Perhatikan Setting
Biasanya setting dan cerita dalam film layar lebar lebih bagus dan lebih kompleks ketimbang film televisi. Oleh sebab itu ada sedikit disparitas antara membuat skenario film layar lebar dan film televisi.
Simak tips dasar membuat skenario film di bawah ini.
Ide dan Tokoh nan Unik
Untuk membuat sebuah cerita atau membuat skenario film tentu kita membutuhkan ide unik dan karakter tokoh nan menarik perhatian. Kita boleh saja mengikuti trend nan berkembang namun tetap saja harus punya keunikan dengan cerita lainnya.
Sebut saja cerita hantu nan sedang trend, maka pekerja kreatif pun mulai membuat tokoh-tokoh hantu nan unik seperti suster nengok, kuntilanak perawan, tali pocong perawan dan lain sebagainya.
Namun sebaiknya, jika trend nan berkembang ternyata menjurus ke arah kehancuran global film Indonesia, lebih baik Anda membuat skenario film nan out of the box, melawan arus namun tetap menjual. Meski pada kenyataannya memang susah buat melawan arus perfilman Indonesia. Karena ini ialah global bisnis kreatif.
Membuat Konflik nan Padat dan Menegangkan
Dalam membuat skenario film, buatlah konflik nan padat dan menegangkan. Di setiap scene nan kita untuk sudah harus memberikan konflik atau minimal memberikan sebuah informasi nan nanti di ending, informasi tersebut akan memberikan imbas dramatis.
Perhatikan Setting
Ketika membuat skenario film boleh jadi, kita punya banyak sekali khayalan nan ingin kita tuangkan dalam skenario. Namun apa daya, budget dari produser tak memungkin buat merealisasikan setting itu. Maka sebaiknya kita membuat setting film nan baku dan sinkron dengan budget PH (Production House).
Jika kita membuat setting mewah namun kemampuan keuangan PH tak sanggup, maka nan terjadi ialah setting nan asal dan terkesan ‘yang krusial ada’. Tentu saja akan mengurangi citarasa dalam ceritanya. Nah, itulah tadi tips dasar singkat dalam membuat skenario film. Untuk bisa mendalami ilmu skenario, memang sangat disarankan buat mengikuti kursus, pelatihan atau sekolah seni film. Jika kita punya kemauan nan keras niscaya Tuhan akan memberikan jalan. Semoga skenario perfilman kita semakin sukses.
Teknik Membuat Skenario
Seperti nan sudah dijelaskan di atas, teknik membuat skenario sebenarnya gampang-gampang susah. Anda harus mengetahui berbagai unsur nan diperlukan dalam pembuatan cerita serta berbagai hal nan mendukung skenario tersebut dapat divisualisasikan dengan baik.
Hal pertama nan wajib diusung dalam pembuatan skenario ialah tema cerita nan akan dibuat atau ditulis. Tema tersebut harus dipenuhi agar unsur-unsur lainnya dalam sebuah skenario dapat terarah dan mudah buat diarahkan bila terjadi suatu penyelewengan. Misalnya saja, tema nan diangkat ialah tema cinta. Maka Anda dapat membuat latar nan romantis buat mendukung kekuatan tema tersebut.
Lain halnya jika Anda membuat skenario dengan tema pembunuhan. Tidak mungkin Anda memberikan perbedaan makna nan romantis buat tema film seperti itu. Kalaupun ada, itu hanya sebagai gagasan pertama nan nantinya mengacu pada gagasan tema selanjutnya, yakni pembunuhan dan teror.
Tema tersebut harus Anda tulis ke dalam sebuah outline sehingga Anda dapat mengetahui hal-hal apa saja nan wajib ada buat mendukung tema nan ingin Anda sampaikan. Unsur-unsur lainnya nanti akan disesuaikan dengan tema nan digagas tersebut.
Sama halnya dengan outline penulisan buku atau fiksi, anda juga harus menuliskan temanya seperti apa, sinopsisnya bagaimana, siapa saja tokoh nan ada di dalam cerita tersebut, bagaimana perwatakan para tokoh tersebut, alur nan diinginkan bagaimana, latar atau setting nan dibutuhkan seperti apa, serta jalan cerita nan dibingkai akan dibuat seperti apa.
Outline tersebutlah nan nantinya akan menjadi panduan pada saat Anda membuat skenario menjadi satu jalan cerita utuh nan dapat diaplikasikan dalam bentuk film. Outline nan dibuat ini haruslah menjadi dasar pembuatan pada saat Anda membuat sebuah obrolan antara tokoh nan satu dengan tokoh nan lainnya.
Unsur-unsur Krusial dalam Skenario
Sama seperti dalam pembuatan fiksi, unsur-unsur krusial dalam skenario juga menyangkut tema, alur, latar, tokoh-dan penokohan, serta beberapa hal lain nan mesti ada dalam sebuah cerita visual.
- Tema seperti nan sudah disebutkan di atas memang sesuatu nan sangat krusial dalam pembuatan skenario. Anda harus menentukan tema terlebih dahulu buat membuat sebuah cerita nan utuh dengan gagasan nan bulat dan jelas.
- Sinopsis cerita, yakni interaksi antara holistik unsur skenario nan dipadatkan melalui jalan singkat cerita tersebut. sinopsis ini diperlukan agar Anda dapat membuat unsur-unsur lainnya menjadi sama pentingnya dengan tema nan digagas.
- Tokoh, yakni peran nan dimainkan oleh seseorang serta bagaimana karakter peran tersebut sehingga gagasan nan dimainkan dapat sampai kepada penonton nantinya. Hal ini harus didiskusikan dengan pengarah adegan ketika sebuah skenario akan dibuat menjadi sebuah film.
- Alur, yakni sebuah unsur nan menggambarkan bagaimana jalan cerita tersebut menunjukkan tema dan gagasan nan dapat diterima oleh masyarakat penonton. Alur nan digunakan dapat maju, mundur, atau bahkan campur. Namun, buat lebih mudahnya, Anda dapat membuat alur dalam skenario dengan bentuk maju.
- Latar, merupakan sebuah unsur nan menggambarkan keadaan waktu serta peristiwa nan etrjadi dalam cerita nan dibuat. Loka berlangsungnya peristiwa tersebut juga merupakan bagian dari latar nan dapat membuat utuh gagasan nan dimuat di dalamnya. Selain itu, suasana perasaan tokoh dalam cerita juga dapat digambarkan dengan baik di dalam sebuah skenario sehingga peran tokoh bisa bermain lebih mendalam lagi.
Setelah Anda menciptakan holistik unsur nan diperlukan dalam membuat skenario, maka Anda tinggal mengeditnya menjadi sebuah bahan buat kemudian divisualisasikan. Proses editing ini biasanya dilakukan oleh tim spesifik bersama pengarah adegan nan nantinya akan merefleksikan skenario menjadi sebuah film.
Membuat skenario film memang tak semudah membuat tulisan di buku harian. Namun, Anda dapat belajar buat mengasah khayalan Anda supaya lebih mudah dalam mengaplikasikan apa nan ada di dalam skenario menjadi sebuah bentuk gambar bergerak nan semuanya dimainkan oleh manusia.
Untuk melihatnya, Anda dapat membaca-baca contoh skenario film nan ada di perpustakaan atau di tempat-tempat pembuatan film. Cobalah buat membuat film pendek terlebih dahulu sebagai permulaan supaya ke depannya Anda dapat membuat film dengan aliran dan kualitas nan bagus. Selain itu, pertimbangkan pula kapital nan dapat digunakan buat membuat film!