Inti dari Muhasabah Cinta
Belakangan ini, kita sering mendengar istilah muhasabah. Ada muhasabah cinta nan dijadikan sebuah lirik lagu atau muhasabah cinta nan muncul di buku seorang pengarang terkenal di Indonesia. Sebenarnya, apa nan dimaksud dengan muhasabah itu sendiri? Benarkah semua orang telah mengerti makna nan terkandung di dalamnya?
Muhasabah mengandung makna introspeksi diri atau mawas diri. Artinya, introspeksi ialah merenungi setiap perbuatan nan telah terjadi setiap saat agar kita dapat selalu berpikir jernih dan melangkah ke depan dengan mantap.
Muhasabah ini tak harus mematok waktu, tetapi setiap saat dalam kehidupan kita harus selalu memasukkan kegiatan muhasabah nan sangat bermanfaat bagi kesehatan, terutama kesehatan pikiran dan emosional manusia. Manusia ialah makhluk sosial nan dalam hidupnya selalu membutuhkan orang lain. Itulah sebabnya, manusia perlu terus bermuhasabah agar hidupnya menjadi lebih baik setiap harinya. Lalu, apa nan dimaksud dengan muhasabah cinta?
Bagaimana Melakukan Muhasabah Cinta?
Apa nan harus dijadikan patokan buat muhasabah cinta? Apakah cinta kita terhadap pasangan, terhadap keluarga, lingkungan, sesama, atau cinta kita terhadap Tuhan Sang Pencipta? Yang paling krusial dalam muhasabah cinta ialah meningkatkan kecintaan kita terhadap Tuhan, dengan tak meragukan bahwa Tuhanlah nan paling kuasa di seluruh semesta.
Cinta pada Tuhan harus lebih besar dibandingkan cinta kepada sesama. Tetapi, rasanya sporadis melihat ada orang nan begitu cintanya kepada Tuhan sampai berani mempertaruhkan semua cinta nan dia punya, termasuk cinta kekasih serta global ini demi cahaya cinta Sang Pencipta, seperti Rabiah Al Adawiyah.
Tindakan muhasabah ini termasuk muhasabah cinta nan memang pernah difirmankan Allah Swt., nan artinya : 'Hai orang-orang nan beriman, takwalah kamu sekalian kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa nan telah diperbuatnya buat hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa nan kamu kerjakan ." (QS. al-Hasyr/59:18).
Banyak hal nan harus direnungkan ketika kita melakukan muhasabah cinta. Tentang cinta hakiki, disparitas antara cinta nan sebenarnya dengan cinta nan terkurung dalam hawa nafsu, cinta tentang wanita-wanita salehah nan memiliki romansa latif dan dijadikan teladan buat semua wanita di dunia. Ada satu lagi bentuk cinta, yaitu cinta nan selalu dikaitkan dengan kecintaan akan Sang Esa.
Kisah Rabiah Al Adawiyah dalam Melakukan Muhasabah Cinta
Rabiah Al Adawiyah ialah salah satu contoh wanita di global nan melakukan muhasabah cinta begitu mendalam dan sangat terkenal di dalam sejarah umat Islam. Beliau seorang sufi nan dilahirkan di dalam keluarga nan kekurangan dari segi materi, namun keyakinan dan kecintaan-Nya pada Allah SWT sungguh luar biasa.
Rabiah melakukan muhasabah cinta nan sampai kini belum ada nan dapat menyainginnya, terlebih di zaman modern seperti ini. Ketakwaan dirinya terhadap Allah tetap membuatnya suci, tidak tergoda oleh gaya hayati kaum Bani Umayah nan mulai goyah dan berubah. Dengan muhasabah cinta, dia buktikan ketakwaannya pada Allah Swt.
Ketika itu, pergaulan orang semakin bebas tanpa memedulikan lagi aturan-aturan agama dan mereka makin sibuk mengumpulkan harta buat kepentingan sendiri. Menumpuk kekayaan hanya buat berhura-hura tanpa memikirkan mereka nan kesusahan dan sedang dalam kesempitan. Berbagai pekerjaan nan menonjolkan aurat mulai diagung-agungkan dan dipuja setinggi langit. Tidak bagi Rabiah, muhasabah cinta terhadap Allah Swt. lebih krusial dari segalanya.
