Siksa Alam Kubur - Bekal Agar Selamat dari Siksa Kubur

Siksa Alam Kubur - Bekal Agar Selamat dari Siksa Kubur

Siksa alam kubur. Di dalam kitab "Wa ja-at sakratul mautu bil haq" dicantumkan kisah jatuhnya Khalifah Utsman bin Affan ketika mengantarkan janazah ke perkuburan. Ia tiba-tiba jatuh kelenger sehingga digotong beramai-ramai ke rumahnya seperti menggotong jenazah ke perkuburan.

Sesampainya di rumah Utsman bin Affan dan setelah siuman, orang-orang nan mengangkatnya bertanya kepadanya, "Kenapa dengan Anda, wahai Amirul mukminin?" Ia menjawab, "Aku teringat Rasulullah Saw. dan sabdanya tentang kuburan." Setelah Utsman diam sejenak, ia pun berkata kembali. "Rasulullah Saw. bersabda, "Sungguhnya kubur itu ialah citra awal dari kehidupan akhirat".

Dari klarifikasi Utsman bin Affan dapat dipahami, bila siksa alam kubur ialah citra awal tentang kehidupan neraka. Citra awal artinya, citra pertama nan bakal dialami manusia. Jika citra awal saja sudah begitu menakutkan, apalagi citra selanjutnya nanti di dalam neraka.



Siksa Alam Kubur - Dalil Adanya Siksa Kubur

Di dalam beberapa hadis dikatakan bahwa salah satu siksa alam kubur ialah ular-ular nan besar. Meski tidak ada satu ayat pun di dalam al-Qur'an secara konkret menceritakan tentang seperti apa ngerinya siksa alam kubur, namun cukup banyak hadis Rasulullah SAW. menjelaskan keberadaannya.

Jika pun ada ayat nan mendekati ialah ayat menunjukkan betapa mengerikannya kondisi saat akan sakratul maut buat orang-orang kafir. Yaitu firman Allah Swt. "(Alangkah ngerinya) sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zhalim (berada) dalam kesakitan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata) "Keluarkanlah nyawamu".

Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab nan sangat mengihanakan, sebab kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) nan tak sahih dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya (QS. Al-An'aam [6]: 93). Semoga kita terhindar dari hal nan demikian.

Terjadi disparitas pendapat di kalangan ulama mengenai tafsiran ayat ini. Ada nan menyatakan ayat ini hanya spesifik menceritakan betapa tersiksanya orang kafir saat sakratul maut. Adapun nan dimaksud dengan siksa di dalam ayat tersebut ialah siksa di neraka kelak.

Namun, ada juga ulama nan sepakat bahwa siksa nan dialami oleh orang kafir nan menyatakan perkataan tak sahih terhadap Allah, ialah siksa kubur. Karena setelah mereka merasakan siksa kubur baru siksa akhirat. Sehingga ketika di dalam kubur, mereka meminta buat dihidupkan kembali agar dapat mengimani Allah Swt.

Adapun bukti adanya siksa alam kubur dari hadis Rasulullah Saw. ialah nan diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib. Suatu hari kami bersama Rasulullah Saw. mengantarkan jenazah ke perkuburan. Setelah jenazah dikuburkan, Rasulullah Saw. berdiri di samping kubur tersebut dan kami pun ikut berdiri bersamanya hingga kuburan tersebut terkelilingi.

Aku perhatikan Rasulullah Saw. menundukkan kepalanya dan mencongkel-congkel tanah dengan tongkat kecil ditangannya. Kemudian, beliau sesekali mengangkat kepalanya dan tiap kali saya melihat ke arah matanya tampak linangan air mata mengalis membasahi jenggotnya. Setelah lama berdiri Rasulullah Saw. berkata kepada kami, "Wahai sahabat-sahabatku! Sekiranya kalian tahu tentang apa nan kuketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawan dan banyak menangis."

Oleh para ulama, hadis di atas dimaknai bahwa Rasulullah Saw. mengetahui bahwa ada mayat nan sedang mengalami siksa kubur. Bukti Rasulullah Saw. tahu adanya nan disiksa di dalam kubur juga diketahui dari hadis nan lain. Ketika Rasulullah Saw. melintasi perkuburan sahabatnya, menancapkan ranting pohon dan berkata, "Kedua penghuni kubur ini sedang disiksa bukan sebab dosa besar. Penghuni kubur ini disiksa lantaran buang air kecil sembarangan dan nan satu lagi disiksa lantaran selalu membuat fitnah".



Siksa Alam Kubur - Bekal Agar Selamat dari Siksa Kubur

Setelah mengetahui adanya dalil tentang siksa alam kubur , saat ini kita mempelajari apa saja nan bisa menyelamatkan kita dari siksa tersebut. Menurut Dr. Aid Al-Qarni ada empat hal nan dilakukan akan membuat kita dapat terlepas dari siksa kubur.

1. Rajin Ziarah Kubur

Dengan rajin ziarah kubur akan mengingatkan kita bahwa kita juga akan mengalami hal nan sama dengan si mayat di dalam kubur. Jika tidak memiliki bekal, maka kelak kita akan disiksa seperti mayat nan di dalam kubur. Karena Rasulullah Saw. berkata, "Tidaklah mayat di dalam kuburnya melainkan seperti orang nan tenggelam meminta pertolongan".

