Pengertian Konseptual
Sebenarnya istilah Journalism berasal dari bahasa perancis ‘Journal’ nan artinya catatan-catatan harian, sedangkan Journalist ialah setiap orang nan pekerjaannya mengumpulkan, mengolah, dan selanjutnya menyiarkan catatan-catatan harian tersebut. Untuk memperdalam pemahaman kita tentang pengertian jurnalistik , mari kita telusuri pengertian-pengertian jurnalistik dari para ahli supaya kita dapat mendapat pemahaman nan sahih apa itu jurnalistik.
Jurnalistik merupakan kegiatan mencari, mengolah dan menyebarluaskan warta secara serentak dan seluas-luasnya. tetapi sebenarnya jurnalistik tidaklah sesederhana demikian. Ada beberapa aspek nan harus kita ketahui dari kegiatan jurnalistik ini. Tidak semua apa nan sebarluaskan melaui media massa itu ialah kegiatan jurnalistik. Jadi, daripada kita mendapatkan pemahaman nan bias dikarenakan informasi nan kurang akurat, sebaiknya kita pelajari dulu definisi jurnalistik.
Pengertian Jurnalistik - Definisi Menurut Para Ahli
Para ahli jurnalistik mengemukakan beberapa pengertian jurnalistik. Dari gambaran nan dikemukakan oleh ahli jurnalistik atau pakar komunikasi khususunya bidang jurnalistik ini, kita dapat lebih memahami apa itu jurnlanistik. Apa nan Anda ketahui dari definisi jurnalistik? Mungkin sebagian menjawab jurnalistik itu ialah kegiatan menyebarluaskan warta kepada khalayak. Definisi sederhana tersebut tak sepenuhnya salah. Namun, ada definisi nan lebih terkonsep dan sistematis, dari jurnalistik ini.
Jurnalistik tak hanya melulu menyebarluaskan warta saja, warta saja sendiri juga ada bagian-bagiannya. Jadi ada definisi nan lebih terkonsep lagi dari jurnalistik ini. Mau tahu apa saja definisi atau pengertian jurnalistik ini? Ada beberapa pakar nan memiliki pandangannya sendiri mengenai pengertian dari jurnalistik. Mereka mendefinisikan jurnalistik sebagai berikut:
1. Roland E.
Jurnalistik didefinisikan sebagai pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi nan sifatnya umum, pendapat pemerhati, hiburan generik secara sistematis dan bisa dipercaya kebenarannya buat diterbitkan pada surat kabar, majalah, dan disiarkan di stasiun siaran.
2. F. Fraser Bond
Menurut F. Fraser Bond, jurnalistik didefinisikan sebagai segala bentuk pembuatan warta di mana pun dan melalui apapun mengenai peristiwa nan sampai pada khalayak.
3. Erik Hodgins
Jurnalistik ialah pengiriman informasi dari sini ke sana dengan informasi nan benar, seksama, dan cepat, dalam rangka membela kebenaran dan keadilan.
4. A. Muis dan Edwin Emery
A. Muis mengatakan bahwa dari berbagai definisi jurnalistik memiliki kecenderungan di mana di dalamnya memasukan unsur media massa, penulisan berita, dan waktu nan eksklusif atau dikenal dengan aktualitas.
Begitu pun menurut Edwin Emery nan menyatakan bahwa dalam jurnalistik selalu sine qua non unsur kesegaran waktu (timeliness atau aktualitas). Emery juga menambahkan bahwa seorang jurnalis memiliki dua fungsi utama. Pertama, fungsi jurnalis sebagai orang nan melaporkan berita. Kedua, fungsi jurnalist sebagai pembuat interpretasi dan memberikan pendapat nan didasarkan pada beritanya.
5. Adinegoro
Pakar jurnalistik kita, Adinegoro mengatakan bahwa jurnalistik itu ialah semacam kepandaian karang-mengarang nan pada pokoknya memberi perkabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya.
6. Onong U. Effendi
Jurnalistik ialah teknik mengelola warta mulai dari mendapatkan bahan sampai kepada proses menyebarluaskannya kepada khalayak. Pada mulanya jurnalistik hanya mengelola hal-hal nan sifatnya informatif saja.
7. Astrid S. Susanto
Jurnalistik ialah kegiatan pencatatan dan atau pelaporan serta penyebaran mengenai kejadian sehari-hari.
8. M. Djen Amar
jurnalistik ialah usaha memproduksi kata-kata dan gambar-gambar nan dihubungkan dengan proses pentransferan ide atau gagasan dalam bentuk suara, inilah cikal bakal makna jurnalistik sederhana. Selain itu, Jurnalistik ialah kegiatan mulai dari mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan warta kepada khalayak seluas-luasnya.
9. M. Ridwan
Jurnalistik ialah suatu kepandaian praktis buat mengumpulkan, mengedit warta buat menjadi pemberitaan dalam surat kabar, majalah, atau terbitan-terbitan berkala lainnya. Selain bersifat ketrampilan praktis, jurnalistik juga merupakan bentuk seni.
10. Haris Sumadiria
Pengertian secara teknis, jurnalistik ialah kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menyebarkan warta melalui media nan terbit secara berkala kepada khalayak seluas-luasnya dengan waktu nan secepat-cepatnya.
11. A.W. Widjaya
Jurnalistik merupakan suatu kegiatan komunikasi nan dilakukan dengan cara menyiarkan warta ataupun ulasan warta mengenai berbagai peristiwa atau kejadian sehari-hari nan aktual dan factual dalam waktu nan secepat-cepatnya.
