan, lalu ini semua salah siapa? Pemerintah atau memang masyarakatnya nan tak dapat berperan serta dengan sistem ekonomi nan dianut oleh Indonesia?