Kesenian Modern Awal Abad Ke-20
Bentuk kesenian modern terlihat dalam beberapa karya sastra. Kesenian modern menjadi sebuah kebutuhan tersendiri bagi para penikmatnya. Tidak bisa dipungkiri jika sebuah kesenian modern lahir dari sebuah pemikiran tentang kesenian nan boleh dikatakan tradisional.
Lalu apa disparitas antara kesenian tradisional dan kesenian modern? Secara hakikat rasanya tak ada nan berbeda. Kedua jenis kesenian nan syahdan datang dari masa nan berbeda tersebut sama-sama memiliki hakikat sebagai wahana eksistensi kesenian dan perlambang kebebasan manusia dalam mengekspresikan sesuatu. Selebihnya, hanya beda pada waktu.
Selain waktu, wahana dan prasarana ketika kesenian itu disuguhkan merupakan hal berbeda lainnya nan terjadi antara kesenian tradisional dan kesenian modern. Bagaimanapun juga, zaman semakin berkembang, pemenuhan kebutuhan manusia pun semakin meningkat, begitupun dengan kebutuhan dalam berkesenian.
Harus diakui bahwa keberadaan kesenian tradisional sekarang ini sudah mulai terkikis dengan hadirnya kesenian modern. Tidak ada nan dapat disalahkan atas hal itu. Pergantian atau regenerasi bagaimanapun juga tetap diperlukan buat menjaga kestabilan kehidupan manusia. Bumi terus berputar, dan itu menandakan bahwa kehidupan tak sepantasnya "diam".
Yang kemudian harus dipikirkan ialah bagaimana kesenian tradisional tersebut tetap diingat di tengah maraknya kesenian modern nan semakin merajai. Para pelaku kesenian pun rasanya sudah memikirkan hal tersebut. Akulturasi dari dua kesenian itu pun akhirnya banyak dilakukan. Kesenian tradisional mulai kembali ditampilkan dengan pengemasan a la kesenian modern.
Kesenian modern merujuk pada karya seni nan dihasilkan selama periode tertentu. Periode nan bisa dikatakan sebagai periode lahirnya kesenian modern terentang antara 1860-an dan 1970-an. Kesenian modern dapat juga bermakna gaya dan filosofi seni nan dihasilkan pada era tersebut.
Kemunculan Kesenian Modern
Istilah kesenian modern biasanya dihubungkan dengan seni nan mengesampingkan tradisi masa lalu atas nama semangat eksperimentasi. Kesenian modern melahirkan seniman-seniman modern nan bereksperimen dengan cara pandang baru dan gagasan segar mengenai alam materi dan fungsi seni.
Kecenderungan terhadap abstraksi merupakan ciri dari sebagian besar karya kesenian modern. Hasil karya seni nan pada periode nan lebih belakangan sering disebut seni pada masa ini atau seni postmodern.
Kesenian modern bermula dari warisan para pelukis, seperti Vincent van Gogh, Paul Cézanne, Paul Gauguin, Georges Seurat, dan Henri de Toulouse Lautrec, nan semuanya krusial bagi perkembangan seni modern.
Pada permulaan abad ke-20, Henri Matisse dan beberapa artis muda, termasuk pelukis pra-kubisme Georges Braque, André Derain, Raoul Dufy, dan Maurice de Vlaminck merevolusi global seni Paris dengan lukisan-lukisan panorama dan sosok nan "liar", beraneka warna, dan ekspresif. Oleh para kritikus karya mereka disebut beraliran Fauvisme.
Dua versi karya Henri Matisse, The Dance, menandai titik krusial dalam kesenian modern sekaligus kariernya dan perkembangan lukisan modern itu sendiri. Karya tersebut mencerminkan kekaguman Matisse pada seni primitif, rona hangat nan intens dari figur-figur dalam lukisan dengan rona latar hijau kebiruan nan adem serta rangkaian mobilitas ritmik sosok telanjang nan sedang menari mengungkapkan cita pembebasan dan hura-hura nan emosional. Sebuah lukisan nan benar-benar mewakili hadirnya "virus" kesenian modern dikalangan seniman.
Dalam perkembangan kesenian modern, Gauguin, nan pada awalnya terpengaruh Toulouse Lautrec, bersama inovator akhir abad ke-19 nan lain, Pablo Picasso, membuat karya Kubisme pertamanya berdasarkan gagasan Cézanne bahwa semua citra alam bisa direduksi ke dalam tiga bentuk, yaitu kubus, bola, dan kerucut.
Dengan lukisan Les Demoiselles d'Avignon (1907), Picasso secara dramatis menciptakan lukisan baru dan radikal nan menggambarkan pemandangan rumah bordil primitif dengan lima pelacur. Para perempuan dalam lukisan tersebut dilukis secara kasar dan mengingatkan pada topeng Afrika. Sebuah lukisan nan mendobrak norma-norma dari kesenian "tradisional".
