Ikon Kesuksesan dari Balik Layar

Ikon Kesuksesan dari Balik Layar

Tuntutan prestasi nan tinggi dari para pendukung direspons secara berbeda oleh beberapa klub sepak bola. Upaya nan jamak dilakukan adalah merekrut pesepak bola handal dengan harga transfer mahal buat menghadirkan gelar bergengsi di setiap kejuaraan nan diikuti. Klub sepak bola saling berlomba buat mendapatkan pelayanan terbaik dari para ikon sepak bola global dengan tawaran gaji dan insentif nan menggiurkan.

Selain itu, penawaran kontrak bernilai tinggi juga dilakukan sebagai upaya mempertahankan keberadaan ikon klub agar tak berpindah ke klub lain. Ekspektasi nan tinggi dari pihak klub sepak bola membuat nilai tawar seorang pesepak bola menaik. Tidak sedikit pemain nan meminta gaji tinggi sebagai imbalan atas kontribusi kepada tim. Sehingga secara langsung meningkatkan pendapatan sebagai aktor lapangan hijau.



Ikon Pesepak Bola Terkaya

Kondisi krisis ekonomi nan melanda Eropa ternyata tak berpengaruh terhadap pendapatan pesepak bola dunia. Berdasarkan data nan dirilis oleh majalah sepak bola asal Perancis, France Football edisi 20 Maret 2012 menunjukkan pendapatan pesepak bola global mengalami lonjakan nan berarti.

Bahkan ikon sepak bola terkaya global nan menempati tiga teratas sukses memecahkan rekor nilai pendapatan nan dicapai tahun sebelumnya. Kenaikan nilai kekayaan ikon pesepak bola ini melebihi angka 93,4 juta Euro, sehingga menjadi 93,7 juta Euro.

Catatan menarik muncul buat pertama kalinya sejak survei nan dilakukan oleh France Football dilakukan pada tahun 1999. Total pendapatan yag diperoleh ikon pesepak bola terkaya di jagat raya ini dalam jajaran 20 besar mencapai 349,3 juta Euro. Jumlah tersebut diyakini sebagai rekor tersendiri.

Lima pemain di antara pesepak bola mampu meraup lebih dari 20 juta Euro. Yaitu Lionel Messi sebesar 20 juta Euro, David Beckham (31,5 juta Euro), Cristiano Ronaldo (29,2 juta Euro), Samuel Eto’o (23,3 juta Euro), dan Wayne Rooney (20,6 juta Euro).

Pesepak bola berpendapatan paling tinggi pada edisi ke-12, nan dinobatkan oleh France Football adalah ikon klub Barcelona, Lionel Messi. Pesepak bola asal Argentina ini menempati urutan pertama selama 3 tahun berturut-turut.

Pendapatan nan diperoleh berasal dari gaji setahun bermain buat klub asal kota Catalan ialah sebesar 10,5 juta Euro, hadiah dan insentif sebesar 1,5 juta Euro, dan pemasukan komersial sebesar 21 juta Euro. Peningkatan terjadi pada sisi komersil, yaitu sebesar dua juta Euro dibandingkan dua tahun sebelumnya, saat pertama kali menggeser David Beckham dari posisi pertama.

Satu hal nan menarik dicermati bahwa keberhasilan Lionel Messi sebagai ikon pesepak bola terkaya global tak dikarenakan penguasaan dalam setiap kategori nan dihitung.Tapi dari holistik kategori.

Dilihat dari segi gaji, uang nan diterima sebesar 10,5 juta euro masih kalah dibandingkan pendapatan pemain asal Kamerun, Samuel Eto’o nan bermain di klub Anzi Makhachkala dengan nilai 20 juta Euro per tahun. Pada dua katergori lainnya yaitu hadiah dan komersil, Lionel Messi pun masih kalah dengan pesepak bola lainnya.

Keberhasilan klub Barcelona meraih enam gelar bergengsi pada tahun sebelumnya memberi sumbangsih sebesar 1,5 juta Euro. Nilai tersebut jelas masih berada dibawah pemain asal klub AC Milan, Zlatan Ibrahimovic nan meraup 2,5 juta Euro. Dalam hal komersil, Lionel Messi juga tak mampu menandingi keperkasaan David Beckham nan unggul 5 juta Euro di atasnya.

Alasan nan menyebabkan Lionel Messi berada di urutan pertama adalah keberhasilannya menetap di posisi atas setiap kategori. Dari segi gaji, Lionel Messi berada di urutan kedelapan, sedangkan sisi komersil dan insentif serta hadiah menempatkannya di urutan kedua. Meski demikian, pendapatan Lionel Messi diprediksi akan semakin besar pada tahun-tahun berikutnya, terutama dari segi gaji.

Sebagai informasi, kontrak bermain Lionel Messi di klub nan bermarkas di Camp Nou berakhir tahun 2014. Tentunya sebagai ikon kesuksesan klub, kontribusi Lionel Messi masih sangat dibutuhkan bahkan hingga pensiun. Bisa dipastikan bahwa Barcelona tak akan ragu menawari Lionel Messi dengan sodoran perpanjangan kontrak baru nan nilainya lebih tinggi.

Menurut kabar nan berkembang, gajinya akan disetarakan dengan gaji pemain asal Real Madrid, Cristiano Ronaldo nan saat ini menerima sebesar 13 juta Euro per musim. Estimasi tersebut dapat saja melebihi sebab banyak klub sepak bola Eropa nan sangat ambisius merekrut Lionel Messi. Bahkan, dengan bayaran hingga tiga kali lipat nan diterimanya sekarang. Sehingga akan menjadi salah satu pos pemasukan nan akan semakin meningkat.



