Habib Hasan dan Majelis Taklim Nurul Musthofa
Habib Hasan ialah salah satu tokoh nan pernah ramai dibicarakan, tak hanya di global nyata, tetapi juga di global maya ( cyberspace ) sebab adanya tuduhan skandal nan dilakukannya. Dalam artikel ini tak akan disinggung masalah skandal nan belum tentu kebenarannya itu.
Tulisan berikut akan mengajak pembaca buat mengenal Habib Hasan secara dekat termasuk kaitannya dengan kapasitasnya sebagai pimpinan Majelis Taklim Nurul Musthofa.
Masa Pendidikan Habib Hasan
Habib Hasan nan memiliki paras tampan dan karismatik serta berilmu agama nan luas itu memiliki nama lengkap nan panjang, yaitu Habib Hasan bin Ja'far bin Umar bin Ja'far Assegaf. Beliau dilahirkan pada 1977 di Kramat Empang Bogor, Jawa Barat. Adanya sebutan "habib" nan terdapat pada namanya menunjukkan beliau ialah seseorang nan istimewa. Memang benar, beliau berasal dari keluarga nan istimewa nan silsilahnya kontiniu kepada silsilah Nabi Muhammad saw.
Habib Hasan dilahirkan tepat di lingkungan ulama besar. Kakeknya dari pihak ibu, yaitu al-Imam al-Qutub al-Habib Abdullah bin Muhsin Alatas ialah seorang ulama besar nan sangat disegani pada zamannya. Silsilah beliau hingga kontiniu kepada Nabi Muhammad dapat dijelaskan sebagai berikut
Al Habib Hasan bin Ja'far bin Umar bin Ja'far bin Syekh bin Abdullah bin Seggaf bin Ahmad bin Abdullah bin Alwi bin Abdullah bin Ahmad bin Adurrahman Seggaf bin Ahmad Syarif bin Abdurrahman bin Alwi bin Ahmad bin Alwi bin Syekhul Kabir Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Maula Dawileh bin Ali bin Alwi al-Ghuyur bin al-Faqihil Muqaddam Muhammad bin Ali bin Muhammad Shohibul Mirbath bin Ali Kholi Qosam bin Aliw bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir bin Isa bin Muhammad an-Naqib bin Ali al-Uraidhi bin Ja'far Sodiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zaenal Abidin bin al-Imam Husein Assibit bin Imam Ali KWH bin Fatimah al-Batul binti Muhammad saw.
Lahir dari keluarga istimewa dan tumbuh bunga pun berada di lingkungan orang-orang istimewa. Hal ini dapat dilihat dari daftar gurunya nan terdiri atas orang-orang nan saleh. Para ulama dan habaib nan pernah menjadi guru dari Habib Hasan antara lain sebagai berikut.
- Syekh Usman Baraja nan mengenalkan beliau pada Huruf Hijaiyah.
- Syekh Abdul Qodir Ba'salamah nan mengajarkan bahasa Arab.
- Syekh Ahmad Bafadhol nan mengajarkan Ilmu Nahwu dan Sharaf.
- Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfaqih serta putra-putra beliau nan juga menjadi gurunya, yaitu Habib Abdul Qadir Bilfaqih, Habib Muhammad Bilfaqih, Habib Abdurrahman Bilfaqih nan merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Hadits al-Faqihiyyah nan ada di Malang, Jawa Timur.
- Syekh Abdun nan menjadi pengasuh Pondok Pesantren Darut Tauhid Malang, Jawa Timur.
- Al-Imam al-Arif Billah al-Habib Abdurrahman bin Ahmad bin Abdul Qadir Assegaf serta beberapa putra di antaranya al-Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf nan mengasuh Yayasan Ats-Tsaqofah al-Islamiyyah.
- Al-Habib Muhammad Anis bin Alwi al-Habsyi. Habib Muhammad ini ialah sosok ulama nan mengijazahkan maulid simtudduror.
- KH. Dimyati dari Banten Jawa Barat.
- Al-Habib Abdullah bin Husein syami Alatas
- Al Habib Abu bakar bin Hasan Alatas, Martapura
- KH. Mama Satibi beserta putera beliau nan juga menjadi guru sang Habib nan berasal dari Cianjur.
- Muallim Sholeh nan berasal dari Bogor Jawa Barat.
- KH. Buya Yahya dari Bandung Jawa Barat
Semasa masa pendidikannya, Habib Hasan menjalaninya sebagaimana anak seusianya. Menghabiskan masa belajar di SD, SMP, SMA dan kemudian melanjutkan jenjang pendidikan di IAIN Sunan Ampel nan sekarang menjadi STAIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Selain belajar di IAIN, Habib Hasan juga menuntut ilmu di Daarul Hadits al-Faqihiyyah nan ada di Malang.
