Mengapa Harus Selamatkan Hutan?
Bumi semakin panas. Ungkapan nan dulu diarahkan pada konduite para penghuni nan kasar, brutal, rakus, asusila, serta tidak mengindahkan norma-norma nan ada, kini bisa dimaknai secara apa adanya. Perlahan tapi pasti, suhu bumi terus meningkat.
Menurut The National Geographic , suhu bumi sekarang ini sudah 0,8ºC di atas normal. Tanpa komitmen kuat dari semua pihak -terutama pemerintah- buat mengatasinya, suhu ini akan terus meningkat. Akibatnya, kehidupan di muka bumi pun akan terancam punah.
Pemanasan dunia (global warming) menjadi isu panas. Peningkatan suhu bumi terasa di semua belahan bumi. Udara panas ini juga mengakibatkan mencairnya es di wilayah kutub. Mencairnya es dalam jumlah besar ini jelas akan mempertinggi permukaan air laut. Akibatnya, dataran-dataran rendah dan pulau-pulau kecil di lautan pun menghilang, tenggelam.
Sebagai negara kepulauan nan terdiri dari 17.504 pulau besar dan kecil, seharusnya Indonesia bergerak cepat mengatasi peristiwa ini. Dalam kurun waktu 10 tahun (1997-2007), sudah 23 pulau kecil di Indonesia nan tenggelam. 2000 pulau kecil lainnya pun terancam tenggelam dalam waktu beberapa puluh tahun ke depan.Tanpa referendum atau invasi wilayah oleh negara tetangga, wilayah daratan Indonesia telah dan akan berkurang dengan sendirinya.
Kerusakan Hutan
Kerusakan Hutan dituding menjadi salah satu penyebab primer terjadinya pemanasan dunia ini. Bukan misteri lagi jika banyak hutan di Indonesia nan telah dibuka secara membabi-buta demi kepentingan ekonomi. Dari 130 juta hektar luas hutan di Indonesia, 42 juta hektar di antaranya sudah habis ditebang, sementara 70% dari jumlah hutan nan tersisa berada dalam keadaan rusak.
Sekitar setengah dari tanaman hayati dan spesies hewan nan ada di planet saat ini ditemukan di hutan hujan tropis, dan fakta ini dengan sendirinya memberikan citra kasar tentang keanekaragaman hidup menakjubkan bahwa ekosistem hutan hujan sangat membanggakan.
Sama sekali tak ada keraguan tentang fakta bahwa hutan hujan memiliki peran krusial buat berperan dalam menjaga ekuilibrium ekosistem secara holistik di bumi. Baru-baru ini, di abad kita, hutan telah mengalami cukup beberapa ancaman - alam serta antropogenik.
Dengan nan terakhir ini memiliki peran nan lebih besar buat terlibat dalam kerusakan nan sedang terjadi. Di Amerika Selatan, tutupan hutan telah habis sebesar 40 persen nan telah meninggalkan lingkungan nan bersangkutan tentang masa depan mereka - bertanya-tanya bagaimana hutan hujan tropis bisa diselamatkan.
Kerusakan hutan ini tampak jelas apabila dilihat dari udara. Wilayah nan semula tertutup hijau pepohonan, kini tampak kosong melompong, meninggalkan patok-patok kayu nan sudah mati. Sayangnya, meskipun akibat dari kerusakan hutan dan pemanasan dunia itu sudah begitu konkret terasa dan bisa jelas dilihat dengan mata telanjang, tindakan pembabatan hutan masih terus berlangsung.
Jika pembalakan ini terus dibiarkan, kerusakan hutan pun akan semakin menjadi-jadi. Tanpa hutan-hutan sebagai paru-paru dunia, suhu udara akan semakin tinggi. Bala tanah longsor dan banjir bandang siap menerjang pada musim hujan. Sebaliknya, kekeringan, gagal panen, dan kesulitan air higienis pun siap menghadang di musim kemarau.
Tindakan Penghijauan
Tindakan penghijauan nan dilakukan secara jarang oleh warga masyarakat di lingkungan loka tinggal masing-masing memang mampu membuat lingkungan menjadi lebih sejuk dan nyaman buat ditinggali.
Namun penghijauan kecil-kecilan ini belum bisa mengejar kerusakan hutan nan terjadi dampak pembalakan liar secara besar-besaran. Setiap tahunnya, 2% hutan di Indonesia hancur. Guiness Book of Records bahkan memasukkan Indonesia sebagai negara dengan taraf kerusakan hutan paling besar di dunia, yaitu sekitar 1,8 juta hektar per tahun.
