Perilaku Makan Komodo

Perilaku Makan Komodo

Anda tentu mengenal beberapa hewan nan hampir punah. Di antaranya ialah panda, harimau sumatera, badak, gajah, dan komodo. Menelusuri global hewan ialah salah satu keasyikan tersendiri. Apalagi dengan mempelajari dan mengenal lebih jauh hewan nan hampir punah.

Komodo ialah salah satu hewan nan hampir punah dan dilindungi negara. Untuk melihatnya dengan jelas dan detil, Anda dapat berwisata ke Pulau Komodo. Di Pulau Komodo, Anda akan berjalan-jalan di Taman Nasional Komodo, dan secara langsung melihat habitas orisinil hewan melata ini.

Komodo ialah satu-satunya hewan peninggalan purba nan masih lestari hingga saat ini. Oleh sebab itu, pemerintah memasukkannya sebagai hewan nan hampir punah. Di seluruh penjuru dunia, habitat komodo hanya ada di Indonesia. Komodo dikenal global setelah pada tahun 1912 dikenalkan dan disiarkan oleh Belanda.

Komodo merupakan hewan nan hampir punah dan langka. Karena keunikannya, komodo sebagai penghuni Taman Nasional Komodo dimasukkan buat pertama kali ke dalam stus warisan global nan dilindungi (a World Heritage Site dan Man and Biosphere Reserve) oleh UNESCO pada tahun 1986. Komodo kemudian kembali menjadi salah satu dari 7 Keajaiban Global versi New Seven Wonders pada tahun 2012.



Fisiologi Komodo

Untuk mengenal dan menelisik lebih jauh tentang komodo sebagai hewan nan hampir punah, Anda perlu mengetahui beberapa spesifikasinya. Komodo merupakan kadal raksasa nan panjangnya dapat mencapai hingga 3 meter dengan berat 100 kg. Bobot ini saat ia tak mengunyah makanan atau saat perut kosong.

Melihat penampilan komodo memang cukup menyeramkan. Hewan hampir punah ini, benar-benar peninggalan purba nan luar biasa seram. Kulitnya bersisik dengan dengan kuku-kuku cakar nan tajam. Selain itu, lidahnya nan panjang dan bercabang dua selalu menjulur. Lengkap sudah penampilan komodo sebagai predator.

Komodo dikenal sebagai predator nan sabar. Komodo bisa berhari-hari menghabiskan mangsanya nan tengah sekarat, kemudian berhenti mencari mangsa hingga ia merasa lapar lagi. Komodo ialah hewan nan memiliki keunikan secara fisiologi.

Hewan nan hampir punah ini seperti tak memiliki indera pendengaran. Padahal pada hewan ini ada lubang telinga meskipun kecil. Komodo menggunakan lidahnya buat mengindera sang mangsa.

Komodo sebenarnya mempunyai mata nan tajam dan kemampuan buat memandang sejauh 300 meter. Namun, dalam kegelapan komodo tak bisa melihat dengan baik. Untuk mendeteksi keberadaan mangsa, komodo menggunakan lidahnya. Dengan dibantu oleh keberadaan angin, komodo bisa mendeteksi keberadaan mangsanya sejauh hingga 7 kilometer.



Ekologi Komodo

Sebagaimana nan kita ketahui, komodo hanya ada di Indonesia. Tepatnya di pulau Komodo, pulau Rinca, dan pulau Flores. Secara alami komodo mendiami sabana, padang rumput nan kering dan terbuka, serta hutan tropis nan rendah dan kering.

Komodo mempunyai Norma buat aktif di siang hari dan terkadang walaupun sporadis dia aktif juga di malam hari. Komodo walaupun terlihat sering bersama kelompoknya, tapi dia ialah binatang nan penyendiri.

Komodo terkenal lihai menangkap mangsanya. Dengan kecepatan berlari nan mencapi hingga 20 kilometer per jam, komodo tak kesulitan buat mengejar mangsa nan biasanya berupa sapi, kijang, kambing, dan lain-lain. Komodo juga sangat pintar buat memanjat pohon.

Selain itu, komodo memiliki loka berlindung nan cukup strategis buat mengintai mangsa, ataupun melindungi dirinya dari agresi komodo nan lainnya. Juga sebagai loka buat menjaga panas tubuh dan berlindung dari hawa dingin nan menyerang.



Perilaku Makan Komodo

Cara unik komodo buat berburu mangsa sudah terkenal dan menjadi karakteristik khas. Komodo merupakan hewan hewan pemakan daging nan hayati dengan memakan bangkai. Mereka biasanya menyerang korbannya dengan mengendap-endap.

Hewan nan hampir punah ini memangsa lawannya dengan cara mencabik-cabik daging dan tubuhnya. Kemudian menelannya bulat-bulat, sedangkan tungkai kakinya dibuat buat menahan korbannya.

