How?

How?

Mie instan Indomie diblacklist! Warta ini jadi tajuk headline di seluruh media. Seluruh pewarta warta ramai memberitakan. Tak kurang di sudut rumah, kampus, sampai warteg ramai memperbicangkannya. Ya, mie sejuta umat ini dicekal di Taiwan. Alasannya mie ini mengandung zat kimia nan terlarang di sana. Meski ini masih jadi kontroversial (debatable). Para tenaga kerja Indonesia, mahasiswa, dan penikmat Indomie di sana sudah terlanjur kecewa.

PT Indofood sudah niscaya kalang kabut dibuatnya. Manuver perang dagang (industri) mengemuka ke wacana publik. Mulai dari pemerintah, masyarakat biasa, sampai Indofood sendiri mensinyalir ini bagian perang dagang. Mungkin saja mie sejuta umat ini kelewat murah. Bahkan paling murah di dunia! Namun, dari kasus ini kita jadi dapat tahu apa itu pemasaran humas .



Pemasaran Humas

Ketika terjadi kekisruhan di luar area perusahaan (eksternal), tugas interaksi masyarakat (humas) nan meredakan gejolak ini. Ya, divisi ini memang berfungsi buat menjalin interaksi komunikatif, simpatik, dan optimistik dengan global luar. Pemasaran humas adalah obat mujarab buat memberi klarifikasi nan clear (tuntas) mengenai apa nan sebenarnya terjadi.

Peranan vital itu akan berjalan dengan baik jika setiap komponen nan ada di dalam pemasaran humas bisa bekerja dengan baik pula. Jika semua sudah mampu berjalan dengan baik maka peran dan fungsi dari pemasaran dari humas akan maksimal.

Ada berberapa peran nan dimiliki oleh pemasaran dari humas. Berikut ialah beberapa peran nan harus dimiliki oleh setiap pemasaran dari humas.

1. Memberikan gambaran nan positif

Suatu produk nan dijual oleh suatu perusahaan pastilah harus memiliki nilai positif. Meskipun terkadang masih ada beberapa produk nan sebenarnya masih memiliki nilai negatif namun oleh bagian pemasaran disulap hanya memiliki nilai positf.

Inilah hebatnya dari peran pemasaran ini nan mampu memberikan kesan positif terhadap masyarakat akan produk nan sedang dijual tersebut. Seperti nan kita ketahui bahwa produk mie instan belakangan ini mendapatkan sebuah agresi nan bertubi-tubi tentang sisi negatifnya.

Produk tersebut dinilai mampu memberikan imbas nan berbahaya bagi kehidupan manusia nan mengkonsumsinya. Maka tak banyak masyarakat nan mulai mengurangi asupan makanan nan berasal dari mie instan tersebut.

Meskipun tak mudah, tetapi lambat laun semua isu negatif tersebut berusaha ditekan sedemikian rupa oleh bagian humas dari produk tersebut sehingga kesan negatif nan ada menjadi berkurang. Tentunya hal tersebutlah nan diinginkan oleh semua produsen yakni produknya tetap memiliki nilai postif sehingga laku dipasaran.

Coba kita bayangkan jika produk nan memiliki nilai negatif tak memiliki sebuah kounter attack seperti nan dilakukan oleh bagian humas. Tentunya setiap ada agresi nan menjelekkan atau menyudutkan produk tersebut tak akan mampu dibendung oleh perusahaan.

Tentu saja akibatnya sangatlah tak diinginkan oleh semua pelaku usaha termasuk produsen nan merupakan salah satu pelaku usaha. Produk nan dimiliki akan tak laku dipasaran berkenaan dengan nilai negatif nan tak mampu disangkal oleh produsen. Akhirnya perusahaan akan mengalami kebangkrutan dan gulung tikar.

2. Pelengkap promosi

Selain memberikan beberapa penangkis agresi nan berbau menjatuhkan terhadap produk nan dimilikinya. Bagian humas juga memiliki peranan nan lainnya yaitu sebagai media promosi nan paling jitu.

Seperti nan telah kita ketahui bersama bahma iklan atau promosi ialah langkah nan paling jitu nan dapat dilakukan oleh suatu perusahaan buat mengenalkan produknya. Dengan adanya sosialisasi produk ke masyarakat tersebut maka akan mampu memberikan angin nan segar terhadap produsen.

Jika masyarakat sudah kenal maka masyarakat akan dengan perlahan atau cepat niscaya menggunakan produk nan telah dikenalnya tersebut. Jika produk nan dijual tak dikenal oleh masyarakat maka sudah dapat dipastikan produk tak akan terjual. Hal tersebut dapat terjadi sebab bagaimana masyarakat dapat membeli jika mengenal produknya saja tidak?

Iklan nan telah dibuat buat diluncurkan ke masyarakat hanyalah sebuah media atau alat saja nan tak dapat bicara. Oleh sebab itu, perlu adanya pelengkap nan hanya dimiliki oleh bagian humas dari pemasaran nan cocok sebagai pelengkapnya.

