Kompor Minyak Tanah
Di dapur, kompor sudah tak lagi identik dengan minyak dan gas. Kompor listrik menjadi andalan baru kalangan modern. Kompor jenis ini berawal sebab eksplorasi minyak nan berlebih membuat pasokan minyak berkurang. Sehingga, kecanggihan teknologi membuat kompor dengan energi alternatif.
Sejarah Kompor Listrik
Pada tahun 1906-1907, di salah satu kota pertambangan emas Australia, Kalgoorlie, telah menjadi saksi pertama kalinya di global kelahiran dan produksi dari kompor listrik. Benar-benar kompor listrik nan diproduksi dengan tujuan "memasak dengan listrik dan dapat diperoleh dalam jangkauan siapa pun."
Adalah David Curle Smith (1859-1922) dan istrinya, Helen Nora, nan punya masing-masing penemu kompor listrik dan keduanya juga penulis buku masak, ditambah pula keduanya telah diabaikan oleh para sejarawan.
Helen Nora Curle Smith (1861-1924) ialah adik dari penulis esai dan akademisi terkenal, Sir Walter Murdoch. Dia juga bibi dari Sir Keith Murdoch, ayah Rupert Murdoch taipan media pemilik Star TV. Lahir di Skotlandia, Helen Nora disertai keluarganya pergi ke Melbourne sebagai wanita muda. Dia lantas menikah dengan David Curle Smith, orang skotlandia lainnya, pada tahun 1891.
Pada akhir 1890-an, Curle Smith memperoleh posisi di ladang emas Australia Barat nan sedang berkembang, ketika ia segera menjadi bertanggung jawab buat generator dan pasokan listrik di kota Kalgoorlie ini. Karena si generator listrik ini harus berjalan pada taraf eksklusif terlepas dari penggunaan dan konsumsi lampu penerang malam dari orang-orang di kota kecil itu.
Maka demi menghindari keborosan, Curle Smith mengembangkan skema buat mendorong konsumsi listrik nan diproduksi berlebih itu pada siang hari. Didukung oleh anggota progresif dari Dewan Kota, dia mulai memberikan Kalgoorlie dengan segala macam peralatan listrik nan dapat di kembangkan dan di gunakan kapan saja, dari setrika, kipas angin, dan di atas semuamitu, tentu saja kompor listrik.
Meskipun hampir lima puluh kompor dibuat, tak satu pun nan bertahan lama. Ditawarkan buat disewa oleh Dewan, bahkan sekitar setengah pelanggan tampaknya puas dengan operasi alat itu. Tapi, politik kota dan mutilasi aturan membuat proyekan ini terhuyung hingga beberapa tahun kemudian proyek kompor ini ditarik dan dihapuskan.
David Curle Smith mengajukan permohonan paten buat inovasi kompor listriknya pada November 1905. Selain Curle, penemu si kompor juga dikreditkan kepada Lloyd Copeman, dia mengajukan paten kompornya pada tahun 1915 dan menjualnya dua tahun kemudian buat Westinghouse. Komponen krusial dari kompor Copeman ialah termostat nan dipatenkan pada 1909. Begitulah ceritanya.
Perbandingan Kompor
Kompor listrik bagaimanapun juga sangat membantu Anda buat lepas dari permasalahan nan terjadi pada kompor berminyak, atau kompor gas 3 kg versi pemerintah. Walau demikian kompor listrik pun membawa permasalahannya tersendiri. Misalkan kita urai sajalah kekurangan kompor berkekuatan minyak tanah, kompor gas, dan bandingkan dengan kompor listrik.
Kompor Minyak Tanah
- Masalah sumbu: bagaimana pula tak menjadi masalah, jika terkadang kita perlu mengganti sumbu nan syahdan lebih praktis dibanding beli kompor baru. Sumbu kompor itu ajaibnya masih ada nan jual. Dan memasukan sumbu ke dalam tabung kompor itu pernah menjadi tolak ukur kehandalan orang mengurus rumah.
