Fungsi Pancasila

Fungsi Pancasila

Fungsi Pancasila memiliki kontribusi besar bagi seluruh aspek kehidupan ini menuju suatu kehidupan bangsa nan diinginkan. Yaitu manunggal padu dengan masyarakat lain dan membentuk sebuah organisasi negara demi tujuan dan cita-cita hayati bersama secara selaras dan harmonis. Hal ini senada dengan pemikiran John Locke, membentuk tujuan hayati bersama, terlebih lagi menuju civil society atau masyarakat madani sinkron dengan Konsep Rasululloh Muhammad SAW.

Bagi negara Indonesia nan berideologi Pancasila, ini tentunya akan mampu membawa seluruh aspek kehidupan berdasarkan lima dasar krusial nan terkandung di dalam Pancasila buat kebaikan setiap warga negara.



Fungsi Pancasila sebagai Sumber Nilai (Sebuah Ideologi Nasional)

Pancasila merupakan sumber nilai. Rumusan dari sila-sila Pancasila memiliki makna nan dalam dan menunjukkan sifat-sifat nan umum, universal, dan abstrak. Karena pada hakikatnya, Pancasila ialah nilai. Fungsi Pancasila nan mudah ditangkap. Sumber dari segala aspek kehidupan ini, khususnya bagi bangsa Indonesia.

Sebuah ideologi nan berbeda dengan ideologi negara di dunia. Ideologi nan menjadi pembeda, ideologi nan memiliki keunikan dan kekhasan dengan menggabungkan lima pilar primer sebagai dasar negara serta pandangan hayati bangsa.

Tanpa adanya dasar negara nan kuat, suatu bangsa tak akan dapat berdiri kokoh. Selain itu, bangsa tersebut pun tak akan dapat berdiri kokoh jika tak mengetahui dengan jelas arah tujuan nan akan dicapai tanpa adanya pandangan hidup, yakni Pancasila. Dengan adanya Pancasila sebagai ideologi nasional, suatu bangsa tak akan terombang ambing pada saat menghadapi permasalahan.

Permasalahan tersebut bisa berasal dari dalam, juga dari luar. Dengan demikian bagi bangsa Indonesia, nan mana Pancasila dijadikan sebagai sumber nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara harus berarti bahwa segalanya atau tatanan kehidupan bermasyrakat, berbangsa, dan bernegara ini menggunakan nilai nan terkandung dalam ideologi Pancasila sebagai nilai moral dan kerangka berpikir mengenai baik jelek segala aspek kehidupan bangsa Indonesia.



Fungsi Pancasila - Mengapa Harus Pancasila ?

Apa jadinya ketika negara kita tak berasaskan Pancasila ? Apa jadinya ketika Founding fathers tak merumuskan Pancasila sebagai bukti kekuatan bangsa Indonesia? Terlebih lagi fungsi Pancasila sama sekali tak tersirat. Kita bisa membayangkan ketika ideologi komunis tidak bertuhan, ideologi liberal penuh kebebasan, ideologi kapitalis penuh dominasi otoriter menjadi ideologi bangsa kita nan sangat multi ini.

Sangat disayangkan semua itu masuk dan menyusup di negeri kita ini. Sejarah mengatakan bahwa ideologi komunis pernah masuk ke negeri ini. Akan tetapi, pemuda bangsa menolaknya dengan keras, mencegah ideologi tersebut merasuki dan mencambur baur sucinya nilai Pancasila. Alhasil Pancasila tetap diteguhkan dan berada dalam landasan primer bangsa ini.

Mengapa harus Pancasila? Karena memiliki fungsi nan bisa mempersatu keberagaman bangsa Indonesia ini, dipilihlah ia. Fungsi Pancasila nan begitu kompleks dan kuat menjawab tantangan zaman penuh keterombang-ambingan. Fungsi Pancasila sebagai pemersatu bangsa, menyatukan berbagai disparitas dalam sebuah keterpaduan satu dalam integritas nasional nan bersumber pada kearifan lokal sebagai bentuk geopolitik bangsa Indonesia.



