Hal Yang Dimasukan Dalam Metodologi Ini

Hal Yang Dimasukan Dalam Metodologi Ini

Metodologi pendidikan Islam merupakan taktik mengenai sebuah metode, melakukan kombinasi strategi, teknik atau cara buat mencapai tujuan nan diharapkan. Dalam hal apapun, baik disadari atau tidak, semua bidang kehidupan termasuk pendidikan sebenarnya memerlukan metodologi nan tepat.

Metodologi nan digunakan dalam pendidikan jelas sangat diperlukan buat mencapai hasil nan sangat diharapkan. Karena situasi, kondisi dan psikologis nan menjadi objek didik siswa nan berbeda-beda, maka si pendidik tak hanya mengandalkan satu metode saja. Juga tak menganggap atau menyatakan absolut sebuah kebenaran akan suatu nan digunakannya tersebut.



Metodologi nan Digunakan

Sebagaimana di lingkup nan lain, demikian juga dalam Islam nan memiliki metode pendidikan Islam nan sangat dianjurkan digunakan oleh pendidik. Metodologi ini digunakan sebagai acuan atau kerangka, baik di lingkungan pendidikan formal maupun informal.

Metode-metode tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Memberi tahu (Taklim).

Taklim ini dapat juga diartikan sebagai bentuk pengajaran. Metode ini merupakan metode dasar dalam pendidikan. Untuk menghindari kesalahfahaman, alangkah baiknya hal nan dilakukan pertama kali oleh pandidik ialah menyampaikan objek-objek seperti keadaan, kebendaan, persoalan, dan kasus nan sedang menjadi pembahasan.

  1. Melakukan perincian (Tafsiil).

Alur metode ini digunakan buat memberikan keterangan secara mendetail ihwal segala hal nan dibicarakan atau diberitahukannya sehingga objek didik memperoleh sebuah pengertian nan utuh dan mendalam.

  1. Memberikan klarifikasi (Tabyiin).

Pendidik wajib menjelaskan dengan sahih supaya ada kejelasan objek nan dijelaskannya tersebut.

  1. Memberikan pemahaman (Tafhim).

Metode ini lebih diacukan buat memberikan pemahaman persepsi tentang benda, segala persoalan, keadaan maupun kasus sehingga mampu menyamakan tafsir nan sedang dibahas. Karena biasanya perselisihan atau kontradiksi timbul sebab adanya multiinterpretasi mengenai suatu hal.

  1. Melakukan pemilihan terhadap hal nan mendekati kebenaran (Tarjih).

Jika terdapat dua alasan atau lebih nan berbeda atau bahkan bertentangan tentang suatu objek, maka pilihlah salah satu nan dianggap hampir mendekati kebenaran.

  1. Mengangkat pihak nan mampu memediasi (Tahkim).

Menghadirkan seorang tahkim atau penengah nan mampu berlaku arif dan bijaksana dalam memutuskan suatu permasalahan nan berbeda.

  1. Melakukan berbagai pendekatan (Taqrib).

Perlu difahami bahwa metode ini bisa dilakukan kapan saja buat menciptakan kebaikan dan harmoni antara pihak pendidik dengan murid didiknya.

  1. Memberikan persetujuan secara implisit (Taqriir).

Yakni memberikan persetujuan tanpa mengeluarkan kata-kata, nan dilakukan dapat berupa senyuman, sikap, atau bahkan membiarkan objek didik melakukan segala hal nan benar.

  1. Menggunakan isyarat (Ta’syiir).

Sebagai manusia kita mempunyai panca indera nan lengkap nan dapat digunakan buat memberikan isyarat kepada objek didik buat melakukan atau tak melakukan sesuatu. Hal itu dapat dilakukan dengan menggunakan kedipan mata, gelengan kepala, kepalan tangan, ataupun lainnya. Metode ini kadang juga menemui hambatan sebab bukan perkara gampang memberikan pesan dari isyarat tersebut, terlebih kepada anak didik nan kurang memiliki tingkat kepekaan komunikasi dengan orang lain.

  1. Menyalahkan atau membenarkan suatu hal secara simbolis (Talwiih).

Metode ini sifatnya memberikan keterangan secara simbolis dengan menggunakan simbol atau tanda-tanda buat membenarkan atau menyalahkan, menyatakan persetujuan atau penolakan nan diberikan terhadap orang lain.



Hal Yang Dimasukan Dalam Metodologi Ini

Islam ialah agama nan paripurna nan mengandung banyak ajaran di dalamnya. Tak hanya memuat nilai nan bisa diterapkan ketika manusia beribadah kepada Tuhannya saja namun juga mengandung anggaran nan bisa diterapkan secara praktis di ranah kehidupan nyata.

Aturan nan ada ini ialah mengenai bagaimana manusia melakukan perbuatannya di seluruh bidang nan ada di dalam kehidupannya, sekali lagi Islam tidak hanya mengatur masalah ibadah, namun juga aspek nan lainnya.

