Pemikiran Islam Liberal: Tantangan Sulit, Tapi Nyata

Pemikiran Islam Liberal: Tantangan Sulit, Tapi Nyata

Pandangan bahwa Islam dengan akidah dan syariahnya harus mengkuti perubahan dan dinamika sejarah tanpa terkecuali dikenal dengan pemikiran Islam liberal. Dalam pemikiran Islam liberal bukan perubahan, zaman, dan sejarah nan harus mengikuti Islam melainkan sebaliknya. Sebuah contoh kecil saja, keyakinan bahwa Islam ialah agama nan paling sahih harus dihilangkan sebab tak sinkron dengan perubahan zaman atau modernisasi.

Adalah gerakan liberalisasi nan melahirkan pemikiran Islam liberal setelah gerakan ini sukses meliberalkan agama-agama nan hayati di negara-negara barat nan menjadi korban pertamanya pada abad ke-19 seperti Yahudi dan Nasrani. Kedua agama ini telah lebih dulu diliberalkan. Maka, saatnya Islam sebagai agama nan pemeluknya cukup banyak di global ini diliberalkan juga.



Karakteristik Pemikiran Islam Liberal

Dalam pemikiran Islam liberal tak ada nan pasti, tegas, tetap, qat`i (jelas) lagi, semuanya harus mengikuti perubahan sejarah dan modernisme baik akidahnya maupun syariahnya meskipun semua itu bertentangan dengan agama manapun sebab dunia, kini dikuasai oleh pemikiran liberalisme nan menuntut kebebasan dalam segala hal. Agama jika membatasi kebebasan itu dapat diubah.

Dengan demikian menurut pemikiran Islam liberal, Islam bukan lagi agama nan paling sahih dan diridai Allah Swt. karena keyakinan itu bertentangan dengan paham liberalisasi nan melahirkan paham pluralisme bahwa semua agama ialah sahih tak ada nan salah. Bahkan, menurut paham pluralisme agama-agama nan dianut pada hakikatnya ialah jalan-jalan nan berbeda menuju Tuhan nan sama, jadi tak boleh merasa menjadi agama nan paling sahih dan diridai Tuhan.

Bagitu pula dalam urusan syariah, hukum-hukum nan sudah niscaya ( qat`i ) dapat dirubah jika tidak sinkron dengan modernisasi. Wisky di Indonesia memang haram, tapi tak di Rusia, karena udara di loka itu dingin. Menikah beda agama nan asalnya haram menjadi boleh sebab melanggar human right declaration (deklarasi hak asasi manusia) nan menyebutkan bahwa menikah boleh dengan siapa saja tanpa memandang SARA, dan nan lebih parahnya lagi menikah dengan sesama jenis menjadi halal, padahal sudah jelas agama apapun melaknatnya.



Pemikiran Islam Liberal: Tantangan Sulit, Tapi Nyata

Pemikiran Islam liberal dapatlah dikatakan sebagai tantangan sulit nan terkadang tidak kasat mata, karena pelakunya ialah saudara kita sendiri, nan sering shalat berjamaah dengan kita, satu majelis taklim, atau mitra sepermainan. Ibarat pepatah Arab mengatakan