Tips Menciptakan Keluarga Harmonis
Pondasi Keluarga Harmonis
Ibaratkan rumah tangga serasi ialah sebuah istana megah, sine qua non pondasi nan kokoh dan baik agar istana tersebut bisa berdiri dengan gagahnya dan membuat siapa pun iri serta ingin tinggal di istana tersebut. Bagaimana pun keadaannya, sebuah pondasi dibutuhkan ketika ingin membangun sesuatu. Lalu, seperti apa pondasi buat membangun sebuah keluarga nan harmonis?
1. Komitmen
Jangan salah arti dengan kata nan satu ini. Karena, sebagian dari Anda mungkin berpendapat, bahwa komitmen hanya buat perjanjian nan sifatnya tak sukarela. Ada banyak hal nan harus dipelajari. Komitmen erat kaitannya dengan perjanjian nan dilakukan oleh kedua perusahaan. Lalu, apakah pantas sebuah komitmen diterapkan dalam kehidupan berumahtangga nan dasarnya ialah keikhlasan?
Komitmen merupakan hal penting. Dengan ini, aturan-aturan tak tertulis dalam berumahtangga akan tercipta. Anggaran itu lah nan menjadi pakem atau batasan, sehingga, tak ada pelanggaran hak atau kewajiban nan bisa menimbulkan konflik dalam berumahtangga.
Bagaimana pun juga, rumah tangga dilakoni oleh dua orang berbeda nan memiliki keinginan serta ego masing-masing. Hal ini dilakukan buat menyiasati agar semua berjalan dengan baik. Komitmen nan disepakati dapat berkenaan dengan banyak hal. Terutama masalah waktu. Atau jika Anda seorang wanita karir dan ingin tetap bekerja, sebaiknya utarakan ini. Buat persetujuan serta komitmen dari awal.
Komitmen dalam berumahtangga dapat mewujudkan sikap saling menghargai antara pasangan. Dengan mengetahui kebutuhan masing-masing, dan sebab sudah dituangkan dalam komitmen, Anda akan belajar menghargai.
Bukan hanya itu, berkomitmen juga membuat masing-masing pasangan bisa saling mengerti. Ketika, pasangan ingin berkomitmen masalah waktu, lambat atau cepat kita akan mengerti tentang kebutuhan pasangan tersebut. Anda akan siap sedari awal dan mulai terbiasa dengan itu.
2. Keterbukaan
Ketika membuat sebuah komitmen, keterbukaan ialah unsur nan paling penting. Dengan ini, Anda dapat bebas mengemukakan apa nan menjadi kehendak. Saat membuat sebuah komitmen, saat ini lah Anda wajib terbuka kepada pasangan. Mengenai hal nan disukai dan tak disukai, semuanya harus Anda jabarkan.
Dengan saling terbuka, tak ada sesuatu nan ditutupi, Anda dan pasangan pada akhirnya akan saling percaya. Dan bukan kah itu nan dibutuhkan dalam sebuah hubungan? Utarakan semuanya kepada pasangan, daripada cerita kepada pihak lain nan belum tentu membawa solusi. Karena, sebaik-baiknya pasangan ialah ia nan mau meluangkan waktunya buat mendengarkan.
Ciri-ciri Keluarga Harmonis
Ciri-ciri keluarga serasi sebenarnya tak dapat dijabarkan hanya sebab pasangan tersebut selalu pergi kemana-mana berdua, selalu mengenakan baju nan senada ketika ada acara. Pasangan serasi akan terlihat dari aura kebahagiaan nan terpancar dan akan terlihat dari bahasa tubuh.
Kelembutan nan dimiliki oleh pihak istri akan selalu diimbangi dengan ketegasan nan dimiliki suami. Tidak ada masalah dengan itu, sang istri tak merasa disepelekan, dan sang suami tak merasa menguasai. Semuanya berjalan seiring. Jika memiliki pendapat, masing-masing akan menguatkan. Apabila berbeda, sang istri akan cenderung mengalah. Namun, bukan berarti suami lantas bertindak sesuaka hati. Semua itu akan tampak dari luar. Tanpa harus ditutupi oleh kebersamaan nan semu.
