Kumpulan Cerpen dari Penerbit
Cerita pendek atau biasa disebut cerpen ialah narasi fiksi nan panjangnya sekitar 500-10.000 kata dan isinya lebih fokus daripada novelet. Biasanya menceritakan kejadian tunggal dengan karakter nan tunggal atau hanya beberapa saja. Karena saking pendeknya, maka seringkali seseorang membaca cerpen ini buat mengisi waktu tunggu. Ini dikarenakan cerpen dapat selesai dibaca hanya dengan sekali duduk. Karena itu pulalah, banyak nan mengartikan cerpen sebagai ragam karya sastra nan dapat selesai dibaca sekali duduk.
Melihat minat pembaca terhadap cerpen, maka penerbit pun tertarik buat menerbitkan buku kumpulan cerpen. Biasanya buku kumpulan cerpen tersusun dari beberapa buah sampai puluhan cerpen karya satu atau lebih pengarang nan pernah dimuat di media massa.
Cerpen di Koran dan Tabloid
Di koran atau pun tabloid, apa pun segmen pembaca biasa memuat satu atau beberapa cerpen di setiap penerbitannya. Apalagi majalah. Bahkan ada majalah nan memang spesifik memuat cerpen-cerpen dari para penulis. Sebut saja Anita Cemerlang sebuah majalan cerpen remaja nan sempat booming di tahun 90-an tetapi sekarang sudah tak ada lagi. Ataupun juga majalah Story nan saat tulisan ini dibuat merupakan salah satu majalah cerpen nan banyak diminati oleh para remaja. Dalam satu edisi, majalah ini memuat 20 cerpen dan beberapa liputan spesifik seputar anak muda.
Rubrik cerpen ini termasuk rubrik nan digemari pembaca sebab itulah hampir semua koran menydiakan rubrik ini pada koran terutama pada hari Minggu di mana banyak orang nan membutuhkan bacaan sebagai hiburan.
Karena banyaknya penulis cerpen nan ada di Indonesia, maka persaingan buat masuk ke dalam koran atau majalan itu menjadi sangat ketat. Untuk majalah Story saja, redaksi harus memilih 20 cerpen dari sekitar 3000 cerpen nan masuk ke alamat redaksi. Dapat dibayangkan bagaimana persaingan buat dapat masuk ke majalah tersebut. Sedangkan buat koran, biasanya mereka harus memilih 1 cerpen dari sekitar 200 cerpen nan masuk ke meja redaksi. Pengiriman cerpen nan dapat melalui email ini merupakan salah satu dari penyebab banyaknya cerpen nan masuk ke meja redaksi. Juga semakin banyaknya orang nan ingin menjadi penulis baik sebagai hobi ataupun memang menjadi pekerjaan tetap untuknya.
Karena masing-masing penulis mempunyai karakteristik khas sendiri dalam setiap karya nan ditulisnya, maka tak sporadis para pembaca mempunyai cerpenis atau penulis cerpen idola menurut selera masing-masing.
Terbitnya buku kumpulan cerpen atau kumcer ini dapat sebab penulisnya mengirimkan naskah kumcernya ke penerbit. Atau penerbit lah nan memiliki keinginan buat menerbitkan kumcer dari penulis nan dirasanya mumpuni. Tentu saja, cerpen nan dimasukkan ke dalam buku nan diterbitkan tersebut ialah cerpen-cerpen terbaik nan dihasilkan oleh penulis bersangkutan. Dalam satu buku kumpulan cerpen-cerpen, dapat saja hanya ada satu penulis cerpen nan memberikan banyak karyanya di dalam buku tersebut atau dapat jadi dalam satu buku tersebut terdiri dari beberapa penulis cerpen nan memberikan karyanya di dalam buku.
Kumpulan Cerpen Cerpen Terbaik Kompas
Harian Kompas nan memiliki rubrik cerpen di terbitan hari Minggu, memiliki tradisi mengumpulkan cerpen terbaik selama setahun dan menerbitkannya dalam bentuk buku kumpulan cerpen. Setiap tahun, akan ada cerpen jawara dan menjadi judul buku kumcer Kompas tahun itu. Tahun 2008, buku kumpulan cerpen Kompas berjudul Smokol .
