Pembelajaran learning by doing

Pembelajaran learning by doing

Menulis merupakan sesuatu nan sangat ditakuti oleh siswa, khususnya dalam pelajaran bahasa Bahasa Indonesia. Dari keempat aspek evaluasi dalam pelajaran bahasa, aspek evaluasi menulislah nan dirasakan ditakutkan oleh siswa. Sehingga dibutuhkan metode pembelajaran menulis nan menyenangkan bagi siswa.

Salah satu media alternatif nan bisa digunakan dalam pembelajaran menulis ialah dengan menggunakan media Flash Cards. Flash Cards ialah kartu nan dapat berisikan gambar. Kartu ini dikenal dengan nama Flash nan berarti secepat kilat sebab penggunaan kartu ini ialah dengan cara memperhatikan apa nan ada di atas kartu dengan cepat (Flash). Penggunaan media ini sangat mudah, praktis dan bisa dipelajari setiap saat. Media ini juga sangat efektif buat melatih ketrampilan menulis dasar sinkron dengan proses perkembangan anak.



Menulis Kata dan Kalimat

Pelaksanaan metode pembelajaran menulis dengan menggunakan media flash card sangatlah efektif. Karena dengan menggunakan flash card, siswa diminta buat merangkai kata, membuat kalimat ataupun paragraf sampai pada akhirnya membentuk karangan/tulisan.

Pelaksanaannya metode pembelajaran menulisnya pun sederhana, yakni dengan menunjukkan kata-kata atau gambar nan ada di dalam flash card dan selanjutnya siswa menulis kata-kata atau gambar nan dimaksud oleh guru. Dalam menulis, siswa boleh mengikuti kata per kata atau langsung mengembangkan kata-kata menjadi kalimat efektif dan enak dibaca. Misalnya, dalam kartu flash card tertulis "ibu", dan siswa diminta buat membuat kalimat dengan menggunakan kata ibu. Sebagai contoh bentuk kalimat nan menggunakan kata "ibu"

"Saya mempunyai ibu nan baik dan sayang terhadapku. Saya juga sayang sama ibu"

Metode pembelajaran menulis dengan menggunakan flash card juga dapat digunakan dengan cara merangkai kata-kata nan ada di flash card. Misalnya, di dalam kartu terdapat kata "sekolah", "rumah", dan "jalan". Dari tiga kata nan ada di flash card itu, siswa diminta merangkainya sehingga membentuk kalimat atau paragraf.

"Bangun dari tidur, aku bersiap-siap dari rumah jam 06.30, sehingga sampai di sekolah sebelum jam pelajaran dimulai. Di sepanjang jalan menuju sekolah, banyak teman nan aku jumpai".

Metode pembelajaran menulis dengan menggunakan fash card ini membantu siswa dalam mengembangkan kata demi kata. Guru memberikan satu kata atau dua kata, siswa kemudian mengembangkan kata-kata nan diterimanya dengan menuliskan kembali di sebuah buku latihan menulisnya.

Dengan menggunakan metode ini, siswa akan semakin mengerti makna kata nan dituliskan sehingga membantu berkembangnya otak kanannya dalam menulis. Menulis dengan menggunakan otak kanan sama halnya dengan menulis dengan hati, sangat halus dan enak dibaca.

Termin terakhir dari metode pembelajaran menulis ini ialah menggunakan kata-kata baru nan didengar oleh siswa buat dijadikan sebuah kalimat nan sempurna. Pembuatan kalimat nan berasal dari metode flash card ini akan sangat membantu memantapkan pengertian siswa terhadap makna kata nan dituliskannya.



Efektivitas Metode Pembelajaran Menulis

Kendala paling primer nan dirasakan dalam pembelajaran bahasa ialah menulis. Sangat banyak anak dan guru nan mengalami kesulitan pada saat dihadapkan pada tugas atau kewajiban terkait dengan proses menulis.

Bagi mereka menulis ternyata bagaikan mendaki tebing nan curam. Mereka ketakutan sebelum melakukannya atau selalu banyak alasan sehingga mereka tak pernah menghasilkan tulisan. Oleh sebab itulah, sudah seharusnya kita mulai memikirkan Metode Pembelajaran Menulis efektif buat anak-anak dan guru.

Metode pembelajaran menulis sebenarnya upaya guru buat bisa menyelenggarakan proses pembelajaran bahasa. Metode ini lebih ditekankan pada pembekalan keterampilan menulis bagi anak didik. Setiap guru bahasa seharusnya lebih mendalami konsep-konsep dasar nan memudahkan anak didik menulis. Hal ini terkait dengan tuntutan kehidupan nan mengkondisikan setiap orang dengan kemampuan khusus.

