Tips-Tips Mencegah Terjadinya Cuaca Ekstrim
Unsur cuaca ialah kata nan mungkin masih awam terdengar di telinga masyarakat pada umumnya. Masyarakat hanya akan kebingungan ketika menemui suati keadaan cuaca nan berubah secepat kilat. Ketika dari pagi hari menuju siang sangat terasa skali sinar matahari dan cuaca nan cerah, tetapi tiba-tiba menjelang sore hari awan gelap mulai menyelimuti dan hujan pun mulai turun. Hal ini sering dikatakan sebagai cuaca ekstrim nan sekarang tengah melanda wilayah Indonesia dan dunia.
Apa sebenarnya nan dimaksud dengan cuaca itu? apakah sahih cuaca hanya menyangkut hujan, mendung, panas, cerah, dan lain-lain? Atau ada unsur cuaca lain nan lebih dapat dipercaya secara ilmiah?
Cuaca ialah suatu keadaan udara nan terjadi pada waktu dan daerah tertentu. Ilmu nan mempelajari cuaca disebut sebagai meteorologi. Cuaca ini tak tepat, dapat berubah sewaktu-waktu.
Unsur-unsur cuaca diantaranya ialah cahaya matahari, besaran suhu udara, kadar kelembapan udara, tinggi-rendahnya tekanan udara, kecepatan angin, konsentrasi awan, dan volume curah hujan. Berikut pemaparan tentang unsur-unsur tersebut.
1. Radiasi Matahari
Pemaparan radiasi matahari bisa mengubah suhu di permukaan bumi. Banyaknya jumlah panas nan bisa diterima oleh permukaan bumi tergantung pada lamanya pepemaparan, sudut kemiringan datangnya cahaya matahari, kondisi awan, serta kondiri bumi itu sendiri. Radiasi matahari ini dapat dikatakan memberi andil nan cukup besar.
2. Suhu Udara
Suhu udara merupakan keadaan panas atau dinginnya udara. Secara sederhana bisa pula dikatakan bahwa suhu merupakan taraf panas suatu benda. Alat nan digunakan buat mengukur suhu udara disebut termometer. Ada tiga macam skala nan digunakan, yaitu Celcius, Fahrenheit, dan Kelvin.
Suhu udara menunjukkan gerakan molekul udara. Makin panas suhu udara gerakan molukul udara semakin cepat dan tumbukan antar molekul semakin tinggi frekuensinya. Hal ini bisa dibandingkan dengan gerakan molekul pada air. Jika air tersebut dipanaskan maka air akan bergolak dan tumbukan nan terjadi antar molekulnya semakin sering. Demikian halnya dengan udara.
Di permukaan bumi disparitas suhu dari antara satu loka dengan loka lainnya dipengaruhi oleh ketinggian loka tersebut dan letak lokasinya dalam garis lintang. Berdasarkan letak astronomis suhu udara akan lebih tinggi pada daerah sekitar katulistiwa.
3. Kelembapan Udara
Kelembapan udara nan pengertiannya ialah kandungan uap air dalam udara. Salah satu kandungan nan ada dalam udara ialah uap air disamping komponen lainnya, yaitu udara kering dan aerosol.
Air dalam udara berasal dari proses penguapan pada wilayah perairan (sungai, danau dan lautan), kandungan air dalam tanah nan menguap dan dari tumbuhan (transpirasi). Kelembapan udara diukur dengan sebuah alat nan disebut higrometer.
4. Tekanan Udara
Udara merupakan benda gas nan sama dengan zat lainnya yaitu memiliki massa/ berat dan volume. Karena memiliki berat maka udara memiliki tekanan nan disebut dengan tekanan udara. Tekanan udara merupakan bagian dari unsur cuaca. Besar kecilnya udara bisa diukur dengan menggunakan alat nan disebut barometer.
Ketinggian suatu loka sangat memengaruhi besarnya tekanan udara. Tekanan udara berbeda dengan semakin tingginya suatu tempat. Udara nan berada pada bagian bawah akan ditekan oleh udara bagian atasnya sehingga semakin dekat ke permukaan bumi semakin besar tekanan udaranya. Demikian juga sebaliknya, jika kita bergerak menuju ketinggian eksklusif maka tekanan udara akan semakin berkurang.
Gambaran tersebut sama dengan ketika kita menyelam ke dasar air. Semakin dalam kita menyelam, semakin berat tekanan air nan dirasakan. Karena itulah jika ikan hayati pada lautan air, maka kita hayati pada lautan udara.Unsur bisa cuaca ini bisa berubah sebab dipengaruhi oleh suhu udara. Pemanasan radiasi matahadi menyebabkan pemuaian sehingga udara akan menjadi lebih ringan.