12. Kustadi Suhandang
Jurnalistik ialah seni atau ketrampilan dalam hal mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan warta tentang peristiwa nan terjadi sehari-hari secara indah, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani para khalayaknya.
13. Summanang
Jurnalistik ialah segala sesuatu nan menyangkut kewartawanan.
Semua definisi atau pengertian jurnalistik tersebut dapat kita pahami lebih jauh lagi, dengan melihat apa saja nan dilakukan dalam kegiatan jurnalistik seperti peliputan berita, proses verivikasi berita, sampai proses penyiaran warta kepada khalayak. Terutama bagi orang awam, buat mengetahui apa itu jurnalistik, sebaiknya pelajari terlebih dahulu apa pengertian jurnalistik itu sendiri.
Pengertian Jurnalistik - Kerja Penuh Vitalitas
Bicara jurnalistik, kita selalu teringat dengan sebuah profesi wartawan atau nan lebih kerennya disebut dengan sebutan jurnalis. Baik cetak seperti koran, tabloid, dan majalah, maupun elektonik seperti radio dan televisi. Namun, ternyata tak sedikit masyarakat nan belum memahami tentang hal dalam kerja global jurnalistik.
Bicara tentang pengertian jurnalistik, ada beberapa sisi nan akan tersentuh agar pemahamanmnya menjadi lebih jelas dan terstruktur. Sisi-sisi tersebut meliputi definisi dari sisi harfiah, sisi konseptual, dan praktis. Ada pun klarifikasi ketiganya ialah sebagai berikut:
Pengertian Harfiah
Ditinjau dari segi harfiyah, jurnalistik nan bersumber dari kata journalistic mempunyai arti sebagai kewartawanan atau juga global kepenulisan. Kata dasarnya ialah jurnal nan berarti 'catatan'. Berasal dari du juor , sebuah ungkapan pada bahasa Yunani antik nan mengartikan 'peristiwa nan diberitakan pada hari ini ke dalam bentuk cetak sebuah lembaran'. Maka, jurnal ialah catatan harian, jurnalis ialah orangnya, sementara jurnalistik ialah ilmu nan mempelajari perihal global tersebut.
Pengertian Konseptual
Jurnalistik secara konseptual juga mempunyai cakupan nan tak dapat dilepaskan satu per satu. Cakupan tersebut meliputi jurnalistik sebagai kerja proses, teknik, dan juga ilmu. Sederhananya, sebagai bentuk proses, jurnalistik usaha keras dan cerdas dalam hal mencari, menggali, mengolah, memeriksa kembali, dan menuliskannya ke dalam sebuah warta nan akan disebarluaskan via media.
Sebagai masalah teknik, kerja jurnalistik merupakan kerja nan menuntut keahlian dan keterampilan. Sementara di tinjau dari sisi keilmuan, jurnalistik ialah ladang kajian tentang pembuatan dan penyebarluasan informasi melalui perusahaan media massa dan masuk pada ranah ilmu komunikasi.
Pengertian Praktis
Secara praktis, bidang jurnalistik merupakan usaha pembuatan informasi atau warta nan akan disebarluaskan dengan media massa. Dengan demikian, bisa diambil simpulan bahwa ada beberapa hal fundamental nan harus menjadi pembahasan di dalamnya; informasi, penyusunan, dan penyebarluasan informasi.
Pengertian Jurnalistik - Syarat Jurnalis
Meksi memang ada kuliah spesifik kewartawanan, pada kenyataannya, tak semuanya terserap menjadi seorang jurnalis. Pada prakteknya, persoalan cita-cita nan didukung dengan pengalaman dan jam terbang tinggilah nan mampu mengantarkan mereka menjadi seorang jurnalis. Tugas seorang jurnalis itu tidaklah mudah, sehingga dibutuhkan mereka nan benar-benar handal nan dapat memadukan kecerdasan, keakuratan dan keberanian.
Jika bicara apa syarat menjadi seorang jurnalis, syaratnya hanya satu: vitalitas. Menjadi jurnalis tak harus cerdas, ganteng, cantik, tetapi menjadi jurnalis ialah harus mempunya vitalitas tinggi. Khalayak tak memerlukan penampilan seorang jurnalis, sebab nan mereka butuhkan ialah fakta dan data nan akurat. Tugas jurnalis akan dinilai dari apa nan mereka sampaikan kepada khalayak.
Vitalitas ialah kemauan keras, belajar terus-menerus, menggali info sebanyak dan sebaik-baiknya, melakukan check recheck dan triple check , dan tentu mau menjadikan profesi wartawan sebagai profesi mulia nan membela kepentingan rakyat. Menjadi jurnalis ialah menjadi pekerja keras nan cerdas. Seorang jurnalis juga dituntut buat memiliki bisikan hati nan tepat dalam peliputan berita. Tidak dapat sembarangan menyampaikan atau menyebarluaskan berita.
Tanggungjawab seorang jurnalis itu sangatlah besar, sebab bertugas menyampaikan kebenaran. Untuk menyampaikan kebenaran tidaklah mudah, ada banyak hal nan dapat menjadi penghalang. Oleh sebab itu, seorang wartawan atau jurnalis dari media manapun diwajibkan dalam setiap melakukan kegiatan kejurnalistikan, mematuhi seprangkat anggaran nan tergabung dalam kode etik jurnalistik.
Kode etik jurnalisti ini menjadi acuan bagi semua wartawan atau jurnalis dalam setiap kegiatannya. Dengan kata lain, mereka tak akan pernah dapat lepas dari kode etik ketika bertugas di lapangan meliput berita.