Cara Mengukur Sarung Tangan Kiper
Dalam pertandingan sepak bola, setiap pemain diwajibkan mengenakan peralatan pelindung lengkap termasuk kiper alias penjaga gawang nan harus juga ‘membungkus’ kedua tangannya dengan sarung tangan kiper.
Untuk menghindari jari-jari tangan dari cedera parah, kiper memang diharuskan mengenakan sarung tangan nan terbuat dari bahan nan nyaman dan kondusif serta ukuran nan sinkron dengan tangan sang kiper. Jangan lupa juga buat melakukan perawatan secara rutin agar tak berjamur.
Sejarah Penggunaan Sarung Tangan Kiper
Eksistensi sarung tangan kiper di bawah mistar gawang, saat ini tak hanya berfungsi sebagai pelindung tangan kiper dari cedera. Sarung tangan sudah menjadi jati diri seorang kiper nan membedakannya dari pemain lain di lapangan. Namun ternyata berpuluh-puluh tahun nan lalu, penggunaan sarung tangan kiper tidaklah terlihat.
Amadeo Carrizo ialah kiper pertama nan ‘memperkenalkan’ sarung tangan kiper di global olahraga sepak bola. Salah satu kiper terbaik dan terbesar nan pernah dimiliki Argentina ini mulai mengenakan sarung tangan antara decade 1940-an dan 1950-an. Saat itu bahan sarung tangan nan digunakan belum memiliki taraf keamanan nan tinggi seperti saat ini. Sarung tangan nan digunakannya hanya terbuat dari kain biasa.
Hal nan dilakukan kiper nan memulai debutnya dengan River Plate di usia 19 tahun ini menjadi sebuah terobosan baru. Di Eropa, tren penggunaan sarung tangan oleh kiper ini baru muncul di tahun 1970-an meskipun masih banyak kiper nan mengeluhkan penggunaan sarung tangan ini dengan alasan merasa terbebani. Hingga tahun1980-an, masih banyak kiper nan lebih memilih bertelanjang tangan dan mengambil resiko cedera daripada mengenakan sarung tangan, kecuali jika cuaca saat pertandingan kurang bersahabat.
Sebelum diperkenalkannya teknologi sarung tangan kiper ini, para kiper termasuk kiper nomor satu global kala itu, seperti Frank Swift, Ted Ditchburn, dan Bert Trautmann, menghalau bola lebih menggunakan kaki mereka dibandingkan tangan. Tidak berbeda jauh dengan para pemain di posisi lain nan meluncur dengan kaki terlebih dahulu, seperti seorang bek nan akan menjegal lawannya.
Jenis-jenis Sarung Tangan Kiper
Sarung tangan kiper tidak hanya tersedia dalam satu jenis saja. Diketahui ada dua jenis sarung tangan kiper nan seringkali terlihat di lapangan hijau, antara lain sebagai berikut.
1. Sarung Tangan Kiper Half Finger
Apabila dilihat dari namanya, sarung tangan kiper jenis ini memiliki bagian ujung nan terbuka atau seperti terpotong. Beberapa pihak mengatakan bahwa sarung tangan kiper ini lebih cocok digunakan oleh kiper futsal. Dengan mengenakan sarung tangan jenis ini, akurasi lemparan nan memang seringkali dilakukan kiper futsal akan tetap terjaga.
Dengan ujung jari-jari nan terbuka membuat kiper bisa mencengkeram bola futsal secara sempurna. Namun, bagian ujung jari ini pun menjadi kelemahan dari sarung tangan kiper half finger sebab tak bisa melindungi ujung-ujung jari sehingga lebih riskan terkena cedera.
2. Sarung Tangan Kiper Full Finger
Bisa ditebak dari namanya kalau sarung tangan jenis ini ialah kebalikan dari sarung tangan half finger. Semua bagian tangan tertutup hingga ke jari-jari. Sarung tangan jenis ini sudah banyak dijual di pasaran dengan berbagai kualitas. Untuk kiper futsal, sarung tangan ini memang kurang cocok sebab beberapa merasakan sarung tangan ini menurunkan taraf akurasi lemparan dikarenakan cukup sulit mencengkeram bola, berbeda dengan sarung tangan half finger. Untuk itu, sarung tangan kiper ini banyak dikenakan oleh pemain sepak bola.
Sarung tangan kiper jenis full finger ini terbagi menjadi dua, yaitu sarung tangan dengan fingersave dan nonfingersave. Fungsi fingersave pada sarung tangan ini buat meminimalisir cedera pada jari. Namun, kendalanya kiper akan sedikit sulit mengepal dan meninju bola dikarenakan jari-jarinya akan terasa kaku, berbeda dengan nan nonfingersave nan memberikan keleluasaan meninju bola meskipun keamanan dari cedera tak begitu terjamin.