-
Masalah asap pembakaran: bila mana rumah Anda masih terpasang kompor minyak, pastikan itu di loka di mana orang lain tak perlu melihat dapur, semisal di apartemen, ada baiknya memasak di untuk ruang tersendiri di teras. Anda tak ingin memperlihatkan tembok rumah Anda tiba-tiba jadi hitam legam sebab asap sisa kompor minyak menempel di sana.
-
Masalah kail buat barah mencapai sumbu, ini juga tak kalah penting. Beberapa ibu rumah tangga memiliki kail metal buat meratakan bakaran barah pada setiap tabung, ada pula nan membuatnya pakai bambu, dan suatu saat bakal habis makin pendek. Namun ada juga nan pakai cara praktis, lempar korek barah langsung ke dalam apinya.
-
Masalah tumpahan minyak tanah: inilah nan menyebalkan, minyak tanah itu baunya menyengat. Tumpahannya pun menjengkelkan. Bila sudah tumpah, sulit dibersihkan.
-
Baunya menyengat. Bau ini karakteristik khas dari kompor minyak tanah. Anda tak dapat lari, dari jeda tertentu, hingga mendekati kompor akan begitu terasa sengatannya.
-
Korek api. Kompor minyak tak dapat menyala sendiri, dia butuh api. Dan, itu ialah korek api. Tanpa keberadaan korek, Anda tak dapat melakukan apa apa. Kecil tapi vital.
-
Tidak modern. Keluarga modern macam apa nan sudah tinggal di apartemen masih menggunakan kompor minyak?
Kompor Gas
-
Gas 3 kg. Telah banyak kasus nan serba seram berkaitan dengan gas 3 kg. Entah meledak, entah terbakar dengan sendirinya, dan segala jenis teror teror dursila dari tabung gas 3 kg ini.
-
Suplai, suplai gas dari pemerintah seringkali tersendat dan rupanya fans gas begitu bergantung pada pemerintah. Ini berbeda misalnya ketika layanan gas sudah terdistribusi melalui jalur pipa dari pemerintah melalui bawah tanah. Masalah suplai ini benar-benar mimpi jelek bagi keluarga Indonesia, sebab mereka tak memiliki alternatif lain buat memasak, di karenakan kompor minyak pun sudah mulai lenyap di pasaran.
-
Bocoran gas, baunya menyengat dan dapat membuat Anda pening kepala, mencium gas karbon nan bocor.
-
Isi ulang. Ini bukan seperti membeli isi ulang ponsel. Anda harus menenteng tabung nan berat dan menukarnya di toko terdekat. Bila memang toko itu dekat. Walau tertulis 3 kg, itu belum termasuk bungkusannya, nan terbuat dari besi.
Kompor Listrik
-
Daya tahan memasak, ketakutan primer pemakai dari barah elektrik, ialah tak sepanas barah nan keluar dari pembakaran gas atau minyak.
-
Mengatur temperatur, pada kompor listrik temperatur sulit dikurangi atau ditambahkan seketika. Bila kuliner Anda membutuhkan detail mengenai lama memasak nan butuh panas eksklusif dalam waktu singkat, kompor listrik bukan jawabannya.
-
Kitchen Set, kompor listrik profesional terhubung dengan kitchen set, dari kabinet hingga kompor nan besar. Bahkan, beberapa rumah modern bergaya Eropa atau Amerika sudah memilihkan set komputer serba listrik pada kabinet dapurnya. Bila terdapat kompor kecil-kecilan nan tak kalah krusial ialah masalah di bawah ini.
-
Kabel dan Steker. Tentu saja, kabel dan steker nan menjadi sumber energi dari kompor listrik Anda. Jika hal semacam itu absen, mana dapat Anda memasak?
-
Terlalu sinis pada kompor gas. Kompor gas di bilang kompor jelek dan kompor listrik nan terbaik sebab gas tak higienis membakar 100%, dapat mengeluarkan gas karbon nan merupakan racun berbahaya jika ventilasi tak terbuka atau kipas angin tak diaktifkan. Namun, orang-orang nan mencari rumah (di barat) sering kali tak jadi beli rumah. Alasannya sebab rumah itu memasang kompor jenis ini pada kabinet dapurnya.
