Berbagai Pengalaman Hayati Orang Terkenal
Setiap orang niscaya pernah mengalami suatu peristiwa mengesankan dan peristiwa mengenaskan atau tragis selama perjalanan hidupnya. Ketika peristiwa itu berlalu, sukses atau tak dilalui dengan baik, maka itulah pengalaman hayati . Pengalaman demi pengalaman hayati nan pernah dilalui ibarat rangkaian episode kehidupan nan seharusnya tak dilupakan begitu saja. Sebab dari pengalaman nan dilalui, akan ada hikmah spesifik nan dapat kita petik. Pastilah hikmah nan ada dari tiap-tiap peristiwa bisa dijadikan pembelajaran berharga.
Bila sukses melaluinya dengan baik, hikmahnya ialah sebagai pemompa semangat dan penggugah hati agar senantiasa bersyukur . Apabila suatu peritiwa tak sukses dilalui dengan baik, hikmah nan dapat dipetik ialah agar tak berputus asa, terus berjuang, dan lebih giat berdoa.
Semua pengalaman bersifat berharga. Tidak ada nan jelek jika manusia dapat memandangnya dari kacamata positif/kebaikan. Bila kita ingin melihat betapa banyak orang berhasil memulai perjalanan hidupnya dengan berjuta pengalaman, tentu akan menjadi inspirasi bagi diri kita sendiri buat terus berjuang.
Berbagai Pengalaman Hayati Orang Terkenal
Berikut beberapa seniman nan pernah tersandung peristiwa nan tak menyenangkan dalam hidupnya. Dari peritiwa tersebut, mereka menjadikannya sebagai pengalaman dan sejarah nan tak terlupakan.
Oprah Winfrey
Siapa nan tak kenal dengan host sebuah acara talkshow nan paling menguasai emosi penonton ini? Perempuan keturunan negro, bertubuh gempal, dan berambut cokelat gelap kehitaman ini berulangkali mendapat penghargaan sebagai perempuan inspiratif dari beberapa perhelatan besar. Namun, siapa sangka, dibalik kesuksesannya itu, sesungguhnya ia memiliki pengalaman nan tak menyenangkan di masa kecilnya.
Oprah Winfrey lahir dari keluarga broken home . Ayah dan ibunya bercerai sejak ia masih kecil. Awalnya, ia hayati miskin bersama ibu dan dua orang kakak tiri laki-lakinya. Ibunya bekerja siang malam dan lupa memberi perhatian pada Oprah.
Sampai suatu ketika, di usia 9 tahun, Oprah mengalami pelecehan seksual nan dilakukan oleh salah seorang sepupunya. Satu kebodohan nan disesalkannya ialah tak memberi tahu peritiwa tragis nan menimpanya tersebut kepada Ibunya. Hingga akhirnya, peritiwa terulang kembali dan membuat Oprah hamil. Sayangnya, bayinya tak bisa bertahan hayati lama setelah dilahirkan.
Ibu Oprah merasa tidak sanggup membesarkannya. Ia dikirim ke Tennessee, loka Ayahnya tinggal. Di lingkungan barunya, ia dibesarkan dengan kedisiplinan tinggi. Dari keluarga Ayahnya pula ia mulai belajar cara mengaktualisasikan diri. Di usia remajanya, ia sudah menjadi pembicara di gereja-gereja, memaparkan peristiwa nan jelek nan dialaminya, dan meminta pendengar buat mengambil hikmah dari peritiwa nan tak menyenangkan tersebut.
Dari kegiatannya berbicara di gerejalah, kariernya mulai meluas. Banyak radio memintanya menjadi pembicara pada program acara mereka. Setelah sekian lama, Oprah mulai merambah global layar lebar, bermain film. Ia juga diminta sebagai pembawa acara talkshow di beberapa program televisi sebelum akhirnya dikontrak eklusif pada sebuah tayangan televisi “Oprah Show”.
Thomas Alva Edison
Bumi ini tak akan terang benderang di malam hari bila Thomas Alva Edison tak sukses berkutat berates-ratus kali menyelesaikan percobaannya membuat sebuah alat penerang yaitu lampu. Meski Thomas Alva Edison bukanlah orang pertama nan menemukan lampu, lampu temuannya lebih bersifat praktis digunakan sebagai alat penerang daripada lampu nan ditemukan oleh penemu sebelumnya.
Dari hasil temuannya tersebut, kita akan berpikir bahwa sesungguhnya Thomas Alva Edison ialah laki-laki nan cerdas sejak kecil dan kenyang mengenyam ilmu pendidikan di mana-mana. Padahal tidak! Thomas Alva Edison justru pernah dianggap bocah dungu nan tuli. Ia tak diperbolehkan menuntut ilmu di sekolah. Sejarah mengatakan bahwa ia hanya diizinkan sekolah selama 3 bulan saja. Sisanya, ia belajar dari alam, mempelajari segala sesuatunya secara otodidak.
