Senarai Sastra Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia
Islam di Indonesia telah berkembang sejak pertengahan abad ke-7 semasa pemerintahan Utsman bin Affan. Perkembangannya melewati masa nan sangat panjang. Jejak peninggalan sejarah Islam di Indonesia terekam dalam berbagai karya sastra dan seni lainnya nan bertebaran di Nusantara. Beberapa di antara peninggalan sejarah Islam di Indonesia yaitu berbentuk seni ukir, seni pahat, seni petunjukan, seni lukis, seni sastra, dan lain-lain.
Peninggalan sejarah Islam di Indonesia berupa seni ukir dan seni pahat banyak terdapat pada sejumlah masjid di Jepara. Sementara itu, peninggalan sejarah Islam di Indonesia nan berupa seni pertunjukan ialah rebana dan tarian Seudati. Peninggalan sejarah Islam di Indonesia berupa seni aksara yaitu tulisan berbentuk huruf Arab-Melayu (tulisan arab nan tak menggunakan tanda atau harkat (sering juga disebut Arab gundul).
Kaligrafi ialah salah satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia nan cukup menarik dalam bidang seni tulis. Seni kligrafi yaitu seni menggambar memakai huruf-huruf arab. Peninggalan sejarah Islam di Indonesia berupa kaligrafi bisa dijumpai pad makam Malik As-Saleh dari Samudra Pasai.
Seni kaligrafi ini sungguh latif dan sangat mempesona. Dengan menorehkan huruf-huruf arab nan dibentuk sedemikian rupa tulisan ini masih dapat terbaca walau dengan bentuk nan sangat latif dan cantik. Itulah seni kaligrafi nan merupakan salah satu peninggalan dalam sejarah islam di Indonesia.
Senarai Sastra Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia
Peninggalan sejarah Islam di Indonesia berupa karya sastra sangat majemuk jenisnya. Para artis muslim menciptakan majemuk peninggalan sejarah Islam di Indonesia, seperti syair, hikayat, suluk, baabd, dan kitab. Peninggalan sejarah Islam di Indonesia berupa syair banyak diciptakan oleh Hamzah fansuri, seorang penyair Islam. Karya peninggalan sejarah Islam di Indonesia dari artis ini ialah Syair Dagang, Syair Perahu, Syair Si Burung Pangi, dan Syair Si Dang Fakir.
Syair-syair lainnya nan juga merupakan peninggalan sejarah Islam di Indonesia ialah Syair Kompeni Walanda, Syair Perang Banjarmasin, dan Syair Himop . Ada juga syair-syair fiksi seperti Syair Ikan Terumbuk dan Syair Ken Tambunan .
Selain syair, peninggalan sejarah Islam di Indonesia juga ada nan berbentuk hikayat. Peninggalan sejarah Islam di Indonesia berupa hikayat contohnya ialah Hikayat Raja Raja Pasai, Hikayat Si Miskin (Hikayat Marakarma), Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Hang Tuah, dan Hikayat Jauhar Manikam.
Selain syair dan hikayat, peninggalan sejarah Islam di Indonesia juga ada nan berbentuk suluk. Peninggalan sejarah Islam di Indonesia berupa suluk contohnya ialah Suluk Wujil, Suluk Sunan Bonang, Suluk Sukarsa, Suluk Syarab al Asyiqin, dan Suluk Malang Sumirang.
Peninggalan sejarah Islam di Indonesia berikutnya ialah babad. Peninggalan sejarah Islam di Indonesia berupa babad contohnya ialah Babad Tanah Jawi, Babad Sejarah Melayu (Salawat Ussalatin), Babad Raja-Raja Riau, Babad Demak, Babad Cirebon, dan Babad Gianti.
Peninggalan sejarah Islam di Indonesia nan terakhir ialah kitab. Peninggalan sejarah Islam di Indonesia berupa kitab-kitab contohnya ialah Kitab Manik Maya, Us-Salatin Kitab Sasana-Sunu, Kitab Nitisastra, Kitab Nitisruti, serta Sastra Gending karya Sultan Agung .
Berikut klarifikasi lebih jelas mengenai peninggalan sejarah Islam di Indonesia tersebut.
1. Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia - Sastra dalam Bentuk Syair
Syair sangat dekat dengan kebudayaan Islam. Syair menjadi media penyebaran Islam bukan saja di Nusantara, tapi hampir di seluruh dunia. Syair-syair peninggalan sejarah Islam di Indonesia antara lain:
- Syair Perahu , karya Hamzah Fansuri nan hayati di Aceh masa pemerintahan Sulthan Alaiddin Riayat Syah Sayidil Mukamil (1589-1604 M). Syair ini berisi pedagogi tentang adab.
- Syair Kompeni Walanda, nan di dalamnya berisi riwayat Nabi.
- Syair Perang Banjarmasin , diperkirakan ditulis abad ke-16. Kendati di dalamnya berisi beberapa pokok ajaran Islam, namun syair nan tak diketahui pengarangnya ini dipastikan pro-Belanda, karena teks pembukanya berisi pujian atas pemerintahan Belanda. Syair ini juga mendiskreditkan Pangeran Hidayatullah sementara di mata rakyat, beliau ialah patriot.
- Syair Siak Sri Indrapura yang berisi silsilah raja-raja Siak.