Dengan ziarah kubur, selain mengingat akan beratnya siksa alam kubur jika berbuat maksiat, juga menyadari bahwa liang kubur itu sempit dan menyeramkan. Karena di dalamnya loka bersarangnya ular-ular dan ulat-ulat. Dengan ziarah kubur akan terpikir buat memiliki bekal agar tak tersiksa di dalamnya.

2. Perbanyak Membaca al-Qur'an

Dengan rajin membaca al-Qur'an, kita memiliki bekal nan cukup sempurna. Pasalnya, al-Qur'an ialah kalam Allah Swt. nan berisi petunjuk. Dengan baca al-Qur'an, kita mengamalkan apa nan diajarkan oleh Abu Laits Assamarqandhi di dalam kitab "Tanbihul Ghafilin", ada empat hal nan bisa menyelamatkan seseorang dari siksa kubur, yaitu menjaga shalat fardhu, banyak bersedekah, banyak membaca al-Qur'an, dan banyak bertasbih.

Sejatinya, jika dikatakan bahwa siksa kubur ialah citra awal kehidupan neraka, maka orang nan rajin membaca al-Qur'an akan diselamatkan oleh Allah Swt. dari siksa barah neraka. Jika selamat dari siksa barah neraka tentunya selamat dari siksa alam kubur. Karena Rasulullah Saw. bersabda, "Baca kamulah al-Qur'an sebab sesungguhnya al-Qur'an akan datang kepada para pembacanya kelak di hari kiamat dengan membawa syafaat."

3. Rajin Mengunjungi Ulama nan Shaleh

Kenapa rajin mengunjungi ulama nan shaleh dapat menjadi bekal agar lepas dari siksa kubur? Jawabannya, sebab dekat dengan ulama nan shaleh akan mengajak kita selalu beribadah. Jika rajin ibadah, maka akan selamat dari siksa alam kubur nan dahsyat tersebut.

Apalagi Rasulullah Saw. bersabda, "Dekati kamulah para ulama dan dengarkanlah perkataan hukama (ahli hikmah), sebab Allah Swt. menghidupkan hati nan wafat dengan cahaya hikmah seperti menghidupkan tanah nan gersang dengan air hujan". Yang membuat kita tak memiliki bekal ialah lantara hati kita kering. Jika dekat dengan ulama maka hati kita akan bercahaya dengan diajak mengerjakan ibadah kepada Allah Swt.

Dekat dengan ulama artinya juga kita bersahabat dengannya. Ulama shaleh ialah sebaik-sebaik sahabat, sebab Allah Swt berfirman, "Teman-teman akrab pada hari kiamat saling bermusuhan satu sama lainnya, kecuali orang-orang nan bertakwa." Ulama nan shaleh ialah bagian dari orang-orang nan bertakwa.

Pertanyaanya, siapakah ulama nan shaleh? Imam An-Nawawi al-Bantani di dalam kitab "Nasha-ihul Ibad" menjelaskan, bahwa nan dimaksud dengan ulama nan shaleh ialah ulama nan mengetahui ilmu syariat dan mengamalkan ilmu nan dimiliki. Artinya, ulama nan selalu beramal dengan memiliki dalil-dalil nan kuat dan selalu berkata sahih setiap kali berbicara.

4. Cintailah Global Sekedarnya

Ketika manusia terpesona dengan kehidupan dunia, maka ia akan lupa dengan kehidupan akhirat. Ketika lupa dengan kehidupan akhirat, maka akan lupa dengan beribadah dan otomatis ia pun tidak mempersiapkan bekal agar selamat dari siksa alam kubur.

Karena itu, gunakanlah global ini sinkron dengan kebutuhan. Jika terpesona dengan gemerlap dunia, segera buat sadar. Ingat, bahwa global bukanlah loka terakhir bagi kita. Global hanya loka menanam. Jika nan ditanam nan baik, maka akan memetik hasil nan baik. Jika ditanam nan buruk, maka nan dipetik nantinya nan buruk.

Jika terpesona dengan global hingga lupa dengan akhirat, maka nan akan di alami ialah siap buat menerima siksa kubur. Pasalnya, tak memiliki bekal buat menyelamatkan diri dari siksa tersebut. Ingatlah selalu pesan Rasulullah Saw."Hiduplah di global ini seperti seorang pengembara".

Maka laluilah hayati ini seperti nan pernah diucapkan oleh Ibnu Umar. "Jikau sedang berada di pagi hari, janganlah kau tunda-tunda buat beribadah hingga sore hari. Jika kau sedang berada di sore hari, jangalan kau tunda-tunda buat beribadah hingga datang pagi hari. Pergunakanlah sehatmu sebelum datang sakitmu. Pergunakanlah hidupmu sebelum datang matimu".

Inilah empat bekal agar terhindar dari siksa alam kubur. Dengan konsisten melakukan keempat hal di atas, maka selamat dari siksa alam kubur menjadi jalan selamat dari siksa barah neraka. Jika sudah selamat dari siksa barah neraka, maka tidak diragukan lagi surga dan kenikmatannya bakal dimiliki.