Pemimpin UmumPartai Demokrat

Pemimpin UmumPartai Demokrat

Partai Demokrat berdiri di Jakarta pada 9 September 2001. Partai ini tidak dapat dipisahkan dari figur Dewan Pembina, Soesilo Bambang Yudhoyono. Partai Demokrat merupakan partai pemenang pada Pemilu Legislatif 2009 dengan peroleh kursi di DPR sebanyak 150 dari 560 kursi nan tersedia atau memperoleh sekitar 27%.

Sebagai partai pemenang Pemilu Legislatif namun bukan pemenang mutlak, maka terbentuk koalisi partai. Partai Golkar dan PKS ialah dua di antara sekian banyak partai nan mengadakan koalisi dengan Partai Demokrat

Sampai dengan 2012 ini roda Partai Demokrat berada di bawah kendali Anas Urbaningrum sebagai Ketua Generik Partai didampingi Edhi Baskoro Yudhoyono sebagai Sekretaris Jendral. Sementara Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR sampai hari ini masih dipercayakan kepada Jafar Hafsah.

Ingin mengetahui tentang kiprah Partai Demokrat, Anda dapat mengunjungi laman www.demokrat.or.id. Belakangan Partai Demokrat terus digoyang, setelah Bendahara Umum, M. Nazaruddin terlibat korupsi wisma atlet dan beberapa proyek lain. Gonjang-ganjing korupsi wisma atlet ini dan belakangan ditambah dengan korupsi dalam proyek Hembalang, telah menyeret nama Ketua Generik Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

Sejauh ini, Partai Demokrat tidak dapat dipisahkan dengan figur Susilo Bambang Yudhoyono. Hal ini erat hubungannya dengan niat SBY pada waktu itu buat mencalonkan diri menjadi presiden nan saat dalam pemerintahan Presiden Megawati masih menjadi Menko Polkam.

Ada kesan 'disakiti' oleh Megawati, menjadi kapital besar buat mencitrakan sosok SBY ini dalam hal meraih simpati dari rakyat Indonesia. Tidak mengherankan ketika dalam Pemilu Presiden, Partai Demokrat mendapat suara nan signifikan dibanding partai lain nan sama-sama bertarung buat memperebutkan menjadi orang nomor satu di Indonesia tersebut.

Kiprah Partai Demokrat dalam kancah politik di Indonesia, dapat dilihat dari visi dan misi partai ini. Misi Partai Demokrat seperti dapat ditelusuri dalam laman www.demokrat.or.id salah satu misinya ialah memberikan garis jelas agar partai berfungsi optimal dan memiliki peran nan signifikan dalam pembangunan baru nan dijiwai semangat reformasi. Sejauh mana misi ini telah menggerakan roda partai, seluruh masyarakat Indonesia akan senantiasa menjadi saksi.



Sejarah Pendirian Partai Demokrat

Susilo Bambang Yudhoyono pada sidang MPR 2001 tidak sukses menjadi figur calon wakil presiden. Bukan sebab ia sebagai figur nan tidak dikenal, melainkan tak didukung oleh suara mayoritas di MPR. Hal inilah nan mengilhami SBY buat mendirikan Partai Demokrat

Beberapa orang kemudian turut memikirkan sejatinya sosok SBY nan dalam polling cukup memberikan asa ini bukan menjadi sosok wakil presiden, melainkan bagaimana caranya menjadi presiden. Dengan mengandalkan dukungan dari partai lain akan terasa sulit, sebab masing-masing partai telah memiliki kader partainya sendiri nan akan diusung menjadi calon presiden atau calon wakil presiden. Partai Demokrat pun hadir.

Salah seorang sosok nan merasa terpanggil buat mengusung Susilo Bambang Yudhono menjadi calon presiden ialah Vence Rumangkang. Dalam peta politik Indonesia, hal nan paling memungkinkan buat mengusung seseorang menjadi calon presiden dan calon wakil presiden ialah melalui partai politik. Dari sinilah asal mula pendirian Partai Demokrat ini.

Susilo Bambang Yudhoyono tentu saja sepakat dengan keinginan Vence Rumangkang tersebut. Langkah selanjutnya ialah merumuskan bagaimana konsep dasar dan platform partai. Untuk merumuskan konsep dasar dan platform partai ini dilakukan oleh Tim Krisna Bambu Apus, sementara secara administrasi dirampungkan oleh tim nan diketuai Vence Rumangkang. Dari merekalah, Partai Demokrat terbentuk.

Beberapa sosok krusial lain nan turut mematangkan konsep partai baru ini ialah Vence Rumangkang, Achmad Kurnia, Baharuddin Tonti, A.Yani Wahid, Adhiyaksa Dault dan Shirato Syafei. Mereka ialah sosok di balik berdirinya Partai Demokrat.