Allah telah merangkul segelintir kaum muslimin termasuk Rabiah nan ada di zaman itu agar tak ikut terjerumus dalam keruhnya gaya hayati tidak beradab. Ada satu gerakan baru pada masa itu nan meluangkan banyak waktu buat menyirami jiwa dan batin mereka guna menangani segala godaan dan hawa nafsu nan muncul dengan mendekatkan diri kepada Allah Swt, yaitu dengan muhasabah cinta kepada Allah Swt. Sehingga, ketaatan mereka selalu terjaga buat Allah Swt.
Memang lingkungan selalu memberikan pengaruh nan cukup besar pada pertumbuhan lahir batin seseorang. Seperti halnya Rabiah nan mendapat didikan dari sang ayah nan termasuk orang nan sangat taat kepada perintah Allah Swt.. Ayahnya mendidik Rabiah buat selalu bertakwa dan mensyukuri segala nikmat nan telah diberikan oleh Allah pada mereka.
Sang ayah mendidik anak kebanggaannya menjadi seorang muslimah nan salehah dan berjiwa bersih. Itulah sebabnya, Rabiah selalu melakukan muhasabah cinta terhadap Allah Swt. Dengan didikan nan baik seperti itu, selain Rabiah memang berjiwa halus dan memiliki keimanan nan dalam, beliau selalu menginginkan pelukan hangat dari Allah Swt., selalu haus akan afeksi Illahi, dan tak pernah mau ditinggalkan oleh Sang Khalik.
Dalam kehidupannya nan semakin lama semakin sempit, Rabiah tak serta merta kehilangan keimanan lalu terjerumus dalam gaya hayati penuh maksiat. Dirinya selalu melakukan muhasabah cinta, sehingga tidak pernah terlintas niat jelek buat meninggalkan Illahi meski sedetik saja.
Hadis rasul mengatakan, “Orang nan pandai ialah nan menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal buat kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang nan lemah ialah nan dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah Swt.” (HR. Imam Turmudzi)
Dari hadis tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa rasul meminta kita buat selalu melakukan muhasabah, termasuk muhasabah cinta agar dapat terus menjadi manusia nan beriman dan berakhlak baik. Hayati ialah perjalanan nan harus ditempuh dengan perjuangan besar, di mana semua itu membutuhkan kesiapan mental dan fisik.
Tanpa muhasabah cinta, pasti manusia dapat bertahan di jalan nan lurus. Dengan selalu bermuhasabah maka insya Allah kesuksesan akan hadir di depan mata. Tetapi tanpa itu maka akan muncul kegagalan dampak menuruti hawa nafsu dan angan nan terlalu tinggi.
Inti dari Muhasabah Cinta
Orang nan berhasil akan selalu melakukan muhasabah cinta buat empati kepedihan serta kesusahan nan sedang dialami oleh sesamanya. Karena dengan pintar muhasabah maka dirinya akan banyak beramal buat bekal kehidupan setelah kematian nanti.
Seorang muslim harus meyakini bahwa kehidupan nan paling baik ialah kehidupan setelah mati. Oleh sebab itu, di masa kehidupan global ini harus banyak melakukan muhasabah, termasuk muhasabah cinta buat terus menuai kebajikan dan menabung amal demi tercapainya kehidupan akhirat nan jauh lebih indah.
Allah akan mengampuni dosa-dosa kita nan bertaubat. Melakukan muhasabah termasuk muhasabah cinta merupakan satu cara di mana kita dapat merenungi segala amal perbuatan di masa lalu maupun nan akan dilakukan di masa nan akan datang.
Semua muhasabah cinta ini demi mendapatkan kehidupan nan lebih baik di dunia, terutama mendapatkan loka terindah di sisi Allah Swt. kelak. Pada intinya, dalam mengerjakan semua hal harus dilakukan muhasabah, terutama agar segala harkat dan prestise kita sebagai umat muslim selalu baik di mata Allah Swt.
Demikian halnya dengan muhasabah cinta. Kita perlu melakukan muhasabah cinta. Terkadang, cinta membuat manusia buta akan segalanya, bahkan kepada Tuhan Sang Pencipta. Seperti nan tercantum dalam Al-Qur-an : “Inilah jalan (agama)-ku, saya dan orang-orang nan mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah nan nyata, Maha Kudus Allah, dan saya tiada termasuk orang-orang nan musyrik”. [QS. Yusuf, 12 : 108]