Tsui Hark - Pengarah adegan Film Mandarin Terbaik
Film mandarin berjudul Once Upon A Time In China diproduksi tahun 1991 dengan suradara Tsui Hark. Film ini berkisah tentang seorang tokoh legenda kung fu bernama Wong Fei Hung nan hayati dari tahun 1847 hingga 1924. Film ini ditunjukkan peran kesejarahan Wong Fei Hung dalam menentang kekuasaan asing nan menjajah Cina, dengan setting kota Canton pada abad 19 akhir.
Cerita ini diawali dengan masuknya pemerintahan asing dari Negara Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis nan berusaha mendominasi dan mengatur Canton buat kepentingan dagangnya dengan kekuatan militer. Pemerintah nan berkuasa di Canton terusik dengan kemauan bangsa asing ini. Kemudian, diperintahlah Wong Fei Hung buat membentuk milisi guna menjaga keamanan di Canton.
Dengan dibantu beberapa muridnya, Wong Fei Hung selanjutnya mengumpulkan beberapa pakar kung fu lokal buat dijadikan anggota milisi. Setelah milisi terbentuk, barulah mereka menyadari, bahwa ternyata nan harus dihadapi bukan saja kekuatan asing nan memasuki Canton saja.
Tetapi, ternyata ada juga beberapa kelompok kriminal lokal nan telah berkolaborasi dengan kekuatan asing, nan mengganggu keamanan Canton. Di antaranya kelompok Sha Ho nan suka meneror pedagang-pedagang local dan punya bisnis perbudakan buat dikirim ke Amerika Serikat.
Selain menghadapi kekuasaan asing berikut kolaborator lokalnya, ternyata Wong Fei Hung juga harus berhadapan dengan seorang jago kungfu saingannya, Ves Yim. Namun, motof Ves Yim lebih ditekankan pada keinginan buat menjadi satu-satunya jago kungfu di Canton, dan dapat mendirikan sekolah kungfu sendiri. Keberhasilannya dalam menyingkirkan Wong Fei Hung akan memuluskan rencananya ini,
Demikianlah garis besar film mandarin nan bertutur tentang perjuangan heroik dan patriotik jago kungfu Cina, terutama Wong Fei Hung dalam rangka melawan kekuatan asing dan kolaborator lokalnya. Namun siapakah Wong Fei Hung ini?
Kisah Wong Fei Hung Diangkat Dalam Film Mandarin Karya Tsui Hark
Tokoh ini dilahirkan pada 9 Juli 1847 di Canton, nan setelah dewasa menjadi jagoan kungfu legendaris. Selain itu dia juga seorang tabib nan mahir dalam membuat ramuan obat tradisional Cina. Kisah perjuangannya nan heroic dan revolusioner, menjadikan Wong Fei Hung mendapat gelar kepahlawanan.
Wong Fei Hung tumbuh menjadi anak nan multi talent. Ini tak mengherankan, karena ayahnya nan bernama Wong Kay Ying ialah seorang tabib tergenal dan guru besar ilmu bela diri Wushu dan kungfu. Di Canton Wong Kay ying menjalani profesinya sebagai tabib. Dia membuka klinik pengobatan nan diberi nama Po Chi Lam.
Kemampuan dalam ilmu beladiri Wong Kay Ying menyebabkan dia sangat terkenal, dan akhirnya mendapat posisi sebagai Macan Kwantung. Macan Kwantung ialah posisi bergengsi buat jago-jago beladiri Cina. Posisi ini hanya dimiliki oleh sepuluh orang jagoan. Belakangan posisi ini diberikannya pada Wong Fei Hung, hingga Wong Fei Hung juga berjuluk Macan Kwantung, menggantikan ayahnya.
Keluarga Wong dikenal sebagai keluarga nan berbudi luhur dan memiliki budi pekerti baik. Keluarga ini suka menolong orang lain nan sedang dalam kesusahan. Dengan kemampuan beladirinya, keluarga ini tak segan-segan buat turun tangan membela orang-orang nan lemah dan tertindas pada masa itu. Maka tak mengherankan jika keluarga ini sangat dihormati dan disegani oleh warga Kwantung.
Terlebih dengan kemampuannya sebagai tabib, keluarga ini sering dimintai donasi buat memberikan pengobatan pada orang-orang nan tengah menderita sakit nan kebanyakan berasal dari kalangan miskin, dan tak punya uang.
Kepada orang-orang miskin ini, keluarga Wong kerap membebaskan mereka buat tak usah membayar biaya pengobatan. Selain itu, keluarga Wong juga tak melakukan subordinat dalam mengobati seseorang. Siapapun nan sakit dan mendatangi kliniknya, niscaya akan diobati, tanpa memedulikan suku, ras ataupun agama pasien.
