Jalur Penyebaran Islam

Jalur Penyebaran Islam

Sejarah peradaban Islam di global merupakan salah satu bukti bahwa Islam bukan hanya monopoli negara Arab semata. Namun, agama Islam sudah menyebar hingga belahan global nan jauh dari kawasan Arab nan merupakan cikal bakal penyebaran Islam. Hal ini menunjukkan bahwa Islam ialah agama nan bersifat universal dan dapat diterima oleh aneka ragam kebudayaan lokal.



Sejarah Islam

Usaha penyebarluasan ajaran Islam dari pertama kali muncul hingga saat ini tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Nabi Muhammad saw beserta pengikutnya mendapatkan berbagai ujian selama menjalani penyebarluasan ajarannya agama ini.

Peperangan nan dialami Nabi Muhammad saw ketika menyebarluaskan ajaran agama islam ialah Perang Badar. Perang ini merupakan peperangan nan terjadi pada 17 Ramadan, hari Jumat tahun 11 Hijriah. Perang ini melibatkan kaum muslimin dan kaum kafir Quraisy.

Kaum muslimin memiliki jumlah tentara nan jauh lebih sedikit kira-kira 313 sedang kaum kafir berjumlah 1000 nan dipimpin oleh Abu Jahal dan tokoh-tokoh kafir nan lainnya.

Setiba kaum kafir Quraisy di medan perang dan dua pasukan saling berhadapan, Rosulullah SAW berdoa, ”Ya Alloh,orang-orang Quraisy datang dengan congkak dan arogan buat memerangi-Mu dan mendustakan Rosul-Mu”.

Perang berakhir dengan kemenangan di pihak kaum muslimin. Dari pihak kaum kafir terbunuh 70 orang, di antaranya tokoh-tokoh mereka, seperti Abu Jahal, Utbah bin Rabi’ah bersama saudaranya nan bernama Syaibah, sera anaknya nan bernama al-Walid, dan 70 orang dari pasukan kafir tertawan.

Dari pihak kaum muslimin nan berasal dari muhajirin gugur 6 orang, yaitu Ubaidah Bin Al-Harits, Umar bin Abi Waqqash, Dzusy-Syimalain, Aqil bin al-Bukair, Mahja, dan Shafwan bin Baidha. Dan 8 orang dari kaum Anshar, yaitu Sa’ad bin Khaltsaimah, Mubasyir bin Abdul Mundzir, Umar bin al-Hamam, Ra’fi bin Ma’la, Haritsah, Bin Suraqali, Auf bin al-Harits, dan Mu’awwaddz bin al-Harirs, serta Yazid bin al-Harits.

Pada tahun ketiga hijriyah ini terjadi Perang Uhud, tepatnya terjadi mulai hari sabtu pertengahan bulan Syawal. Rasulullah Saw menyiapkan para sahabatnya sebagai pasukan bersenjata buat menghadapi peperangan menangkal agresi kaum kafir.

Beliau memerintahkan 50 regu pemanah supaya tetap pada posisi mereka di atas bukit di bawah pimpinan Abdullah bin Jubair. Kepada mereka, beliau berpesan,”Janganlah kalian meninggalkan posisi kalian”.

Saat masih berlangsung peperangan, mereka menduga bahwa peperangan telah berakhir dengan kemenangan di pihak kaum muslimin. Kekeliruan mereka dimanfaatkan oleh kaum kafir.

Mereka kafir melakukan agresi ketika mengetahui bahwa bukit pertahanan bagian belakang ditingal oleh regu pemanah nan akhirnya semua terbunuh. Sampai mereka sukses menerobos loka pertahanan Rasulullah Saw nan akhirnya beliau pun terluka, yaitu gigi gerahamnya patah. Dalam perang uhud ini 70 orang kaum muslimin gugur sebagai Mujahid, wafat syahid, termasuk Hamzah bin Abdul Muthalib, pamannya Rasulullah SAW.

