Sistem Demokrasi dalam Pemilihan Presiden
Sudah lebih dari setengah abad umur negara Indonesia. Sudah ada enam presiden ditambah dua pejabat sementara presiden nan memimpin negara ini. Berikut uraian singkat nama presiden Indonesia nan pernah dan masih menjabat sebagai kepala negara.
Nama Presiden Indonesia
1. Soekarno
Soekarno, lahir 6 Juni 1901 dengan nama Kusno Sosrodihardjo. Soekarno ialah pemimpin perjuangan kemerdekaan Indonesia dari Belanda dan Presiden Indonesia pertama 1945-1967.
Beliau ialah seorang pemimpin nan sangat berpengaruh sekali terhadap kemerdekaan negara Indonesia terhadap Belanda. Beliau mampu membawa Indonesia ke gerbang kemerdekaan nan tentunya banyak dibantu oleh pahlawan-pahlawan nan lain.
Pada awal kepemimpinan Jepang, pemerintahan Jepang tak memperhatikan tokoh-tokoh konvoi Indonesia, sehingga pemerintahan Jepang selalu merasa aman. Itu terlihat pada isi dari organisasi Gerakan 3A nan isinya “Jepang pelindung Asia”, “Jepang pemimpin Asia”, “Jepang cahaya Asia”.
Kemudian organisasi ini dibubarkan sebab tak mendapatkan simpati dari rakyat Indonesia sebab dipimpin oleh seorang nan kurang dikenal. Pada akhirnya pemerintahan Jepang memperhatikan tokoh-tokoh Indonesia nan aktif di organisasi seperti Soekarno, Muhammad Hatta, dan lain-lain.
Pemerintahan Jepang pun mengadakan kerjasama sekaligus memanfaatkan mereka dalam setiap organisasi dan lembaga-lembaga buat menarik hati rakyat Indonesia. Kemudian para tokoh nasional bekerja sama dengan pemerintahan Jepang buat mencapai kemerdekaan Indonesia.
Soekarno ialah salah satu orang nan aktif dalam usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, di antaranya merumuskan UUD 1945, pancasila, dan dasar-dasar pemerintahan Indonesia, termasuk merumuskan teks proklamasi kemerdekaan.
Soekarno, Muhammad Hatta, dan tokoh nasional lainnya langsung mempersiapkan menjelang proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Setelah itu, Soekarno dan Muhammad Hatta mendirikan negara berdasarkan UUD 1945 dan pancasila.
Pada tanggal 16 Agustus 1945, terjadilah peristiwa Rengasdenklok, di mana Soekarno dan Muhammad Hatta diculik oleh para pemuda Indonesia. Tujuannya supaya Soekarno memproklamasikan kemerdekaan sebab Jepang telah menyerah kepada sekutu dan saat itu Indonesia sedang berada dalam status kekosongan penjajah ( vacum of power ).
Akan tetapi, Soekarno menolak ajakan para pemuda itu sebab Soekarno menunggu klarifikasi dari Jepang. Tidak hanya itu, Soekarno memikirkan waktu nan tepat buat membacakan teks proklamasi itu.
Kemudian dipilihlah tanggal 17 Agustus 1945 sebagai tanggal pembacaan teks proklamasi. Karena tanggal 17 bertepatan bulan Ramadhan, bulan kudus umat Islam nan diyakini dengan turunnya wahyu pertama kepada nabi Muhammad SAW, yakni Al-Quran.
Setelah itu, pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan Muhammad Hatta diangkat menjadi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia oleh PPKI. Setelah itu, KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) mengukuhkan Soekarno sebagai presiden Republik Indonesia dan Muhammad Hatta sebagai wakil presiden Republik Indonesia.
Pada masanya, jabatan presiden Beliau pernah diganti sementara oleh dua orang rekannya, yaitu Syafruddin Prawiranegara (19 Desember 1948 - 13 Juli 1949) dan Assaat Datuk Mudo (27 Desember 1949 - 15 Agustus 1950).
Sejak kekuasaan dikembalikan ke tangan Presiden Soekarno, Indonesia memasuki masa demokrasi terpimpin. Menurut UUD 1945, terpimpin ialah kerakyatan nan dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Artinya, kekuasaan paling tinggi negara di tangan MPR.
Pelaksanaan konsep demokrasi terpimpin berkembang menjadi sebuah demokrasi nan ditandai dengan pemusatan kekuasaan pada satu kepemimpinan saja, yaitu presiden (eksekutif).
Pada 1967, Presiden Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS dan tetap berada di bawah tahanan rumah sampai mati tanggal 21 Juni 1970.
2. Soeharto
Soeharto lahir di sebuah desa kecil di dekat Yogyakarta, pada masa kolonial Belanda tanggal 8 Juni 1921. Beliau menjabat presiden pada 1967 setelah turunnya Soekarno sampai pengunduran dirinya pada 1998. Beliau ialah presiden terlama di Indonesia (menjabat selama hampir 7 periode) dengan 6 wakil presiden.
Dukungan buat Soeharto menyusut menyusul terjadinya krisis keuangan di Asia sekitar 1997-1998. Beliau terpaksa mengundurkan diri dari kursi kepresidenan pada bulan Mei 1998 dan mati pada 2008.
3. BJ. Habibie
Bacharuddin Jusuf Habibie (lahir 25 Juni 1936), juga dikenal dengan sebutan BJ Habibie, ialah Presiden ketiga Indonesia, Beliau ialah presiden dengan masa jabatan tersingkat dari 1998 hingga 1999. Beliau menjadi presiden secara otomatis buat menggantikan Soeharto nan terpaksa turun dari jabatannya.