Fungsi Pancasila

Pancasila itu bukanlah rumus kode buntut nan hanya berisi harapan
yang hanya berisi hayalan. Syair nan implisit dalam lagu Iwan Fals, Bangunlah Putra Putri Pertiwi . Hal tersebut mengatakan bahwa tak hanya omong kosong nilai-nilai nan implisit dari dalam Pancasila tersebut. Karena Pancasila memiliki fungsi penuh asa nan terimplementasikan secara konkret dalam kehidupan berbangsa ini berupa etos bagi bangsa Indonesia.

Pandangan nan dijadikan panduan buat mencapai kesejahteraan lahir dan batin dalam masyarakat nan multikultur/beragam ini. Fungsi Pancasila sangat selaras, Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia, sebagai sebuah etos atau way of life nan digunakan sebagai landasan bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Ideologi tersebut bersumber dari adat bangsa Indonesia. Bagaimanapun juga, kita tak serta merta melupakan hukum adat kita. Karena pada dasarnya, pengamalan Pancasila berasal dari masyarakat adat nan kini dijadikan sebagai kerangka berpikir atau way of life bangsa kita.

Sebagai bentuk kepribadian bangsa Indonesia, sebab bangsa Indonesia memiliki karakteristik khas nan berbeda dengan bangsa lain baik. Dari segi taksonomi, sikap, perbuatan, maupun tingkah laku. Sebagai bentuk Perjanjian Luhur nan telah disepakati bersama oleh para pendiri bangsa, yakni pada tanggal 18 Agustus 1945.

Dan Pancasila dikonsepsikan sebagai bentuk dari cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia nan bisa membawa bangsa Indonesia menuju kata sejahtera, adil, dan makmur. Serta Pancasila sebagai Falsafah Hayati nan mempersatukan bangsa Indonesia dan diyakini sebagai keadilan nan membela semua rakyat tanpa adanya unsur pencideraan akan semua kehidupan.



Fungsi Pancasila nan Tergoyahkan

Fungsi Pancasila dewasa ini nampaknya mulai tergoyahkan dan tergerus oleh alur zaman. Bayangkan saja, dengan adanya imbas globalisasi nan membanjiri bangsa ini menjadikan fungsi Pancasila mulai turut terkikis. Banyaknya sikap, perbuatan, dan tingkah laku nan berbanding terbalik dari fungsi Pancasila.

Sejatinya, Pancasila bisa dijadikan alur landasan bangsa dalam bertindak. Akan tetapi, garis das sollen sangat berbalik dengan garis das sein dewasa ini. Berbagai bentuk tindakan anarkis muncul. Kenyataan mencuat penuh merah padam, banyaknya tawuran, ancaman dunia merajai Indonesia, dan terlebih lagi derajat degradasi moral menjadi urutan pertama.

Degradasi moral sangat berefek bagi bangsa Indonesia sebab secara otomatis jika fungsi Pancasila tak menjadi pegangan, akan rusaklah semua tatanan kehidupan bangsa ini. Sudah tak lagi membekas kudus di setiap jiwa bangsa dan aku juga dapat mengatakan bahwa tergoyahnya Pancasila ini menjadi bentuk pengkhianatan bangsa terhadap Sang founding fathers . Yang sangat pelik merumuskan Pancasila sebagai ideologi nasional dengan penuh perdebatan sebab berbeda paradigma.

Kini kita sebagai generasi muda, jangan hanya menikmati jerih payah pendiri bangsa dengan mengotori hakikat asa dari esensi Pancasila dalam kondisi riil.



Fungsi Pancasila - Konsep Revitalisasi Pancasila

Sejatinya, sudah menjadi kelayakan dan bukan misteri generik lagi bahwa revitalisasi Pancasila dewasa ini harus dikembalikan ke dalam alur strategis nan sinkron dengan essensi sebenarnya. Menghidupkan kembali nilai-nilai dasar Pancasila dalam kehidupan sekarang dan ke depan. Demi terwujudnya sebuah kehidupan masyarakat madani di Indonesia nan berkontribusi bagi besarnya kesejahteraan dari berbagai meta masalah nan menggerogoti bangsa ini.

Revitalisasi Pancasila perlu dikonsepkan lebih berarti lagi dalam artian Pancasila sebagai dasar negara harus diarahkan pada pembangunan bangsa Indonesia seutuhnya. Dengan membangun manusia menjadi manusia nan seutuhnya. Untuk derajat nan lebih bermakna lagi, diperlukan penyegaran dari fungsi pancasila dengan pembinaan dan pengembangan moral.

