Tip Mendampingi Anak Menonton Vidio Horor
Vidio horor di Indonesia mulai marak kembali sejak tahun 2006. Hal ini ditandai dengan mulai munculnya kembali tayangan berbau mistrik di bioskop. Masyarakat pun tidak kalah antusias buat menonton tayangan berbau gaib ini. Bioskop-bioskop ternama di tanah di air bahkan hampir tidak mampu menahan luberan penontonyang mengantre tiket. Otomatis jika video-video horor tersebut menjadi top request di bioskop, maka para produser sinetron juga tidak kalah gesit dalam mengambil langkah.
Tak lama setelah video horor tersebut diputar di bioskop, akan muncul ide nan sama melalui layar sinetron di televisi. Mulai dari ide cerita hingga lakon akan dibuat semirip mungkin, tetapi tentunya juga dibumbui settingan ala sinetron. Penonton televisi biasanya buat tayangan-tayangan berbau gaib dikemas dalam bentuk apa pun juga masih banyak peminatnya. Aplagi jika dibumbui dengan percintaan atau pemeran wanitanya cantik.
Setali tiga uang dengan produser sinetron, pemilik stasiun TV juga juga tidak luput ikut andil dalam kesuksesan sintron gaib di layar televisi. Penayangan sinteron-sinetron seperti itu dapat diletakkan di jam-jam premier. Tujuannya tentu saja agar sinetronnya memiliki rating nan tinggi dari penonton. Padahal di jam-jam premier tersebut anak-anak masih dapat ikut menonton televisi.
Yah , tayangan-tayangan saat ini memang lebih banyak nan tidak mengandung edukasi. Justru malah tayangan berbau sesuatu nan tidak mendidik seperti video horor menjadi tontonan nan makin laris manis. Apalagi kadang juga disertai tayangan ekpsloitasi perempuan. Beberapa film nan sempat mencuat namanya sebab dua aktrisnya nan cantik saling beradu jotos pun sempat membuat penasaran banyak orang.
Sebuah vedio atau film saat ini sudah menjadi bagian dari industrialisasi perfilman di Indonesia. Tentunya jika sudah memasuki sebuah industri, hal nan diutamakan lebih bersifat mencari keuntungandan tak perlu ribet mengeluarkan banyak biaya.
Sayangnya, industrialisasi perfilman ini tidak selalu menghasilkan film nan bernilai edukasi nan layak ditonton buat usia anak juga. Vidio horor salah satunya hasil industrialisasi perfilman nan sangat minim aspek edukasinya namun dapat tetap laris manis di pasaran.
Akhirnya tugas para orangtua di rumahlah nan harus dapat menjadi pendamping anak-anaknya ketika menonton suatu tayangan. Secarapsikologis, imbas nan didapatkan anak setelah menonton video horor sangat tak baik. Efeknya pun dapat berlangsung lama hingga mereka dewasa.
Pikiran anak-anak nan cenderung seperti kertas putih. Ketika sudah diberi goresan tinta, maka akan inheren terus. Bahkan ketikaanak sudah mampu mengendalikan ketakutannya, hal-hal menakutkan nan memenuhi imajinasinya akan muncul lagi saat dia mengalami mimpi jelek misalnya.
Dampak Psikologis buat Anak Setelah Menonton Vidio Horor
- Munculnya perasaan cemas dan risi nan berlebihan.
- Anak sering tak dapat membedakan antara global nan konkret dan global imajinasi.
- Sering dihantui mimpi jelek jika kondisi kejiwaansedang lelah. Bahkan dalam bentuk parah anak akan sering mengompol lagi saat tidur. Biasanya berkaitan dengan konduite takut ke kamar mandi saat malam hari. Khayalan hasil melihat tayangan-tayangan nan tak edukatif itulah penyebabnya.
- Beberapa anak menjadi muncul perasaan kurangpercaya diri, merasa kurang dicintai, membutuhkan konservasi nan lebih.
- Anak menjadi tak mandiri.
- Terkadang dalam video horor juga terdapat adegan kekerasan. Anak dapat meniru konduite kekerasan tersebut sebab menganggapnya sesuatu nan wajar.
Memang ada sebagian orang nan mengatakan anaknya tetap baik-baik saja meskipun sudah menonton video horor. Perubahan psikologis memang tidak selalu dapat dilihat secara kasat mata. Dapat saja secara fisik, anak tetap berperilaku seperti biasanya, namun perasaan cemas, minder, kurang percaya diri akan terlihat saat di pergaulan.
Misalnya saja ada anak usai menonton video horortentang hantu di dalam kelas. Anak nan awalnya biasa saja dengan suasana kelasnya, dapat jadi akan berubah menjadi takut jika berada di dalam kelas sendiri. Atau memiliki khayalan bahwa di dalam kelasnya dia merasakan sesuatu nan membuatnya tak nyaman. Padahal sebeneranya suasana kelas tak berubah. Hasil sugesti nan didapatkan dari menonton video horor membuat perasaan cemasnya menjadi hiperbola dan tak masuk akal.
Segmen penonton video horor memang bukanlah tontonan untuksegmen anak-anak. Namun dengan gencarnya pemberitaan media massa tentang film horor terbaru dengan berbagai bumbu naratifnya, membuat seorang anak menjadi penasaran.
Apalagi saat ini anak usia SD pun sudah tidak asing lagi buat browsing di internet buat mencari tahu sesuatu. Dapat juga anak mendapatkaninformasi tentang film tersebut dari temannya. Peran orangtua di rumah menjadi sangat krusial buat memberi pemahaman tentang bagaimana sebuah video horor dibuat agar menjadi masuk akal bagi logika anak.
