Partai Komunis
Partai komunis , mendengar namanya saja nan pertama terlintas ialah kekejaman, suram dan penindasan nan tak beralasan. Kesan jelek nan dimiliki oleh partai komunis -dimanapun berada- merupakan hasil "kerjakeras" para pelaku partai komunis itu sendiri.
Partai komunis memang punya sejarah kelam pada bangsa ini. Terlepas dari seringnya melakukan pemberontakan berdarah pada pemerintah nan sedang berkuasa, image komunis sebagai partai tidak percaya Tuhan telah mendarah daging. Namun, tak ada salahnya jika Anda mengenal beberapa partai berlambang palu arit ini. Tidak hanya di Indonesia, tetapi di beberapa negara.
Partai komunis merupakan sebuah partai dengan ideologi komunis. Ideologi komunis atau komunisme ini lahir dari sebuah keadaan. Ideologi ini dianggap sebagai pengembangan atau koreksi dari paham kapitalis nan sudah hadir sebelumnya. Saat terciptanya paham atau ideologi ini keadaan sosial sedang dalam keadaan tak baik. Koreksi nan dilakukan paham ini terhadap paham kapitalis nan sebelumnya ialah perihal sebuah pandangan nan beranggapan bahwa kaum buruh dan petani ialah sekelompok masyarakat nan hanya mementingkan kesejahteraan ekonomi.
Paham seperti itu kemudian berkembang dan melahirkan kelompok-kelompok masyarakat nan tergabung dalam sebuah partai dengan nama nan sama, partai komunis. Dalam perjalanannya, partai komunis banyak menghadirkan tokoh-tokoh komunis nan terkenal sebab kebengisannya. Sebut saja Vladimir Lenin, Josef Stalin, dan Mao Zedong. Mereka ialah tokoh-tokoh partai komunis dengan kekejaman nan melegenda.
Para tokoh dari partai komunis itu meninggalkan kesan nan cukup kelam di masanya. Sama sekali tak bersahabat, menindas, dan membunuh dengan alasan nan hanya masuk akal menurut mereka ialah citra konduite dari tokoh-tokoh partai komunis tersebut.
Kesan dursila nan dibawa para tokoh partai komunis global meninggalkan luka nan cukup dalam bagi keluarga korban kebengisan mereka. Ratusan jiwa melayang sia-sia. Menyebabkan populasi manusia di bumi mengalami berkurang dalam waktu nan nisbi cepat.
Suramnya citra zaman nan disebabkan oleh partai komunis, ikut terbawa hingga Indonesia. Berdirinya partai komunis di Indonesia mendapat tanggapan nan sangat tak baik dari warga. Pemberontakan banyak dilakukan. Kerusuhan dan perbuatan anarkisme semakin merajalela di Indonesia saat itu.
Rasanya tak ada nan ingin mengulang kesuraman masa-masa hadirnya partai komunis, baik di Indonesia maupun di negara lain. Penderitaan nan seperti itu nyatanya memang lebih dari cukup. Dengan asa bahwa sebuah tindakan nan sangat tak manusiawi jangan sampai terjadi di kemudian hari.
Partai Komunis
Berikut profil beberapa Partai Komunis di dunia, baik nan masih aktif maupun sudah "punah".
1. Partai Komunis Indonesia
Tercatat, Partai Komunis Indonesia (PKI) pada awalnya bernama Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV/Persatuan Sosial Demokrat Hindia Belanda). Digagas oleh seorang tokoh sosialis Belanda, Henk Sneevliet, pada 1914. Merangkul dua partai sosialis Belanda nan aktif di Hindia Belanda (Indonesia sebelum meredeka).
Pada perkembangannya, ISDV berubah menjadi radikal (menginginkan kemerdekaan Indonesia) dan antikapitalis. Nama ISDV pun mengalami beberapa perubahan hingga pada 1924, Partai komunis pertama di Asia nan menjadi bagian dari komunis internasional ini berubah nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).
PKI termasuk partai komunis nan tak hanya bergerak dalam tataran ideologi, tetapi melibatkan diri dalam penggalangan massa secara besar-besaran. Akibatnya, beberapa kali PKI melancarkan pemberontakan kepada pemerintah kolonial Belanda pada 1917 dan 1926. Setelah Indonesia merdeka, PKI atau Partai Komunis Indonesia mengadakan pemberontakan kepada pemerintahan Republik Indonesia, yaitu pada 1948 di Madiun dan 1965 (peristiwa G30S/PKI).
Sebagai partai komunis berbasis massa akar rumput nan kuat, PKI juga punya beberapa figur pemimpin karismatik. Contohnya, Semaun, Muso, Amir Syarifuddin, D.N. Aidit, dan Tan Malaka. Untuk nama nan terakhir (Tan Malaka), beberapa catatan sejarah menyebutkan tokoh ini lebih kental ideologi sosialisnya daripada komunis.