5. Angin
Jika dua daerah menerima penyinaran matahari nan berbeda maka berbeda pula suhu dan tekanan udaranya. Daerah nan menerima sinar matahari lebih banyak akan memiliki tekanan udara nan lebih kecil. Udara nan bergerak dari daerah nan bertekanan udara tinggi ke tekanan udara nan rendah ini disebut dengan angin.
Unsur cuaca bernama angin ini mempunyai kecepatan nan bergantung pada beda tekanan udara antara dua tempat. Semakin besar beda tekanannya, maka semakin besar kecepatannya. Alat nan digunakan buat mengukur kecepatan angin ialah anemometer. Angin juga memiliki arah, arah gerakan angin selain dipengaruhi oleh disparitas tekanan juga dipengaruhi oleh gerakan rotasi bumi.
6. Awan
Unsur cuaca nan lainnya ialah awan. Awan ialah kumpulan partikel air nan melayang-layang di udara, sedangkan nan dekat dengan permukaan bumi disebut kabut. Jenis awan didasarkan oleh bentuk awan dan ketinggiannya pada atmosfer.
Awan nan bergumpal disebut kumulus, awan nan berlapis disebut stratus, dan awan nan berserat disebut sirus. Sedangkan awan tinggi nan tak memberikan hujan dinamakan alto, dan awan rendah nan memberikan hujan dinamakan nimbus.
7. Curah Hujan
Curah hujan ialah banyaknya air hujan atau kristal es nan jatuh ke permukaan bumi. Hujan ialah bentuk air cair dan padat nan jatuh ke permukaan bumi. Bentuk hujan tersebut terdiri atas hujan, salju, dan batu es hujan.
Namun di Indonesia nan biasa ditemukan ialah hujan dalam bentuk air. Jika suatu daerah pada suatu hari memiliki curah hujan sebesar 1 milimeter berati bahwa ketinggian endapan hujan tersebut, jika tak meresap ke dalam tanah atau diuapkan ke atmosfer, akan mencapai ketinggian 1 mm. Unsur cuaca ini bisa diukur dengan menggunakan alat Pluviograf dengan satuan inci atau milimeter.
Masing-masing unsur-uncur tersebut memberi pengaruh antara satu dengan lainnya. Pemaparan radiasi sinar matahari akan memengaruhi tekanan dan kelembapan udara, curah hujan sangat dipengaruhi oleh besaran awan dan tekanan udara.
Namun, pada masa sekarang ini ekuilibrium dari masing-masing unsur cuaca ini sudah lumayan terganggu. Tentu saja gangguan ekuilibrium ini mengakibatkan cuaca menjadi terlalu ekstrem dan tidak terduga.
Tips-Tips Mencegah Terjadinya Cuaca Ekstrim
Pengetahuan mengenai unsur cuaca ini krusial buat diketahui sebab dengan mengetahuinya semoga kita dapat semakin bijak dalam mengelola dan menjaga bumi ini agar tak terjadi bala cuaca nan ekstrem semacam Hujan deras berkepanjangan, suhu dingin diluar batas, panas menyengat tanpa awan, atau angin topan nan dapat memorak-porandakan sendi kehidupan manusia.
Cuaca takkan berubah ganas jika para pengisi bumi ini dapat lebih bijak dalam merawat apa nan menjadi pinjaman mereka terhadap anak-cucunya. Berikut ini akan diberikan tips-tips sederhana nan dapat kita lakukan buat “merayu” cuaca agar tak terlalu ekstrem.
- Melakukan penghijauan
Tidak perlu sampai skala raksasa semacam reboisasi hutan, mulailah dari sepetak tanah nan berada di halaman belakang atau rumah. Pohon dapat membantu pembentukan kelembapan udara.
- Gunakan air secara bijak
Air memberi pengaruh besar terhadap holistik unsur cuaca. Air membantu mengatur suhu udara dan kelembapan udara. Air nan sehat, bersih, dan jernih akan dapat menyerap rdiasi sinar matahari dengan baik.
Kemudian air tersbut akan menguap menjadi awan. Jika air nan menguap tersebut masih baik, tentunya takkan terjadi hujan asam nan sangat membahayakan.
- Kurangi pemakaian plastik
Plastik menyimpan panas matahari sangat lama. Penggunaan plastik dalam skala besar akan mengakibatkan tanah tidak dapat memantulkan kembali sebagian besar panas matahari, hal tersebut kemudia akan menimbulkan pemanasan global.
Demikianlah artikel mengenai sosialisasi unsur cuaca ini dibuat. Semoga memberi kesadaran kepada para pembaca. Yang perlu diingat bahwa pengetahuan saja tak cukup buat mengubah kehidupan menjadi lebih baik. Butuh niat, usaha nan sungguh-sungguh dan berkepanjangan agar cuaca tetap menjadi sahabat manusia. Bukan musuh nan harus diperangi.