Kubisme analitik dikembangkan oleh Picasso bersama Georges Braque, ditandai antara lain dengan Violin and Candlestick, Paris, dari sekitar 1908 hingga 1912. Kubisme analitik, nan merupakan manifestasi pertama nan jelas dari Kubisme, kemudian diikuti Kubisme sintetik, nan dipraktikkan oleh Braque, Picasso, Fernand Léger, Juan Gris, Albert Gleizes, Marcel Duchamp, dan beberapa pelukis lain pada 1920-an. Kubisme sintetik ditandai sosialisasi berbagai tekstur, permukaan, elemen-elemen kolase, papier collé, dan bermacam bahan lain.
Kesenian Modern Abad Ke-19
Meskipun seni patung dan arsitektur dianggap muncul pada akhir abad ke-19, seni lukis modern telah ada lebih awal. Tahun nan biasa disebut-sebut tahun kelahiran kesenian modern ialah 1863, ketika Édouard Manet memamerkan lukisannya Le déjeuner sur l'herbe in the Salon des Refusés di Paris.
Selain itu, ada juga nan berpendapat kesenian modern muncul lebih awal, yakni pada 1885 (ketika Gustave Courbet memamerkan The Artist's Studio) dan 1784 (ketika Jacques-Louis David menyelesaikan lukisannya The Oath of the Horatii). Menurut ahli sejarah seni H. Harvard Arnason:
"Masing-masing memiliki signifikansi bagi perkembangan kesenian modern, tetapi tidak satupun secara kategoris menandai awal baru nan paripurna.... Metamorfosis bertahap berlangsung selama seratus tahun."
Kesenian Modern Awal Abad Ke-20
Beberapa gerakan nan muncul pada dasawarsa pertama abad ke-20 antara lain Fauvisme, Kubisme, Ekspresionisme, dan Futurisme dianggap juga sebagai awal mula hadirnya kesenian modern awal abad 20. Antara 1910 hingga akhir Perang Global I dan setelah masa kejayaan Kubisme, beberapa gerakan muncul di Paris.
Giorgio de Chirico pindah ke Paris pada Juli 1911. Di kota ini dia bergabung dengan saudaranya, Andrea (penyair dan pelukis nan dikenal dengan nama Alberto Savinio). Lewat saudaranya ini, Giorgio de Chirico berjumpa Pierre Laprade, anggota dewan juri pada Salon d'Automne, loka dia memamerkan tiga karyanya: Enigma of the Oracle, Enigma of an Afternoon, dan Self-Portrait.
Pada 1913, Giorgio de Chirico memamerkan karyanya di Salon des Indépendants dan Salon d’Automne, dan karyanya mendapat perhatian dari Pablo Picasso. Lukisan-lukisannya nan memukau dan misterius dianggap krusial pada awal kemunculan Surealisme.
Song of Love (1914), merupakan salah satu karya de Chirico nan paling terkenal. Lukisan itu merupakan contoh awal gaya Surealis, meski dilukis sepuluh tahun sebelum gerakan tersebut "didirikan" oleh André Breton pada 1924. Berdasarkan hal ini, kita semua menjadi tahu, bahwa gaya surealis lahir dari masa kesenian modern.
Perang Global I mengakhiri fase ini, tetapi menandai diawalinya sejumlah gerakan anti-seni, seperti Dada dan Surealisme. Kelompok seniman, seperti de Stijl dan Bauhaus mengembangkana gagasan baru mengenai keterkaitan seni, arsitektur, desain, dan pendidikan seni. Kesenian modern diperkenalkan di Amerika Perkumpulan dalam Armory Show pada 1913 dan melalui seniman-seniman Eropa nan pindah ke AS selama Perang Global I.
Kesenian Modern - Setelah Perang Global II
Setelah Perang Global II, AS menjadi titik pusat gerakan seni baru. Dasawarsa 1950-an dan 1960-an ditandai kemunculan Ekspresionisme Abstrak, Pop art, Op art, dan masih banyak lagi gerakan nan lain. Pada akhir 1960-an dan 1970-an, Land art, Performance art, Conceptual art, dan bentuk-bentuk seni baru nan lain menarik perhatian para kurator dan kritikus.
Seni pertunjukan dan instalasi makin meluas. Sekitar periode ini, sejumlah artis dan arsitek mulai menolak ide "modern" dan menciptakan karya-karya Postmodern. Bagaimana pun keadaannya, kesenian modern ialah tonggak lahirnya dari berbagai gaya serta genre dalam "berkesenian". Kesenian modern jugalah nan melahirkan kesenian postmodern nan kini semakin eksis dan banyak diminati.