20 Agustus 2001 merupakan hari krusial dalam sejarah pendirian Partai Demokrat, sebab pada hari itulah bagaimana Vence Rumangkang dan Sutan Bhatoegana berusaha mengumpulkan orang buat mematangkan planning pendirian partai.

Dari rendezvous inilah kemudian dibentuk Tim 9 nan beranggotakan Vence Rumangkang, Ahmad Mubarok, Fertile Budhisantoso, Irzan Tanjung, A. Yani Wachid, Heroe Syswanto Ns, Rizald Max Rompas, RF Saragih, T Rusili Ramli dan Dardji Darmodihardjo. Tim 9 inilah nan semakin mematangkan konsep dan persiapan mendirikan Partai Demokrat

Pada tanggal 9 September 2001 di hadapan Notaris Aswendi Kamuli, SH, 46 orang dari 99 orang menyediakan buat bersama-sama mendirikan Partai Demokrat. Akte pendirian partai tersebut ditandatangani oleh 53 orang dan sisanya dari 99 orang pendiri memberi kuasa penuh kepada Vence Rumangkang.

Setelah disyahkan di hadapan notaris maka pengurus partai pun dibentuk. Untuk pertama kali pengurus Partai Demokrat terdiri dari Fertile Budhisantoso sebagai Ketua Umum, Irsan Tandjung sebagai Sekretaris Jendral dan bendahara generik dijabat oleh Vence Rumangkang.

Setelah melaporkan akte pendirian Partai Demokrat kepada Susilo Bambang Yudhoyono selaku penggagas dan pendiri Partai Demokrat, keesokan harinya yakni 10 September 2001 Partai Demokrat secara resmi didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM.

Selang dua pekan kemudian, 25 September 2001 telah keluar SK Menkeh dan HAM bernomor M.MU.06.08-138 nan berisi pernyataan tentang telah terdaftarnya Partai Demokrat sekaligus ratifikasi sebagai salah satu partai baru di Indonesia.

Selanjutnya pada 9 Oktober 2001, Departemen Kehakiman dan HAM RI mengeluarkan lembaran warta negara bernomor 81 tahun 2001 nan isinya tentang ratifikasi dan lambang Partai Demokrat. Dengan kapital kelengkapan administrasi inilah, Pengurus Partai Demokrat kemudian menyusun kelengkapan organisasi dalam bentuk AD/ART.



Partai Demokrat dan Perolehan Suara Pemilu

Sebagai partai bentukan baru, pada Pemilu Legislatif 2004, Partai Demokrat memperoleh 7,45 % suara dan sukses mendapatkan 57 kursi di DPR. Memang bukan menjadi partai pemenang Pemilu, namun cukup memberi kejutan dalam peta politik saat itu. Artinya Partai Demokrat telah membuat partai-partai senior seperti PDI Perjuangan, Golkar dan PPP mulai memperhitungkan keberadaan partai ini.

Memang kehadiran Partai Demokrat dalam peta politik Indonesia dianggap mengejutkan, sekalipun ada nan sinis bahwa keberadaan Partai Demokrat bukan terletak pada platform nan mengena di hati masyarakat Indonesia, melainkan pada figure SBY nan pada saat itu dianggap sebagai sosok nan 'disakiti'. Bersama PKS, Partai Demokrat menjadi rising star dalam Pemilu 2004.

Popularitas SBY dan Partai Demokrat memang masih dianggap paling kuat, sehingga tak mengherankan bila dalam Pemilu Legislatif lima tahun kemudian, 2009, Partai Demokrat menjadi partai pemenang Pemilu Legislatif 2009.

Dengan perolehan suara 26,4 %, Partai Demokrat sukses menempatkan 150 kadernya buat menduduki 150 kursi di parlemen. Dalam Pemilu Legislatif 2009 ini, beberapa daerah pemilihan nan pada tahun 2004 samasekali tak memberi kontribusi pada Partai Demokrat, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat dan Aceh, menyumbang suara cukup signifikan.



Pemimpin UmumPartai Demokrat

Sejak berdiri sampai dengan 2012 ini, telah ada tiga figur krusial dalam Partai Demokrat nan menjadi Ketua Generik yakni sebagai Ketua Generik pertama dari 2001-2005 Fertile Budhisantoso, kemudian 2005 sampai Mei 2010 Hadi Utomo dan sebagai Ketua Generik Partai Demokrat ke tiga ialah Anas Urbaningrum dari 23 Mei 2010-sekarang.

Keberadaan Partai Demokrat ini memang menjadi sebuah kenyataan dalam global politik Indonesia. Golkar nan selama ini bertengger di posisi pertama sebagai partai favorit, bersama dengan PDI, mulai digoyahkan. Apakah dalam Partai Demokrat masih memiliki taring nan tajam?