Jenis, Tipe, dan Keunggulan Psikologi Eksperimen
Psikologi eksperimen ialah ilmu nan mempelajari tentang penelitian eksperimen. Penelitian ini lebih berfokus pada kasus penelitian nan menyangkut psikologis seseorang. Psikologi eksperimen merupakan salah satu metode penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah ialah penelitian nan terterkontrol, tersistematis, kritis tentang kenyataan berdasarkan teori dan hipotesis.
Perumusan Hipotesis dalam Psikologi Eksperimen
Psikologi eksperimen merupakan penelitian ilmiah nan selalu disertai dengan hipotesis. Hipotesis ialah dugaan sementara terhadap variabel, atau taksiran terhadap parameter populasi, atau sampling penelitian nan ingin diteliti. Biasanya pada hipotesis ini berbentuk kalimat pernyataan. Bentuk pernyataan hipotesis biasanya lebih bersifat sintesis, yaitu pernyataan nan mengindikasikan jawaban sahih atau salah.
Bentuk pernyataan buatan dalam hipotesis bisa berbentuk kalimat "jika-maka", yaitu pernyataan nan mempunyai akibat jelas dalam pengujian hubungan. Pastikan setiap pernyataan terdapat dua variabel nan bisa diukur, dan bisa ditunjukkan dengan jelas bahwa variabel tersebut saling berhubungan.
Ada dua perumusan hipotesis dalam psikologi eksperimen berdasarkan metode nan digunakan, yaitu metode induktif dan metode deduktif. Metode induktif ialah dasar pemikiran melihat suatu permasalahan dari hal-hal nan spesifik ke umum. Sedangkan metode deduktif ialah dasar pemikiran melihat suatu permasalahan dari hal-hal nan generik ke khusus.
Di dalam Psikologi eksperimen ada suatu bentuk perlakuan nan bisa dimanipulasi. Namun ada pula perlakuan nan bersifat nonmanipulatif. Perlakuan nonmanipulatif biasanya dijadikan sebagai alat kontrol penelitian itu sendiri. Bentuk nonmanipulatif disebut sebagai variabel atribut, misalnya penghasilan, stres, intelegensi, jenis kelamin, usia, dan kemandirian. Sebagai karakteristik khas penelitian eksperimen, manipulasi ini buat mengukur dan mengetahui hasil perubahan penelitian setelah dilakukan beberapa percobaan.
Misalnya si peneliti melakukan penelitian tentang upaya peningkatan persepsi diri melalui pelatihan sosialisasi diri. Peneliti memberikan penelitian kepada subjek. Peneliti memberikan stimulus, percobaan (yang tak diketahui sebelumnya) dengan memberikan perlakuan buat melihat hasilnya. Misal, subjek nan akan diambil ialah karyawan di perusahaan. Bentuk perlakuan melakukan training bagi karyawan tersebut.
Setelah melakukan training, dan karyawan tersebut mampu mengaplikasikan, maupun sebaliknya maka hasil itulah nan disebut sebagai pemberian perlakukan dalam penelitian ini. Psikologi eksperimen biasanya memungkinkan peneliti buat menarik suatu kesimpulan, jika terjadi suatu perubahan konduite nan dipengaruhi oleh komponen variabel independen dan variabel dependen.
Variabel independen ialah variabel bebas nan bisa dimanipulasi secara sistematis. Variabel independen ini tak diberi perlakuan, sebab sifatnya tak bisa diubah. Variabel independen merupakan antesedan nan dipilih oleh ekperimenter buat diveriasikan. Nilai-nilai nan didapatkan dari eksperimen tak dipengaruhi oleh hal lain nan terjadi dalam eksperimen.
Psikologi eksperimen dalam variabel independen nan baik ialah melakukan topik penelitian nan baik, didukung dengan hipotesis nan baik pula. Perlu diperhatikan ketika melakukan tujuan eksperimen itu ialah mengeneralisasikan dan memperkuat validitas eksternal. Mendeskripsikan kasuistik juga sangat memengaruhi penelitian, kasus biasa akan menjadi menarik jika disajikan dengan tajam. Tidak boleh dilupakan, penelitian eksperimen ini berlandaskan pada teori.
Variabel dependen (c riterion variabel ) ialah variabel nan terikat, variabel nan bisa diberi suatu perlakuan, atau suatu bentuk konduite nan diharapkan oleh si peneliti mengalami perubahan dampak campur tangan eksperimenter. Pada independen variabel ini bisa diukur. Terjadinya pengukuran dipengaruhi oleh variabel independen atau variabel bebas. Dalam pengukuran ini diperlukan suatu ukuran objektif buat mengetahui perubahan variabel dependen.
Berikut contoh psikologi eksperimen secara aplikatif tentang cara membuat hipotesis dan menentukan antara variabel dependen maupun variabel independen. Judul eskperimen hasil penelitian dari Schacter hipotesisnya ialah jika seseorang cemas, maka ia akan mencari teman.
Hipotesis ini nan termasuk variabel independen ialah kecemasan. Sedangkan nan menunjukkan variabel dependen dalam hipotesis tersebut ialah mencari teman. Jadi dalam hipotesis tersebut menyatakan adannya interaksi antara kecemasan dan kebersamaan.