Tips Menciptakan Keluarga Harmonis
Hal nan harus Anda lakukan saat hayati dengan pasangan ialah menerima segala kekurangannya. Rasa “menerima” ini akan memudahkan Anda buat tak mudah sebal atau kesal di kemudian hari. Karena ingat, kehidupan berumahtangga bukan hanya buat satu atau dua tahun, tapi buat jangka waktu nan lama. Menerima kekurangan dari pasangan akan membuat Anda mencintai pasangan apa adanya.
Hargai dan hormati pasangan Anda dalam hal apapun. Misalnya dalam beradu pendapat, hargai pasangan Anda tanpa menuduh bahwa pendapatnya ialah salah. Hindari beradu argumen di depan banyak orang. Lebih baik diam dan tersenyum.
Setiap orang niscaya punya tanggung jawab, begitu pula dengan suami istri. Lakukan kewajiban Anda dengan baik sehingga tercipta keluarga harmonis. Ingat komitmen nan sudah dibuat. Penuhi kewajiban Anda.
Komunikasi ialah hal nan sangat krusial buat menciptakan keluarga harmonis. Sering-seringlah mengobrol dengan pasangan buat mempererat ikatan atau kontak batin Anda dengan pasangan. Selalu terbuka pada pasangan merupakan kunci keharmonisan keluarga. Bila ada masalah atau ada hal nan tidak berkenan, ungkapkan pada pasangan dengan cara nan baik agar tak menimbulkan salah paham.
Banyak-banyak lah meluangkan waktu bersama pasangan atau keluarga. Tak peduli sesibuk apapun Anda dalam hal pekerjaan, keluarga ialah hal nomor satu dalam berumah tangga. Meluangkan waktu buat keluarga akan sangat baik bagi kesegaran dalam rumah tangga.
Bangun suasana romantis di antara Anda dan pasangan. Suasana ini dapat diciptakan lewat hal-hal kecil, misalnya suami memberi kejutan dengan memasakkan makan malam, atau selalu memberi kecupan di saat istri baru bangun pagi. Hal-hal kecil nan rutin dilakukan umumnya lebih mempererat hubungan.
Bila perselisihan terjadi, redam lah rasa ego Anda agar masalah tak semakin meruncing dan dapat berakibat jelek bagi rumah tangga Anda. Bila pasangan sulit mengalah, Anda lah nan harus mengambil peran. Dinginkan kepala, mengalah, lalu cobalah meminta maaf sebab mungkin Anda melakukan kesalahan hingga terjadi perselisihan. Jangan ragu buat meminta maaf, sebab biasanya emosi seseorang akan menurun begitu pasangannya meminta maaf. Bila emosi kedua belah pihak sudah turun, tentu akan lebih mudah buat saling bicara dan mencari solusi.
Tak hanya meminta maaf, Anda pun harus dapat memaafkan. Bila pasangan meminta maaf, Anda tidak punya alasan buat menolaknya. Saling maaf-memaafkan ialah hal krusial buat menciptakan keluarga harmonis.
Setiap pasangan memang memiliki tanggung jawab nan berbeda-beda. Misalnya, suami punya kewajiban buat bekerja dan istri punya tugas buat mengurus rumah. Namun, pengkotak-kotakan tugas ini tidaklah mutlak. Sesekali bantulah pasangan Anda.
Bila tak bisa, Anda cukup menemaninya. Misal, istri menemani suami nan sedang sibuk menyelesaikan tugas kantor di rumah, siapkan minuman atau makanan kesukaannya. Begitu pula dengan suami. Suami dapat membantu pekerjaan rumah tangga, misalnya mencuci piring atau sekedar menemani istri memasak.
Itu ialah beberapa tips nan dapat Anda coba terapkan buat menciptakan keluarga harmonis. Tidak terlalu susah mewujudkannya, asal selalu ada rasa toleransi antar pasangan, keluarga serasi pun bukan lagi sekadar impian.