Novel Dewasa

Novel Dewasa



Novel Remaja

Kalau kita suka ke toko buku seperti Gramedia, Aksara ataupun Kharisma niscaya sering melihat penulis-penulis novel ialah para remaja. ribuan novel nan dijual di sana, nan kebanyakan ialah novel-novel bercerita tentang anak muda masa kini.

Mereka ini awalnya memang getol menulis, menurut mereka dari pada menulis hanya buat di konsumsi sendiri, akhirnya mereka mencari penerbit-penerbit buku nan mau menerbitkan tulisan-tulisan mereka. Banyak beberapa penerbit mencari talenta penulis-penulis dengan bikin suatu lomba menulis novel.

Karena dengan begitu para remaja ini gampang mengembangkan bakatnya dengan mengirimkan beberapa karya terbaik mereka buat dijadikan sebuah buku. Di samping menjadi terkenal, para remaja inipun mendapatkan royalti nan lumayan loh. Pokoknya hebat deh kalau tulisannya sampai di jadikan buku, bisa-bisa para produser melirik dengan cepat lalu di jadikan film layar lebar.

Tidak ada impian nan tak dapat digapai, kalau kita mau berusaha. Di situ ada niat niscaya disitu juga akan ada jalannya. Apalagi di jaman sekarang ini, minat baca semakin digemari oleh setiap orang. Bahkan para remaja berebut buat lomba menulis novel.

Para Remaja seperti ini ialah remaja nan cerdas, nan cepat tanggap dengan adanya kesempatan di depan mata. Saya benar-benar sangat men-suport bagi mereka nan daya khayal nan tinggi. Karena dengan begitu, mereka tak akan terpuruk dengan kebodohan dalam pergaulan dan sebagainya.

Para penerbit buku nan terkenal sekalipun membuka lebar-lebar peluang buat para remaja ini. agar mereka ber-kesempatan buat meng-explore kemampuan mereka dalam bidang menulis dan baca. Tak tanggung-tanggung mereka mebutuhkan ratusan bahkan ribuan penulis-penulis hebat.

Nah sekarang kita dapat lihatkan, bahwa peluang-peluang buat menjadi penulis khususnya menciptakan sebuah novel itu masih ada. Jangan takut buat menujukan bakat-bakat kita, terus ikut lomba menulis novel. Yang paling terpenting Jangan pernah takut buat di kritik, sebab semakin banyak kita di kritik oleh orang, maka semakin hebat juga kita dalam mengasah kemampuan kita di kemudian hari. Just be your self!!

Novel remaja ini biasanya memiliki ciri-ciri nan tak dimiliki oleh novel dewasa dan novel anak. Dalam novel remaja, seseorang dituntut buat membawakan warta dan berbagai kesadaran pada remaja buat aktif dalam memberikan kontribusi terhadap interaksi pemuda nan baik dengan lingkungan masyarakat.

Akan tetapi, di sisi lain juga novel remaja biasanya akan mengangkat berbagai tema nan menarik, salah satunya ialah hal percintaan nan mungkin sedang dirasakan oleh para remaja.

Kisah percintaan nan dangkal akan dibahas dalam novel remaja buat memberikan informasi mengenai perasaan seperti apa nan nanti akan dihadapi oleh manusia remaja karena setiap orang niscaya akan merasakan jatuh cinta.

Selain masalah percintaan, nan biasa dibahas dalam kisah novel remaja ialah persahabatan dan interaksi nan baik antara anak dan orang tua. Persahabatan merupakan salah satu hal nan mengisis kehidupan para remaja ketika mereka enggan buat berteman bersama pacar dan berkomunikasi dengan orang tua.

Orang-orang menyebut remaja sebagai masa pencarian jati diri nan membuat dirinya tak mampu dipahami oleh orang tua ataupun versus jenisnya, tapi mampu dipahami oleh kawannya nan akrab dan memiliki perasaan serta permasalahan serupa nan sedang dihadapi.

Persamaan karakter inilah nan nantinya membina seseorang buat hayati bersahabar dan menerima kekurangan serta kelebihan teman hayati mereka satu sama lain. Ada pun pertengkaran nan dihadapi oleh persahabatan remaja mungkin sama halnya dengan bumbu pelengkap nan dihadapi dalam urusan percintaan.

Hal terakhir nan tadi dikatakan ialah permasalahan atau interaksi antara anak dengan kedua orang tuanya. Kebanyakan dari orang tua melihat sosok anak remaja sebagai seseorang nan labil sehingga mereka menerapkan sistem terbuka atau bahkan tertutup agar anak tak terjerumus pada hal-hal nan negatif.

Masyarakat di Indonesia kebanyakan menganggap remaja sebagai bagian dari kehidupan nan sedang gamang sebab belum dewasa, dan sudah tak lagi anak-anak. Sementara itu, para remaja sendiri menganggap bahwa diri mereka memiliki kehendak dan pemikiran nan cukup dewasa buat tak dicampur tangani oleh kedua orang tua.

Di sinilah peran penulis novel remaja buat ikut memberikan informasi serta pemahaman kepada para remaja dalam mengenal sisi kehidupan nan lain bersama dengan supervisi orang tua.



Novel Dewasa

Lomba menulis novel juga tak hanya dapat dilakukan oleh para remaja. Dewasa ini, novel dewasa pun banyak disayembarakan sebagai bentuk penghargaan terhadap para penulis dewasa nan sudah memiliki kemampuan nan mumpuni buat ikut andil dalam mengisi ruang-ruang kebudayaan di negara ini.

Berbagai perlombaan menulis novel tak hanya dihidangkan buat menarik massa nan dewasa dalam membaca, namun juga memberikan pertanyaan dan pernyataan mengenai makna dan hakikat hayati itu sendiri.

Jika dalam novel remaja masyarakat diajak buat lebih memahami masa-masa rentan tersebut, maka dalam novel dewasa masyarakat atau pembaca dibawa buat menghidupkan kondisi nan dewasa dalam kehidupan nan sekarang ini sudah tak lagi senatural dulu.

Modernitas sudah memasuki wilayah kebudayaan dan peradaban sehingga mau tak mau masyarakat dewasa harus dapat memilih serta menempatkan kebudayaan dan modernitas pada ruang dan waktu nan tepat agar tak terjebak pada modernisme nan menyesatkan.

Masyarakat dewasa diberikan pertanyaan pada diri mereka sendiri mengenai wilayah kehidupan mana nan akan dipilih atau diambil buat dapat menghasilkan kehidupan nan bahagia.

Dengan demikian ada disparitas nan cukup signifikan antara novel remaja dan novel serius, baik dalam segi tema maupun bahasa nan digunakan. Sastra popular akan memasuki wilayah peradaban sehingga bahasa nan digunakan pun tak selalu bahasa baku, sedangkan sastra dewasa atau sastra serius memiliki wadah nan lebih serius lagi sehingga bahasa nan digunakan cenderung ‘berat’.

Keduanya bukan masalah selera saja, tapi juga masalah bagaimana sastra dikemas secara remaja dan dewasa sehingga tak dapat sesuatu karya dinilai secara dangkal hanya pada ranah remaja dan dewasa saja. Jadi, sudah siapkah Anda buat mengikuti lomba menulis novel?