- Tagihan, menyatukan tagihan listrik dengan tagihan penggunaan kompor dapat ditebak, dan bila hasilnya jauh lebih mahal dari kompor gas, maka Anda sudah paham mana nan harus dapat dipilih. Pendeknya memiliki kompor listrik bukan pilihan nan populer.
Fungsi Kompor Listrik bagi Anak Kost
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, kompor listrik memang masih kalah pamor dengan kompor gas. Ya, meskipun fenomena nan terjadi di lapangan tentang kompor gas sangat mengkhawatirkan, namun toh kompor jenis ini tetap menjadi pilihan paling bijak bagi kebanyakan warga. Bagi keperluan rumah tangga, penggunaan kompor gas dapat dibilang lebih murah dan tentunya lebih efisien dibanding kompor listrik.
Meski terbilang lebih murah, akhir-akhir ini penggunaan kompor gas memiliki risiko nan cukup besar (tabung gas meledak) dibanding penggunaan kompor listrik. Namun, lagi-lagi faktor ekonomilah nan membuat sebagian warga Indonesia menghiraukan risiko nan berbahaya ini. Sebenarnya risiko ini dapat saja dihindari jika masyarakat kita sudah paham betul dengan tata cara perawatan kompor gas.
Kompor Listrik, Alternatif Mahal?
Jika kemudian muncul pernyataan kompor listrik ialah sebuah alternatif nan berharga mahal, itu tak sepenuhnya salah, meski bagi kalangan mampu, itu bukan masalah. Ya, kompor listrik ialah alternatif kondusif buat menghindari risko berbahaya penggunaan kompor gas, namun harus didapat dengan harga nan cukup mahal. Untuk memperolehnya saja, kita harus membelinya, tak seperti kompor gas nan memang disubsidi langsung oleh pemerintah.
Harga kompor gas sangat beragam. Biasanya tergantung merek dan kemampuan konsumsi dayanya. Merek terkenal dengan konsumsi daya ekonomis dapat saja berharga sangat mahal, begitupula sebaliknya. Merek ecek-ecek dengan konsumsi daya nan sangat besar akan berharga murah (tanpa embel-embel "sangat"). Kita dapat membeli kompor listrik ini di berbagai pusat perbelanjaan.
Bukan hanya biaya mendapatkannya nan mahal, buat biaya listriknya pun dapat dikatakan sangat mahal. Sebagai gambaran, mari kita lakukan penghitungan kisaran penggunaan listrik dan biaya nan diperlukan kompor listrik berharga tinggi dengan konsumsi daya sebesar 380 watt. Kita asumsikan penggunaan kompor listrik ini ialah 4 jam per hari dengan rata-rata tarif listrik Rp500 per Kwh. Biaya nan mungkin dikeluarkan buat membayar satu kompor listrik saja dapat mencapai Rp22.800 per bulan.
Itu hanya buat kompor listrik berharga mahal saja, belum buat perlengkapan listrik lainnya nan ada di rumah. Apalagi jika kompor listrik nan digunakan ialah kompor listrik murah dengan konsumsi daya besar nan mencapai 600 - 2700 watt. Dapat Anda bayangkan dan hitung sendiri berapa besaran biaya nan akan dikeluarkan. Sangat mahal, bukan?
Kompor Listrik, Dendam Anak Kost
Lain bagi sang ibu rumah tangga, lain pula bagi anak kost. Ya, keberadaan dan penggunaan kompor listrik bagi dua pihak nan disebutkan tersebut sangat bertolak belakang. Ibu rumah tangga sangat banyak pertimbangan akan penggunaan kompor listrik ini, sedangkan anak kost tak ada sedikit pun pertimbangan. Bagi anak kost, penggunaan kompor listrik sering dijadikan sebagai media balas dendam terhadap Ibu kost atau pemilik kost nan semena-mena.
Tidak sedikit pemilik kost-kostan nan memberlakukan tarif listrik seenaknya pada anak kost. Tanpa melihat alat elektonik nan dibawa penghuni kost terlebih dahulu, pemilik kostan kerap mematok harga sama rata dan sekenanya. Itulah nan membuat banyak anak kost memutuskan memiliki kompor listrik, terlebih nan berharga murah.