Keselamatan Kerja Listrik
Untuk meningkatkan keselamatan kerja di lokasi, Anda perlu menyusun planning kerja, mengidentifikasi potensi bahaya, membangun komunikasi serta meningkatkan pengawasan. Pekerja wajib memahami keselamatan kerja listrik buat mencegah terjadi kecelakaan kerja listrik di lokasi kerja.
Keselamatan Kerja Listrik - Jenis-jenis Energi di Loka Kerja
Ada beberapa jenis energi nan biasa digunakan di loka kerja. Baik kantor ataupun lokasi operasional. Antara lain: Energi elektris, energi gravitasi, energi kinetik, energi mekanis, energi fisika, energi thermal , energi bertekanan dan energi kimia.
Dari semua energi nan biasa ditemui pada lokasi kerja tersebut, beberapa ialah energi penghasil tenaga listrik. Sebagian lain memerlukan listrik. Sebagai penghasil listrik ialah energi elektris, dan nan memerlukan buat penggerak ialah energi mekanis dan energi thermal .
Keselamatan Kerja Listrik
Beberapa hal mungkin saja terjadi sehubungan dengan keselamatan kerja listrik di lokasi kerja. Sebagian cukup serius dampaknya, dan sebagian lagi berupa kasus biasa.
Potensi bahaya nan mungkin ditemui adalah: tersengat listrik ( Electric shock ), terkena percikan kembang barah ( Arc Flash ) dan ledakan kembang barah ( Arc Blast ), serta Api. Yang pertama ialah masuk kategori kasus biasa, namun tiga nan terakhir yakni Arc Flash, Arc Blast dan Barah merupakan kasus berdampak serius.
Mengapa? Arc Flash atau percikan kembang barah penyebabnya ialah arus pendek listrik di atas 10.000F (lebih panas dari permukaan matahari) nan bisa menyebabkan luka bakar pada tubuh manusia.
Sedangkan Arc Blast selain terjadi percikan kembang barah nan disebabkan oleh arus pendek sama dengan level Arc Flash (10.000F) juga disertai level kebisingan mencapai 1400db ( decibel ). Padahal dengan kebisingan 140db saja Anda dapat tuli. Tekanan nan terjadi pada ledakan tersebut mencapai 2160psi dalam jeda ledakan hanya sekitar 60cm. Bayangkan bila jaraknya lebih dari 60cm?
Baik Arc Flash maupun Arc Blast sudah tentu berpotensi memunculkan barah nan bisa menjadi versus Anda bila terlampau besar. Kini setelah Anda memahami potensi bahaya pada keselamatan kerja listrik, setidaknya Anda memiliki bekal buat bertindak lebih waspada dan berhati-hati.
Keselamatan Kerja Listrik - Akibat Sengatan Listrik pada Tubuh Manusia
Manusia diciptakan Tuhan dengan kemampuan sebagai penghantar listrik. Namun tetap saja tubuh manusia punya keterbatasan. Akibat sengatan listrik terhadap tubuh manusia bhineka reaksinya tergantung dari besarnya arus listrik nan mengenai atau melalui tubuh manusia.
Kurang dari 1 ma, sensasi sengatan hanya terasa di tangan. Di atas 3 ma, berupa kejutan nan terasa sakit dan menyebabkan kecelakaan tak langsung. 10 Ma lebih, otot menjadi kaku hingga tak mampu melepaskan penghantar.
Bila lebih dari 30 ma, terjadi kelumpuhan pada otot pernafasan (paru-paru). Di atas 50 ma, kemungkinan terjadinya gangguan irama pada salah satu bilik jantung Anda (ventrikel). Antara 100 ma hingga 4 A, sudah niscaya mengganggu irama salah satu bilik jantung (ventrikel).
Keselamatan Kerja Listrik nan Aman
Listrik bisa dikatakan kebutuhan utama dalam semua bidang kerja, baik rumah tangga, kantor maupun operasional di lapangan, maka pemakaian listrik tak bisa dihindari lagi. Namun keselamatan kerja listrik sebaiknya jangan Anda tinggalkan buat menciptakan kerja kondusif dengan listrik.
Beberapa mekanisme keselamatan kerja listrik nan biasa diterapkan adalah:
Tips-tips Keselamatan Kerja Listrik
Beberapa tips pada keselamatan kerja listrik ialah sebagai berikut :
- Lakukan pemeriksaan visual pada semua peralatan listrik portable.
- Gunakan hanya peralatan listrik dengan tag yang valid.
- Alat nan rusak di tag 'Out of Service. '
- Pada loka lembab, pastikan semua alat tersambung dengan Ground-fault Circuit Interrupter (GFCI).
- Jangan mengganti fuse dengan kawat.
- Personal berkualifikasi saja nan boleh memperbaiki alat listrik.
- Jangan sentuh kabel listrik nan jatuh/tergeletak.
Kerja Kondusif - Keselamatan Kerja Listrik
Pekerjaan kelistrikan ialah salah satu pekerjaan nan mempunyai taraf resiko tinggi. Kita berhubungan dengan sesuatu nan tak nampak, tetapi keberadaannya jelas bagi kita. Karena resiko nan cukup tinggi ini, maka keselamatan kerja listrik harus benar-benar dipahami agar kita tak mengalami kecelakaan saat bekerja.
