Pentingnya Menjaga Sungai
Sungai ialah jalan air alami nan alirannya menuju ke sungai lain. Genre air sungai tersebut menuju ke danau, ke bahari atau ke samudera. Sungai nan berisi air mengalir sinkron dengan sifat air. Adapun sifat dari air yaitu mengalir dari loka nan tinggi ke loka lebih rendah.
Sungai sebelum mencapai badan air lainnya, terlebih dahulu meresap ke dalam tanah. Hal itu bisa kita amati ketika air hujan nan turun pun jatuh ke tanah. Kemudian air tersebut mengalir melalui sungai lalu terbawa sampai ke muara sungai.
Sungai bermula dari mata air nan mengalir ke beberapa anak sungai. Kemudian, anak-anak sungai itu bergabung membentuk sungai utama. Ujung dari perjalanan sungai tersebut ialah muara sungai. Begitu seterusnya sehingga sungai menjadi bagian dari siklus hidrologi.
Siklus hidrologi termasuk siklus nan berkaitan erat dengan air. Krusial bagi kita mengetahui siklus hidrologi tersebut agar terpacu melakukan hal positif jika berkaitan dengan air. Pengetahuan mengenai siklus hidrologi bisa dipahami secara mendalam dari majemuk sumber bacaan lain.
Sungai Sebagai Bagian Krusial Kehidupan
Memahami sungai mulai dari definisi, jenis maupun pengaruhnya dalam kehidupan akan sangat berguna bagi manusia. Tentunya manusia akan merasakan arti krusial sungai dalam kesehariannya. Sungai nan terjaga kebersihannya atau dengan kata lain terhindar dari pencemaran, akan bisa memberikan pengaruh positif bagi kesehatan lingkungan hayati utamanya kesehatan manusia.
Begitupula sebaliknya, manusia akan merasakan akibat negatif ketika sungai tak dijaga dengan baik atau sungai mengalami pencemaran. Karena itulah, sejak usia dini manusia senantiasa berupaya buat membiasakan diri peduli terhadap lingkungan sekitarnya termasuk sungai. Meski tak mudah membiasakan diri, tapi hal tersebut membutuhkan latihan terus-menerus.
Biasanya latihan sejak usia anak-anak akan lebih mudah dibiasakan hingga usia dewasa atau bahkan usia tua. Karenanya, anak-anak sebaiknya sudah ditanamkan pentingnya menjaga lingkungan sekitar termasuk sungai, tanah, sekolah, badan dan lingkungan lainnya secara teratur dan telaten.
Anak-anak akan merasakan pengaruh nan baik dari cara pembiasaan sejak usia dini mengenai kebersihan lingkungan terutama sungai. Meski awalnya dimungkinkan mereka tak memahami apa arti krusial sungai bagi mereka, tapi lama kelamaan hal tersebut akan dipahaminya secara alamiah dengan penuh pencerahan tanpa paksaan.
Berbeda halnya jika pembiasaan dilakukan ketika usia dewasa atau tua. Manusia masih enggan atau sering lupa melakukannya sebab terlalu banyaknya kegiatan hayati dan tak memiliki Norma baik tersebut. Oleh sebab itu, peran orang tua membiasakan pada diri anak dan dirinya sendiri dalam memberikan contoh menjaga kebersihan lingkungan terutama sungai.
Membiasakan diri buat senantiasa menjaga kebersihan lingkungan termasuk sungai, tak bisa dilakukan hanya sendirian. Tapi langkah positif tersebut juga sebaiknya dimiliki oleh semua orang. Itu artinya, jika semua orang turut serta dengan aktif bertanggungjawab dalam menjaga kebersihan lingkungan termasuk didalamnya sungai. Karena itulah, pengaruh positif akan bisa dirasakan secara bersama-sama.
Jika penjagaan terhadap sungai dilakukan sendiri, apalagi mengenai kebersihannya, tentu hal itu sebatas imajinasi belaka serta sulit jika dirasakan. Apalagi waktu buat membersihkannya juga sangat lama. Sungai bukanlah dimiliki perorangan, tapi termasuk wilayah lingkungan generik nan membutuhkan peran aktif banyak orang. Selain itu, dari sisi khasiatnya dalam hayati sehari-hari, sungai memberikannya kepada semua orang bukan perseorangan.
Sungai merupakan bagian nan tak terpisahkan dari lingkungan sosial masyarakat. Masyarakat nan tinggal di sekitar sungai memanfaatkan sungai dalam keseharian mereka. Adapun bentuk kebutuhan keseharian masyarakat seperti buat minum, masak, mencuci baju dan perabot rumah tangga, atau nan lebih bermanfaat buat sistem pengairan sawah.
Wajar saja jika sangat diperlukan upaya bersama menjaga kebersihannya. Jika sungai bersih, maka ia bisa memberikan khasiatnya secara maksimal. Manusia sudah selayaknya melakukan upaya tersebut sejak dini. Intinya yaitu tak menunggu buat terkena pengaruh negatif dari sungai tercemar, baru kemudian melakukan penjagaan lingkungan dengan maksimal.