Jika iklan nan telah dibuat tak dapat berbicara maka bagian humas mampu berbicara akan banyak hal. Jadi jika ada pertanyaan setiap hal mengenai produk nan ada dalam iklan tersebut niscaya akan dijawab oleh bagian humas sebagai upaya buat memuaskan konsumen.

3. Meningkatkan kepercayaan

Peran nan lainnya nan dimiliki oleh bagian humas pada bagian pemasaran ialah meningkatkan kepercayaan nan tinggi terhadap produk dari konsumen. Seperti nan telah dijelaskan sebelumnya bahwa suatu produk terkadang memiliki sisi negatif nan coba diserang oleh pesaing lainnya.

Setiap agresi tersebut jika dapat ditangkis dengan baik oleh bagian humas pemasaran maka akan berakibat baik pula bagi perusahaan. Dengan adanya tangkisan nan paripurna dari bagian humas maka mampu meningkatkan kepercayaan publik atau konsumen terhadap produk baik barang atau jasa nan dijual oleh perusahaan tersebut.

Inilah peran nan krusial nan dimiliki oleh bagian humas dai pemasaran yaitu memberikan kepercayaan nan tinggi kepada publik selaku konsumen.



Mengapa Pemasaran Humas Menjadi Sangat Vital?
  1. Jembatan. Mediator antara internal dan eksternal adalah humas. Tentu saja humas bertugas buat menjembati antara global nan berada di dalam yaitu perusahaan dengan nan ada di global luar. Semuanya mampu dikerjakan dengan baik oleh bagian humas.
  1. Penjelasan (explanation). Humas ialah wadah buat membeberkan apa nan sebenarnya terjadi. Dengan demikian segala isu negatif nan beredar di luar dapat diklarifikasi dengan baik kepada pihak nan bersangkutan secara langsung sehingga tak timbul informasi nan bersifat simpang siur.
  1. Interaksi. Ya, tepatnya mesti interaktif buat memberikan berbagai hal nan diperlukan konsumen tentang poduknya. Terjadi komunikasi dua arah di mana ada feed back (umpan balik) di antara dua pihak.
  1. Penghalau noise . Gangguan nan dialami perusahaan ketika menjalankan bisnisnya dapat diminimalisir lewat peran humas. Noise (gangguan) semacam komunikasi nan tersendat, pesan nan tak sampai, content yang berat, dan lainnya dapat diatasi oleh humas.


How?

Setelah kasus nan menerpa Indomie tersebut banyak orang bertanya bagaiamana perusahaan tersebut mampu tetap stabil. Kuncinya pemasaran humas! Sepertinya PT Indofood tahu betul pemasaran humas ini sehingga bergerak cepat menutup semua kebingungan nan melanda publik.

Dalam beberapa wawancara, baik implisit maupun tersurat, Francis Welirang (Presdir PT Indofood) menegaskan pentingnya peran pemasaran humas tersebut.



Seperti Apa Langkah Taktik Pemasaran Humas Tersebut?
  1. PT Indofood langsung memberi rilis informasi kepada semua kawan perusahaan di banyak negara mengenai apa nan sebenarnya terjadi.
  2. Presiden Direktur langsung angkat bicara mengenai hal ihwal apa nan terjadi. Tidak sembunyi apalagi menutupi.
  3. Koordinasi. Ya, faktor ini nan membuat pemerintah (departemen perdagangan) mau ikut bicara. Bahwa mie Indomie tak berbahaya dan kondusif dikonsumsi. Bahkan, bersuara membela dengan menyebut kasus ini berpotensi perang dagang.

Nah, langkah taktis pemasaran humas tersebut terbukti mampu meredakan kegalauan banyak masyarakat. Bahkan mie sejuta umat ini masih bertengger di urutan teratas sebagai mie nan paling banyak dikonsumsi.

Memang harus seperti itulah nan dilakukan oleh bagian humas ketika merespon semua isu baik negatif maupun positif nan sedang berkembang di masyarkat. Adanya respon nan cepat juga akan segera meredam buat mengembalikan kepercayaan publik kembali ke pada produk nan dijual oleh produsen tersebut.

Isu negatif ialah ibarat sebuah barah nan jika dibiarkan akan mampu menghanguskan semuanya termasuk juga pemilik barah itu sendiri. Namun jika barah itu segera dipadamkan maka barah akan sangat dengan mudah buat dipadamkan.

Berbeda jika barah nan menyala tersebut dibiarkan terlalu lama, maka barah nan semula kecil akan dapat menjadi besar sebab banyaknya angin segar nan meniupnya. Maka sebagai humas dari pemasaran hendaknya mampu memberikan langkah pencegahan nan cepat dan tanggap agar barah nan timbul tak terlalu besar.

Jika sudah besar dikhwatirkan akan sulit buat dipadamkan dan menghanguskan semua nan ada. Pada akhirnya produsen selaku pelaku usaha akan mengalami kerugian nan terus meniggi hingga akhirnya harus mengatakan gulung tingkar.