Oleh sebab itu, cara paling efektif buat mencegah kerusakan hutan nan semakin parah ialah dengan adanya komitmen dan tindakan tegas dari pemerintah. Tindakan ini antara lain dengan:
- Tidak memberikan izin pembukaan hutan baru
- Sanksi hukum nan tegas bagi pembalak liar dan perusak hutan
- Reboisasi (penghijauan kembali) secara besar-besaran di wilayah hutan nan sudah gundul atau rusak
Mengapa Harus Selamatkan Hutan?
Jika Anda mempertimbangkan fenomena bahwa suatu loka sekitar 80 persen dari keanekaragaman hidup planet bisa ditelusuri ke hutan hujan tropis, Anda tak benar-benar membutuhkan klarifikasi lebih lanjut tentang pentingnya menyelamatkan hutan dari kerusakan. Jika itu tak cukup meyakinkan, 10 alasan nan jelas dari fakta hutan hujan nan diberikan di bawah ini :
- Sejumlah besar oksigen nan tersedia di planet ini dikaitkan dengan hutan hujan tropis dunia.
- Pohon-pohon besar dalam hutan hujan menyerap sejumlah besar karbon dioksida dari atmosfer, dan membantu kita mengatasi pemanasan global.
- Jika hutan hujan tropis menghilang, hal itu juga akan mengganggu siklus air sebagai evapotranspirasi dan curah hujan pola akan terhambat.
- Hilangnya hutan hujan akan mengubah pola cuaca tak hanya di taraf lokal, tetapi juga di taraf global.
- Beberapa spesies tanaman dan hewan nan endemik di hutan hujan tropis akan punah dampak hilangnya habitat.
- Pada saat nan sama, kita akan kehilangan sejumlah tanaman obat nan bisa membantu dalam menyembuhkan berbagai masalah kesehatan.
- Burung nan bermigrasi dari kutub ke hutan hujan tropis akan menghadapi kekurangan parah makanan ketika mereka muncul.
- Sebagai akar dari pohon-pohon menahan tanah bersama-sama, ketidakhadiran mereka akan menambah laju erosi tanah.
- Masyarakat adat nan benar-benar bergantung pada sumber daya hutan hujan akan ditinggalkan dan bermigrasi ke kota.
- Dan terakhir, kita akan diri kita menghancurkan kesempatan buat bertahan hayati seperti nan kita akan harus menghadapi imbas domino dari semua alasan nan telah terdaftar di atas.
Bagaimana Cara Kita Selamatkan Hutan?
Fragmentasi huma merupakan salah satu ancaman besar bagi hutan hujan, dan bisa dikaitkan dengan proses alam (seperti letusan gunung berapi) serta kegiatan manusia (seperti penggundulan hutan). Tidak ada hadiah buat menebak bahwa kegiatan manusia memiliki peran besar ketika datang ke penurunan tutupan hutan di daerah tropis akhir-akhir.
Kayu dari pohon raksasa nan ditemukan di hutan di sini sangat diminati, yang, pada gilirannya, telah memberikan industri penebangan log, dasar nan kuat.
Selain logging, deforestasi di hutan hujan tropis ini juga bisa dikaitkan dengan pembersihan huma buat pertambangan, pertanian dan pemukiman penduduk. Jika menyimpan hutan hujan tropis ialah prioritas, kita harus mengidentifikasi semua ancaman dan menyingkirkan kerusakan hutan demi segelintir perut manusia saja.
Sementara pihak berwenang tak mencoba nan terbaik buat mengatasi penebangan dan pertambangan sebab adanya lobi politik, so Anda bisa terlibat buat beberapa cara sederhana buat melakukan sedikit tindakan seperti menyebarkan informasi pada gerakan politik terbuka demi penghijauan.
Setiap hari ratusan pohon dibawa turun buat memasok pulp kayu nan dibutuhkan oleh industri kertas. Jika kita mengurangi penggunaan kertas dan produk kertas lainnya, kita bisa memastikan bahwa kita menyelamatkan beberapa pohon nan sudah di tebang, dengan cara tak ikutan ‘memakan’ pohon pohon malang itu demi secarik kertas.
Dan pada akhirnya memaksa pemerintah mencari alternatif pembelajaran, seperti tablet komputer, dan konten pembelajaran nan tak bergantung kertas.
Meskipun sederhana, anggaran mengurangi kerusakan hutan, dengan menggunakan kembali dan daur ulang nan bisa bekerja baik demi pelestarian hutan.