Proses dan hasil proses pembelajaran bahasa memang mensyaratkan agar anak didik mempunyai keteramplan berbahasa. Dan, keterampilan berbahasa tersebut salah staunya ialah keterampilan menulis. Untuk bisa menyelenggarakan proses pembelajaran nan efektif, maka seorang guru bahasa harus bisa memilih metode pembelajaran menulis. Jika guru mampu memilih metode pembelajaran menulis nan sinkron dengan kondisi, maka diyakini hasilnya bisa maksimal.



Pembelajaran learning by doing

Menulis itu sebuah keterampilan sehingga buat bisa memiliki keterampilan ini, maka kita harus melakukan kegiatan tersebut. Metode pembelajaran menulis nan paling efektif buat membimbing anak-anak menulis. Jika metode pembelajaran nan kita terapkan sesuai, maka hasilnya niscaya maksimal.

Memberikan pembelajaran menulis kepada anak didik merupakan satu upaya sadar global pendidikan agar sumber daya manusia kita berdaya. Global pendidikan selalu mendapatkan celaan bahwa hasilnya tak maksimal karena banyak lulusan nan tak survive, khususnya terkait dengan keterampilan berbahasa. Mereka menyoroti metode pembelajaran menulis nan sepertinya tak diterapkan dalam proses pembelajaran.

Untuk menjawab kondisi tersebut, maka perlu kiranya kita nan bergerak dalam global pendidikan, khususnya pada guru bahasa segera mereformasi pola pembelajarannya. Para guru seharusnya sudah mulai memikirkan metode pembelajaran menulis nan benar-benar efektif.

Hal ini dengan tujuan agar setelah anak menyelesaikan masa belajarnya, maka keterampilan berbahasanya bisa dijadikan sebagai lifeskill. Sekarang dan ke masa depan, keterampilan berbahasa, menulis tentu merupakan bidang kerja nan sangat menjanjikan bagi kita.

Selama ini telah terjadi kesalahan persepsi, dimana masyarakat mempunyai asumsi bahwa nan dinamakan keterampilan ialah segala hal nan terkait dengan kemampuan melakukan pekerjaan nan secara langsung menghasilkan barang.

Misalnya, keterampilan mengelas, keterampilan otomotif. Sementara keterampilan berbahasa (menulis) tak dianggap sebagai keterampilan survive kehidupan. Oleh sebab itulah, seharusnya guru bahasa bisa menerapkan metode pembelajaran menulis secara learning by doing.

Dalam metode pembelajaran menulis nan menggunakan cara learning by doing, anak didik diberikan tugas dan kewajiban buat menulis atau melakukan proses menulis. Anak harus menulis berbagai ragam, misalnya menulis artikel, karya ilmiah atau sekadar laporan kegiatan.

Kegiatan ini memungkinkan anak didik buat secara langsung melakukan praktek menulis sehingga jika mereka terbiasa melakukannya, maka mereka terbiasa menulis. Jika mereka terbiasa menulis, maka secara langsung terjadi pengkondisian



Penugasan Review Buku

Salah satu metode pembelajaran menulis nan dianggap sangat efektif ialah memberikan tugas secara langsung kepada anak didik. Anak didik harus melakukan proses menulis dengan memberikan penyimpulan atau pengikatan makna, seperti nan selalu disampaikan oleh Mas Hernowo.

Anak didik kita tugasi buat membaca buku dan selanjutnya mereka harus membuat rangkuman atas isi buku nan dibaca tersebut. Ini merupakan metode pembelajartan menulis nan palking efektif karena selain membudayakan menulis, kita juga membudayakan membaca pada anak didik.

Dengan menugaskan anak didik buat mereview buku, maka setidaknya anak didik harus membaca buku secara teliti dan mengapresiasinya sebaik-baiknya. Mereview artinya mengapresiasi sehingga semakin teliti anak membaca, maka apresiasinya semakin bagus. Dan, metode pembelajaran menulis seperti ini sudah dilaksanakan di negara-negara maju.

Di negara-negara maju, metode pembelajaran menulis nan diselenggarakan guru selalu diawali dengan tugas membaca buku. Bahkan dalam setiap waktu, katakan satu semester, anak didik harus membaca beberapa buku dan mengumpulkan review dari buku nan dibacanya tersebut.

Seharusnya metode pembelajaran menulis memang dibarengi dengan pembudayaan membaca pada anak didik. Jika anak didik sudah mempunyai budaya baca nan tinggi, maka budaya tulis mereka juga meningkat. Oleh sebab itulah budayakan baca sebelum kita membudayakan tulis kepada anak didik.