Mengenal Penulis Terkenal

Mengenal Penulis Terkenal



Tak Berharap Terkenal

Mungkin orang membayangkan bahwa menjadi terkenal itu sangat indah. Ketahuilah bahwa banyak nan harus dilakukan ketika menjadi terkenal. Salah satunya tak boleh melakukan sesuatu hanya sebab buat menyenangkan manusia. Itulah riya’. Karena riya’ ini sangat berbahaya dan dapat dianggap terjatuh pada mensekutukan Tuhan, maka tak harus mengharap menjadi terkenal. Biasa saja. Kalaupun akhirnya banyak nan mengenal dan lalu dianggap sebagai salah satu idola, nan harus dilakukan ialah bersyukur dan bersabar.

Dunia tulis menulis ini dapat menjadi salah satu jalan orang dikenal banyak orang. Kalau menulis diniatkan hanya buat menjadi terkenal, banyak jalan mendapatkannya. Mau jalan nan baik atau jalan nan tak baik, semua dapat dipilih. Namun, apakah itu impian nan diinginkan? Penulis nan baik dan tahu bahwa tulisannya akan mengangkat derajadnya di mata Tuhannya, tak akan melakukan hal-hal nan tabu dan tak sinkron dengan kebiasaan demi ketenaran di global nan fana.

Penulis nan baik akan membiarkan semuanya berjalan secara alami sinkron dengan keinginan dari Sang Penentu hidup. Yang ia lakukan ialah membuat tulisan nan menggugah hati agar lebih dekat kepada Tuhannya. Kalaupun akhirnya ia terkenal, maka kepopuleran itu akan dimanfaatkannya buat membuat berbagai tulisan nan akan semakin banyak menggugah hati manusia. Memberikan nan terbaik ialah salah satu tujuan penulis nan baik. Ketenaran hanya sebagai efek nan bukan menjadi satu tujuan.

Kata Buya Hamka, salah satu penulis nan cukup disegani pada masanya, kalau hanya sekedar hidup, babi di hutan pun hidup. Kalau hanya sekedar bekerja, monyet-monyet juga bekerja mencari makan dan menghasilkan keturunan. Maksudnya ialah bahwa apapun nan dilakukan oleh manusia itu seharusnya sesuatu nan baik. Sesuatu nan menjadikannya berbeda dari mahluk lainnya. Kalau waktu hanya dihabiskan buat berkomunikasi melalui BBM dengan teman-teman lama dengan kata-kata nan merayu, maka apa bedanya dengan kucing.

Kalau hayati hanya buat mempertahankan hidup, apa bedanya dengan tikus. Lakukan sesuatu, untuk kegiatan nan akan menambah amal jariyah. Salah satunya memang menjadi seorang penulis. Pramudya Ananta Toer berucap, kalau ingin dilupakan sejarah, jangan menulis. Tulisan itu ialah sesuatu nan luar biasa. Mengapa begitu banyak penulis nan masuk penjara? Tulisan mereka akan dapat membangkitkan semangat perlawanan. Tulisan itu dapat membuat orang melakukan apa nan ada dalam tulisan.

Tulisan itu bagai pedang nan sangat tajam. Salman Rusdie, penulis novel Ayat-Ayat Setan, bahkan harus bersembunyi sebab ia akan dibunuh oleh orang-orang nan menganggap tulisannya menghina agama Islam. Seorang penulis nan memproklamirkan diri sebagai seorang lesbian, juga dihalangi buat mempromosikan bukunya. Pemikiran nan tak baik itu akan sangat mudah memasuki otak dan pikiran orang-orang nan membacanya sehingga para pembaca ini dapat saja melakukan hal-hal nan tidak terbayangkan sebelumnya.

Kekuatan kata-kata ini luar biasa. Para penulis atau orang nan bercita-cita akan menjadi penulis, harus mengasah hatinya agar tak terkotori oleh pikiran nan tak karuan. Pikiran nan tak berselubung kebenaran, maka akan menghasilkan tulisan nan tak akan memberikan pencerahan. Akan sangat berbahaya ketika hal ini terjadi. Keinginan menjadi terkenal terkadang membuat orang menulis sesuatu nan lebih berbau seks, keserakahan nan tiada tara, dan hal-hal nan mengacu kepada kesenangan dunia.

Memang ada beberapa kunci menuju kesuksesan dan menuju ketenaran. Namun, harus diingat apakah dengan terkenal itu hati menjadi lebih tenang? Apakah ketenaran itu akan membawa keberkahan hidup? Berapa lama menjadi tenar? Apakah akan sangat lama dan apakah akan memberikan kesombongan kepada diri? Banyak orang terkenal pada masanya, kini tak lagi terkenal. Padahal tulisan mereka cukup bagus. Misalnya, Emha Ainun Najib. Orang dewasa saat ini mungkin mengenal dia. Tetapi anak-anak zaman sekarang mungkin tak ada nan mengenalnya.