- Syair Ikan Terubuk , syair anonim nan berupa kisah fiksi berisi kisah-kisah dengan muatan adab dan tuntunan konduite beragama.
2. Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia - Sastra dalam Bentuk Hikayat
Hikayat ialah karya sastra dalam bentuk prosa nan umumnya berisi kisah kehebatan dan kepahlawanan seseorang, istana sentris, dan imajinatif. Dalam hikayat bernapas Islam di Nusantara, biasanya tokoh-tokoh pahlawan tersebut dikisahkan memperjuangkan kedaulatan suatu daerah. Misalnya:
- Hikayat Raja-raja Pasai , diperkirakan ditulis abad ke-14. Berkisah tentang Merah Silu nan bermimpi berjumpa Nabi Muhammad, kemudian Marah Silu bersyahadat dan menjadi Sultan Pasai pertama bergelar Malik al-Saleh.
- Hikayat Si Miskin , dikenal juga dengan nama Hikayat Marakarma. Berkisah tentang Manakarma nan lahir dari keluarga miskin, namun sebab kebaikan budinya akhirnya menjadi raja. Selain pokok-pokok ajaran Islam, hikayat ini berisi ajaran moral dan anjuran menuntut ilmu.
- Hikayat Amir Hamzah , berkisah tentang kepahlawanan Amir Hamzah dalam memperjuangkan Islam dan mempertahankan Melaka dari agresi Portugis, dan melawan mertuanya nan masih kafir. Diperkirakan ditulis sebelum tahun 1511.
- Hikayat Bayan Budiman , berupa kisah berbingkai nan disadur dari hikayat India, Sukasaptati, nan sebelumnya telah diadaptasi ke dalam bahasa Persia oleh Kadi Hassan pada 1371. Berisi kisah tentang burung bayan nan mencegah seorang perempuan muda nan hendak berselingkuh.
- Hikayat Prang Sabi, ditulis oleh Tgk Chik Pante Kulu pada 1881, dan menjadi inspirator jihad rakyat Aceh melawan Belanda. Berisi kisah tentang bidadari surga (ainul mardhiyah) nan menjadi jodoh bagi para pejuang nan syahid.
3. Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia - Sastra dalam Bentuk Suluk
Suluk ialah kitab-kitab nan berisi ajaran tasawuf, sebab secara harfiah, suluk berarti berarti menempuh jalan buat menuju Allah. Peninggalan sejarah Islam di Indonesia berupa suluk, misalnya:
- Suluk Wujil, ialah suluk nan ditulis oleh Wujil, seorang pelawak bertubuh cebol dari Majapahit nan memeluk Islam berkat dakwah Sunan Bonang. Suluk ini berisi ajaran Sunan Bonang tentang kehidupan.
- Suluk Sunan Bonang, berisi ajaran Sunan Bonang nan ditulis dengan pendekatan kisah wayang.
- Suluk Sukarsa, berisi ajaran tentang hakikat kepemimpinan.
- Suluk Syarab al Asyiqin, karya Hamzah Fansuri nan berisi ajaran wahdat al-wujud, dan tahap-tahap pencapaian makrifat.
- Suluk Malang Sumirang , ditulis oleh Sunan Anjung dari Demak, sekitar tahun 1520. Berisi kritikan terhadap Sultan Demak, dan ajaran Sunan Anjung dianggap sesat.
4. Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia - Sastra dalam Bentuk Babad
Babad ialah karya sastra berupa cerita sejarah nan biasanya dicampur-campur dengan mitos dan kepercayaan masyarakat. Beberapa karya babad peninggalan Islam, antara lain:
- Babad Tanah Jawi , ditulis oleh Carik Braja pada 1788 atas perintah Sunan Paku Buwono III. Babad ini berisi silsilah raja-raja dari zaman Mataram Hindu hingga Mataram Islam.
- Babad Sejarah Melayu (Salawat Ussalatin).
- Babad Raja-Raja Riau, nan berisi tentang silsilah raja-raja Riau nan bercorak Islam.
- Babad Demak , berisi kisah Raden Patah mendirikan Kerajaan Demak.
- Babad Cirebon , berisi kisah Pangeran Cakrabuwana membangun kota Cirebon dan membangun perkampungan Muslim.
- Babad Gianti, diperkirakan ditulis pada 1803, membahas fenomena-fenomena politik Pulau Jawa sekitar 1741 - 1757.
5. Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia - Sastra dalam bentuk Kitab
Beberapa kitab peninggalan sejarah Islam, antara lain:
- Kitab Manik Maya, ditulis pada 1740 oleh Raden Mas Ngabei Ronggo, berisi sejarah perkembangan Islam di Pulau Jawa.
- Kitab Sasana-Sunu, digubah pada 1798 oleh Raden Tumenggung Sastranegara, berisi ajaran tentang tata cara hayati Islam, dan ajaran meneladani Rasulullah.
- Kitab Nitisastra , digubah pada abad ke-15, tak diketahui penulisnya. Berisi ajaran moral dan etos berupa kebijaksanaan.
- Kitab Nitisruti , berisi ajaran tentang filsafat dan moral. Tidak diketahui penulisnya.
- Kitab Sastra Gending , karya Sultan Agung nan memuat ajaran filsafat dan kebajikan.
Itulah beberapa peninggalan sejarah Islam di Indonesia.