Namun hanya sedikit nan tahu, bahwa sebenarnya keluarga Wong ini melakukan kegiatan politik rahasia. Sebuah kegiatan bawah tanah buat melawan kekuasaan Dinasti Qing nan tengah memerintah. Gerakan bawah tanah ini bergerak secara sembunyi-sembunyi dan bermaksud menumbangkan kekuasaan dinasti Qing nan sangat korup dan menindas rakyat.
Kembali kepada Wong Fei Hung, pertama kali dia belajar ilmu bela diri pada Luk Ah Choi, nan juga guru beladiri ayahnya. Dari Luk Ah Choi inilah dia dapat belajar dasar-dasar ilmu kungfu Hung Gar, dan akhirnya dapat menemukan jurus kungfu legendaris, “tendangan tanpa bayangan”. Setelah dirasa cukup berguru pada Luk Ah Choi, Wong Fei Hung melanjutkan belajar ilmu beladirinya dengan berguru pada ayahnya sendiri.
Pada umur 20 tahun, Wong Fei Hung telah menguasai ilmu pengobatan dan jadi pendekar kungfu nan terkemuka. Bahkan Wong Fei Hung berhasil mengembangkan dan membuat jurus-jurus kungfu baru nan efisien namun dahsyat, seperti jurus kungfu “cakar macan” dan “Sembilan pukulan khusus”. Selanjutnya Wong Fei Hung menjadi pendekar kungfu nan sulit buat mendapatkan tanding. Namanya disegani diantara sesame pendekar kungfu nan lain.
Selain menguasai ilmu beladiri dengan tangan kosong, Wong Fei-Hung juga trampil dan menguasai berbagai macam senjata. Lebih dari 30 orang partikelir pelabuhan pernah dihajarnya sebab mencoba memeras orang-orang miskin. Kejadian itu disaksikan langsung oleh masyarakat Canton.
Mereka terkesima dengan aksi Wong Fei Hung nan hanya seorang diri dan bersenjatakan tongkat itu, dapat membuat puluhan pengeroyoknya terkapar dan melarikan diri.
Dalam kehidupan pribadinya, Wong Fei-Hung pernah menikah tiga kali. Entah kenapa istri-istri Wong Fei Hung berumur pendek. Namun kematian istri ketiganya, membuat Wong Fei Hung memilih buat hayati menduda dan tak menikah lagi. Terlebih setelah salah satu anak lelakinya meninggal dalam sebuah pertarungan melawan mafia.
Niat, buat hayati menduda tersebut tak berlangsung lama, setelah Wong Fei Hung berjumpa dengan Mok Gwai Lan. Wong Fei Hung menikahi wanita ini dan tinggal bersamanya sampai menutup mata pada tahun 1924 dalam usia 77 tahun.
Tsui Hark - Pengarah adegan Film Mandarin Terbaik
Secara generik film mandarin Tsui Hark ini terilhami dari perjalanan hayati Wong Fei Hung dan pilihan hidupnya buat membela kaum tertindas, dan mengembalikan kehormatan orang-orang miskin. Memang sosok seperti ini, sekarang sporadis ada. Maka tak mengherankan jika film mandarin ini dapat mendapat sambutan nan luar biasa.
Jet Li memerankan dengan apik tokoh Wong Fei Hung, bahkan kemampuannya dalam menirukan karakter Wong Fei Hung, nyaris sempurna. Setting cerita nan sarat dengan adegan laga klasik ini tidak urung sukses membuat film mandarin ini sebagai film terbaik di Hong kong. Berikut penghargaan nan sukses diraih film mandarin ini dari forum Perfilman Hong Kong tahun 1992.
-
Sutradara Terbaik (Tsui Hark)
-
Koreografi Aksi Terbaik
-
Penyuntingan Film Terbaik (Marco Mak)
-
Musik Asli Terbaik (Wong Jim)
-
Film Terbaik
-
Aktor Pendukung Terbaik (Jacky Cheung)
-
Sinematografi Terbaik
-
Tata Artistik Terbaik (Yee Chung Man)
Film mandarin Tsui Hark berdurasi 134 menit ini, memang disutradai oleh pengarah adegan terbaik Hong Kong nan telah berhasil menyutradarai banyak film box office. Nama Tsu Hark, memang terkenal sebagai pengarah adegan hebat buat jenis film action laga, dia ntaranya D etective Dee and the Mystery of the Phantom Flame, The Legend of Zu, Flying Swords of Dragon Gate, New Dragon Inn, Blade dan Takeover of The Weihu Mountain.
>Maka tak mengherankan jika pada akhirnya Tsui Hark sukses meraih penghargaan “Lifetime Achievement Award” pada 2011 silam. Penganugerahan penghargaan tersebut disampaikan pada acara “The New York Asian Film Festival 10 th “ nan selenggarakan di Lincoln Center, New York.
Demikianlah Tsu Hark, kini diakui sebagai pengarah adegan terbaik sepanjang masa oleh penggemar-penggemar film laga New York. Tsui Hark telah memberi kontribusi besar bagi perkembangan dan kemajuan film mandarin.