Cara Mengukur Sarung Tangan Kiper
Seperti kita ketahui bersama fungsi primer sarung tangan kiper ialah sebagai pelindung sang kiper sendiri. Untuk itu, dalam pemilihannya haruslah nan nyaman dan pas dengan tangan si pemakai. Akan sangat tak nyaman jika kebesaran atau malah kekecilan. Untuk mendapatkan rasa nyaman itu, Anda bisa melakukan pengukuran terlebih dahulu saat akan membeli sarung tangan.
Berikut ialah cara mengukur sarung tangan kiper.
- Hal nan paling mudah dilakukan tentu saja dengan datang ke toko olahraga dan mencoba satu persatu sarung tangan kiper nan ditawarkan di sana.
- Jika sarung tangan nan ingin Anda beli hanya dijual secara online, Anda dapat mengetahui ukuran nan pas yaitu dengan mengukur lebar telapak tangan (dalam centimeter). Caranya, tarik garis lurus pada lebar telapak tangan menggunakan meteran atau penggaris. Setelah di bisa angkanya, bulatkan ke atas atau ke bawah. Jika Anda membulatkan ke atas maka nantinya sarung tangan akan agak longgar, begitu pula sebaliknya.
- Cara ketiga dengan mengukur lingkar telapak tangan tepat di bawah buku-buku jari (tidak termasuk jempol). Gunakan meteran kain nan dilingkarkan ke seluruh telapak, kemudian lihat angka nan didapat dan tambahkan 1 inch. Angka akhir nan didapat setelah penjumlahan itulah nan menjadi ukuran sarung tangan Anda.
Cara Merawat Sarung Tangan Kiper
Bagi seorang atlet, merawat perlengkapan olahraga nan digelutinya tentu saja ialah hal nan wajib dilakukan. Selain sebab buat alasan agar awet, kenyamanan saat nanti akan digunakan pun pastinya perlu diperhitungkan. Jika peralatan dibiarkan begitu saja saat sedang tak dipakai maka saat nanti akan digunakan, rasa nyaman nan diharapkan sudah tak terjamin.
Untuk itu, perawatan secara rutin perlengkapan olahraga haruslah terlaksana. Jika tak dapat oleh sendiri sebab faktor kesibukan, Anda dapat meminta tolong orang lain buat membantu membersihkannya. Hal ini juga berlaku bagi seorang penjaga gawang alias kiper dalam pertandingan sepak bola ataupun olahraga beregu lain di mana terdapat peran penjaga gawang di dalamnya.
Salah satu pelindung paling penting bagi seorang kiper tentu saja sarung tangan. Lalu, bagaimana merawat sarung tangan kiper agar tetap nyaman dikenakan dan awet? Berikut beberapa cara nan dapat Anda lakukan.
Pada saat digunakan, sarung tangan kiper akan menyerap keringat si pemakai, otomatis setelah selesai dipakai, sarung tangan tersebut harus dicuci bersih. Jika tak langsung dicuci, keringat nan menempel pada sarung tangan akan berkembang menjadi jamur nan nantinya bisa menempel pada kulit saat dikenakan kembali. Untuk itu, cuci sarung tangan kiper dengan cara, antara lain sebagai berikut.
- Rendam sarung tangan ke dalam air hangat (30 derajat Celcius). Jangan lupa juga memberikan sabun spesifik sarung tangan atau jika tak ada, dapat dengan mencampur air dengan sampo tanpa kondisioner. Mengapa harus sampo tanpa kondisioner? Ini sebab sampo tersebut memiliki bahan dan tekstur nan lembut sehingga tak akan meninggalkan kerak pada sarung tangan jika dibandingkan dengan sampo kondisioner.
- Diamkan selama 30 menit. Kemudian, jika ada kotoran nan masih tersisa alias bandel, Anda dapat menggosoknya dengan bahan nan sama, misalnya palmar/latex dengan latex, atau punggung dengan punggung sarung tangan. Jika belum berhasil, gunakan sikat gigi dengan bulu paling lembut. Namun, disarankan jangan terlalu sering menggunakan sikat gigi sebab bisa merusak lateks perlahan-lahan dampak pengikisan nan ditimbulkan.
- Setelah selesai, bilas dengan air hingga higienis dan tak tersisa busa-busa dari sampo atau sabun.
- Jemur sarung tangan kiper dengan posisi digantung di mana lubang pergelangan di bagian bawah. Perlu diperhatikan buat tak menjemur sarung tangan dengan terkena sinar matahari langsung. Akan lebih baik jika pengeringan dibantu oleh blower atau kipas angin. Jangan juga dikeringkan dengan menggunakan hairdryer atau digantung di belakang evaporator AC atau lemari es.
Jika kebetulan Anda berperan sebagai kiper saat bermain bola bersama kawan, sarung tangan ini niscaya sangat diperlukan.