Kebiasaan nan Menjadi Ketrampilan
Apa Susahnya Membuat Karya Tulis?
Sebuah karya tulis itu membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Kebanyakan orang tak mempunyai keduanya. Waktu nan ada banyak digunakan buat berbagai hal nan dianggap lebih menyenangkan nan tak membutuhkan pemikiran nan mendalam. Kalau sudah berkomitmen dengan sebuah karya tulis, maka kebutuhan buat membaca ialah sesuatu nan tidak dapat terelakan. Tidak ada satu pun karya tulis nan tak membutuhkan banyak referensi.
Referensi itu digunakan sebagai masukan dan perbandingan. Hal inilah nan terkadang membuat orang merasa tak mempunyai waktu. Bagi para pelajar, membuat karya tulis itu menyiksa. Begitu juga bagi para guru. Banyaknya kegiatan nan mungkin saja tak menghasilkan sesuatu nan bermanfaat, seperti terlalu banyak main game, menonton televisi, berkutat dengan jejaring sosial seperti fb, wechat, WhatsApps, dan lain-lain.
Berbeda dengan orang nan berpikir bahwa sebuah karya tulis itu akan menjadi sebuah prasasti nan diniatkan sebagai amal jariyah. Dengan waktu nan ia punya, ia akan berusaha membuat sebuah karya tulis sendiri nan bukan hasil dari mencotek. Ia akan melakukannya dengan bahagia hati. Sebuah karya tulis itu akan memberikan kepuasan tersendiri. Kalau hanya didiskusikan tanpa adanya data atau sesuatu nan tertulis, semua kata-kata itu dapat saja terlupakan.
Berbeda sebuah karya tulis. Bentuk tulisan ini seperti prasasti nan akan bernilai lebih abadi dan ada bukti nan lebih lama dapat digunakan. Kalau semua orang ingin serba praktis dan tak bekerja keras dalam membuat sesuatu nan lebih serius, maka global ini akhirnya akan penuh dengan nan serba instan. Tidak ada lagi penghargaan pada ketekunan dan nilai keilmuan. Bagaimana bangsa ini mau maju kalau tak ada nilai pada proses pembentukan sesuatu termasuk pembentukan karakter.
Yang terjadi ialah anak-anak tumbuh dalam kegalauan dan ketika sudah tak sekolah, mereka tak tahu bagaimana cara memanfaatkan waktu. Mereka tak biasa berpikir secara sistematis. Bila ada nan sulit, nan mereka lakukan ialah langsung mencari donasi dan membeli donasi itu. Seandainya mereka melalui jalur proses keilmuan nan matang, maka mereka akan memikirkan sesuatu nan lebih matang juga.
Seseorang tak akan memikirkan orang lain sebab ia berpikir bahwa hidupnya sendiri sudah susah bagaimana mau memikirkan orang lain. Berbeda ketika seseorang nan terbiasa membuat banyak hal nan dipersembahkan bagi orang lain. Otaknya menjadi semakin besar dan hatinya semakin lapang dan ia akan selalu haus ingin melakukan banyak dan lebih banyak hal lagi demi orang lain. Kebahagiaannya ialah ketika ia melihat orang lain bahagia.
Format Karya Tulis
Format sebuah karya tulis itu sangat sederhana. Pendahuluan, Isi, dan Kesimpulan. Paradigma seperti ini akan membuat orang terbiasa melakukan sesuatu dari awal dan memikirkan apa nan akan terjadi dan bagaimana mengantisipasinya. Terkadang karya tulis itu ada nan membutuhkan format nan lebih lengkap. Misalnya, mulai dari Judul, Nama Penulis, Asal Penulis (sekolah atau lembaga), Abstrak, Pendahuluan, Isi (beberapa bab), Kesimpulan, Referensi, dan Lampiran.
Apapun formatnya, pada dasarnya semua karya tulis itu mempunyai format nan telah standar dan tak dapat diganggu gugat. Karya tulis pun sangat padat dan penuh dengan informasi tentang sesuatu walaupun tak terlalu dalam. Karya tulis juga dapat berasal dari suatu penelitian. Kalau dari penelitian nan dibahasakan lagi, biasanya dalam lembar Isi, ada keterangan tentang metodologi penelitian, data analisis termasuk teknik pengambilan data dan pengelolaan data.
Kalau buat penulisan laporan penelitian sendiri, formatnya memang agak berbeda sebab ada kerangka lain nan lebih detail dan lebih teliti lagi. Apapun bentuknya, kalau diikuti dengan saksama, maka membuat atau menulis karya tulis ini, akan menjadi sesuatu nan menyenangkan. Bahkan akan membuat ketagihan. Apalagi bagi nan bahagia mengikuti berbagai konferensi baik di dalam maupun di luar negeri. Yang menjadi hambatan mungkin pembiayaan.
