Sagon Kue Nusantara

Sagon Kue Nusantara

:

Sagon ialah salah satu makanan nan termasuk dalam kategori kue tradisional. Rasanya nan gurih dan aroma kelapanya nan menggiurkan membuat kue ini masih tetap langgeng di lidah sebagaian besar masyarakat Indonesia. Ketika menggigit kue ini, kita dapat mendengar bunyi “Kletuk” nan menandakan betapa garingnya kue sagon. Untuk membuat kue sagon nan gurih dan garing tentu tak sembarangan. Oleh sebab itu, sebenarnya cara membuat sagon gampang-gampang sulit.

Salah komposisi dan salah waktu pemanggangan/pembakaran akan berpengaruh pada garing dan tidaknya sagon. Terlalu cepat sagon diangkat nan terjadi akan membuat sagon mudah lembek dan cepat berubah rasa dan warna. Sedangkan bila terlalu lama dipanggang/dibakar sagon justru mudah gosong.

Bagi nan ingin mencoba membuat sagon sendiri di rumah, tak perlu risi gagal. Selama mengikuti petunjuk cara membuat sagon nan benar, kecil kemungkinan mengalami kegagalan dalam membuatnya. Ingin tahu seperti cara membuat sagon nan gurih dan garing sebenarnya?



Cara Membuat Sagon

Bahan dan alat nan harus dipersiapkan:

• Tepung ketan putih sebanyak 250 gram.

• Kelapa parut sebanyak 300 gram. Gongseng di atas barah kecil sedang sampai kering.

• Gula pasir sebanyak 175 gram.

• Garam halus sebanyak satu sendok teh.

• Air sebanyak 50 ml.

• Vanilli bubuk sebanyak 1/5 sendok teh (boleh digunakan, boleh juga tidak. Penggunaan vanilli hanya buat memberi aroma harum pada sagon. Tapi bagi nan menginginkan aroma alami kelapa saja, tak perlu menggunakan vanilli).

• Cetakan sinkron bentuk dan ukuran nan diinginkan.

• Loyang kering nan telah dioleskan margarin terlebih dahulu agar adonan tak lengket ketika dipanggang.

Cara membuat:

• Panaskan oven dengan suhu 160 derajat celcius terlebih dahulu. Gunakan barah sedang.

• Sebelum mencampur seluruh bahan, ayak terlebih dahulu tepung ketan nan telah dipersiapkan agar tekstur tepung halus, tak bergumpal-gumpal atau berbulir-bulir.

• Gongseng kelapa parut di atas barah kecil sampai kelapa parut kering dan tercerai-berai. Ingat, saat menyangrai kelapa parut harus terus diaduk-aduk agar kelapa tak gosong. Sisihkan.

• Campurkan tepung ketan nan telah diayak dengan gula pasir sambil diaduk-aduk agar tepung ketan dan gula pasir menyatu rata. Setelah rata, campurkan pula dengan kelapa nan telah disangrai, garam, vanilli sedikit- demi sedikit sampai habis. Tetaplah menyampurnya sambil di aduk seperti nan dilakukan saat mencampur tepung ketan dengan gula.

• Setelah bahan tercampur rata, tinggal tambahkan air sedikit demi sedikit sambil tetap diaduk sampai adonan terasa halus dan tak ada tepung nan menggumpal.

• Isi cetakan dengan satu sendok makan adonan, sambil ditekan-tekan agar kepadatannya sempurna. Jika sudah padat, keluarkan adonan nan telah berbentuk tersebut dan susun di atas Loyang. Atur jeda susunan agar tak terlalu rapat.

• Panggang adonan kue sagon nan telah di susun di atas Loyang ke dalam oven. Tunggulah sekitar 15-20 menit sampai kue sagon berubah rona menjadi kuning kecoklatan dan kering.

• Setelah matang, keluarkan dari oven dan angin-anginkan kue sagon terlebih dahulu hingga dingin sebelum di simpan dalam wadah tertutup. Menyimpan kue sagon dalam keadaan masih panas ke dalam wadah tertutup justru akan membuat kue sagon mudah melempem.

