Hadiah dari Jepang?

Hadiah dari Jepang?

Bagaimanakah sejarah perjuangan bangsa Indonesia ? Untuk membahasnya dari awal, berarti kita menyinggung kerajaan Nusantara nan terbentang sebelum negara-negara nan kita kenal sekarang berdiri. Ada nan mengatakan bahwa kemerdekaan Indonesai ialah hasil dari “hadiah” nan digelontorkan pemerintah Jepang. Alhasil, para pejuang kemerdekaan “tinggal” mengambil peluang dan meneruskan mekanisme kemerdekaan selanjutnya.

Apakah hal itu memang sahih demikian adanya? Berikut akan dijelaskan secara singkat sejarah perjuangan bangsa Indonesia dari zaman Nusantara sampai



Proklamasi Kemerdekaan RI Dilakukan.

Pada tahun 400 M, ada sebuah kerajaan nan dinamakan Kerajaan Kutai nan dipimpin oleh raja Mulawarman. Ini ialah kerajaan pertama nan diketahui setelah 7 yupa/prasasti ditemukan. Yupa merupakan tanda terima kasih dari Brahmana buat Raja Mulawarman. Kemudian pada abad VII, ada kerajaan besar di Sumatera, yakni Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan maritim di Asia Selatan ini mengandalkan kekuatan bahari sebagai sistem perdagangan. Pada saat itu dikenal nilai ketuhanan dalam kalimat marvual vanua Criwijaya siddhayatra subhiksa nan berarti cita-cita negara nan adil dan makmur.

Kemudian Kerajaan Majapahit berdiri dengan Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada nan memerintah wilayah dari melayu sampai Irian Barat. Hal nan paling dikenal dalam sejarah Kerajaan Majapahit ialah buku Sutasoma dari Empu Tantular nan terkenal dengan istilah Pancasila nan menjadi dasar bagi bangsa Indonesia ke depannya. Ada juga Sumpah Palapa nan diucapkan Gajah Mada nan berisikan seruan memperastukan seluruh wilayah nusansara agar menghindari perselisihan dan perang saudara. Majapahit runtuh pada abad XVI seiring dengan berkembangnya ajaran Islam dan kerajaan Islam seperti Kerajaan Demak.

Orang-orang Eropa mulai berdatangan mencari rempah-rempah . Nusantara dijajah bangsa Belanda pada abad XVI dengan kedok VOC atau Verenigde Oost Indishche Compagnie nan penuh dengan paksaan. Penjajahan tidak berperikemanusiaan ini mencapai puncaknya saat tanam paksa diterapkan pada tahun 1830 – 1870.

Pada abad XX, Indonesia masuk pada periode Kebangkitan Nasional pada 1908 nan dipelopori dr. Wahidin Sudirohusodo dan dr. Sutomo. Sumpah Pemuda pun tercetus pada 28 Oktober 1908 dan menjadi pelopor konvoi nasional. Sumpah pemuda nan berisi satu bahasa, satu bangsa dan satu tanah air Indonesia itu terbentuk setelah pada 1927 Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia.

Setelah Belanda ditaklukkan Jepang, Jepang menjanjikan kemerdekaan pada Indonesia pada 19 April 1945 bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar Jepang. Dibentuklah Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritu Zyumbi Tioosakai nan dipimpin Dr. K.R.T. Radjiman Wediodiningrat. BPUPKI ini anggotanya berjumlah 60 orang nan berasal dari berbagai pulau dan keturunan Cina, Eropa, dan Arab.



Berbagai Sidang BPUPKI.

Yang pertama dipimpin Mr. Muh. Yamin pada 29 Mei 1945 nan mengusulkan calon rumusan dasar negara. Selain itu ia menyerahkan naskah rancangan usulan sementara berisi rumusan Undang Undang Dasar Republik Indonesia.

Pada 31 Mei 1945, BPUPKI dipimpin Prof. Dr. Supomo nan mengemukakan teori-teori negara. Ia juga mengusulkan beberapa hal mengenai kesatuan, keadilan rakyat, dan lain sebagainya. Pada 1 Juni 1945, Soekarno akhirnya menyampaikan dasar negara nan terdiri atas lima buah prinsip yaitu nasionalisme, internasionalisme, kesejahteraan sosial, ketuhanan nan Maha Esa juga pancasila sebagai etos bangsa Indonesia.

Pada sidang BPUPKI kedua tertanggal 10 sampai 16 Juli 1945. Sidang ini membentuk panitia dengan 9 orang nan disebut Panitia sembilan. Para anggotanya adalah, Ir. Soekarno, Mr. Soebarjo, Wachid Hasyim, Kyai Abdul Kahar Muzakir, Mr. Muh. Yami, Abikoesmo Tjokrosoejoso, Mr. Maramis, Haji Agus Salim, dan Drs. Moh. Hatta.