Sehingga moralitas Pancasila bisa dijadikan dasar dan arah dalam upaya buat mengatasi permasalahan bangsa nan ada. Bersamaan dengan itu, sine qua non suatu pencerahan bahwa moralitas Pancasila dan diperlukan sebuah efektivitas nan kuat dalam penanaman unsur efektivitas revitalisasi Pancasila dari pemerintah dan dukungan besar dari rakyat dengan jangka waktu nan tersusun rapi. Guna tercapainya efektivitas pembangunan unsur dari fungsi Pancasila.



Fungsi Pancasila - Menuju Civil Society , Antara Bayangan dan Kenyataan

Sebuah pernyataan nan menggelitik. Tak semudah membalikan telapak tangan. Tapi itulah kondisi dari fungsi Pancasila nan mulai tergoyahkan oleh jiwa bangsanya sendiri. Sebuah konsepsi nan membutuhkan ekslamasi nan kuat. Sebuah konsep nan diinginkan oleh semua negara.

Demi terwujudnya masyarakat madani nan sejahtera. Masyarakat nan bermartabat kemanusiaan, menghargai hak-hak asasi manusia. Masyarakat nan demokratis, nan bermoral religius. Serta masyarakat nan bermoral humanisme dan beradab.

Nurcholis Majid mengatakan bahwa tantangan masa depan demokrasi di negera Indonesia ini ialah bagaimana mendorong berlangsungnya proses-proses nan diperlukan buat mewujudkan nilai-nilai madani. Dan nilai-nilai madani dari bangsa Indonesia itu sendiri bersumber dari nilai nan terkandung dalam fungsi Pancasila.

Yang mampu merespons segala tindak tanduk perbuatan manusia nan melakukan pencideraan terhadap bangsa dan mampu menjadi sarana aspiratif segala penataan kebijaksanakan negara. Dan nan harus dijadikan etos oleh masyarakat nan ingin mewujudkan cita-cita demokrasi dalam wadah nan disebut masyarakat madani, civil society .

Senada pula, Azyumardi Azra menyebutkan bahwa masyarakat madani atau civil society lebih dari sekedar gerakan-gerakan mendukung demokrasi. Masyarakat madani juga mengacu kehidupan nan berkualitas dan tamaadun (civil). Civilitas meniscayakan ideransi, yakni kesediaan individu-individu buat menerasi pandangan-pandangan politik dan sikap sosial nan berbeda.

Jadi, dengan adanya fungsi Pancasila, kita tak perlu risi apakah civil society bisa tercapai atau tidak. Karena itu ialah asa kita semua. Meskipun dalam fenomena dewasa ini, sangat tak mendukung dan mulai tergoyahkan. Tapi diperlukan suatu keyakinan nan kuat dan revitalisasi nan konkret dengan adanya Pancasila nan memiliki berbagai fungsi akan mampu menghantarkan bangsa Indonesia sinkron dengan konsepsi civil society .



Fungsi Pancasila - Konklusi

Mengingat pesona nilai dari Pancasila nan luhur sebagai bentuk perjanjian bersama bangsa, sangatlah tak mungkin kita menodainya. Cukup berbagai kegoyahan selama ini menjadi pelajaran krusial nan berfungsi sebagai sejarah. Dan saatnya menatap dengan penuh penghidupan dan penyegaran kembali nilai dari fungsi Pancasila. Guna mencapai tujuan bersama dalam konteks masyarakat madani, civil society nan sangat berhubungan erat dengan kesejahteraan rakyat.

Sangat pentingnya fungsi Pancasila sebagai dasar negara, maka kita harus meneruskan perjuangan, serta memelihara dan melestarikan, menghayati, mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Agar tujuan dari Pancasila bisa terpenuhi tanpa merusak esensi fungsi Pancasila sebenarnya. Baik secara filosofis, yuridis, maupun sosiologis.

Dengan demikian, revitalisasi penataan kembali kehidupan berbangsa dan bernegara nan tetap mencitrakan dengan baik fungsi Pancasila menuju peradaban baru negeri tercinta Indonesia di tengah pesona Pancasila nan mulai tergoyahkan. Dari penjabaran tersebut, apakah revitalisasi fungsi Pancasila menuju civil society bisa dilakukan di tengah pudarnya pesona Pancasila nan tergoyahkan?