• Kue sagon nan garing dan gurih siap disantap bersama secangkir teh hangat.



Sagon Panggang dan Sagon Bakar

Kue sagon terdiri dari dua jenis yaitu sagon panggang dan sagon bakar. Sebenarnya, tak ada disparitas nan terlalu signifikan dalam cara membuat sagon nan dipanggang dengan sagon nan dibakar. Tidak ada disparitas bahan-bahan pembuatan dari keduanya. Hanya saja, letak perbedaannya ialah cara memasak sagon tersebut, ada nan dibakar adapula nan dipanggang. Tentu saja ada alat nan berbeda pula.

Untuk membuat sagon panggang, kita membutuhkan oven sebagai alat pemanggangnya. Sedangkan buat membuat sagon bakar, kita membutuhkan sebuah kompor atau tungku nan terbuat dari tanah liat. Biasanya kompor pembakar sagon nan dimaksud ialah Anglo.

Dari segi citrarasa, kedua jenis sagon ini sama-sama lezat dan gurih. Namun sebagian pendapat mengatakan bahwa sagon nan dibakar pada anglo akan mengeluarkan aroma dan kegurihan nan lebih legit dibandingkan sagon nan dipanggang.

Namun taraf kesukaran pembuatan sagon bakar sedikit lebih sulit sebab harus menggunakan anglo. Membuat sagon menggunakan anglo harus lebih cermat, tak dapat ditinggal-tinggal seperti halnya memanggang sagon dengan menggunakan oven. Untuk membakar sagon pada anglo nan telah panas hanya membutuhkan waktu singkat, kira-kira 10-12 detik saja. Bila terlalu lama, sagon akan hangus, mudah hancur dan getir bila dimakan.

Mungkin sebab alasan tak praktis menggunakan anglo, masyarakat mulai enggan menggunakan cara membuat sagon dengan cara dibakar. Apalagi pengrajin anglo semakin sedikit sehingga berpengaruh dengan minimnya produksi anglo. Akibatnya, anglo semakin sulit di temukan di kota-kota besar. Sebagai alternatifnya, dibuatlah sagon menggunakan teknik memanggang modern yaitu menggunakan oven.

Kini kue tradisional nan satu ini semakin banyak dikreasikan. Para pembuat kue mulai banyak nan berkesperimen menciptakan varian rasa dari sagon. Ada nan menambahkan esense coklat dalam bahan pembuatan sagon. Ada pula nan menambahkan keju atau kismis. Dari segi bentuk, sagon kini tak lagi tampil dalam bentuh persegi seperti sagon klasik. Banyaknya cetakan nan unik dan cantik membuat tampilan sagon semakin beraneka ragam. Tinggal disesuaikan pada keinginan pembuatnya saja.



Sagon Kue Nusantara

Tidak diketahui secara niscaya daerah mana nan lebih dulu sukses menciptakan kue lezat yang gurih ini. Tidak ada pula keterangan niscaya tentang mengapa kue ini dinamakan dengan ‘Sagon’. Tahu-tahu kue ini melanglang buana ke seluruh penjuru nusantara dan disukai banyak orang.
Memang, sebagian besar sagon banyak ditemukan di pulau Jawa terutama di kota Yogyakarta .

Namun, di kota-kota lainnya pun sagon dapat dengan mudah pula didapatkan. Hanya karakteristik khasnya saja nan berbeda-beda. Untuk di pulau Jawa, khususnya Yogya, sagon bakar bercitrarasa klasik (belum mendapat campuran esense atau tambahan lainnya) masih banyak beredar di pasaran. Sedangkan buat di pulau Sumatra, sagon panggang nan telah dimodifikasi dengan majemuk citrarasa nan paling banyak beredar.

Karena seluruh nusantara mengenal kue ini dengan baik, maka kecil kemungkinan kue ini hilang di telan masa. Apalagi samapi sekarang pun, kue ini tetap menjadi primadona di acara-acara eksklusif mengimbangi kastangel dan nastar.

Demikianlah seputar cara membuat sagon nan gurih dan garing. Semoga dapat segera diaplikasikan di rumah. Selamat mencoba.