Persidangan ini memunculkan susunan Undang Undang Dasar nan terdiri dari tiga bagian yaitu pernyataan Indonesia merdeka, nan berupa dakwaan di muka global atas Penjajahan Belanda, Pembukaan nan didalamnya terkandung dasar negara Pancasila, dan pasal-pasal Undang Undang Dasar.

Masuk ke proklamasi kemerdekaan dan sidang PPKI, pada tanggal 9 Agustus 1945, Jenderal Terauci memberi tiga cap kepada Soekarno yaitu. Pengangkatan Soekarno sebagai Ketua Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan dan Moh. Hatta sebagai Wakil Ketua. Selain itu Radjiman sebagai anggota. Pada 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan M. Hatta pergi ke Rengasdengklok agar tidak banyak mendapat pengaruh dari Jepang. Sehari sebelumnya proklamasi kemerdekaan ditetapkan di Jakarta, dan naskah proklamasi telah dirumuskan dan diketik Sayuti Melik.

Pada 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur, Jakarta, Soekarno dan M. Hatta pun membacakan naskah proklamasi sebagai berikut:

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia. Hai-hal nan mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara akurat dan dalam tempo nan sesingkat-singkatnya.

Jakarta, 17 Agustus 1945

Atas Nama Bangsa Indonesia

Soekarno-Hatta

Indonesia pun merdeka dan setelah itu Indonesia mulai melakukan perancangan-perancangan seperti melanjutkan sidang PPKI lainnya nan berlangsung sampai 22 Agustus 1945



Hadiah dari Jepang?

Dari pelukisan tersebut ada kesan kalau kemerdekaan nan diperoleh Indonesia merupakan “hadiah” dari Jepang. Pendapat ini beralasan sebab kemerdekaan buat Indonesia muncul pada 7 September 1944 lewat pernyataan Perdana Menteri Koiso Kuniaki. Sejak saat itu bendera Merah Putih boleh dikibarkan. Bahkan Laksamana Muda Maeda Tadashi mendirikan Asrama Indonesia Merdeka di Jakarta. Organisasi Islam pun diizinkan.

Pada Maret 1945 seperti nan sudah dijelaskan, Jepang juga membentuk BPUPKI nan mengesankan kalau Jepang mendukung kemerdekaan Indonesia. Tapi apakah Jepang murni memberikan kemerdekaan itu tanpa syarat? Sebenarnya sikap Jepang nan pro kepada Indonesia ini ialah buat menggalang dukungan masyarakat Indonesia pada sekutu. Saat itu Jepang memang sedang berperang melawan sekutu dan dalam hal ini Jepang perlu dukungan penuh dari masyarakat nan dijajahnya yakni Indonesia. Jika Jepang sukses mengalahkan sekitu, belum tentu Indonesia akan mendapatkan “izin” merdeka.

Lalu bagaimana jika kita berpikir bahwa kemerdekaan ini “hadiah” dari sekutu. Kalaulah Jepang menang melawan lawannya, bukan tak mungkin negara-negara di Asia Tenggara lain akan dikuasai. Tapi Jepang menyerah setelah bom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Kaisar Jepang pun memberikan perintah pemberhentian perang pada 15 Agustus 1945. Hal inilah nan membuat pejuang kemerdekaan kita lebih leluasa dalam memerdekakan Indonesia.

Kalaupun Jepang dianggap berjasa sebab melepaskan Indonesia dari penjajagan belanda, itu semua tak sebanding dengan penderitaan bangsa Indonesia selama masa penjajahan. Juga jika Jepang tak berencana memberikan hadiah kemerdekaan, bangsa Indonesia tentu akan kembali berjuang memperebutkannya.

Hal ini membawa konklusi bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan hasil kejelian para pemuda Indonesia dalam melihat peluang. Mereka harus cerdas dengan teknik-teknik sebelum memproklamirkan kemerdekaan. Dan akhirnya kita pun merdeka setelah berabad-abad lamanya dijajah.

Meski Indonesia telah merdeka, namun persoalan dan konflik tentu akan selalu ada. Persoalan G 30S/PKI, orde baru, masa reformasi, sampai masa pemerintahan SBY saat ini tidak lepas dari peran serta kita sebagai masyarakat dan para pejabat tinggi.

Demikian ulasan mengenai sejarah kemerdekaan Republik Indonesia. Adapun pendapat nan menyatakan bahwa kemerdekaan Negara Republik Indonesia adalh hadiah dari Jepang ataupun dari sekutu, maka sebagai bangsa dan Rakyat Indonesia seharusnya kita berprinsip bahwa kemerdekaan negara kita dicapai dengan tetesan darah dan keringat, mengorbankan ribuan nyawa para pejuang Indonesia, demi terbebas dari belenggu penjajahan.