Bila dapat mendapatkan sponsor, mungkin akan lebih menyenangkan terutama bila dapat ke luar daerah atau ke luar negeri. Sebenarnya kalau ingin lebih meningkatkan kemampuan, setelah sering menulis karya tulis, biasanya ada keinginan mengikuti berbagai kursus singkat baik secara online maupun secara langsung. Hal ini tentu saja akan meningkatkan pengetahuan dan pengalaman.
Kebiasaan nan Menjadi Ketrampilan
Menulis ialah sebuah ketrampilan nan dapat menjadi suatu keahlian nan dapat Anda pelajari. Menulis ialah Norma nan tak akan muncul begitu saja, namun menulis ialah kebiasaaan. Agar Anda terbiasa dalam kegiatan tulis menulis, maka setidaknya Anda mengetahui banyak hal mengenai penulisan sebuah karya tulis.
Sebenarnya menulis itu bukan hoby, tapi menulis ialah sebuah kemauan, keinginan, nan dilakukan terus menerus. Kebiasaan menulis terus menerus ini melahirkan kesenangan bahkan kebutuhan buat menulis nan kemudian menjadi hoby. Seseorang nan memahami proses penulisan sebuah karya tulis tak pernah berkeinginan menulis, tetapi mereka butuh buat menulis.
Suka Membaca, Dapat Menulis
Kebiasaan menulis akan muncul jika seseorang suka membaca ialah hal nan diakui kebenarannya. Orang nan suka membaca akan memiliki wawasan nan luas dan sudut pandang nan dalam dan luas juga. Kegiatan membaca ialah krusial dan akan memberikan semacam energi baru bagi seorang nan menekuni bidang tulis menulis. Kebiasaan membaca akan memunculkan pola pikir nan kritis. Kebiasaan membaca ini dengan sendirinya akan membawa Anda pada arah buat dapat menulis.
Kegiatan menulis merupakan kegiatan nan secara tak langsung sebagai komunikasi pola pikir nan tak terucap. Apa nan tak terucap akan keluar menjadi bentuk tulisan nan merupakan hasil olah pikir dari apa nan Anda lihat, nan Anda rasakan, nan Anda ingin, dan nan Anda baca.
Mulailah Menulis
Penulisan karya tulis tak terjadi begitu saja pada diri seseorang. Dapat menulis ialah kemauan nan kuat dan kemampuan nan dilatih. Banyak orang mengatakan jika dirinya dapat menulis dan mengatakan menulis itu gampang, namun kenyataannya tak ada satu karya tulis pun nan dihasilkan.
Menulis itu sebenarnya tak perlu disampaikan hanya sebatas berbicara, namun menulis ialah tindakan menulis. Mulailah menulis. Mulailah menulis apa saja nan ingin ditulis, tak perlu memikirkan kaidah penulisan bentuk tulisan. Biarkan apa nan ada dalam otak dan hati Anda mengalir alami menjadi sebuah karya tulis.
Menulis Jadikan Kebiasaan
Keahlian menulis dapat diperoleh jika Anda membiasakan diri buat selalu menulis. Jadwalkan beberapa menit waktu Anda buat rutinitas membaca dan menulis apapun itu. Semasa Anda masih kecil, oleh orang tua atau guru Anda, diajari memiliki Norma menulis agenda harian.
Jika sudah terbiasa menuliskan agenda harian setiap harinya, sehari saja Anda lupa atau tak sempat menuliskan akan dirasakan ada sesuatu nan hilang. Kebiasaan menulis harus dibentuk dari masih kecil agar hasilnya bisa maksimal.
Menulis Adalah Pembebasan diri
Hidup ialah sebuah perjuangan dan tantangan, sehingga hayati nan Anda lalui tak selalu mulus seperti nan Anda inginkan. Ada banyak persoalan nan selalu Anda hadapi setiap harinya. Menyikapi persoalan hayati perlu sebuah solusi nan harus Anda temukan sendiri pemecahannya.
Merasakan problematika hayati terkadang banyak menguras tenaga dan pikiran Anda, nan dapat membuat stres. Stres ialah hal nan manusiawi. Teknik mengelola stres salah satunya ialah dengan mengeluarkannya dalam bentuk tulisan. Dengan menuliskannya Anda akan merasakan hal nan ringan dan tak berefek negatif pada diri Anda atau orang lain.
Apa nan menjadi misteri hayati Anda bisa terselesaikan tanpa harus menganggu orang lain serta tak akan diketahui orang lain. Ketidakpuasan dalam berinteraksi dan bermasyarakat bisa Anda bebaskan dalam bentuk karya tulis. Bagi sebagian orang nan memilik hoby dan Norma menulis, rutinitas menulis ialah suatu pembebasan. Pembebasan ialah suatu kemerdekaan nan tetap terkontrol dan menjadikan Anda sebagai orang nan benar-benar merdeka.