PKI sebagai organisasi atau partai komunis memang sudah punah. Namun, PKI sebagai ideologi tetap laten (tersembunyi) dan akan eksis menampakkan wujudnya jika beberapa faktor sosial tidak diperhatikan oleh negara. Ideologi ini kerap mendompleng kemiskinan dan ketidakpuasan wong cilik (petani dan kaum buruh) buat mencapai tujuannya. Yaitu, masyarakat komunis internasional, versus masyarakat kapitalis nan kini menghegemoni dunia.
2. Partai Komunis Uni Soviet
Jika Karl Mark dan Friedrich Engels disebut sebagai bapak penggagas ideologi sosialis-komunis, Lenin dan Stalin ialah bapak dari penerapan ideologi tersebut ke dalam kehidupan masyarakat nyata. Hampir selama satu abad, sebelum akhirnya komunis sebagai partai dibubarkan pada 1991, Partai Komunis Uni Soviet telah menorehkan sebagian besar sejarah Rusia/Uni Soviet.
Partai komunis pada masa jayanya hampir tidak bisa dibedakan dengan pemerintah Uni Soviet sebab partai ini merupakan satu-satunya partai politik nan diizinkan oleh pemerintah. Dengan demikian, pengaruhnya begitu kuat dalam mengatur negara sosialis-komunis di Uni Soviet. Termasuk, menginspirasi pemerintahan negara lain buat bersama-sama menggalang kekuatan dari ideologi sosialis-komunis.
Melalui Partai Komunis Uni Soviet nan didirikan pada 1912, Lenin dan Stalin sukses menancapkan kuku kekuasaannya di Negeri Beruang Merah (Uni Soviet). Memanfaatkan momentum terjadinya Revolusi Oktober (Revolusi Bolshevik) pada 1917, Lenin sebagai pimpinan kaum komunis sukses menggulingkan pemerintahan nasionalis di bawah pimpinan Alexander Kerensky. Pemerintahan nan sebelumnya telah menggulingkan Tsar Nikolas II dari Rusia buat turun tahta.
Dengan Revolusi Oktober ini, era pertama komunisme di abad ke-20 dimulai. Selama beberapa puluh tahun berikutnya, Uni Soviet jadi patron (pusat) masyarakat komunis internasional. Negara ini menjadi pusat dari seluruh partai komunis nan ada di dunia. Khususnya, ketika Stalin menjadi pimpinan. Ia dikenal sebagai tiran nan sangat lalim. Bahkan, Stalin diperkirakan telah memerintahkan pembunuhan sekitar 30 juta jiwa penduduk Uni Soviet dan negara-negara sekitar pada masa pemerintahannya. Pemerintahan Stalin berakhir pada 1953 dengan terbunuhnya Stalin oleh versus politiknya, Lavrenty Beria.
3. Partai Komunis Cina
Partai Komunis Cina ialah partai politik berhaluan komunis nan hingga sekarang masih langgeng memerintah di Republik Rakyat Cina (RRC). Didirikan pada 1921 oleh Mao Zedong ketika kekacauan dampak Perang Saudara di Cina pasca runtuhnya Dinasti Qing (Dinasti Manchu), dinasti terakhir nan memerintah daratan Cina.
Beranggotakan lebih dari 63 juta orang, Partai Komunis Cina merupakan partai politik terbesar di dunia. Di Bawah pemeritahan Mao Zedong, ideologi sosialis-komunis diterapkan secara total kepada rakyatnya. Termasuk, politik isolasi pada pengaruh global hingga negara tersebut terkenal dengan istilah Negeri Tirai Bambu.
Pada 1976, Mao Zedong meninggal dunia. Setelah itu, RRC menjadi semakin terbuka dengan negara-negara sekitarnya. Meskipun begitu, ideologi komunis dengan Partai Komunis Cina tetap memegang tampuk pemerintahan. Mengendalikan sebuah negeri berpenduduk terbesar di global dengan perkembangan kebudayaan dan teknologi nan mengagumkan.
Banyak pengamat global memperkitakan bahwa RRC akan menjadi kekuatan global menggantikan Amerika Perkumpulan nan semakin memudar kekuasaannya. Hal ini sepertinya berkaitan dengan kuatnya pengaruh partai komunis di negara dengan penduduk terbanyak itu.
Bagaimanapun keadaannya kini, partai komunis tetaplah sebuah sejarah. Sebuah sejarah kelam nan berpengaruh besar terhadap kehidupan politik banyak negara. Kehancuran partai komunis di berbagai negara menandakan bahwa paham komunis sudah tak pantas lagi diterapkan dengan sistem politik dan kehidupan sekarang ini.