Selai itu, ada perang Hudaibiyah, terjadi disebabkan Rasulullah SAW mimpi memasuki Ka’bah bersama para sahabat dengan aman, dalam keadaan bercukur rambut kepala dan kuku terpotong pendek.

Beberapa waktu kemudian Rasulullah bersama sahabat dan kaum muslimin berangkat dari Madinah menuju Mekah buat melaksanakan umrah. Akan tetapi, beliau terhalang oleh kaum kafir Quraisy sehingga beliau tak bisa masuk ke Mekah buat umrah. Dalam peristiwa ini terjadi Baiatur-Ridwan nan di ikuti oleh para sahabat dan kaum muslimin di bawah pohon kelampis atau samuroh.

Pada peristiwa Hudaibiyah itu, Rasulullah mengadakan perjanjian damai dengan kaum kafir Quraisy, perjanjian nan secara lahirnya menunjukkan kekalahan kaum muslimin, tetapi pada hakikatnya ialah kemenangan dan menambah kekuatan bagi mereka kaum muslimin. Dalam perjanjian tersebut disepakati tiga hal penting, yaitu sebagai berikut.

  1. Jika ada orang dari pihak Quraisy nan datang kepada Rasulullah Saw di Madinah, beliau harus mengembalikan pada mereka Quraisy. Sebaliknya, jika ada pengikut Rasulullah nan datang kepada Quraisy, mereka tak akan mengembalikannya kepada beliau.
  1. Peperangan antara kedua pihak dihentikan (gencatan senjata) selama 10 tahununtuk menjamin keamanan bagi semua orang.
  1. Rasulullah dan kaum muslimin di tahun itu tak jadi masuk Mekah buat berumrah. Kesempatan itu ditangguhkan hingga tahun mendatang.

Pada tahun 8 Hijriyah terjadi perang Mut’ah, perang melawan Romawi. Dalam Perang Mut’ah ini, pasukan kaum muslimin hanya berkekuatan kurang dari sepersepuluh kekuatan Romawi terdesak mundur dan nyaris terkalahkan. Namun, kaum muslimin bisa menghindari kekalahan berkat taktiknya Khalid Bin Walid.

Tabuk ialah sebuah kota di antara Lembah Al-Qura dan Syam. Jeda Tabuk dari Madinah ialah 778 km. Perang Tabuk ialah peperangan terakhir dilakukan Rasulullah Saw. Perang tabuk terjadi pada tahun 9 Hijriyah.

Perang ini disebutkan dalam Al-Qur’an dengan sebutan Sa’ah al-‘Usrah (masa sulit) sebab pada tahun ini terjadi musim kemarau, udara sangat panas, bahan pangan dan perbekalan, serta ternak angkutan sangat minim. Rasulullah dan kaum muslimin tinggal di Tabuk kurang lebih sepuluh hari. Namun, sebab tak menjumpai pasukan musuh, beliau pulang kembali ke Madinah, tanpa mengalami bentrokan.

Dalam penelitian sejarah peradaban Islam di dunia , menunjukkan jejak Islam tersebar di beberapa benua. Beberapa wilayah nan terdapat jejak Islam seperti di kawasan Afrika, Spanyol, Mongol atau China, Persia hingga di kawasan Eropa Timur. Di kawasan tersebut, Islam pernah hayati dan menjadi bagian kehidupan masyarakat.

Dalam proses penyebaran ajaran Islam, tak ada bukti nan menunjukkan bahwa semua prosesnya melalui jalan kekerasan. Bahkan sebaliknya ketika Islam masuk, mereka datang buat memberikan kehidupan nan lebih baik dari pemerintahan sebelum Islam datang. Seperti memerangi pemerintahan zalim nan menjadi penguasa sebelumnya.

