10 Predator Alam Paling Mematikan
Sejak zaman prasejarah, hewan predator memang telah ada. Sebelum manusia menjadi pemburu, para predator itu telah menjadi makhluk paling berhasil dalam hal perburuan. Meskipun jumlahnya semakin berkurang, para predator itu masih menjadi teror menakutkan bagi manusia.
Manusia - Predator Paling Ganas
Berbicara tentang predator, tak dapat melupakan manusia. Sesungguhnya manusia ialah pemangsa paling ganas bagi sesamanya. Jangankan tak mempunyai ikatan keluarga. Yang masih mempunyai ikatan keluarga saja dapat dengan sengaja dan tanpa hati memangsa saudaranya sendiri. Terkadang orangtua nan telah membesarkannya saja dapat dimangsa dengan ganas oleh manusia. Manusia dapat menjadi mahluk paling kejam sekaligus dapat menjadi mahluk nan paling lembut dan penuh kasih sayang.
Manusia biasanya memangsa sesamanya ketika hawa nafsunya sudah tidak dapat lagi dikekang. Dia biarkan hawa nafsu itu menguasai dirinya sehingga ia menjadi bagai hewan pemangsa paling ganas di jagad raya. Ketakmampuan mengekang hawa nafsu itu biasanya sebab faktor lingkungan dan faktor latar belakang cara ia dididik. Yang terbiasa hayati tanpa afeksi sejak kecil dan tumbuh di lingkungan nan keras, akan dapat menjadi pemangsa ganas. Ia akan berusaha melakukan banyak hal demi mencari perhatian orang lain. Ketika perhatian itu tak didapatkan, dengan sengaja ia akan berbuat onar agar semua orang memperhatikannya.
Masih mending kalau keonarannya tak menimbulkan bahaya. Tidak sporadis keonarannya itu memakan korban. Setelah itu ia akan berkoar-koar sebagai mahluk paling berkuasa dan semua orang harus tunduk kepadanya. Pembunuhan jutaan orang di Kamboja oleh rezim Polpot ialah satu contoh keganasan manusia sebagai pemangsa. Pembunuhan berjuta orang Yahudi oleh Nazi merupakan bukti bahwa manusia ialah pemangsa sesamanya nan sangat ulung. Pembantaian manusia oleh Israel di Palestina juga merupakan gaya manusia ketika menjadi pemangsa sesamanya. Bukti-bukti lainnya ada di Afrika, Amerika, Mexico, dan dibanyak loka lain nan ada di bumi ini.
Hanya dengan kebencian nan sangat kecil, manusia nan paling lembut pun dapat berubah menjadi pemangsa ganas. Untuk tak menjadikan manusia pemangsa hebat, manusia membutuhkan cinta. Hanya dengan cinta, manusia dapat menjadi mahluk penjaga dan mahluk nan sopan terhadap diri sendiri maupun terhadap mahluk lain. Manusia akan menjadi sama dengan hewan pemangsa saat ia dikuasai oleh sifat setan. Pelajaran dan pendidikan tentang keimanan harus diberikan kepada manusia sejak ia masih dalam kandungan. Afeksi dan keimanan ini akan membuat manusia sadar bahwa hayati ini tak buat saling menyakiti.
Predator di Alam
Alam ialah loka semua mahluk berkumpul mencari hayati dan penghidupan. Semua telah mempunyai tugas masing-masing dalam rangka menjaga ekuilibrium alam. Tanpa keseimbangan, alam tidak akan mampu menambung dan bertahan dari keganasan setiap mahluk nan saling menjegal satu sama lain agar dapat bertahan hidup. Demi ekuilibrium itu, sine qua non hewan nan menjadi pemangsa.
Pemangsa atau predator ini menempati posisi paling atas dari rantai makanan. Sayangnya ketakseimbangan alam dampak ulah manusia telah membuat beberapa posisi rantai makanan terputus. Para pemangsa tidak mempunyai makanan lagi. Kelaparan telah membuat hewan pemangsa itu mencari cara buat bertahan hayati dengan cara memangsa manusia. Terkadang manusia nan dimangsa itu bukan sebab hewan pemangsa nan memang mencari manusia sebagai santapannya. Melainkan sebab manusia itu sendiri seolah membiarkan dirinya dimangsa oleh hewan buas itu. Dapat jadi sebab manusia itu tak tahu kalau di satu wilayah banyak terdapat hewan buas atau hewan pemangsa atau mungkin juga sebab manusia itu ingin bermain-main dengan hewan pemangsa tetapi malah menjadi bahan makanan sang hewan buas.
Karena ketakutannya, manusia banyak juga nan sengaja mencari dan membunuh para pemangsa alam ini. Yang terjadi ialah ketidakseimbangan rantai makanan. Misalnya, tikus. Karena predatornya telah diburu dan dibunuh oleh manusia, perkembangan dan pertumbuhan jumlah tikus menjadi sangat luar biasa. Yang repot malah manusia juga. Berbagai penyakit datang dan kematian manusia dalam jumlah nan besar pun tidak dapat terhindarkan.
