Tiga Negara Maju di Eropa
Perjalanan selalu menjadi sesuatu nan mengasyikkan buat dilewati. Baik perjalanan ke luar negeri, maupun perjalanan di dalam negeri dengan mengunjungi tempat-tempat nan terkenal akan karakteristik khas dan kebudayaannya.
Salah satu loka tujuan wisata nan akan kita bahas kali ini ialah negara maju di benua Eropa. Akan tetapi, sebelum kita membahas perjalanan ke negara-negara tersebut, kita juga harus mengetahui terlebih dahulu apa nan dimaksud dengan negara maju sehingga perjalanan ke negara tersebut tak hanya sebatas liburan dan hiburan, tapi juga menyangkut ilmu pengetahuan dan wawasan budaya.
Negara Maju
Jika selama ini kita sering mendengar istilah negara maju, maka sudah saatnya kita mengenal istilah tersebut dengan pemahaman nan lebih mendalam daripada hanya sekadar tahu atau hanya dengar. Negara maju ialah istilah nan ditujukan bagi negara nan memiliki parameter atau standarisasi hayati nan cukup tinggi dalam berbagai aspek kehidupan.
Berbagai aspek nan dinilai mampu menjadikan suatu negara sebagai negara maju antara lain ialah bidang ekonomi, bidang teknologi dan ilmu pengetahuan, bidang sosial dan budaya, dan tentu saja gaya hayati nan selama ini berkembang menjadi mode di belahan dunia.
Akan tetapi, aspek kehidupan nan paling dilirik sebagai karakteristik khas negara maju ialah bidang ekonomi. Taraf perekonomian suatu negara dikatakan maju dan sejahtera apabila sudah mampu bersaing secara ekonomi dunia dengan negara-negara lainnya. Dengan taraf perekonimian nan nisbi tinggi, sebuah negara tak akan merasakan masalah ekonomi seperti nan dirasakan oleh negara miskin dan berkembang.
Beberapa masalah nan dikaitkan dengan kedua negara tersebut ialah masalah pengangguran, masalah kemiskinan, masalah korupsi, dan hal lain nan memperlihatkan taraf perekonomian nan sulit atas suatu negara.
Perbedaan Signifikan Antara Negara Maju dan Negara Berkembang
Jika kita menemukan sebuah negara nan sepi dan tak terlalu banyak penduduk atau wisatawannya, kita belum dapat menganggap bahwa negara tersebut bukan negara maju sebab parameter buat menentukan sebuah negara terkmasuk maju atau tak bukan terletak pada kepadatan jumlah penduduk dan banyaknya wisatawan nan datang ke negara tersebut.
Keberhasilan suatu negara dalam sistem pembangunan. Hal itulah nan sebetulnya menjadi titik tolak ukur buat menyatakan suatu negara itu maju atau tidak. Pembangunan tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan seperti nan sudah disebutkan di atas. Pembangunan nan berawal dari perekonomian, sosial, budaya, politik, hingga pertahanan dan keamanan suatu negara.
Apabila suatu negara telah dapat mencapai sebagian besar planning pembangunannya, maka negara tersebut dapat dikatakan sebagai negara maju. Sementara itu, apabila tujuan pembangunan belum dapat terlaksana dengan baik sinkron dengan planning pembangunan, maka negara tersebut belum bisa dikatakan sebagai negara maju.
Selain itu, parameter kuantitatif nan dapat dijadikan tolak ukur buat menyatakan suatu negara termasuk negara maju atau bukan ialah dilihat dari jumlah dan kepadatan penduduk nan ada di dalamnya, taraf pertumbuhan penduduknya, angka beban tanggungan para penduduk atau kepala keluarga, dan usia asa hayati penduduk nan menempati negara tersebut.
Parameter lain nan dijadikan acuan buat menentukan sebuah negara maju atau tak ialah parameter kualitatif nan meliputi pandangan hidup kerja masyarakatnya, pola pikir dan cara pandang hayati masyarakat, taraf pendidikan, taraf kesehatan, mata pencaharian, dan taraf pencerahan masyarakat akan hukum nan berlaku di negara tersebut.
Sementara itu, negara berkembang memiliki masalah kependudukan nan memengaruhi semua aspek kehidupan suatu negara beserta pembangunan nasional di dalamnya. Masalah tersebut meliputi laju pertumbuhan kependudukan nan cukup tinggi dengan persebaran nan tak merata, tingginya angka beban tanggungan dengan kualitas hayati masyarakatnya nan rendah sehingga mengakibatkan berbagai masalah ekonomi dan sosial muncul.