Industri Vidio Horor
Sebuah film horor biasanya dibuat dengan mengkaji dulu wacana-wacana gaib di suatu tempat. Seperti misalnya film Si Manis Jembatan Ancol . Sebelum ada filmnya, di daerah itu memang sudah berkembang cerita-cerita mistik. Nah, dari cerita-cerita nan berkembang dari mulut ke mulut itulah penulis skenario akan membuat cerita baru dengan pengembangan ide di sana-sini. Membuat cerita menjadi berbeda dan tidak pasaran sudah menjadi hal krusial nan harus dipunyai seorang penulis skenario.
Jika isi cerita buat film sudah fix, giliran tim lainnya nan akan bekerja. Mulai dari mencari pemain, penentuan lokasi, setting tempat, penata rias, penata busana, dan masih banyak lagi. Semua tim itu bekerja mengacu pada gagasan nan sudah dituliskan oleh penulis skenario. Konsep atau gagasan saat di lapangan juga biasanya akan ada nan mengalami perubahan sebab menyesuaikan pula dengan medan nan dihadapi.
Strategi pemasaran nan dilakukan sebuah production house juga berbeda-beda. Ada nan membawa para pemainnya ke bioskop-bioskop terkenal di kota-kota besar buat promosi, ada nan beriklan di media cetak maupun elektronik, juga ada nan strateginya melalui konflik nan diciptakan antarpemain.
Menjamurnya program-program infotainment dengan rating penonton nan tinggi membuat promosi melalui warta di program infotainment lebih efektif. Kita dapat melihat warta tersebut bagian dari taktik pemasaran atau tak yaitu apabila saat filmnya akan diputar warta begitu gencar, setelah pemutaran film dan traffic penontonnya banyak, maka beritanya juga diam-diam akan hilang dengan sendirinya.
Untuk sebuah industrialisasi nan komersil semua hal nan menguntungkan dapat dilakukan sehingga terkadang video horor yangmuncul lebih bombastis judul-judulnya namun isi filmnya tak berkualitas.
Tapi tidak semua video horor seperti itu. Beberapa video horor garapan anak negeri pernah mendapat pujian sebab isinya nan berkualitas. Sebut saja film Jaelangkung nan diproduseri oleh Jose Purnomo dan Rizal Mantovani. Video horor nan menghabiskan biaya hampir 1 miliar tersebut dirilis pada 2001. Pendapatan kotor nan diperoleh dari hasil penggarapan video tersebut mencapai lima miliar rupiah.
Video horor memang tidak semuanya jelek content nya. Vidio-vidio horor nan dibuat dengan memperhatikan kualitasnya baik kualitaspemain, cerita, lokasi, dan tata visualisasi akan menjadi film horor nan bagus. Rata-rata video-video horor nan sekali dua kali muncul kemudian tidak diingat orang lagi memiliki banyak kekurangan dan kurang eksplorasi.
Tidak selamanya hadirnya pemain-pemain ganteng, cantik, seksi akan membuat film melejit. Toh penonton saat ini sudah lebih cerdas. Mereka sudah dapat membedakan film baik dan buruk. Jika sekiranya film nan ditonton ternyata buruk, otomatis tak akan direkomendasikan pada orang lain buat melihat. Sebaliknya jika film nan ditonton ternyata bagus, produser film akan sangat beruntung sebab mendapat donasi media promosi tanpa biaya yaitu promosi dari mulut ke mulut.
So , para orangtua nan memiliki anak di rumah, saringlahvideo horor nan akan ditonton bersama anak. Media massa nan sudah tidak lagi menjadi barang mewah di sekitar orangtua membuat orangtua nan harus lebih jeli dan pintar membca situasi. Daripada anak mencuri-curi lihat tanpa sepengetahuan orangtua, lebih baik dikomunikasikan terbuka dan dampingi saat anak menonton tayangan video horor tersebut.
Tip Mendampingi Anak Menonton Vidio Horor
- Pilihlah video horor nan sekiranya paling minim adegan kekerasan dan hal-hal vulgar.
- Sebelum menonton, berikan klarifikasi bagaiman sebuah vidiohoror dibuat. Bagaimana semua pemainnya harus mengikuti alur cerita fiktif nan dibuat penulis skenario, pemainnya dirias dengan dandanan nan menakutkan, serta akting buat adegan-adegan mengerikan.
- Saat menonton video, usahakan agar orangtua tetap tampak berani di depan anak. Yakinkan anak bahwa semua nan ada dalam video tersebut hanyalah bagian dari akting pemain.
- Jika anak merasa sangat ketakutan, orangtua dapat mematikan video. Tanyakan hal apa nan membuat anak takut dan beripenjelasan selogis mungkin.
- Setelah tayangan usai, orangtua dapat meminta anak menceritakan tayangan nan sudah ditonton versi anak. Kesan apa nan dirasakan anak setelah menonton video tersebut.Komunikasi dua arah akan sangat membantu anak dalam memahami sesuatu nan ada di luar logikanya.
Vidio horor memang bukan tontonan nan baik buat anak. Apalagi dengan kondisi industri perfilman saat ini. Namun, jika anak memang sudah terlanjur menontonnya, tugas orangtualah buat memberikan klarifikasi nan logis. Daripada anak mencari jawabannya sendiri dari teman atau orang lain nan belum tentu logis penjelasannya, orangtualah pemegang kewajiban paling tinggi buat memahamkan anak.
So , menonton vidio horor, siapa takut?