Kejuaraan Skala Nasional dan Kejuaraan Skala Internasional

Kejuaraan Skala Nasional dan Kejuaraan Skala Internasional



Dunia Baru, Global Futsal

Pertarungan di arena futsal memang belum selevel dengan pertarungan di arena sepakbola. Namun, tak ada salahnya memulai dari sesuatu nan dianggap belum ada apa-apanya. Sponsor mulai ada walaupun belum memberikan insentif nan sebesar pada olahraga sepakbola. Sudah lumayan ada perusahaan sepatu nasional dan internasional nan mulai melirik futsal sebagai ladang pemberian sponsor. Anak-anak muda Indonesia juga mulai banyak nan menganggap futsal sebagai satu batu loncatan ke turnamen nan lebih besar, seperti sepakbola.

Permainan nan berbeda dengan teknik menendang dan taktik pertandingan nan juga berbeda, membuat para pemain futsal memang berbeda dengan para pemain sepakbola. Stamina mereka juga mungkin berbeda. Permainan futsal nan lebih singkat mungkin saja mempengaruhi kekuatan jantung dan napas pemain futsal dan pemain sepakbola. Apalagi hingga saat ini masih banyak nan menganggap bahwa futsal ini sebagai olahraga rekreasi dan bukan olahraga serius.

Memang sudah ada beberapa pemain nasional futsal nan mendapatkan sponsor. Tetapi nama mereka masih kalah dibandingkan dengan nama-nama nan berkibar di arena sepakbola. Para penonton pertandingan futsal jug abelum sebanyak penonton pertandingan sepakbola. Melihat arena atau sasana futsal nan kecil, memang tak banyak asa nan dapat digantungkan terhadap jumlah penonton. Beda kalau misalnya sasana futsal ini dibuat sebesar stadium sepakbola. Tetapi sifat futsal memang aagak berbeda dengan sifat sepakbola.

Merintis karir di global futsal memang tak sama, dibandingkan olahraga sepakbola nan sudah sangat populer. Tidak banyak akademi futsal nan bisa dijadikan titik awal mengembangkan potensi diri buat memperoleh pijakan menuju global profesional. Calon pemain futsal harus memulai secara intuitif bersama-sama kelompoknya sendiri membentuk tim futsal. Para pengusaha juga masih melihat dan mempertimbangkan laba apabila mereka memberikan sponsor nan cukup besar kepada salah satu tim futsal.

Pihak pemerintah juga terlihat masih setengah hati melihat potensi nan ada pada futsal. Memang ada dana nan dapat dipakai oleh timnas futsal Indonesia kalau akan bertanding ke luar negeri. Dana nan terdengar itu sekira 150 juta. Apa nan dapat diperbuat dengan uang sebesar itu? Biaya tiket dan akomodasi, belum lagi gaji para pemain dan instruktur serta manajer? Bagaimanakah uang itu dapat mencukupi? Apakah masih ada insentif seperti di arena sepakbola kalau timnas futsal memenangkan pertandingan?

Para pemain dan orang-orang nan bergerak dibidang futsal ini sangat menyadari bahwa olahraga satu ini belum mampu menempatkan diri sebagai satu buah olahraga nan dipandang cukup bonafid. Orang masih saja melihat futsal sebagai olahraga nan dilakukan sebagai pengisi waktu kosong. Olahraga pergaulan nan dimainkan dengan tak terlalu serius. Kalau saja olahraga satu ini tak lagi dimasukkan ke dalam olahraga rekreasi, mungkin futsal akan dipandang dengan persepsi nan berbeda.

Banyaknya turnamen atau kejuaraan futsal di taraf lokal merupakan peluang berharga menuju kejuaraan nan lebih tinggi. Untuk itu setiap kesempatan harus dimanfaatkan secara maksimal demi peningkatan karir. Setiap arena futsal nan diikuti oleh pemain futsal selalu memberikan pengalaman berharga nan bermanfaat bagi kemajuan karirnya baik dalam tingkat lokal, nasional, dan internasional atau dunia.

Apapun keadaannya, kalau memang mau serius, niscaya ada jalannya. Tunjukkan dahulu keseriusan, maka donasi akan datang dengan sendirinya. Seiring dengan semakin berprestasi, maka akan semakin banyaklah orang nan akan memberikan dorongan sekaligus dana nan tak sedikit. Bahkan siapa tahu dari olahraga satu ini, seorang pemain nan handal dapat mendapatkan beasiswa buat melanjutkan sekolah. Zaman sekarang cukup banyak orang nan mau mengorbankan dirinya buat orang lain. Dengan satu syarat bahwa orang nan dibantu itu memang pantas menerimanya.



