Pengantar Ilmu Komunikasi - Media dan Komunikasi Massa
Menurut M. O Palapah dan Atang Syamsudin (1983) dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikas i menyebutkan bahwa ilmu komunikasi pada hakikatnya ialah "suatu proses artinya suatu perubahan nan susul menyusul secara terus menerus jadi sebagai suatu proses komunikasi adalah tumbuh, berubah, berganti, bergerak, dan demikianlah kejadiannya sampai alam ini berakhir".
Itulah gerbang pertama buat memahami apa persisnya Pengantar Ilmu Komunikasi, yakni arahan, tentang definisi, filsafat, varian, dan penggunaan praktis dalam hal ini media dan sosialisasi awal terhadap teori komunikasi. Untuk lebih memahaminya, mari kita bahas satu persatu mengenai ilmu ini.
Pengantar Ilmu Komunikasi - Definisi Komunikasi
Pada Pengantar Ilmu Komunikasi, Anda akan diperkenalkan dengan pelbagai macam definisi mengenai komunikasi itu sendiri. Tentu saja, suatu buku, seperti dalam Pengantar Ilmu Komunikasi atau Communication: Introduction . Hal itu sebab buku-buku nan memuat perkara komunikasi pun, sudah menyisipkan satu bab spesifik nan akan memberikan Anda semacam pengantar kepada ilmu komunikasi nan selalu bermula dari definisi tentang komunikasi.
Menurut Wilbur Schramm, pada buku M.O Palapah dan Atang Syamsudin nan berjudul "Studi Ilmu Komunikasi", istilah " Communications " ialah berasal dari perkataan lain nan lain, yaitu communis , nan artinya common , sama. Jadi menurut Wilbur Schramm, jika kita mengadakan komunikasi dengan sesuatu pihak, maka kita lalu menyatakan gagasan kita buat memperoleh commoness , kecenderungan dengan pihak lain itu mengenai sesuatu objek eksklusif (Palapah dan Syamsudin, 1983:2).
Sementara itu, ada pula definisi lain dari Hafied Cangara (1998), yaitu bahwa komunikasi ialah suatu transaksi, proses simbolik nan menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan:
1. Membangun interaksi antarsesama manusia
2. Melalui pertukaran informasi
3. Untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain
4. Serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu
Last but not least perspektif seorang ahli psikologi, nan juga pakar komunikasi, yakni Carl Hovland, Janis, dan Kelly, mereka mendefinisikan komunikasi sebagai: "the process by wich individual (the communictio) transmits stimuli (usually verbal) to modifiy the behavior of other individuals (the audience)" . Definisi tersebut bisa diterjemahkan bahwa komunikasi ialah suatu proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsang-perangsang (biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) buat merubah tingkah laku orang lain (komunikan) ( Rakhmat, 2000:3).
Pengantar Ilmu Komunikasi - Filsafat Komunikasi
Mempelajari Filsafat Komunikasi dari pemahaman dasar ialah satu bagian di dalam sosialisasi atau Pengantar Ilmu Komunikasi, misalnya menjelaskan bahwa Perspektif tentang Filsafat. Komunikasi menyediakan pembaca suatu penghargaan terhadap filsafat sebagai bagian krusial buat memahami dan membimbing tindakan komunikatif dalam budaya postmodern atau bahkan budaya kelampauan.
Setiap pembacaan tentang filsafat akan memberikan pembaca dengan pemahaman tentang perspektif seorang filsuf nan diakui dengan baik apakah dengan cara membahas karyanya, kemudian dengan kreatif menginformasikan masalah saat ini nan terkait dengan isu-isu dalam komunikasi manusia kontemporer. Karya filsuf nan dipelajari dalam kaitannya dengan ilmu komunikasi akan memberikan kesempatan bagi pembaca buat terlibat semangat interpretatif, kreatif, dan akhirnya pragmatis nan membuka kemungkinan inovasi konten dan teori komunikasi dalam cara nan berbeda.
Setidaknya menurut Laurie Ouellette Chair dan Amit Pinchevski, Filsafat Komunikasi secara luas peduli dengan masalah teoritis, analitis, dan politik nan melintasi batas-batas nan terjadi begitu saja buat di analisa dalam studi komunikasi. Tujuan utamanya ialah buat menyediakan sebuah lembaga dimana para calon sarjana bisa menjelajahi interaksi dan persimpangan antara studi komunikasi dan berbagai masalah filosofis kontemporer, argumen, dan aposisinya.
Filsafat komunikasi utamanya dalam Pengantar Ilmu Komunikasi , berkomitmen buat menyediakan ruang bagi kepentingan-kepentingan nan muncul menantang anggapan umum. Sementara itu, disiplin komunikasi nan diajarkan di kelas pemula, fungsinya ialah perangsang bagi diskusi lanjut.
Pertanyaan-pertanyaan filosofisnya sangat bervariasi. Mulai dari sifat bahasa, subjektivitas atau pengalaman, ke epistemologi ilmu pengetahuan dan interpretasi dengan politik interaksi pengetahuan dan komunikatif, akan menjadi sumber kajiannya.