Di usianya nan masih belia, majemuk percobaan ia lakukan sendiri demi memuaskan rasa ingin tahunya. Berpuluh-puluh hewan ia bedah sekadar buat mempelajari struktur organ dalam tubuh hewan. Ia juga membuat laboraturium kimia berukuran kecil pada ruang bawah tanah rumahnya demi percobaannya membuat telegraf. Meski bentuk telegraf tersebut sangat klasik, namun dapat berfungsi.
Percobaannya tidak usai sampai di situ. Ia meneruskan kegiatannya mengutak-atik alat-alat nan ditemukannya demi dijadikan satu benda nan lebih berdaya guna. Dari keahliannya di bidang listrik, ia pun bereksperimen bagaimana dapat menyalakan sebuah lampu. Dari 999 kali percobaan, barulah ia sukses menciptakan lampu pijar.
Anggun Cipta Sasmi
Penyanyi nan kariernya melejit hingga ke mancanegara ini ialah satu harta berharga nan dibangga-banggakan negeri ini. Suara emasnya membuat ia sanggup menembus jutaan pesaingnya di negara lain. Peruntungannya di bidang tarik suara membuka peluang pada kesempatannya berkarya di bidang lain seperti modeling.
Bertubuh langsing, berkulit cokelat asia, dan berambut panjang hitam legam, menjadi karakteristik khasnya. Prestasi nan ia peroleh bukanlah secepat membalikkan telapak tangan. Pengalaman hayati nan nan tak menyenangkan pernah ia cecap sebelum masa kejayaaannya seperti sekarang ini.
Ia sempat jatuh bangun di masa sekolah.Ia kurang tertarik mempelajari ilmu nan bersifat teori. Namun, ia selalu bersemangat ketika pelajaran seni. Di sanalah, talenta seninya mulai terlihat. Di usianya nan masih 9 tahun, ia telah menciptakan lagu anak-anak dan kemudian menyanyikannya di dapur rekaman. Dari bakatnya itu, ia menyadari ada potensi lain nan dapat dibanggakannya dan menutupi kekurangannya si pelajaran lainnya.
Kariernya tidak selalu mulus. Sempat mengalami “mandeg” di global tarik suara Indonesia, membuatnya ingin melebarkan sayap go international . Dengan kapital menjual studio rekamnannya di Indonesia, ia mulai mengadu peruntungan di negara Eropa. Inggris, Belanda, dan Perancis ialah negara-negara loka ia bersusah payah menjual suaranya. Namun dengan tekad nan kuat, membuat ia tetap bertahan dan pamornya kian melejit hingga sekarang ini.
Jeffry Al Buchori
Belum lama ini, ustad nan akrab dipanggil dengan sebutan Ustad Uje ini berpulang ke Rahmatulllah . Kita mengenalnya sebagai pendakwah nan begitu tangguh membius jemah-jemaahnya. Ilmunya di bidang agama nan bagus, cara bertutur kata nan sederhana, dan penampilannya nan modern membuat ia kerap diminta berceramah di berbagai loka bahkan sampai ke luar negeri. Dibalik kesusksesannya berdakwah, sesungguhnya Ustad Uje pernah terjerumus dalam kehidupan malam nan kelam dan penuh kemaksiatan.
Dimulai ketika masa kecilnya, ia disekolahkan di sebuah pesantren oleh Ayahnya. Sifat bengalnya sudah terlihat dari kecil. Namun, meskipun ia bengal, keinginannya menghafal Al-Quran tetap besar. Itulah nan membuat ia seolah-olah berkepribadian ganda.
Memasuki usia 15 tahun, ia mulai mengenal hingar-bingar global malam. Bersama teman-temannya, ia cicipi narkoba, pulang pagi setelah puas berdisko di diskotik, bolos sekolah, dan berkelahi. Namun sebab sikapnya nan luwes, ia mendapat keberuntungan ditawari sebagai foto model, peragawan busana, menari di klub malam, hingga main film.
Sepak terjangnya di global malam dan obat-obatan terlarang baru usai ketika ibunya mengajaknya umrah. Di pintu Ka’bah, hatinya terketuk. Ia mendapat hidayah buat kembali ke jalan nan sahih dan memerdalam ilmu agamanya. Setelah cukup banyak ilmu agama nan ia selami, barulah ia berdakwah dari satu masjid ke masjid lain.
Seperti itulah kisah-kisah nan pernah dialami orang-orang berhasil nan kita kenal lewat layar kaca. Semoga pengalaman hayati mereka dapat kita ambil nilai baiknya.