Definisi sungai tersebut berfungsi buat menambah semangat kita dalam upaya menjaganya. Ketika proses menjaga sungai dilakukan secara terus-menerus, maka kebutuhan masyarakat akan terpenuhi dengan baik. Kehidupan manusia tak terpisahkan dari lingkungannya. Kebutuhan keseharian manusia satu dengan lainnya memang beragam, tapi hal tersebut bisa terpenuhi jika kebersihan lingkungan terwujud dengan baik.
Jenis Sungai
Hal krusial lainnya yaitu mengetahui jenis sungai. Sungai dipengaruhi oleh kondisi geografis suatu wilayah. Misalnya di wilayah Kalimantan nan terkenal dengan jumlah sungai banyak, jumlah debit airnya juga lebih banyak dibandingkan dengan wilayah lain.
Berikut ini, penggolongan sungai di Indonesia berdasarkan jumlah airnya dibedakan menjadi beberapa jenis sungai, diantaranya.
- Sungai Permanen. Sungai tersebut memiliki debit air nan nisbi tetap sepanjang tahun. Karena debit air nan dimilikinya nisbi tetap, maka sungai bisa berperan banyak dalam keseharian manusia. Contohnya, Sungai Kapuas dan Barito di Kalimantan, Sungai Batanghari, Sungai Musi, dan Idragiri di Sumatera.
- Sungai Periodik. Sungai tersebut ialah sungai nan pada saat musim hujan debitairnya banyak. Sedangkan pada musim kemarau debit airnya sedikit. Hal tersebut harus diwaspadai oleh berbagai pihak sebab pengaruh hujan maupun kemarau tak bisa dianggap ringan pengaruhnya bagi keseharian manusia. Contohnya, Sungai Opak di Jawa Tengah, Sungai Bengawan Solo, Sungai Code dan Sungai Progo di DIY Yogyakarta, dan Sungai Brantas di Jawa Timur.
- Sungai Episodik. Sungai tersebut termasuk sungai nan pada musim hujan airnya banyak dan kering pada musim kemarau. Hal itu juga harus menjadi Contohnya, Sungai Kalada di Pulau Sumba.
- Sungai Ephemeral, sungai nan ada airnya hanya pada saat musim hujan. Sungai ini hampir sama dengan sungai episodik, namun pada saat musim hujan debit airnya belum tentu banyak.
Sedangkan penggolongan sungai berdasarkan arah alirannya, maka sungai di Indonesia dibedakan menjadi.
- Sungai Konsekuen. Sungai tersebut artinya sungai nan arah alirannya searah dengan miringnya lereng.
- Sungai Subsekuen. Sungai tersebut artinya sungai nan arah alirannya tegak lurus dengan sungai konsekuen.
- Sungai Obsekuen. Sungai tersebut artinya sungai nan arah alirannya antagonis arah dengan sungai konsekuen. Ini ialah anak Sungai Subsekuen.
- Sungai Insekuen. Sungai tersebut artinya sungai nan arah alirannya terikat oleh lereng daratan dan tak teratur.
- Sungai Resekwen. Sungai tersebut artinya sungai nan arah alirannya searah dengan Sungai Konsekuen. Ini ialah anak Sungai Subsekuen.
Penggolongan sungai tersebut merupakan bagian dari tambahan pengetahuan kita. Jika masing-masing sungai sinkron penggolongan tersebut berperan maksimal sinkron definisinya, maka kebutuhan keseharian manusia akan sungai terpenuhi dengan lancar. Karena itu, krusial buat dipahami bahwa sungai ialah bagian dari kehidupan manusia utamanya.
Adapun penggolongan sungai lainnya bisa Anda cari serta dapatkan dengan menghubungkan majemuk sumber. Begitupula mengenai hal lain berkaitan dengan sungai.
Pentingnya Menjaga Sungai
Sesuai uraian sebelumnya bahwa sungai ialah bagian tak terpisahkan dari kehidupan, maka krusial dilakukan penjagaan secara maksimal. Penjagaan nan dimaksud yaitu penjagaan dari berbagai sisi kehidupan, misalnya sisi kebersihan sungai.
Sungai dengan kebersihan nan terjaga, tentunya akan membantu manusia memanfaatkannya. Para petani akan merasa nyaman sebab air irigasi buat sawahnya higienis tanpa polutan begitupula halnya dengan lingkungan sosial masyarakat lainnya. Polutan pada air sungai termasuk hal nan harus dihindari.
Polutan ialah zat nan menjadikan tercemar. Jika sudah tercemar, maka peran dalam kehidupan utamanya air di sungai tak bisa difungsikan dengan baik. Polutan atau zat pencemar tersebut memiliki bentuk nan beragam. Misalnya berupa cairan kimia, benda nan tak bisa terurai oleh bakteri pengurai di dalam air sungai dan lainnya.
Oleh sebab itu, krusial sekali menjaga kebersihan sungai dari pencemaran. Contoh sikap nan sebaiknya dimiliki dan dilatih secara kontinyu yaitu membuang sampah tak di sungai tapi pada loka pembuangan sampah, menjaga kebersihan lingkungan sekitar sungai terutama berkaitan dengan saluran pembuangan limbah rumah tangga dan lainnya.
Sungai ialah sumber kehidupan manusia. Ketika ia terjaga dan terhindar dari pencemaran, maka sungai akan berperan dengan baik bagi kehidupan. Oleh sebab itu, semoga artikel ini memberikan kegunaan bagi para pembaca.