Tiga Negara Maju di Eropa
Paling tidak, ada tiga negara maju di benua Eropa nan sudah sejak lama berjuang menemukan cara hayati nan lebih baik dengan menggunakan teknologi. Kecerdasan nan dimiliki oleh orang-orang nan pernah hayati di sana benar-benar dihargai dan dimanfaatkan demi kepentingan umat manusia selanjutnya. Walaupun ada kisah miris Galileo nan ditahan sebab keyakinannya, penemuan, dan kegagahberanian orang-orang Eropa lainnya dalam mengarungi benua di global telah membuat peradaban manusia berkembang.
Inggris
Inggris tetap mempertahankan kemonarkiannya. Tapi sistem pemerintahan modern dan pemikiran nan maju dari ratunya telah membuat negara ini tetap menjadi salah satu negara termaju di dunia. Global kini menatap Inggris lagi sebab Inggris akan mengadakan hajatan besar buat calon raja dan ratunya pada 2011 nanti.
Inggris memiliki beberapa sumber alam berupa pertanian dan barang tambang, tapi tetap saja harus mengimpor kedua jenis barang tersebut buat menopang kegiatan industrinya. Kekurangan inilah nan membuat Inggris menjadi kaum imperialis modern. Bahkan, kini negara-negara nan pernah menjadi jajahannya bergabung ke dalam wadah nan disebut ‘Commonwealth’.
Untuk bidang pendidikan, Inggris memperlakukan wajib belajar usia 5-16 tahun. Sekitar 90% sekolah dasar di Inggris disokong oleh otoritas pendidikan lokal dan dengan didukung sepenuhnya oleh dana masyarakat. Selebihnya dikelola oleh partikelir terutama forum keagamaan. Inggris sangat terkenal dengan sistem pendidikan nan ketat dan terorganisir dengan kurikulum nan sangat baik nan tak sporadis menjadi acum banyak sistem pendidikan di seluruh dunia.
Belanda
Belanda, seperti halnya Inggris juga merupakan bangsa penjajah. Tapi, tak seperti Inggris nan mau berbagi ilmu dengan bangsa jajahannya, Belanda cenderung menjadi seperti lintah nan serakah mengambil semua harta nan dapat diambil dari bangsa jajahannya. Walaupun begitu, negara kerajaan nan tak terlalu luas ini sangat terkenal dengan pendidikan hukum dan teknologi menguasai air. Banyak sudah teknologi Belanda nan diterapkan di Indonesia. Ketrampilan teknik negara kincir angin ini memang sangat luar biasa.
Biaya hayati cukup tinggi di negara tulip ini. Pajak juga besar. Tidaklah mengherankan bahwa rakyatnya hayati dengan kesahajaan. Jalur sepeda ada di mana-mana dan udara pun tetap bersih. Mempunyai kendaraan bermotor sama dengan bunuh diri bila tidak sanggup membayar pajaknya. Pemandangan negeri Belanda dengan kanal-kanalnya cukup indah. Tidak heran global turisme dikembangkan secara serius di sini.
Jerman
Jerman ialah salah satu negara tujuan mahasiswa nan mendapatkan beasiswa dari Indonesia. Biaya pendidikan nan rendah dengan mutu pendidikan nan mumpuni telah membuat Jerman banyak didatangi para pelajar dari seluruh dunia.
Sebelum 1993, ada dua Jerman nan dipisahkan dengan tembok penuh nostalgia, Tembok Berlin. Tapi kini, dengan semangat persatuan dan kesatuan, Jerman menjadi satu dan terus membangun negaranya menjadi negara industri nan sangat diperhitungkan di seluruh dunia.
Orang Jerman terkenal sebagai pekerja keras nan sporadis tersenyum. Sejarah Nazi nan cukup menghebohkan global sempat membuat negara ini dibenci banyak orang. Tapi negara nan nan merupakan negara terluas ke-7 di benua Eropa terus membuktikan kepada global bahwa masyarakatnya cinta damai.
Jerman banyak berkontribusi kepada peradaban barat. Sebut saja, komposer hebat Johann Sebastian Bach dan Ludwig van Beethoven. Para penulis kenamaan seperti, Johann Wolfgang von Goethe, Friedrich Nietzsche, dan Thomas Mann.