4. Abdurrahman Wahid
Abdurrahman Wahid, lahir dengan nama Abdurrahman Addakhil tanggal 7 September 1940. Sehari-hari dikenal sebagai Gus Dur. Beliau seorang tokoh muslim Indonesia nan menjabat sebagai Presiden Indonesia dari 1999 sampai 2001.
Beliau pernah menjadi Ketua Generik Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan merupakan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Gus Dur ialah presiden Indonesia pertama nan dipilih setelah pengunduran diri Soeharto pada 1998. Beliau mati tanggal 30 Desember 2009.
5. Megawati Soekarnoputri
Nama lengkapnya ialah Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri, lahir 23 Januari 1947. Beliau ialah seorang pemimpin partai PDI-P. Beliau ialah presiden perempuan pertama di Indonesia. Beliau menjabat sebagai Presiden Indonesia dari 2001 sampai 2004. Megawati ialah putri dari presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Setelah menjabat sebagai Wakil Presiden di bawah Abdurrahman Wahid, Megawati menjadi Presiden saat Wahid turun pada 2001. Dia kembali mengikuti pemilu presiden 2004 dan pemilihan presiden 2009, namun dikalahkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
6. Susilo Bambang Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono, dikenal dengan panggilan "SBY", lahir 9 September 1949, ialah pensiunan jenderal Angkatan Darat dan Presiden Indonesia saat ini. Yudhoyono memenangkan pemilihan presiden 2004. Beliau mengalahkan Presiden incumbent Megawati Soekarnoputri.
Beliau menjabat sebagai presiden pada periode pertama 2004, bersama dengan Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden. Dia kembali mengikuti pemilu Presiden 2009 dengan Boediono sebagai pasangannya dan menang langsung dengan mayoritas suara pada putaran pertama pemungutan suara.
Sistem Demokrasi dalam Pemilihan Presiden
Negara Indonesia ialah salah satu negara nan menganut demokrasi dalam sistem pemerintahannya. Indonesia sudah membuktikan hal tersebut dengan mengadakan pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung.
Selain itu, masyarakat Indonesia bebas menyelenggarakan sebuah rendezvous dan bebas berbicara buat mengeluarkan pendapat, kritikan, atau bahkan mengawasi jalannya sistem pemerintahan.
Kebebasan dalam memeluk agama pun merupakan sebuah perwujudan dari negara nan demokratis. Setiap masyarakat Indonesia bebas memilih memeluk agama sinkron dengan keyakinannya masing-masing, tanpa ada paksaan dari orang lain.
Dalam membangun sebuah negara nan demokrasi tidaklah mudah. Hal tersebut dikarenakan pembangunan sebuah sistem demokrasi dalam suatu negara dimungkinkan akan mengalami kegagalan.
Akan tetapi, di negara Indonesia ini, sistem demokrasi nan dijalankan terbilang mengalami kemajauan. Dapat dilihat dari bebasnya berkeyakinan, berpendapat, atau kebebasan buat berkumpul dengan siapa pun tanpa ada nan membatasi.
Meskipun begitu, demokrasi nan dijalankan di Indonesia masih ada kritik-kritik kepada sistem pemerintahan nan belum paripurna dalam melaksanakan demokrasi tersebut.
Hal tersebut membuat bangsa Indonesia ini mengalami banyak persoalan. Akan tetapi, sistem demokrasi nan dijalankan oleh negara Indonesia perlu dibanggakan sebab ada beberapa negara nan juga ingin menerapkan sistem demokrasi, tapi tak sukses dan gagal.
Sistem demokrasi nan dijalankan oleh suatu negara tentu memberikan akibat positif dan negatifnya. Akibat positifnya ialah demokrasi memberikan asa dalam menciptakan suatu kebebasan, keadilan, dan kesejahteraan. Untuk itu, banyak negara-negara nan ingin menerapkan sistem demokrasi ini.
Dampak negatif dari sistem demokrasi ialah meningkatnya angka pengangguran, stagnasi lalu lintas di mana-mana, korupsi, dan lain sebagainya. Sebenarnya demokrasi ialah sistem nan jelek di antara alternatif nan lebih buruk. Akan tetapi, jika semua berjalan dengan lancar, maka semuanya juga akan lancar.
Apabila sebuah negara ingin melakukan sebuah perubahan, maka sistem demokrasi ialah gagasan nan bergerak maju sebab prosesnya terus-menerus. Negara nan berhasil menjalankan sistem demokrasi ialah negara nan mampu menerapkan kebebasan, keadilan, dan kesejahteraan.
Akan tetapi, negara nan tak bisa menjalankan sistem demokrasi tersebut, maka negara tersebut tak bisa dikatakan sebagai negara nan menganut sistem demokrasi.
Misalnya, dalam kehidupan berpolitik, setiap negara selalu menikmati kebebasan dalam berpolitik. Akan tetapi, kebebasan tersebut tak sepenuhnya bisa dijalankan dengan baik. Hal tersebut dikarenakan bahwa sebuah sistem politik mempunyai kekuatan dan kelemahannya masing-masing.
Untuk itu, sebagai masyarakat Indonesia nan menganut sistem pemerintahan secara demokrasi, perlu menjaga dan menjalankan sistem tersebut sinkron dengan aturannya, sehingga sistem demokrasi tersebut bisa terwujud secara utuh di dalam sebuah sistem pemerintahan Indonesia, menuju masyarakat nan sejahtera, aman, dan damai.
Begitu juga dalam pemilihan presiden ini. Sistem demokrasi tetap diterapkan dengan cara pemiliah presiden secara langsung. Jadi, semua masyarakat Indonesia bisa memilih nama presiden Indonesia sinkron dengan keinginannya secara langsung melalui pemilu. Semoga informasi tersebut bermanfaat.