Pertanyaan itu akan membawa ke banyak orientasi filosofis nan berbeda buat dapat disandarkan pada teori populer nan sudah ajeg, termasuk fenomenologi hermeneutika, Marxisme, feminisme, strukturalisme, post-modernisme, filsafat analitik, pragmatisme, dll. Hasil pemanfaatan Filsafat Komunikasi ialah menghadirkan dan mempelajari ide-ide pada masa ini dari kajian budaya postmodernisme, semiotika, dan filsafat bahasa, penelitian fenomenologis atau penafsiran peristiwa komunikasi.
Pengantar Ilmu Komunikasi - Media dan Komunikasi Massa
Tentu saja, media massa menjadi concern utama, sebagaimana nan akan langsung dipelajari pada Pengantar Ilmu Komunikasi. Dimana studi media, analisis wacana, isi, dan grafis akan disampaikan sebagai pembuka buat kelak dipelajari lebih mendalam lagi. Media dalam hal ini media sekunder diperlukan komunikator dalam rangka mencapai para komunikannya.
Dengan menggunakan media, komunikator bisa menyampaikan pesannya kepada komunikan nan jumlahnya nisbi banyak dalam jeda nan jauh. Dengan kata lain, komunikasi dengan menggunakan media ini merupakan kelanjutan dari komunikasi utama dalam menembus ruang dan waktu.
Harold Lasswell mengemukakan bahwa cara nan baik buat menjelaskan komunikasi melalui pemahaman atas media adalah menjawab pertanyaan "Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?" Kerangka berpikir tersebut menunjukan bahwa dalam sebuah proses komunikasi terdapat lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan nan diajukan, yaitu :
- Komunikator (communicator, source, sender )
- Pesan (message )
- Media (channel, media )
- Komunikan ( communicant, communicate, receiver, recipient )
- Efek ( effect, impact, influence )
Sebagaimana nan disebutkan oleh Onong Uchjana Effendy (2001), kutipan menurut Werner I. Severin dan James W. Tankard, Jr. dalam bukunya, Communication Theories, Origins, Methods, Uses, komunikasi massa secara generik ialah sebagai berikut:
"Komunikasi massa ialah sebagian keterampilan, sebagian seni dan sebagian ilmu. Ia ialah keterampilan dalam pengertian bahwa ia meliputi teknik-teknik mendasar eksklusif nan dipelajari seperti memfokuskan kamera televisi, mengoperasikan tape recorder, atau mencatat ketika berwawancara.
Ia ialah seni dalam pengertian bahwa ia meliputi tantangan-tantangan kreatif seperti menulis skrip buat program televisi, mengembangkan tata letak nan estetis buat iklan majalah atau menampilkan teras warta nan memikat bagi sebuah kisah berita. Ia ialah ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi prinsip-prinsip eksklusif tentang bagaimana berlangsungnya komunikasi nan bisa dikukuhkan dan dipergunakan buat membuat berbagai hal menjadi lebih baik."
Studi media pada Pengantar Ilmu Komunikasi, memang akan menyoroti peran media secara periferal, sebagaimana nan telah disebutkan pada definisi di atas. Media ialah alat, media ialah orang-orang nan mengupayakan suatu proses encoding dan decoding dari masyarakat, buat kembali kepada masyarakat. Di dalamnya sama sekali tak di bahas mengenai kesamaan ideologi suatu media.
Pada Pengantar Ilmu Komunikasi, kesamaan ideologi dipandang terlalu tak relevan buat di masukkan ke dalam bentuk pengantar Belaka. Namun, ada beberapa hal 'mendalam' dari media massa nan dipelajari selain kesamaan membaca pola politisnya, yakni memahami bagaimana proses kerja dalam bermedia. Seperti memahami tugas dan fungsi jurnalis media, bagaimana cara televisi membuat siaran dan tentu saja di bahas dalam bentuk sosialisasi saja.
Pengantar Ilmu komunikasi - Teori Komunikasi
Hal nan terkahir ialah mengenai teori komunikasi. Teori komunikasi pada Pengantar Ilmu Komunikasi akan diberikan teori nan generik dan cukup terkenal, apakah itu teori dari field komunikasi bisnis, komunikasi organisasi, komunikasi pemasaran maupun core teori nan sudah dipelajari dimulai dari pembentukan komunikasi itu sendiri. Umumnya pula teori nan dipelajari pada ilmu ini ialah dari para founder komunikasi, seperti Wilbur Schraam, Harold Laswell, Carl Hovland, Shannon dan Weaver, atau Lazarslfeld.
Ada pula beberapa teori lokal dari pemikir asal Indonesia. Sejauh pemikirannya memang di hormati oleh para civitas akademika Indonesia secara umum, misalnya dari Onong Uchjana Effendy dan M.O Palapah. Teori pada ilmu inipun, sama sekali tak mendalami teori-teori berat dari bidang sosiologi atau psikologi lainnya walaupun itu kelak akan berkaitan.
Demikinlah pembahasan mengenai Pengantar Ilmu Komunikasi. Mempelajari ilmu ini sangat penting. Hal tersebut sebab hayati kita tak lepas dari nan namanya komunikasi. Seluruh aspek kehidupan serta kegiatan nan kita lakukan tak lepas dari komunikasi serta hubungan dengan orang lain.