Namun, Emha bukalah orang nan tak berilmu. Ia paham ilmu agama sehingga ketika tak dikenal lagi, ia masih mampu melakukan banyak hal nan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Bagaimana dengan penulis nan patah hati ketika tak terkenal lagi? Mungkin saja ada. Perlu diketahui bahwa menjadi penulis terkenal itu bukan sesuatu nan latif bila tidak mampu menyikapinya dengan baik. Seorang Tolstoy, penulis dari Rusia nan sengsara itu, ia mungkin tak tahu kalau ia akan dikenal orang.

Yang ia lakukan ialah menulis dan menulis dengan hati dan jiwanya sehingga ruh tulisan itu akan menyentuh hati dan ruh para pembacanya. Kesimpulannya ialah berharap menjadi terkenal itu bukan sesuatu nan harus dipikirkan. Biarkan saja semuanya mengalir secara alami. Kalaupun akhirnya menjadi terkenal, yakinkan diri bahwa semua itu tak akan abadi. Menulislah dengan hati dan ikhlaskan tulisan bergerak seperti cara Tuhan memberi perintah kepada angin.



Kunci Sukses Penulis Terkenal

Berbicara soal kunci berhasil seorang penulis, rahasianya terletak pada sejauh mana kesungguhan, kesabaran dan ketekunan nan Anda miliki. Gagal tidaknya Anda menjadi penulis terletak pada sikap dan mental Anda. Apakah setangguh baja atau serapuh kerupuk. Menulis bukan pekerjaan sehari dua hari nan serta merta bisa melejitkan nama si penulis. Sporadis sekali terjadi seorang penulis tiba-tiba menerbitkan buku-buku nan bestseller di pasaran. Menulis membutuhkan proses belajar nan bertahap.

Dalam menjalani proses tersebut, si penulis dituntut menjadi sosok nan tekun, ulet dan sabar. Nama-nama penulis terkenal nan hari ini kita lihat menghiasi industri literasi tanah air merupakan deretan nama nan masing-masing mereka mempunyai cerita tersendiri dalam menjalani proses menulis tersebut. Terkadang banyak pula penyakit nan menjangkiti para penulis pemula. Penyakit ini jika tak cepat disembuhkan lama-lama akan mematikan.

Beberapa penyakit tersebut diantaranya; tak percaya diri dan minder terhadap karya, percaya diri terlampau over takaran terhadap karyanya, ingin cepat terkenal, cepat menyerah, malas dan seterusnya. Penyakit-penyakit ini cukup membahayakan bagi kelangsungan proses kepenulisan seseorang. Jika tak segera diterapi dan diobati, maka akan muncullah penulis-penulis nan stigma secara mental.



Mengenal Penulis Terkenal

Nah, buat lebih memantapkan minat Anda di global kepenulisan, berikut beberapa nama-nama penulis terkenal beserta karya-karya mereka. Penulis-penulis ini telah mampu melewati proses menulis mereka, paling tak 3-4 tahun dari awal mula mereka menulis.

Andrea Hirata
Banyak para penulis mula nan terinspirasi menjadi ‘tiba-tiba tekenal menerbitkan buku bestseller’ melalui sosok Andrea. Di deretan nama-nama penulis terkenal, Andrea memang terbilang baru dalam menerbitkan karya, namun tiba-tiba mengehentakkan global literasi tanah air. Tahukah Anda, Andrea sebenarnya telah mengawali proses menulisnya sejak usia 9 tahun. Tidak ada sesuatu nan instan nan dijalaninya. Tetralogi Laskar Pelangi merupakan hasil dari endapan proses nan ia jalani selama puluhan tahun.

Habiburrahman ElShirazy
Kang Abik alias Ustadz Habib mengawali karir menulisnya dengan bergiat di lembaga kepenulisan Lembaga Lingkar Pena Wilayah Mesir, saat beliau menempuh studi di Universitas Al-Azhar. Bersama-sama para mahasiswa tanah air nan ada di Mesir, Kang Abik melalui proses menulisnya. Sehingga wajar saja kalau hari ini Kang Abik mampu berhasil tidak hanya di global perbukuan namun juga telah merambah ke layar lebar dan layar kaca.


Karya-karya Kang Abik seperti Ayat-ayat Cinta, Dalam Mihrab Cinta, Ketika Cinta Bertasbih merupakan karya-karya besar nan mengangkat tema lama soal cinta. Namun keberhasilan Kang Abik mengemas tema cinta ke dalam versi nan segar, beda dan inspiratif, mampu mengantarkan Kang Abik berhasil di layar lebar dan layar kaca.

Afifah Afra
De Winst ialah karya bestseller penulis anggun asal Kota Solo ini. Ibu dari tiga orang anak ini saat duduk di bangku SMA pun mengaku telah banyak mendapatkan tawaran-tawaran menggiurkan soal kepenulisan. Saat ini wanita berkerudung rapi ini telah berhasil mengelola industri penerbitan buku dan majalah. Dengan profesinya nan tetap ia cintai sebagai seorang penulis.