Komodo bisa menelan seekor kambing dengan sekali telan jika mau, atau dapat juga dimakannya bertahap. Selain itu, ia tak mau memangsa bagian perut mangsa. Ini sebab biasanya dala perut mangsa banyak berisi tumbuhan.

Biasanya komodo akan memangsa lawannya dengan menggigitnya terlebih dahulu. Merupakan sebuah rahasia bahwa komodo menggigit dengan gigitan nan sangat mematikan. Sejumlah ilmuwan nan melakukan penelitian tentang kekuatan gigitan komodo ini, mengungkapkan bahwa terdapat bakteri nan sangat mematikan di dalam liur komodo.

Hal ini disebabkan sebab kesehatan gigi komodo sangatlah tak baik. Jika komodo menggigit mangsanya, berarti dia telah memindahkan ribuan bakteri mematikan ke dalam tubuh mangsa. Dengan cara inilah, komodo bisa memburu mangsanya seperti kijang, babi liar, dan lain-lain.

Para ilmuwan kemudian mengungkapkan juga bahwa bakteri ini bisa menyebar di kalangan kelompok komodo. Bakteri ini ternyata bisa juga membunuh komodo nan lain. Komodo lainnya bisa terbunuh oleh hewan nan hampir punah ini dengan mengkonsumsi mangsa komodo lainnya nan kabur saat digigit. Bakteri ini kemudian secara epidemik menyebar di kalangan komodo.

Para ilmuwan menyatakan bahwa terdapat sekitar 58 spesies bakteri di dalam mulut komodo. Ada sekitar 93 persen infeksi nan terjadi diakibatkan oleh patogen. Bakteri ganas nan terdapat dalam air liur komodo ini ialah bakteri dengan jenis Pastuerella multocida. Pada percobaan ilmiah, seekor tikus nan kemudian disuntik dengan air liur komodo ternyata bisa wafat seketika.

Namun, komodo di Taman Nasional Komodo ternyata sangatlah patuh kepada pawang nan ada di taman tersebut. Menjadi pawang memanglah tak mudah dan dibutuhkan waktu selama bertahun-tahun.

Oleh sebab itu, turis nan bekunjung ke pulau Komodo ini nyaris tak pernah mendapatkan gangguan apa pun. Bahkan dengan donasi pawang, para turis bisa berfoto dengan komodo sebagai kenangan dari hewan nan hampir punah ini.



Musim Kawin Komodo

Dalam hal bereproduksi, ternyata komodo mempunyai keunikan tersendiri. Komodo biasanya memanfaatkan musim kawin nan terjadi pada bulan Mei dan Agustus. Sedangkan telur komodo disimpan dan diletakkan pada bulan September.

Untuk menarik perhatian betina, komodo harus bergelut dulu dengan komodo jantan lainnya. Sang pemenanglah nantinya nan akan bisa kawin dengan komodo betina. Pertarungan antar komodo ini terjadi dengan cara nan cukup unik. Komodo jantan akan saling mengunci dengan kaki seperti gulat, sembari berdiri di atas kaki belakangnya.

Pemenang akan menjulurkan lidahnya kepada betina dan berusaha menarik perhatian betina. Betina akan bersifat keras dan antagonis. Dia akan mencakar komodo jantan dan bergelut ringan. Komodo mempunyai sifat nan monogamus, suatu sifat nan sporadis dimiliki oleh reptil.

Komodo biasanya menyimpan telur-telurnya di atas bukit dan gundukan tanah. Telur akan menetas setelah 7 hingga 8 bulan. Sarang komodo biasanya berisi sekitar 20-an telur komodo. Betina komodo akan mengeraminya dan menjaganya dari agresi serangga atau pun predator lainnya.

Komodo melewati proses nan cukup melelahkan buat menetas. Ia harus merobek kulit telur dan keluar dari telurnya dengan cepat. Saat menetas, bayi-bayi komodo haruslah dijaga sebab agresi predator dapat sewaktu-waktu menyerang.

Komodo muda biasanya lebih suka menghabiskan waktunya selama bertahun-tahun di atas pohon dan menunggu hingga dewasa. Komodo akan dewasa setelah tiga tahun. Komodo mempunyai usia nan cukup panjang yaitu sekitar 50 tahun.

Komodo sebagai hewan nan hampir punah merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia nan perlu kita lestarikan bersama. Apalagi komodo sudah menjadi salah satu warisan situs nan harus dijaga dan dilestarikan.

Membantu pemerintah buat menjaga dan melestarikan habitat orisinil komodo dan membantunya buat menjadi tujuan wisata nan cukup menjanjikan merupakan tanggung jawab kita bersama. Dengan demikian hewan nan hampir punah ini akan tetap terjaga kelestariannya.