Kejutan Ikon Pesepak Bola Luar Eropa

Keberadaan pemain nan berlaga di luar Eropa memang belum ada nan mampu menandingi pendapatan pemain dari Benua Biru. Hanya ada tiga nama nan sukses menembus jajaran 20 besar pemain berpendapatan tertinggi. Mereka ialah Neymar dari klub Santos, Nicholas Anelka (Shanghai Shenhua), dan Dario Conca (Guangzhou Evergrande).

Hal ini menjadi kejutan tersendiri, mengingat pada tahun sebelumnya terdapat dua nama. Yaitu Ronaldinho (Flamengo) dan Thierry Henry (New York Red Bull) nan bermain di luar perserikatan Eropa.

Pendapatan Neymar, Anelka, dan Conca lebih banyak dipengaruhi oleh faktor gaji nan diterima dari klub nan dibelanya. Contohnya Neymar nan digaji oleh klubnya, Santos sebesar 7 juta Euro per tahun. Jumlah tersebut masih ditambah dengan kesepakatan komersial lainnya hingga total pemain muda berbakat ini mendapat 13,8 juta Euro. Penghasilan Neymar pun menggeser Ronaldinho dari jajaran pesepak bola terkaya di Brasil.

Namun kejutan terbesar justru hadir dari benua Asia, tepatnya di Cina. Dario Conca nan bermain di Guangzhou Evergrande menerima upah pengabdiaan sebesar 10,6 juta Euro. Pemain asal Argentina nan belum memperoleh caps timnas Argentina ini memiliki gaji lebih tinggi dari Lionel Messi, yakni sebesar 10,6 juta Euro. Meskipun hanya unggul 100 ribu Euro, tetapi Dario Conca berada di atas Lionel Messi.

Pernyataan resmi nan dikeluarkan France Football terhadap kenyataan pesepak bola di luar Eropa nan masuk klasemen 20 besar tak terlepas dari ambisi investor nan tinggi di beberapa negara. Jika sebelumnya, geliat investasi nan muncul hanya berasal dari klub-klub Perserikatan Primer Amerika Perkumpulan maka kini hal serupa terjadi di Cina dan Brasil.

Di kawasan Eropa sendiri khususnya Rusia, sejak kehadiran investor berkantong tebal nan membeli hak kepemilikan klub, membuat iklim investasi semakin jor-joran.



Ikon Kesuksesan dari Balik Layar

Jika rekor nan dibuat ikon pesepak bola terkaya global ialah menduduki peringkat satu selama tiga kali berturut-turur. Maka di jajaran pelatih, catatan lebih sensasional ditorehkan instruktur berkebangsaan Portugal, Jose Mourinho selama empat tahun terakhir.

Berdasarkan survei France Football , pendapatan Jose Mourinho sebesar 14,8 juta Euro. Mengukuhkan instruktur kontroversial ini sebagai instruktur berpenghasilan paling tinggi di antara rekan-rekan seprofesinya. Pemasukan special one berasal dari gaji melatih Real Madrid sebesar 10 juta Euro dan sisanya pemasukan dari sektor lain. Pendapatan Jose Mourinho naik sebsar 1,3 juta Euro.

Menurut catatan, Jose Mourinho ialah sosok nan sangat dominan dalam daftar instruktur berpendapatan tertinggi. Sejak pertama kali dirilis tahun 2004, Jose Mourinho hanya pernah dua kali tak berada di urutan puncak.

Pertama tahun 2004, ketika posisi instruktur bergaji berpenghasilan paling tinggi dikuasai oleh Sir Alex Ferguson nan melatih Manchester United. Kedua terjadi pada tahun 2009, saat dikuasai oleh Luiz Felipe Scolari.

Pergeseran terjadi di peringkat kedua nan saat ini diduduki oleh instruktur klub Paris Saint Germain, Carlo Ancelotti. Nilai sebesar 13, 5 juta Euro nan diperoleh Carlo Ancelotti sukses menyalip perolehan 9,5 juta Euro milik mantan instruktur Barcelona, Josep Guardiola. Bagi Josep Guardiola sendiri, penurunan pendapatan dari 10,5 juta Euro menjadi 9,5 juta Euro berasal dari pemasukan non-gaji.

Selisih pendapatan dalam hal gaji nan diperoleh Pep Guardiola sebenarnya jauh unggul atas Carlo Ancelotti. Barcelona menggelontorkan gaji dengan nilai 7,5 juta Euro per tahun. Sedangkan Carlo Ancelotti menerima upah melatih klub asal ibu kota Perancis, sebesar 5,9 juta Euro.

Dari data daftar 20 besar instruktur berpenghasilan terbesar, muncul beberapa nama instruktur nan menukangi klub di luar liga-liga besar Eropa. Di antaranya adalah Guus Hiddink, Dick Advocaat, Jose Antonio Camacho, Luciano Spaletti, Luiz Felipe Scolari, dan Diego Maradona. Dari keenam instruktur tersebut, posisi terrtinggi ditempati Guus Hiddink nan memperoleh pendapatan 8,6 juta Euro per tahun, termasuk di dalamnya 7,5 juta Euro bayaran melatih klub Anzi Makhachkala.

Kekuatan uang memang bisa memberi garansi kehadiran gelar domestik maupun mancanegara. Namun, hal nan tak boleh dilupakan ketika memboyong ikon sepak bola global dengan iming-iming gaji tinggi bisa menggoyahkan ekuilibrium neraca keuangan klub. Apabila hal ini terus berlanjut tak menutup kemungkinan sebuah klub sepak bola nan mengeluarkan uang melebihi pendapatan nan diperoleh akan berjalan menuju kebangkrutan.