Hal ini terjadi di Afrika dan Spanyol. Dalam sejarah masuknya Islam di global ke Afrika, pasukan Islam datang buat menghentikan kekejaman penguasa saat itu, yaitu Byzantium nan kerap melakukan penyiksaan kepada penduduk Koptik.

Saat itu, Amr bin Ash datang buat memerangi konduite penguasa zalim itu. Dan, ketika pemerintahan Islam menggantikan menguasai Afrika, maka semua perbudakan dan pajak nan tinggi dihapuskan. Selain itu, pemerintahan Islam menjamin kebebasan umat agama lain buat menjalankan ibadah mereka tanpa diganggu.

Bahkan berdasar kesaksian dari Thomas Arnold, melalui bukunya Al Da’wah ila Al Islam , disebutkan bahwa penguasa Islam tak sedikit pun menjamah kekayaan gereja. Selain itu, tak ada kriminalitas atas wilayah nan sudah ditaklukkannya.



Jalur Penyebaran Islam

Dalam sejarahperadaban Islam di dunia, ada beberapa jalur nan dipakai buat memperkenalkan Islam pada masyarakat dunia. Beberapa jalur nan dipakai di antaranya ialah sebagai berikut.

  1. Jalur perdagangan. Hal ini dilakukan oleh beberapa kalangan pedagang dari Gujarat nan memang terkenal getol berdagang hingga wilayah nan sangat jauh.
  1. Hubungan diplomatik. Hal ini terwujud dengan adanya permintaan dari beberapa wilayah nan kawasannya ditindas oleh penguasa zalim dan meminta penguasa Islam buat membantu perlawanan mengatasi penjajah. Hal ini sebagaimana nan terjadi dalam proses masuknya Islam di kawasan Spanyol.
  1. Jalur pendidikan. Banyak ilmuwan Islam nan berkelana dan menularkan ilmu nan mereka miliki dari hasil mempelajari Al Qur’an. Salah satu tokoh Islam nan sangat terkenal hingga kawasan Eropa sebab kemampuannya di bidang ilmu kedokteran ialah Ibnu Sina nan di Eropa dikenal dengan nama Avecina.
  1. Seni bangunan. Hal ini terlihat dari adanya beberapa bangunan nan bercorak Islam nan berada di berbagai belahan penjuru dunia. Salah satunya ialah bangunan Taj Mahal di India nan bentuknya menyerupai bangunan masjid-masjid Islam.

Di global peninggalan sejarah Islam dapat kita temui, di antaranya ialah bejana kaca setinggi 37 cm, peninggalan tahun 1300 saat Dinasi Mamluk, Siria. Kemudian ada beja perunggu setinggi 16,5 cm, peninggalan abad 12 saat Dinasti Seljuk, Persia berkuasa.

Perhiasan dari butiran-butiran benang emas sepanjang 7 cm peninggalan abad 11 dari Siria, saat Dinasti Fatimid berkuasa. Ada pula pada pertengahan abad ke-15 dari Dinasti Mamluk berupa hiasan gading nan ditatahkan pada kayu ukuran 9,5 cm x 5,8 cm.

Peninggalan lain dari Dinasti Seljuk, Persia, abad ke-12 ialah kaki-kaki menyerupai kaki meja setinggi 48.3 cm terbuat dari perunggu. Dinasti Mamluk dari Siria, juga meninggalkan teko nan terbuat dari kaca, kemudian Dinasti Seljuk meninggalkan teko berukir dari bahan keramik berwana hijau dan biru setinggi 27 cm.

Perhiasan batu pirus pada cincin emas setinggi 3,2 cm peninggalan lain Dinasti Seljuk, Persia dari abad ke-12 termasuk artifak nan bernilai tinggi nan menjadi kekayaan milik sejarah Islam dunia.

Banyak sekali sejarah peradaban Islam di dunia nan sampai saat ini bisa kita lihat dan kita nikmati. Begitu pun dengan ajaran Islam nan menyebar di nusantara ini semakin hari semakin berkembang.