Sebagai seorang da'i, Habib Hasan telah melakukan berbagai perjalanan dakwah buat mensyiarkan ajaran agama Islam. Selama ini beliau banyak berdakwah di wilayah Bogor, Bandung, Sukabumi, Jakarta, dan sekitarnya. Dalam ceramahnya, beliau tak bosan-bosannya mengingatkan kepada kaum muslimin buat selalu membaca dan mengamalkan isi Al-Quran, membesarkan nama Rosulullah dengan sering-sering membaca shalawat dan membaca maulid, serta membaca Ratib al-Atas dan Ratib al-Haddad. Ratib al-Atas dan Ratib al-Haddad ialah nama bacaan zikir nan dikarang oleh al-habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad al-Haddad nan syahdan disusun pada malam Lailatul Qodar 27 Ramadhan 1071 H.
Habib Hasan dan Majelis Taklim Nurul Musthofa
Selepas beliau mencari ilmu di Malang, Habib Hasan meneruskan perjalanannya ke Jakarta, berkumpul dan mencari ilmu dengan para ulama dan habaib nan ada disana. Banyak cerita nan melengkapi perjalanan hayati dari seorang Habib Hasan. Di antara cerita nan ada ialah kisahnya nan pernah selama setahun penuh tak keluar ruangan (rumah), kecuali hanya buat berkunjung ke makam kakeknya, yakni al-Habib Abdullah bin Mukhsin al-Attas.
Selama menghabiskan waktunya di kamar, Habib Hasan mengisinya dengan bertafakkur kepada Allah Swt. Berdasarkan cerita nan ada, pada suatu ketika beliau mendapatkan hidayah (petunjuk) buat mengajarkan ajaran nan dibawa Nabi Muhammad saw, yakni agama Islam kepada masyarakat luas. Hal inilah nan kemudian mendorong beliau buat mendirikan majelis taklim Nurul Musthofa.
Habib Hasan mendirikan majelis taklim Nurul Musthofa nan berkedudukan di Jakarta Selatan ini pada tahun 2000 ketika usianya masih 23 tahun. Berarti usia dari majelis taklim itu sekarang sudah mencapai angka 12 tahun. Masa nan sangat lama. Dua tahun berikutnya tepatnya pada 2002 beliau membentuk Yayasan Nurul Musthofa dan mendaftarkannya ke Departemen Agama Republik Indonesia.
Jika pada awal-awal pembentukan Yayasan Nurul Musthofa, aktivitas pengajian majelis taklim Nurul Musthofa masih dilakukan dari satu rumah ke rumah lain. Maka, enam tahun berikutnya, yakni pada 2006, aktivitas pengajian sudah menguasai lebih dari 250 masjid nan ada di Jakarta. Berdasarkan pada keterangan dari referensi, diketahui bahwa saat ini jamaah Nurul Mushtofa nan mengikuti kajian beliau setiap pekan sebanyak 50.000 orang.
Selama 12 tahun kiprah beliau di jalan dakwah, Habib Hasan dengan Majelis Taklim Nurul Musthofa-nya telah mengeluarkan berbagai koleksi shalawat nan dapat diperdengarkan oleh kaum muslimin. Berikut beberapa judul shalawat nan telah dikeluarkan oleh Majelis Taklim Nurul Musthofa.
Y a Sayyidi Ya Rasulullah, Shalawat Majelis Old, Shalawat Majelis New, Shalatullah Salamullah, Ya Habibir Rasul, Ya Habibana, Qul Ya Adzim, Allah Allah Khaliquna, Farabbunal Maula, Maahallul Qiyam, Marhaban Yaa Ramadhan, Habibullah, Huwannuur, Allahu Allah, Yaa Thayyibah, Muhammad Asyrafun, Shalawatullah Taghsya, Shalatullah 'Alaa Thohal Yamani, Allahumma Shalli, Shalatullah, Yaa badratim, Waqtusyahr, Yaa Rabbana,Yaa Rabbii, Fi guraidah, Syairilla Yaa Ramadhan, Yaa Rasulullullah Nurul Jamil, Rabbi Fajalna, Yaa Habibi Ya Muhammad, Sayyidil Faqqihil Muqaddam, Alfa Shalallah, Shalatullah Nurul Musthafa, Yaa Rabbana 1, Yaa Rabbana 2, Yaa Rasulullah, Abdullah Nurul Musthofa, Aqidatul Awam, Majelis Nurul Musthofa (Live), Yaa Rabbana (Live), Yaa Habibirrasul (Live), Rabbi Shalli Da'iman, Rabbi Shalli Da'iman (Live), Yaa Sayyidi Yaa Rasulullah, Waqtusyahr, Hadrah, Yaa Habiibanaa Anis,Yaa Habibanaa Abdurrahman Asseggaf, Abdullah Nurul Musthofa (Muqaddimah).
Beberapa judul shalawat tersebut nan disenandungkan oleh Habib Hasan telah beredar luas di masyarakat, khususnya nan aktif mengikuti kajian dari ulama nan terlihat parlente dalam penampilannya ini. Karena jejak dakwah beliau nan cemerlang di usianya nan masih terbilang muda, tak heran jika kemudian ada nan menyebut beliau sebagai the rising star di jalan dakwah saat ini.