Jenis, Tipe, dan Keunggulan Psikologi Eksperimen
Psikologi eksperimen merupakan penelitian nan bersifat prediktif. Prediktif ialah meramalkan dampak nan mungkin terjadi terhadap variabel nan terkait. Teknik nan digunakan pada penelitian prediktif ini biasannya menggunakan teknik analisis regresi sederhana, nan menetapkan persamaan buat membuat prediksi yaitu Y = a + bX. Regresi berganda ialah mengombinasikan prediksi dari beberapa prediksi nan mewakilinya sebagai X, dan Y disebut variabel kriteria. Atau bisa dituliskan sebagai Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+....+b
Psikologi eksperimen mempunyai tiga jenis, yaitu eksperimen penelitian, eksperimen sungguhan ( true txperimentation ), dan eksperimen kuasi ( quasi experimentation ). Dua jenis eksperimen nan terakhir disebut, mempunyai disparitas nan menonjol. Pada eksperimen sungguhan terdapat rondom assignment . Random assignment sendiri ialah ciri dasar dalam menyetarakan subjek sebelum diberi perlakuan. Sebaliknya, eksperimen kuasi ada dua desain bentuk penelitian, yaitu time series desing dan non equivalen control group.
Pada kuasi ekperimen time series desing ini peneliti melakukan pretest empat kali. Tujuannya buat memastikan bahwa si subjek penelitian ini benar-benar stabil dan konsisten sebelum diberi perlakuan. Dalam penelitian eksperimen time series desain ini buat mendapatkan hasil tes nan mempunyai kemampuan nan sama.
Misalnya ingin meneliti kemampuan orang-orang nan pintar, maka subjek penelitian nan diambil dalam satu kelas itu hanya beberapa mereka nan mempunyai IQ nan setara (homogen). Pada time series desing ini biasannya tak ada kelompok kontrol.
Psikologi eksperimen dalam penelitian jenis non equivalen control group memiliki kelompok kontrol. Untuk pengambilan subjek penelitian dalam non equivalen control group hanya mengambil subjek penelitian berdasarkan komunitas nan ada. Misalnya dalam satu ruang kelas ingin meneliti faktor nan memengaruhi prestasi belajar. Maka subjek penelitian tersebut ialah anak-anak satu kelas, peneliti tak melakukan secara acak antara siswa nan bodoh dan siswa nan pintar dalam kelas tersebut.
Psikologi eksperimen ini mempunyai dua tipe penelitian, yaitu penelitian eksperimen dan noneksperimen. Eksperimen termasuk salah satu jenis penelitian kuantitaf. Sedangkan noneksperimen termasuk jenis penelitian kualitatif. Membedakan antara kuantitatif dan kualitatif, yaitu pada penelitian kuantitatif menampilkan data dalam bentuk angka. Penelitian kualitatif menghasilkan data dalam bentuk deskriptif, seperti catatan lapangan, gambar, foto rekaman video, dan lain sebagainya.
Noneksperimen ialah suatu percobaan pada sebuah sistem penelitian. Penelitian ini sengaja memberikan suatu perubahaan pada variabel input, berikut nan perlu diperhatikan dalam penelitian non eksperimen berupa penelitian deskriptif, komparasi, survei dan menganalisis data sekunder.
Penelitian deskriptif ialah penelitian nan menggambarkan suatu keadaan hasil nan diteliti atau menggambarkan tentang kenyataan nan didapatkan saat melakukan penelitian. Penelitian deskriptif ini diharapkan mampu menyampaikan kepada masyarakat generik menyangkut penelitian nan dilakukan agar mampu dipahami.
Penelitian komparatif ialah perbandingan antara loka penelitian nan satu dengan nan lain. Hasil atau hipotesis sementara dari masing-masing dua loka ini dibandingkan buat mengetahui mana nan lebih baik, setara atau sebaliknya. Penelitian komparatif lebih mengutamakan buat menitikberatkan perhatian pada kelompok subjek. Setelah itu si peneliti baru memperhatikan variabel subjek penelitian nan di komparasikan. Misalnya, apakah ada disparitas antara anak nan introfet dan ekstrofet?
Penelitian survei ialah penelitian nan menggunakan metode langsung turun di lapangan. Biasanya survei ini menyebarkan angket atau langsung mewawancara. Dua alat inilah nan disebut sebagai survei. Banyak peneliti melakukan survei berupa penyebaran angket atau wawancara, hal ini dipandang efisien, fleksibel, dan generalisasi. Survei dianggap satu pertanyaan mampu menjawab banyak jawaban, tak hanya itu, survei lebih murah diongkos dan menghemat watku, dibandingkan dengan metode penelitian nan lainnya.
Penelitian ini berguna buat mengetahui bahwa adannya perubahan pada pada sistem output atau hasil akhir. Sedangkan noneksperimen tak ada variabel nan bisa dimanipulasi. Penelitian noneksperimen ini biasannya meneliti suatu tema atau topik secara alami, biasa disebut sebagai penelitian kualitatif.
Keunggulan dari psikologi eksperimen, yaitu mampu menjadi pengendali pada variabel ekstra dan variabel lain. Keunggulan eksperimen nan lain mempunyai efisiensi, di mana penelitian nan dilakukan pada subjek penelitian nan terbatas, sehingga tak membutuhkan banyak subjek.