Para pemangsa alam itu sebenarnya cukup dibiarkan saja dengan keadaannya. Biarkan mereja hayati bebas lengkap dengan semua kebutuhannya. Kalau kebutuhan makan dan tidur mereka cukup, mereka tidak akan mengganggu manusia. Sebaliknya, bila kebutuhan mereka terganggu, mereka nan memang tidak mempunyai akal itu tak akan peduli dengan perasaan manusia, mereka akan tetap menyerang manusia.
10 Predator Alam Paling Mematikan
Di antara pemangsa alam nan banyak itu, ada pemangsa alam nan sangat ganas. Mereka pembunuh nan sangat hebat dan manusi atak akan dapat menundukkannya kalau tak mempunyai senjata buat membela diri.
Berikut ini merupakan 10 predator paling berbahaya bagi manusia sebab hanya dengan sekali gerakan menerkam, manusia tidak akan dapat lagi berkutik dan wafat dalam hitungan detik. Tidak sporadis juga kematian nan mengerikan dapat dialami oelh manusia ketika hewan buas pemangsa itu tak langsung membunuh sang manusia tetapi malah mencabik-cabiknya sedikit demi sedikit.
Jaguar
Jaguar biasa ditemukan di bumi bagian barat. Predator ini berukuran cukup besar dan memiliki gerakan nan cepat. Sebenarnya, jaguar cukup sporadis menyerang manusia. Namun, ketika habitatnya diusik, cakar dan gigi jaguar nan tajam akan mencabik-cabik Anda dalam beberapa detik saja.
Buaya Air Asin
Buaya muara nan dikenal sebagai salties merupakan salah satu hewan paling berbahaya di Australia. Mayoritas korban nan menjadi santapan buaya ini disambar ketika tengah berenang di air kotor atau ketika berdiri di dekat bak air.
Hiu Putih Besar
Predator satu ini biasa ditemukan di lepas pantai Afrika Selatan. Meskipun merupakan predator besar, hiu putih ini cukup menarik perhatian jika dilihat secara langsung.
Singa
Jika diperhatikan di kebun binatang, singa tampak seperti binatang jinak dan penurut. Namun, jangan tanya kehidupannya di alam liar, misalnya di Tanzania sebagai habitat alami mereka. Singa dapat mampu melakukan apapun buat bertahan hidup. Bahkan, kematian manusia dampak agresi singa semakin meningkat.
Para peneliti mempercayai hal itu sebagai dampak pelanggaran nan dilakukan manusia dalam mengusik habitat singa. Misalnya, melakukan perburuan hewan lain nan menjadi bahan makanan singa. Berkurangnya sumber makanan singa membuat mereka kelaparan dan akhirnya menyantap manusia.
Kobra
Kobra sering ditemukan di kawasan nan beriklim tropis, yaitu Afrika dan Asia (khususnya Asia Tenggara). Kobra dianggap sebagai ular berbisa terbesar di global nan panjangnya dapat mencapai 18 kaki. Setiap tahun, kobra dapat menewaskan 200 hingga 300 orang. Kobra sangat bahagia bermigrasi ke tempat-tempat nan jumlah penduduknya padat sebab mereka akan memiliki persediaan makanan.
Harimau Putih
Harimau putih sering disebut sebagai harimau bengal. Di balik predikatnya sebagai kucing terindah di dunia, harimau bengal sangat berbahaya. Harimau ini bisa ditemui di Bangladesh, Nepal, dan India. Namun, jumlah harimau putih ini semakin berkurang dampak campur tangan manusia dalam melakukan perburuan.
Serigala
Dalam cerita maupun film, serigala memang selalu digambarkan sebagai sosok nan menakutkan. Ya. Serigala merupakan pemangsa nan sangat pandai melakukan apapun demi mendapatkan makanan. Serigala paling berbahaya bisa ditemukan di Siberia, terutama di dekat Danau Baikal Rusia.
Komodo
Komodo bisa ditemukan di Indonesia. Bahkan, ada satu pulau nan disebut Pulau Komodo. Ya. Pulau Komodo memang merupakan salah satu habitat komodo di Indonesia. Ukuran binatang ini seperti aligator dan mampu mencium mangsanya dari jeda 2 mil. Komodo melakukan agresi secara berkelompok. Sekalipun dapat menyelamatkan dari dari agresi “gigi pisau cukurnya” nan sangat tajam, Anda kemungkinan akan tetap wafat dampak infeksi nan ditinggalkan gigi komodo.
Kuda Nil
Meskipun beberapa cerita menggambarkan kuda nil sebagai sosok nan lucu dan ramah, hewan ini sebenarnya sangat militan dan mudah tersinggung. Ketika ada hewan lain nan berdiri di antara mereka dan loka minumnya, kuda nil akan menyerang binatang itu meskipun ukurannya lebih besar. Di Zambia, kuda nil mampu menewaskan 150 orang setiap tahun.
Beruang Kutub
Beruang kutub memang sering digambarkan sebagai sosok nan ramah. Namun, binatang ini serang menyerang manusia pada musim gugur ketika mempersiapkan hibernasi. Jadi, jangan coba-coba buat mendekati beruang kutub sendirian!
Itulah predator alam nan paling ganas.