Type dan Luas Tanah
Membeli sebuah rumah selain melihat harga nan ditawarkan juga berdasarkan ukuran rumah atau type nan dimilikinya. Banyak desain type rumah nan ditawarkan oleh pihak pengembang/ Developer perumahan tergantung dari ukuran luas tanah dan bangunannya. Membuat Desain rumah dengan type 36 lebih diarahkan dalam pemanfaatan ruang nan kosong dalam luasan terbatas tersebut. Yang dimaksud dengan desain rumah type 36 ini ialah sebuah rancangan tata letak rumah nan memiliki ukuran bangunan seluas 36m2.
Luas Tanah dan Harga Rumah
Untuk rumah type 36, sebenarnya tak absolut ukuran niscaya bangunan nan dibuat ialah 36 meter persegi, malah ada nan mempunyai luas bangunan nan lebih besar sebab mempunyai luas tanah nan lebih besar pula. Tapi buat rumah baru, rumah type 36, luas bangunan ialah 6x6 meter dengan dua kamar tidur, ruang tamu nan disatukan dengan dapur dan sebuah kamar mandi. Ukuran dan model ini sudah standar. Yang membedakan terkadang desain eksterior dan gaya arsitekturnya saja dengan bahan bangunan nan dipakai.
Harga rumah buat perumahan nan dekat ke kota sekira 250 jutaan rupiah. Kalau perumahan dibangun dengan konsep perumahan kota terpadu, harga rumah type 36 dapat mencapai 400 jutaan rupiah. Hal ini sebab pengembang beralasan bahwa tak hanya rumah nan dibeli tetapi juga fasilitas dan gambaran perumahan. Bagi nan memikirkan pencitraan, mereka akan tetap membeli rumah di perumahan elit itu. Sedangkan bagi nan mementingkan besaran dan lingkungan nan biasa saja, dengan harga 400 jutaan rupiah, mereka lebih memilih rumah nan lebih besar walaupun tak di perumahan nan terlalu bagus.
Cukup sulit mendapatkan rumah type 36 dengan harga dibawah 200 jutaan kalau di kota besar. Di kota kabupaten saja, rumah type 36 ini telah mencapai harga 225-245 jutaan dengan luas tanah 80 meter persegi. Keadaan ini memang sudah berlangsung selama 7 tahunan. Sebelumnya, masih dapat mendapatkan rumah type 36 seharga Rp 150-180 jutaan. Itu buat nan di pinggiran kota. Kalau di dalam kota, harganya sudah mendekati 200 jutaan. Sangat beruntung kalau mendapatkan rumah type 36 dengan harga dibawah 200 jutaan apalagi kalau luas tanah hingga lebih dari 90 meter persegi.
Kalaupun rumahnya sudah tak layak huni sebab terlalu lama ditinggalkan pemiliknya, membeli rumah tersebut dengan luas tanah lebih dari 90 meter persegi di perumahan nan telah hidup, masih dapat dikategorikan sebagai harga nan normal. Tetapi bagi nan tak ingin repot, mereka lebih memilih membeli rumah baru di perumahan nan lebih baik. Mengingat buat merenovasi rumah dan membangun rumah, harga per meternya sudah mencapai 2,5 juta buat bahan bangunan nan bagus. Kalau luas tanah nan akan dibangun 50 meter, itu artinya dibutuhkan dana 125 jutaan rupiah. Itu biaya minimal buat rumah biasa dan tak tingkat.
Kalau di daerah nan jauh dari keramaian dan fasilitas kota, mungkin masih ada harga rumah dengan desain baku sekira 180 jutaan. Tetapi siapa nan mau membeli rumah dengan harga miring kalau fasilitas generik jauh, masuk ke perumahan jauh, sanitasi kurang baik, lingkungan pun kurang mendukung. Membeli rumah nan terpenting ialah membeli lingkungannya. Lingkungan nan baik akan membuat rasa kondusif dan rasa tentram. Buat apa membeli rumah murah tetapi perasaan tak tenang. Mau keluar rumah takut. Itulah mengapa di perumahan dengan harga nan cukup mahal, pengamanan dibuat sangat baik dengan sistem satu pintu. Walaupun biaya buat pengamanan ini biasa dapat mencapai 100-150 ribu sebulan, hal ini bukan merupakan satu masalah.
Luas tanah juga menjadi pertimbangan tersendiri sebelum membeli rumah. Dengan adanya luas tanah nan berlebih, rumah type 36 itu masih dapat diperbesar walaupun tak mengubah bentuk desain aslinya. Apalagi kalau mempunyai dana berlebih. Desain rumah type 36 nan orisinil itu akan dirombak total. Bahkan ada nan mengubah semuanya sehingga rumah 36 itu sudah tak terlihat lagi. Namun, ada nan membongkar satu kamar sehingga ruang tamu menjadi lebih lega.