Dari buku kumpulan cerpen terbaik dari kompas tersebut, tentu saja terdiri dari banyak penulis nan ada di dalamnya. Biasanya cerpen nan dimuat di buku ini ialah karya-karya penulis cerpen nan sudah ternama. Ini disebabkan sebab buat dapat menembus Kompas dalam artian dapat dimuat di harian Kompas Minggu merupakan hal nan tidaklah mudah. Memang ada penulis pemula nan dapat menembus redaksi Kompas dan karyanya dimuat di harian Kompas Minggu, tetapi tak banyak penulis nan dapat melakukan hal tersebut. Kebanyakan penulis sudah menyerah ketika menerima surat penolakan beberapa kali dari redaksi Kompas.
Sulitnya menembus Kompas ini dikarenakan redaksi cerpen Kompas ialah sastrawan nan sudah malang melintang di global penulisan dan mempunyai wawasan nan luas. Selain itu, Kompas juga menjadi barometer penulisan sastra terutama cerpen di Indonesia. Karena itu pulalah merupakan sebuah martabat tersendiri ketika seorang penulis dapat dimuat karyanya di harian Kompas nan merupakan koran terbesar di Indonesia ini.
Kumpulan Cerpen dari Penerbit
Selain itu, penerbit juga dapat menerbitkan buku kumpulan cerpen karya seorang penulis saja. Biasanya, mereka memilih penulis nan sudah terkenal. Penerbit Grasindo dan Kompas secara rutin menerbitkan buku kumpulan cerpen karya para sastrawan Indonesia. Sebut saja Agus Noor, Gola Gong, Nenden Lilis, Djenar Maesa Ayu, AA. Navis, Seno Gumira Ajidarma, Umar Kayam, Haris Efendi Thahar dan banyak lagi.
Pada 2005, Penerbit Buku Kompas bahkan menerbitkan seluruh cerpen nan pernah ditulis sastrawan AA. Navis dalam kurun waktu 1955-2002. Kumpulan cerpen berjudul Antologi Lengkap AA. Navis ini berisi 68 cerita pendek dan bukunya setebal 776 halaman.
Tak hanya kumpulan cerpen sastra, cerpen remaja pun tidak luput dijadikan buku. Beberapa buku kumpulan cerpen milik novelis Sitta Karina nan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Yang terbaru ialah kumcer Sitta nan berjudul Delapan Peri (2010) dan Untuk Pertama Kaliny a (2010).
Majalah anak nan digemari, Bobo memiliki tradisi menerbitkan buku nan berisi kumpulan cerpen dan dongeng nan pernah dimuat di majalahnya. Tak hanya itu, Bobo juga membukukan cerpen para guru nan menjadi pemenang lomba menulis cerpen guru nan diadakan setiap tahun.
Penerbit Gradien Mediatama termasuk rajin menerbitkan buku kumpulan cerpen. Misalnya buku kumcer lawak cinta berjudul Ramuan Jomblo (2007) dan Makan Tuh Cinta! (2009). Kumpulan cerpen ini ialah antologi pemenang lomba menulis kerjasama penerbit dengan komunitas Blogfam.
Buku kumpulan cerita terbaru Gradien Mediatama adalah Curhat Ibu Peri (2010) berisi kumpulan cerita fiksimini banyak penulis berbasis Twitter. Sebuah cerita mini nan kelar hanya dalam 140 karakter! Kreativitas nan patut diacungi jempol.
Komunitas penulis muda Lembaga Lingkar Pena memiliki tradisi menulis buku kumpulan cerpen buat kegiatan sosial dan kemanusiaan. Jadi, royalti buku tak diberikan kepada penulis tetapi buat tujuan sosial. Seperti menyumbang ketika terjadi Gempa dan Tsunami di Aceh tahun 2004. Atau buat membantu penulis nan sedang sakit misalnya Pipiet Senja atau Yusak Ananda pada 2003.
Asma Nadia, penulis produktif dan CEO sebuah penerbitan juga memiliki resep sama. Buku kumpulan cerpennya nan laris dan diangkat ke layar lebar, Emak Ingin Naik Haji, seluruh royaltinya digunakan buat membiayai para orangtua tidak mampu berumrah ke tanah suci.
Anda penggemar cerita pendek? Mari, berburu buku kumpulan cerpen favorit Anda di toko buku dan nikmati asyiknya membaca cerita-cerita ini.