Keselamatan kerja listrik seharusnya dijadikan sebagai bekal setiap pekerja nan menangani masalah kelistrikan. Apalagi dengan semakin banyaknya peralatan nan membutuhkan listrik sebagai sumber dayanya. Oleh sebab itu, pengetahuan dasar mengenai kelistrikan seharusnya menjadi sesuatu nan menjadi prasyarat bagi perekrutan tenaga kerja.
Seharusnya, sebelum kita merekrut tenaga kerja, kita harus konfiden bahwa calon tenaga kerja nan telah kita seleksi benar-benar telah menguasai aspek keselamatan kerja listrik dengan sebaik baiknya. Hal ini kita dasarkan pada fenomena bahwa kesalahan penanganan terhadap kerja listrik, maka akibatnya sangat fatal
Keselamatan Kerja Listrik - Genre Listrik Sangat Berbahaya
Untuk menerapkan gaya hayati sehat, khususnya terkait dengan pekerjaan listrik, maka kita harus sahih benar memahami konsep dasar kelistrikan.
Dengan mengetahui dan memahami konsep dasar listrik ini, maka kita bisa melakukan tindakan antisipasi atau preventif agar kita tak celaka saat bekerja dengan listrik. Kita bisa memahami pentingnya keselamatan kerja listrik pada saat di lingkungan kerja.
Dalam konsep kelistrikan, kita mengetahui bahwa listrik bisa mengalir melalui sebuah media perantara. Dan pengaliran nan kita maksudkan ialah perpindahan muatan listrik dari satu kutub ke kutub lainnya, dalam hal ini dari kutub negatif ke kutub positif (di dalam sistem) atau dari kutub positif ke kutub negatif ( diluar sistem). Untuk kemampuan tersebut, maka kita mengenal bahwa bahan bahan nan kita gunakan dalam pekerjaan listrik terbagi atas dua kelompok dasar, yaitu
- Konduktor (Penghantar )
Kelompok bahan ini ialah bahan bahan nan mempunyai kemampuan buat menghantarkan genre listrik. Bahan bahan nan kita gunakan dalam pekerjaan listrik nan termasuk dalam kelompok penghantar mempunyai kemampuan buat dilewati genre perpindahan muatan listrik ini.
Sebagai penghantar, maka bahan bahan ini merupakan media nan sangat tepat sebagai alat alat pengaliran listrik. Misalnya tembaga, platina, wolfram, dan masih banyak lagi bahan nan mempunyai kemampuan menghantarkan listrik. Umumnya, bahan ini terbuat dari logam.
- Isolator (Penyekat)
Isolator atau penyekat ialah bahan nan mempunyai kemampuan buat menyekat atau menghambat genre listrik. Dengan kemampuan tersebut, maka bahan ini bisa mencegah genre listrik. Oleh sebab itulah, maka bahan bahan ini digunakan sebagai penghambat atau pencegah genre listrik pada bagian bagian nan tak kita inginkan adanya genre listrik.
Bahan bahan isolator ini biasanya terbuat dari bahan, misalnya kayu kering, plastik, kertas, kaca dan beberapa bahan lain nan mempunyai kemampuan menghambat atau tak bisa dialiri listrik.
Keselamatan Kerja Listrik - Mencegah Kecelakaan Kerja
Langkah langkah konkrit mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada saat bekerja dengan genre listrik. Ini merupakan langkah keselamatan kerja listrik, yaitu:
- Beralas kaki
Pada saat Anda bekerja dengan listrik, maka salah satu hal nan harus kita perhatikan ialah jangan sampai tubuh kita terhubung langsung dengan tanah. Hal ini sebab tanah ialah kutub negatif buat setiap genre listrik, terutama PLN.
Oleh sebab itu, maka kita harus mencegah tubuh kita berhubungan dengan tanah atau bumi.
- Selalu mengecek genre listrik dengan test pen
Sebelum kita mengerjakan pekerjaan, maka kita harus konfiden kabel mana nan berisi genre listrik dan mana nan sebagai negatifnya.
Untuk hal tersebut, maka kita gunakan test pen buat membedakan kabel positif dan negatifnya. Kita cek genre listrik pada kabel kabel tersebut sehingga kita tak tersengat listrik saat bekerja.
- Mematikan sentral listrik pada saat memperbaiki listrik
Untuk lebih amannya, maka kita matikan saja sentral listrik. Dengan mematikan sentral listrik, maka kita matikan sentral listrik dan melepaskan sekringnya.
Dengan demikian, maka genre lsitrik pada rangkaian listrik di lingkungan kerja terputus semuanya. Akan lebih baik lagi jika sekring kita bawa kemana kita berada. Setelah semua pekerjaan selesai, maka kita pasang lagi sekring tersebut.
- Mengisolasi sambungan dengan baik
Jika ternyata kita harus menyambung kabel, maka lakukan dengan sebaik baiknya. Untuk hal tersebut, maka kita gunakan isolasi nan kuat dan tahan lama.
Dan, penyambungan kabel jangan dilakukan pada satu loka nan berseberangan, tetapi lakukan pada satu jeda tertentu, misal sekitar setengah sentimeter dari sambungan nan satunya
Dengan cara seperti ini, maka sambungan terhindar dari rendezvous atau korsleting. Dan rangkaian listrik lingkungan kerja kita aman.
Bekerja dengan listrik memang membutuhkan pengetahuan dasar listrik baik. Hal ini sebab kita bekerja dengan sesuatu nan tak nampak tetapi keberadaannya jelas ada. Karena itu perhatikan selalu keselamatan kerja listrik ketika bekerja.