Ruang tamu itu ditambah dengan ruang depan nan diambil tanah buat halaman depan. Ekspansi ini demi mendapatkan ruang tamu nan berukuran kurang lebih 5x6. Perombakan memang cukup besar dengan biasa sekira 10 juta rupiah. Ruang keluarga dan dapur juga menjadi sedikit lega. Rancangan seperti ini memang cocok bagi orang nan tak mempunyai anak atau anak-anak nan sudah besar-besar sehingga membutuhkan runag tamu dan ruang keluarga nan lebih besar juga. Kalau mempunyai anak, desain seperti ini kurang cocok.
Kalau masih mempunyai kelebihan tanah, memang maih dapat membuat sebuah kamar. Apalagi kalau dana berlebih, tanah nan berlebih itu dapat ditingkat dan di bagian bawah dijadikan garasi mobil. Intinya, ada uang, semua dapat diatur. Mau desain seperti apa juga dapat dicoba. Rumah impian pun akan didapatkan. Kalau tak ada uang, bukannya rumah nan ditingkat, tetapi kepasrahan nan ditingkatkan.
Type dan Luas Tanah
Untuk lebih memudahkan di dalam pengelompokkan, perumahan dibagi atas beberapa type rumah, seperti dari nan terkecil ialah rumah type 21, type 27, kemudian type 36, type 45, dan seterusnya. Saat Anda melihat brosur maupun desain rumah type 36, niscaya akan terlihat ukuran dari luas bangunan serta luas tanahnya. Jika tertulis seperti 36/90, artinya type rumah ini ialah type 36 dengan luas tanah sebesar 90m2. Atau jika tertulis 36/72 berarti luas bangunan ialah type 36 dengan luas tanah sebesar 72 meter persegi.
Dibandingkan dengan rumah type 21, desain atau rancangan rumah type 36 ini jauh lebih besar dan tanahnya lebih luas. Namun rancangan rumah type 36 ini masih terbilang dalam kelompok rumah type sederhana atau kecil. Biasanya, rancangan rumah type 36 ini tak banyak menawarkan banyak ruang, hanya terdiri dari dua kamar tidur, ruang tamu, dapur dan kamar mandi. Saat ini pemerintah mengeluarkan peraturan bahwa minimal luasan rumah sederhana itu seperti type 36.
Untuk type rumah dibawah type 36, dianggap kurang manusiawi. Memang kurang menyenangkan tinggal di rumah kecil dengan ruangan nan kecil. Napas pun terasa sesak. Keadaan memang tak dapat dielakkan. Orang-orang nan tinggal di rumah dengan ukuran kecil itu, memimpikan tinggal di rumah dengan ukuran nan lebih besar juga kalau mereka mampu. Beruntunglah orang-orang nan masih diberi keluasan rezeki dapat mempunyai rumah nan cukup luas.
Membuat Desain Rumah Type 36
Pihak pengembang perumahan atau developer saat ini mulai menawarkan rumah semua type dalam bentuk siap huni. Termasuk rumah type 36 ini. Pihak pengembang banyak nan mau berkompromi sebelum membangun rumah nan akan dipesan. Semua ini agar membuat rumah tersebut dalam kondisi bagus dan langsung siap huni. Pihak pembeli tak harus repot-repot merenovasi dan menata ulang bentuk rumah.
Tentu saja ada biaya tambahan kalau bentuk rumah dan luas bangunan bertambah dan bahan bangunan diluar daftar bahan bangunan nan telah ditentukan oelh pihak pengembang. Bagi pembeli, hal ini juga cukup menyenangkan apalagi mereka memilih perumahan itu sebab menginginkan lingkungannya. Perasaan nyaman memang menjadi satu ukuran primer bagi sebagian besar pembeli rumah.
Kalau pun pihak pengembang tak mempunyai kebijakan bahwa pembeli dapat mengusulkan rancangan sendiri, tetap tak menutup kemungkinan bagi Anda nan ingin mengubah bentuk dan konsep dasar desain rumah type 36 ini dengan desain atau rancangan Anda sendiri. Pemanfaatan luas tanah memegang peranan krusial dalam menentukan model serta banyaknya ruang nan akan dibuat.
Unsur Krusial Dalam Membuat Rancangan Rumah Type 36
Karena jeda nan tak terlalu luas antara rumah atau bangunan di kanan dan kiri, biasanya ada beberapa hal nan harus dipertimbangkan dalam membuat desain rumah type 36 ini, antara lain:
Sirkulasi Udara
Dengan rapatnya jeda antar rumah, maka saat Anda membuat rumah tye 36 ini harus memperhatikan sirkulasi udara ke dalam maupun keluar rumah nantinya. Jendela nan cukup serta lancar menjadi salah satu dasar dalam membuat rancangan rumah type 36 ini.
Cahaya
Cahaya juga memberikan unsur krusial di dalam membuat rancangan rumah type 36 ini. Jangan sampai setelah bangunan berdiri, tak tersedia cukup cahaya di dalam bagian dalam rumah. Menentukan rancangan rumah type 36 ini dengan merencanakan sumber pencahayaan nan tepat dan seimbang seperti memakai fiberglass atau kaca di atap tengah ruangan.