Dalam hal pendidikan juga diatur di dalam Islam. Mengenai materi atau hal apa saja nan akan dijadikan bahan ajar ialah hal nan mendapatkan perhatian sangat mendalam di dalam Islam. Berikut ialah bagaiman metodologi pembelajaran dalam Islam mengatur mengenai apa saja nan diajarkan di dalam Islam

1. Menanamkan aqidah nan kuat

Keyakinan nan ada di dalam agama Islam ialah mengenai keimanan. Iman ini ialah percaya akan keberadaan sosok Allah SWT sebagai Tuhan nan telah menciptakan manusia dengan segala makhluk nan ada di muka bumi dan di atas langit.

Hal inilah nan harus mendapatkan perhatian primer dalam memberikan pendidikan kepada anak. Aqidah haruslah mendapatkan perhatian nan begitu besar dalamdari orang tua buat diberikan kepada anaknya.

Hal primer dan dan pertama nan seharusnya diberikan kepada anak ialah pemahaman akan keberadaan Allah ini sebagai Pencipta manusia. Sejak awal, dalam permulaan mengenai mengenal aqidah ini, seorang anak akan dikenalkan kepada wujud Allah.

Walaupun wujud Allah secara konkret tidak bisa diindra oleh kita namun keberadaan Allah bisa diketahui dari wujud ciptaannya. Tak akan hasil kreasi tanpa adanya sosok pencipta. Begitu pula dengan sosok Allah sebagai Pencipta.

Segala apa nan dilihat atau nan ada di sekitar kehidupan si anak ialah hasil kreasi Allah. Dan dari itu semua bisa diketahui bagaimana keberadaan dari Allah. Anak bisa dikenalkan kepada gunung nan tinggi menjulang dan besar. Namun ternyata gunung nan tinggi menjulang itu diciptakan oleh Allah nan tentunya lebih besar lagi kekuasaannya.

Atau terhadap benda atau makhluk hayati lain nan ketika memahami keberadaannya bisa buat menyadari bahwa memang Allah itu ada dan bahwa memang Allah-lah nan menjadi pencipta dari segala benda tersebut.

Masalah ini ialah persoalan nan sangat besar di dalam ajaran Islam. Dan masalah Aqidah ini ialah persoalan pondasi nan harus diperhatikan dengan sahih dan tepat oleh orang tua. Agar memang bisa membentuk karakter anak dengan aqidah dan rasa keimanan nan kuat kepada Allah SWT sebagai pencipta.

2. Taat pada anggaran atau syariat Islam

Setelah mengetahui keberadaan dari Allah sebagai pencipta maka orang tua juga harus bisa buat mengiring pemahaman anak ke arah bahwa Allah tidak hanya memiliki peran sebagai Pencipta semata.

Allah menciptakan manusia beserta segala makhluk hayati nan lainnya juga disertakan dengan seperangkat anggaran buat mengatur kehidupan manusia. Inilah keberadaan Allah selain sebagai pencipta, juga ialah sebagai Pengatur.

Allah memberikan anggaran ini kepada manusia buat memberikan petunjuk akan hal sahih apa nan harus dilakukan oleh manusia. Dan hal salah apa nan sebaiknya dihindari buat tidak dilakukan oleh manusia.

Pengenalan terhadap anggaran nan telah disertakan oleh Allah kepada manusia ini memang menjadi hal kedua nan dilakukan setelah memberikan penanaman aqidah nan kuat. Karena dengan memiliki aqidah atau rasa percaya dan konfiden pada diri Allah maka akan begitu mudah buat mengarahkan pada ketaatan atau ketundukan kepada smeua anggaran nan telah dibuat oleh Allah buat manusia.

Ketika seorang telah menyadari bahwa dirinya ialah berasal dari Allah dan akan kembali lagi kepada Allah maka di dalam kehidupannya akan disesuaikan dengan segala perintah dan embargo Allah. Hal inilah nan akan menghantarkan pada kehidupan nan hakiki.

Hanya saja, di sinipun memerlukan peran aktif dari orang tua buat memperkenalkan setiap syariat nan akan harus ia taati kelak ketika sudah baligh. Hal ini buat mempersiapkan diri semua manusia agar ketika menginjak masa baligh atau dewasa sudah bisa buat mengerti segala hal nan harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Sehingga akan mudah buat melakukan ketaatan ini.

Peran orang tua memang sangat besar dan krusial. Tanggung jawab nan dimiliki juga begitu besar buat sampai menghantarkan anak pada kesediaan buat taat dan tunduk pada semua hukum nan telah ditentukan oleh Allah.

Pendidikan akan syariat ini akan terus dilakukan tanpa mengenal batas waktu pemberhentian. Anak akan terus dikenalkan dengan syariat nan harus ia kerjakan pada waktu telah sampai baligh.

Itulah citra bagaimana memberikan pendidikan kepada diri seorang muslim. Yang dimulai sejak ia masih sangat dini atau bahkan ketika masih di dalam kandungan. Dikenalkan kepada wujud atau keberadaan Allah kemudian digiring buat melakukan segala peraturan nan telah ditentukan dengan perasaan ridho dan rela.

Itulah bagaimana sistem metodologi pendidikan islam nan ideal dilakukan akan membentuk karakter jiwa muslim nan sejati.