Kejuaraan Taraf Lokal

Latar belakang turnamen futsal taraf lokal biasanya bertujuan buat menjalin persahabatan dan wahana komunikasi antar penggemar futsal. Dilihat dari segi peraturan, pihak panitia penyelenggara tak terlalu menekankan penggunaan peraturan, dan perangkat pertandingan resmi berstandar nasional maupun internasional. Semua demi mendekatkan diri secara mental dan batin kepada sesama teman saja. Hadiah nan diberikan kepada para pemenangnya juga merupakan hadiah nan biasa saja dan tak terlalu banyak.

Misalnya, buat perserikatan setingkat dalam satu perusahaan, hadiah nan diberikan berupa handuk nan cukup bagus bagi setiap pemainnya. Memang ada nan memberikan hadiah berupa uang nan cukup banyak. Namun, hal ini biasanya suatu kejuaraan nan didukung oleh perusahaan nan cukup besar. Dapat saja hadiahnya uang sebesar 10-15 juta rupiah. Nilai ini pun biasanya merupakan total hadiah dan bukan hanya buat kampiun satu.

Peraturan sebatas buat menjaga nilai-nilai sportivitas dalam pertandingan dan menyajikan permainan nan menghibur. Namun pertaruhan gengsi dan hadiah nan disediakan panitia penyelenggara tetap menjadi pemicu peserta turnamen berusaha merebut gelar kampiun terbaik. Tidak sporadis uang buat pembuatan kostum, biaya latihan, dan biaya akomodasi, malah lebih besar dari jumlah uang hadiah nan didapatkan. Inilah futsal dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Kejuaraan taraf lokal nan biasa ditemui buat mempertemukan tim futsal antarsekolah, perguruan tinggi, perusahaan, dan instansi lain. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program kegiatan promosi produk dan eksistensi perusahaan dalam memberi dukungan terhadap kemajuan futsal. Dalam ruang lingkup wilayah tertentu, juga termasuk dalam kejuaraan taraf lokal di antaranya perebutan piala Bupati atau Walikota, atau Gubernur ialah agenda dari program pemerintah daerah nan mengapresiasi keberadaan futsal.

Pemilik sasana futsal juga terkadang mengadakan perlombaan futsal sebagai salah satu wahana memperkenalkan sasana futsalnya. Untuk lebih membuat pertandingan lebih menarik dilihat, diadakan pelatihan nan dilakukan oleh seorang instruktur futsal profesional. Selanjutnya ada program pelatihan bagi tim-tim nan benar-benar serius menekuni futsal. Dengan demikian, pertandingan futsal tak terlihat hanya seperti menendang bola secara sembarangan. Ada keseriusan didalamnya.



Kejuaraan Skala Nasional dan Kejuaraan Skala Internasional

Kejuaraan berskala nasional memang benar-benar diadakan oleh asosiasi atau badan nan berwenang terhadap futsal di sebuah negara. Di Indonesia, melalui Badan Futsal Nasional (BFN) telah diselenggarakan Perserikatan Futsal Indonesia (LFI) sebagai kompetisi futsal resmi nan dimulai sejak tahun 2007. Peraturan nan diberlakukan mengikuti peraturan resmi dari FIFA termasuk perangkat pertandingan sudah mendekati baku nan ditentukan.

Peserta nan berpartisipasi merupakan klub-klub nan dikelola secara profesional oleh pihak perusahaan partikelir maupun negeri. Pemain-pemain nan berlaga di level ini juga menjadikan futsal sebagai bidang pekerjaan buat tumpuan hidup, meskipun belum cukup layak. Selain itu pemain-pemain nan masuk kedalam tim nasional futsal Indonesia melalui proses pemantauan dan seleksi dari kejuaraan berskala nasional.

Kejuaraan Global Futsal juga mulai diikuti oleh berbagai tim nan ada di Indonesia. Bahkan bangsa ini mempunyai timnas nan sudah sering berlaga ke luar negeri walaupun belum membawa hasil nan cukup menggembirakan. Sejak futsal diakui sebagai bagian dari olah raga dibawah naungan FIFA pada tahun 1989, maka seluruh kejuaraan global futsal berada dibawah supervisi langsung FIFA.

Contohnya Piala Global futsal termasuk dalam kalender resmi FIFA dimana pada tahun 1989 diadakan Piala Global futsal pertama di Belanda. Arena futsal impian setiap pemain futsal ini diikuti oleh negara-negara nan telah mengikuti dan lolos termin penyisihan di tiap zona atau konfederasi wilayahnya masing-masing. Persaingan nan cukup ketat membuat banyak orang mengharapkan hasil pertandingan nan memuaskan.

Di level dunia, Brasil ialah simbol keberhasilan peraih lambang supremasi paling tinggi futsal dengan torehan 4 gelar juara. Bagi Indonesia sendiri, Piala Global merupakan event nan belum pernah diikuti dan di kejuaraan Piala Asia Futsal masih belum bisa berbuat banyak. Prestasi nan cukup membanggakan telah diperoleh di level ASEAN sebab Indonesia merebut gelar kampiun Piala AFF 2010. Saat ini Indonesia berada di peringkat 39 rangking futsal global nan dirilis FIFA pada tahun 2010.